Pembahasan
5.1Pembahasan Masalah
5.1.1 Masalah Menurut Variabel Keluaran
Tersedianya dana
BOK T
3. Sarana ersedi
(Material) a
In-focus
Layar
Leaflet Ada
Lembar balik Ada
Poster Ada
Formulir wawancara Tida
ibu hamil k ada
Ada
Buku pedoman
tenaga kesehatan gizi Tida
k ada
Ada alat tulis
Ruang pojok ASI
Ada
4. Metode
(method Ada
) Ada
Dilakukan penyuluhan
Ada
perorangan pada saat
kunjungan rumah dan Bel
pemeriksaan kehamilan umd
ilak
di fasilitas pelayan
uka
kesehatan. Sedangkan n
penyuluhan kelompok pe
dilakukan pada saat ny
kelas ibu hamil ulu
ha
n
Dilakukan IMD
per
ora
(Inisiasi Menyusu Dini)
ng
terhadap bayi baru lahir
kepada ibunya paling an
singkat selama 1 (satu) pa
jam oleh bidan desa atau da
bidan saa
PONED t
ku
Ruangan khusus nju
untuk ng
menyusu dan didampingi an
oleh dua ru
ma
h dan
pemeriksa Tidak dapat diukur Tidak
an dapat diukur
kehamilan (-)
difasilitaspe (-)
layan (-)
kesehatan.S (+)
edangkan (-)
penyuluha (+)
n
kelompok
(-)
sudah
dilakukan (-)
pada saat (-)
kelas ibu (-)
hamil
Sudah
dilakukan
IMD (-)
terhadap
setiap bayi
baru lahir
paling
singkat 1
(satu) jam
oleh bidan
desa atau
bidan
PONED
(-)
Terdapat
Ruangan
khusus
untukmeny
usudan
didamping
i oleh dua
konselor (-)
ASI yang
bertugas
untuk
konseling
dan
wawancara
Pelatihan kader Pelatihan kader dilakukan
dilakukan oleh konselor oleh konselor ASI satu (-)
ASI satu tahun sekali tahun sekali
10 Langkah Dilaksanakan sesuai (-)
pelaporan
dan pelaporan. Namun
ada beberapa data tidak (+)
ada seperti cakupan
penyuluhan, pojok ASI,
pelatian kader, dan
penerapan 10 LMKM
4. Pengawasan
pelaporan mengenai
IMD yang dilakukan belum dilakukan
oleh bidan praktek
swasta saat menolong
persalinan.
BAB VI
Perumusan Masalah
Prioritas Masalah
1 Cakupan ASI ekslusif tahun 2018 sebesar 33,08 % dari tolak ukur 90 % dengan
besar masalah 63,24 %.
2 Cakupan inisiasi menyusu dini (IMD) tahun 2018 sebesar 72,04 % dari tolak ukur
100 % dengan besar masalah 27,96 %.
Cakupan ASI ekslusif tahun 2018 sebesar 33,08 % dari tolak ukur 90 % dengan besar
masalah 63,24 %.
Cakupan Inisiasi Menyusu Dini tahun 2018 sebesar 72,04 % dari target 100 % dengan besar
masalah 27,96 %.
9.1 Kesimpulan
Dari hasil penilaian Program ASI Eksklusif yang dilakukan dengan pendekatan sistem di
Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok untuk tahun 2018, didapatkan beberapa permasalahan
dalam Program ASI Eksklusif yang mampu mempengaruhi keberhasilan program ini. Adapun
dari hasil evaluasi Program ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok untuk
tahun 2018 didapatkan:
Cakupan ASI ekslusif tahun 2018 sebesar 33,08 % dari tolak ukur 90 % dengan besar
masalah 63,24 %.
Cakupan program Inisiasi Menyusu Dini tahun 2018 sebesar 72,04 % dari tolok ukur 100
% dengan besar masalah 27,96 %.
9.2 Saran
Saran untuk Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok :
Melakukan penyuluhan perorangan dan penyuluhan kelompok secara
berkesinambungan sesuai dengan perencanaan.
Mengoperasikan pojok ASI beserta dua konselor pendamping.
Melaksanakan pelatihan kader ASI.
Memaksimalkan penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusu (LMKM)
salah satunya adalah dengan cara memberi pelatihan tentang apa itu 10 Langkah
Menuju Keberhasilan Menyusu (LMKM) kepada setiap petugas pelayanan kesehatan
dan membentuk kelompok pendukung ASI.
Membuat kebijakan tentang pencatatan dan pelaporan inisiasi menyusu dini
dari bidan praktek swasta
Meningkatkan peran dari konselor ASI sebagai pengumpul data inisiasi menyusu dini
pada bidan praktek swasta yang kemudian akan direkapitulasi oleh pemegang
program ASI
Apabila saran penyelesaian masalah ini dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik
oleh petugas-petugas kesehatan, maka diharapkan dapat membantu keberhasilan program ASI
Eksklusif di Puskesmas Rengasdengklok dan masalah-masalah yang sama untuk program ini
tidak akan terulang untuk periode berikutnya.
Daftar Pustaka
1. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Presentasi angka kematian bayi dan balita
di Indonesia;2017.
2. Rusli U. Panduan inisiasi menyusu dini. Jakarta: Pustaka Bunda;2012.
3. Ningrum AS. Skripsi hubungan pemberian asi eksklusif dengan status gizi balita usia 12-
59 bulan di Posyandu Dewi Sartika Candran Sidoarum Sleman. Jawa tengah;2014.
Diunduh http://digilib.unisayogya.ac.id/864/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20OK.pdf ,
17 Mei 2019, jam 21.30 WIB.
4. Kementerian Kesehatan RI. Pusat data dan informasi presentasi inisiasi menyusu
dini dan asi eksklusif di Indonesia. Jakarta;2017.p.118.
5. Dinkes Jawa Barat. Profil kesehatan Jawa Barat. Dinkes Jawa barat;2016.
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan hasil riset kesehatan
dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta, 2010.
7. Susanto DH. Pedoman evaluasi program. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Universitas Kristen Krida Wacana.