Hepatocellular Carcinoma merupakan tumor ganas hepar primer yang
terjadi akibat dari bertumbuhnya sel hepatosit secara abnormal. Kondisi ini biasanya berkembang pada penyakit hati kronis terutama hepatitis viral. Sirosis hati juga dapat memperparah kondisi yang dapat membuat pertumbuhan hepatosit menjadi preneoplasia. Patogenesis HCC ini bisa memakan waktu sekitar 30 tahun setelah terinfeksi virus hepatitis (HBV/HCV). Sitokin dari sel-sel inflamasi, proses regenerasi sel dan transaktivasi virus hepatitis akan meningkatkan ekspresi TGFα dan IGF-2 melalui mekanisme epigenetik. Hal ini akan meningkatkan proliferasi sel hepatosit. Kondisi ini dapat mengganggu genetik sel hepatosit yang akan membuat pertumbuhannya menjadi abnormal dan menjadi neoplasma HCC. Gejala klinis yang tampak sama seperti pada kondisi sirosis hati, hipoglikemia, eritrositosis, hiperkalsemia, dan diare. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosis adalah pemeriksaan radiologi USG, CT-scan, MRI dan pemeriksaan mikroskopis biopsi perkutan bila diagnosisnya tidak jelas. Kalau lesinya hypervascular dengan peningkatan sinyal T2 pada MRI, adanya invasi vena atau disertai peningkatan AFP (alpha-fetoprotein) maka diagnosis dapat ditegakkan HCC. Tatalaksana yang dapat diberikan menyesuaikan dari stase yang dialami. Tatalaksana yang menjadi pilihan antara lain transplantasi hepar, RFA (radiofrequency ablation), percutaneous ethanol atau acetic acid ablation, TACE (transarterial chemoembolization), cryoablation, terapi radiasi, kemoterapi sistemik, dan hepatektomi parsial. DAFTAR PUSTAKA
Priscillia, Ulfa, Nila. 2017. Karakteristik Penderita Karsinoma Hepatoseluler di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soetomo Tahun 2014-2016. IR-Perpustakaan Universitas Airlangga Marrero, Laura, et al. 2018. Diagnosis, Staging, and Management of Hepatocelluar Carcinoma: 2018 Practice Guidance by the American Association for the Study of Liver Diseases. Practice Guidance Journal.