Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BUDIDAYA IKAN CUPANG

ANGGOTA :

1. ALHARANY RAMBU EDDA HAWUR


2. STELLA CHRISTINA TAKANDJANDJI
3. SHINTA RAMBU A. TARALANDU

KELAS : XI MIPA 3

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 WAINGAPU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas karunia-Nya ,makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah  ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi Tugas Prakarya dan
kewirausahaan dan untuk menambah wawasan mengenai cara budidaya ikan hias khususnya
ikan cupang .Setelah membuat makalah ini, kami lebih tahu mengenai cara budidaya ikan
cupang .

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan .Oleh karena itu kami Mohon maaf.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ikan hias cupang ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca .

  

Waingapu, 30 January 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

I. BAB 1............................................................................................

1.1   LATAR BELAKANG..............................................................................

1.2.  TUJUAN........................................................................................

1.3 MANFAAT......................................................................................

II. .   BAB 2 IS ......................................................................................

2.1 SEJARAH IKAN CUPANG........................................................................

2.2   JENIS JENIS IKAN CUPANG......................................................................

2.3 CARA BUDIDAYA IKAN CUPANG ................................................................

2.4 PELUANG USAHA BUDIDAYA IKAN CUPANG.....................................................

III.     PENUTUP....................................................................................

3.1      KESIMPULAN................................................................................

3.2 SARAN..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA


................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................
I. BAB 1

1.1.Latar Belakang

Ikan hias merupakan satu komoditas ekonomi non migas yang potensial, permintaan yang
semakin meningkat baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini mendorong perkembangan
budidaya ikan hias di Indonesia. Salah satunya adalah ikan Betta splendens Regan atau yang
lebih dikenal dengan nama ikan cupang. Ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan
saling menyerang apabila ditempatkan dalam satu wadah (Ostrow, 1989).

Habitat ikan ini di perairan tawar seperti, danau dan rawa, tetapi saat ini sudah banyak
dibudidayakan. Perkembangbiakan Betta splendens bersifat bubblenester, yaitu membuat
sarang busa sebelum berpijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya (Linke,
1994;Sanford,1995).

Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik
pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada
dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Ikan
cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada
warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya. Keindahan
bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai jual. Warna pada ikan cupang mempunyai
fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna
pada tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari ancaman pemangsanya (Purwakusuma, 2007).

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak
memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha rumahan.
Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak ditemukan di perairan
Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok. Habitatnya ada
di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang.

Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam lingkungan
air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan
ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin
tersebut bisa membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

1.2           Tujuan

1.    Memenuhi tugas PKWU yang diberikan.

2.    Untuk meengetahui tentang ikan cupang baik sejarah,jenis jenisnya,cara budidaya maupun
peluang usaha budidaya ikan cupang.

1.3          Manfaat

Supaya Kita dapat mengetahui tentang Ikan Cupang dan cara budidayanya dengan baik dan
benar.
II. BAB 2

2.1 SEJARAH IKAN CUPANG


Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor
Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan
Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah
dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan
menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai
sekarang

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari
jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-
orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar.
Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi
kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain.
Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya.

Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru
mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung”
karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang
bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati
keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan
Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India
berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut
dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya
sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang
doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-
macam bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia
meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran.
Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya
karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young
berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan
“cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh
dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis
veiltail.

Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis
deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada
tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk
menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai
kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis ini.
Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones,
mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang
Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan menyilangkannya
untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh
ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang
mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya
mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv Massilamoni mulai bekerjasama
menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi mereka terlalu sering
mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya tidak mau lagi
mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari
Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini
kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan
Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder
cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon". Dia mulai
bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan
menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon.

Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon mereka
pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best
of show". Inilah awalmula demam halfmoon.

5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai
ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini
mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya
seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.

Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di
seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip
dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang
adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang).
Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang
dibentuknya.

Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang.
Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180
derajat dan juga halfmoon rosetail.
Ikan Cupang
B. splendens
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Upafamili: Macropodusinae
Genus: Betta
Bleeker, 1850
Spesies
B. persephone
B. picta - Cupang bintik
B. pugnax - Cupang penang
B. splendens - Cupang
petarung
[1][2]

2.2 JENIS- JENIS IKAN CUPANG.

Para pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan
warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan
diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang hias adalah sebagai berikut.
Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia (MCHI), dari
kiri ke kanan (1) Halfmoon, (2) Crown Tail, (3) Plakat, (4) Double Tail. (Gambar: MCHI)

1.         Halfmoon ( Bulan Sepotong)

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu
membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti
bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai
varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya. Ikan
cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun
1982.
2.         Crown tail (serit)

Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para
breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya.
Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada
ekornya terlihat seperti mahkota raja.

Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap
serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan
ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).

3.         Plakat (petarung)


Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai
dengan namanya, jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand
memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda.

Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon.
Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat
tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.

4.         Dauble tail (cagak)


Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan
cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang
dijumpai di pasaran.

Perbedaan jenis kelamin


Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan
masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari
burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Nah apa yang menjadi
faktor pembeda antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina ? dan bagaimana cara
membedakan jenis kelaminnya ? berikut penjelasannya :

      Ikan Cupang Jantan :

Anatomy tubuh ikan cupang jantan (pic.:google)

Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut :

- Tubuhnya langsing.

- Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. (dalam hal ini betina juga ada yg lincah)
- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang.

- Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina.

      Ikan Cupang Betina :

                                           Anatomy tubuh ikan cupang betina (pic.:google)

 Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut :

- Bertubuh gempal (padat, tidak panjang).

- Gerakan lebih lambat (tidak agresif).

- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi).

- Warna kurang menarik.


2.3 CARA BUDIDAYA IKAN CUPANG

1.      Memilih Indukan Ikan Cupang


Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah
mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari
keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan
dan betina di tempat terpisah. 

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase
matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan
siap kawin adalah sebagai berikut.

Untuk cupang jantan:

 Berumur setidaknya 4-8 bulan


 Bentuk badan panjang
 Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
 Gerakannya agresif dan lincah

Untuk cupang betina:

 Berumur setidaknya 3-4 bulan


 Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
 Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
 Gerakannya lambat

2.      Pemijahan Ikan Cupang


Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah
dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik
untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang .

Proses pemijahan ikan cupang


Siapkan aquarium tempat pemijahan kemudian isi dengan air bersih setinggi 10 sampai 15 cm.
Lebih baik mengunakan air sungai alami lalu biarkan mengendap terlebih dahulu sebelum ikan
dimasukkan. Tidak disarankan memakai air PAM yang mengandung kaporit.
Masukkan tanaman air dan tidak perlu terlalu padat yang nantinya akan menjadi tempat
berlindungnya burayak.

Berikutnya memasukkan ikan cupang pejantan yang sudah siap kawin dan biarkan pejantan
berada didalam wadah selama sehari. Pejantan nantinya akan membuat gelembung-gelembung
udara sebagai tempat untuk menyimpan telur setelah dibuahi. Agar pejantan bereaksi
menciptakan gelembung, maka masukkan ikan cupang betina secara terpisah didalam gelas
kaca atau plastic tadi namun tetap berada di dalam aquarium sang jantan.
Apabila gelembung sudah dibuat oleh pejantan, kemudian masukkan indukan betina. Waktu
paling ideal  untuk pemijahan ikan cupang pada umumnya terjadi sekitar pukul 7 sampai 10
pagi dan pada pukul 4 sampai 6 sore dan jauhkan dari keramaian karena akan mengganggu
proses pemijahan.

Ketika pembuahan telah terjadi segera angkat indukan betina hal ini merupakan sidat alami
pejantan ikan cupang yang akan menjaga anak hingga tumbuh dengan cara memunguti telur
yang sudah dibuahi dan memindahkannya pada gelembung yang dibuat tadi.

Dalam waktu satu hari telur-telur  sudah akan menjadi burayak hingga selama 3 hari kedepan
tidak perlu diberikan pakan sebab masih memiliki nutrisi alami yang terbawa dalam telur. Ikan
cupang jantan sendiri juga tidak akan makan selama menjaga burayak tersebut.

Setelah melewati masa tiga hari sejak telur menetas, langkah berikutnya adalah memberikan
kutu air (moina atau daphnia) usahakan sedikit sedikit saja tidak sampai mengotori area
penetasannya.
Indukan jantan sebaiknya diambil pada saat burayak telah berumur 2 minggu sejak menetas
kemudian pindahkan burayak ke wadah dengan kapasitas yang lebih besar lalu berikan kutu air
dengan ukuran lebih besar seperti larva nyamuk.

Memasuki umur 1,5 bulan, ikan cupang telah dapat dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan
dapat dipindah dalam wadah pembesaran.

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur
tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para
pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin
biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada
perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan
semakin didominasi kelamin betina.

3.      Pakan Ikan Cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing sutera dan larva
nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin sering
frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal
ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan berkembangnya
penyakit.

Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari toko
akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan lihat
cara budidaya kutu air daphnia dan moina.

4.      Perawatan Ikan Cupang

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara dalam
akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen.
Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan
filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar.
Terutama untuk perawatan ikan kontes.

Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa dalam satu
akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan
tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan
warnanya kurang keluar.

Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil.
Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap. Jangan
meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi
siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di
antara toples-toples tersebut.

Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa
pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian

pada ikan karena pencemaran air.

2.4 PELUANG USAHA BUDIDAYA IKAN CUPANG

Peluang usaha budidaya ikan cupang memang bisa dibilang sangat menguntungkan. Dalam
pembudidayaan ikan cupang memang terbilang mudah. Dimana budidaya ikan cupang tidak
membutuhkan tempat luas dan modal yang besar, dapat dilakukan sebagai usaha rumahan
yang menjanjikan. Keunggulana budidaya ikan cupang ini memang memiliki daya tahan yang
bagus. Dimana pemeliharaan ikan cupang dapat Anda lakukan dengan mudah. Peminat ikan
cupang juga sangat tinggi menjadikan potensi bisnis ini menguntungkan. Anda tertarik untuk
menjalankan budidaya ikan cupang! Jika iya tentunya sangat menarik jika budidaya ikan cupang
ini untuk Anda lakukan.  Prospek bisnis budidaya ikan cupang ini memang sangat cerah dan
pertumbuhannya sangat bagus dari waktu ke waktu. Memang tidak banyak kerugian jika Anda
bergelut dalam bisnis budidaya ikan cupang. Jika Anda tertarik serta berminat untuk
menjalankan budidaya ikan cupang ini maka dapat melihat ulasannya yang ada di bawah ini :

Memulai bisnis budidaya ikan cupang

Bisnis peternakan ikan hias memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati.
Begitupun dengan bisnis budidaya ikan cupang yang menjadi salah satu bisnis yang
menguntungkan. Untuk memulai bisnis budidaya ikan cupang ini tidak sulit. Bisa di mulai
dengan mudah dengan modal yang kecil. Anda dapat memulai bisnis budidaya ikan cupang di
lahan kecil atau pekarangan rumah.

Pelaku bisnis budidaya ikan cupang

Bisnis budidaya ikan cupang ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang. Anda yang kini
bingung mencari pilihan bisnis yang tepat. Dengan kemauan dan minat yang tinggi maka bisnis
budidaya ikan cupang ini dapat Anda jalankan dengan mudah.

Konsumen bisnis budidaya ikan cupang

Konsumen budidaya ikan cupang memang tidaklah sulit, konsumen budidaya ikan cupang
cukup besar mulai dari orang-orang yang suka memelihara ikan hias jenis ikan cupang.

Peralatan bisnis budidaya ikan cupang


Dalam bisnis budidaya ikan cupang membutuhkan beberapa peralatan penting diantaranya
pengadaan bibit ikan cupang, selang dan paralon, timba, jaring, terpal,  wadah dan jerigen,
pompa air, pembuatan kolam ikan cupang, peralatan pembersih kolam, sewa lahan, drum,  dan
lainnya. Dengan adanya peralatan tersebut maka bisnis budidaya ikan cupang makin maksimal.

Pemasaran budidaya ikan cupang


Dalam berjualan budidaya ikan cupang, Anda bisa memasarkannya dengan cara menjualnya ke
pasar atau langsung ke pengepul. Serta juga bisa memasarkan ikan cupang ke pecinta ikan
cupang ini.

Karyawan bisnis budidaya ikan cupang


Karyawan dalam menjalankan bisnis budidaya ikan cupang bisa menggunakan satu orang
dahulu dalam permulaan.

Harga jual budidaya ikan cupang

Patokan harga untuk budidaya ikan cupang dapat Anda buat dalam hitungan per ekor dimana
harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 70.000. Ini tergantung dari harga ikan cupang yang ada di
pasaran.

Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya ikan cupang

Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya ikan cupang ini yakni
merupakan bisnis peternakan ikan hias yang paling menguntungkan. Sebab ikan cupang
menjadi bahan penting yang paling banyak di cari.

Kekurangan bisnis budidaya ikan cupang

Segi kekurangan bisnis budidaya ikan cupang ialah budidaya ikan cupang memiliki tingkat
persaingan yang tinggi dan ketat.

III. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Cupang hias merupakan jenis ikan yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat
mengembang. Walaupun termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan
daerah teritorialnya, tetapi  keindahannya dapat membuat daya tarik kepada orang untuk
memeliharanya. Dalam hal ini cupang juga sangat mudah dalam hal pemelihharaanya.

4.2 SARAN

Dalam membudidayakan ikan cupang sebaiknya memperhatikan kualitas air krena kualitas air
sangat penting bagi kesehatan ikan cupang

DAFTAR PUSTAKA

http://cupanghiasgrosir.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-di-temukannya-ikan-cupang.html
http://alamtani.com/mengenal-jenis-jenis-ikan-cupang.html
http://rumahbettapekanbaru.blogspot.co.id/2014/04/perbedaan-ikan-cupang-jantan-dan-
betina.html
http://cara.pro/jenis-jenis-harga-foto-ikan-cupang-cupan-hias-aduan-termahal-di-dunia/
http://indonesiaindonesia.com/f/76866-usaha-budidaya-ikan-cupang-modal-minim/
http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html
http://ng-networking.blogspot.co.id/2013_11_01_archive.html
http://budidaya-ikan.com/pupuk-organik-bio-fish-dibuat-dari-ikan
http://mukhtar-api.blogspot.in/2014/02/produk-hasil-perikanan-non-konsumsi.html
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-ikan-cupang-dan-analisa-usahanya.htm

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai