perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi
pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama
besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi
yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya.
jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang
barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan
persediaan barang.
derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan
kepada penduduk
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan
faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi :
Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
hasil-hasilnya
1. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara
asing.
2. Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html )
C. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas
tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari
bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik
pertumbuhan ekonomi.
perkaitan antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut
marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan penduduk
akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi jika penduduk semakin banyak maka
akan berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai
mengalami penurunan.
2. Teori Schumpeter
mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu
barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan
dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady
growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara
efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal
tersebut.
Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa
dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan
oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
4. Faktor Budaya
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
1. Korupsi
ketidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
harga tinggi.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
terhadap perekonomian.
Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh
dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap sebagai
salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak akan mau
menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka panjang) jika keamanan
tidak stabil.
(PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan II 2013 mencapai Rp 2.210,1 triliun,
sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 671,3 triliun.
Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) dicapai sektor pengangkutan dan komunikasi
11,46%, keuangan, real estate dan jasa perusahaan 8,07% serta konstruksi 6,88%. Sementara
sektor listrik, gas dan air besih tumbuh 6,6%, pedagangan, hotel dan restoran 6,47%, industri
pengolahan 5,84%, sektor jasa 4,48%, serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan 3,2%. Untuk sektor pertambangan dan penggalian karena produksinya turun
tumbuh 5,06% serta pertumbuhan konsumsi pemerintah 2,13%, Pembentukan Modal Tetap
bruto (PMTB) 4,67%,ekspor 4,78% dan impor 0,62%.Sementara PDB menurut pengeluaran
didominasi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 55,44%, PMTB 32,68%,
perdagangan ,hotel dan restoran 1,17%, pengangkutan dan komunikasi 1,15%, dan industri
pengolahan 1,48%.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2013 mencapai 5,92%.Sedang target
6,3%
didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di
Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar
57,79 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,99 persen, Pulau Kalimantan 8,89
persen, Pulau Sulawesi 4,70 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,49 persen. Kontribusi terkecil
berasal dari kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua, yakni sebesar 2,14 persen.