Anak Hindu (AH) : Di dalam Weda ada kalimat terkenal yang menyatakan sbb:
“Ekam Sat Vipra Bahuda Vadanti, “ artinya “ Tuhan itu satu, tetapi orang bijaksana
(para maharsi) menyebutkan dengan berbagai nama. Pernyataan di dalam Weda ini
sudah ada jauh sebelum lahirnya agama Kristen dan Islam.
(AH) : TIDAK!! Monoteisme adalah paham tentang satu Tuhan yang memiliki
bentuk dan sifat seperti manusia, antara lain cemburu, benci, marah dan dendam dan
bermukim jauh di surga atau di langit ketujuh. Sedangkan Tuhan di dalam pengertian
Hindu, ada di mana-mana, di dalam dan diluar ciptaan. Wyapi wyapaka.
(T) : Jadi Tuhan ada di dalam bumi, di dalam pohon-pohon, dan manusia? Bagaimana
bisa? Bukankah itu menyekutukan Tuhan?
(AH) : Tuhan di dalam paham Hindu, adalah maha ada, Mahatakterbatas. Artinya dia
ada di mana-mana, keberadan manusia, pohon-pohon, batu-batuan dan lain-lain, tidak
dapat membatasi atas menghalangi keberadaan Tuhan.
0
(T) : Kok bisaa?
(AH) : Tuhan itu bersifat rohani, bukan jasmani atau materi seperti manusia atau
alam. Di dalam kitab suci Hindu diandaikan Tuhan seperti api yang ada di dalam
setiap kayu yang terbakar. Atau seperti lisitrik yang menghidupkan dan
menggerakkan semua alat-alat elektronik yang ada di dalam materi?
(T) : Bila Tuhan ada di dalam ciptaan, apakah dia tidak kotor, karena ada di dalam
,materi?
(AH) : Mutiara sekalipun diletakkan di tempat sampah atau dilumpur, tetap saja
mutiara. Matahari menerangi semua tempat, termasuk tempat kotor, tidak dipengaruhi
oleh kekotoran tempat itu. Apalagi Tuhan yang menciptakan dan lebih suci dari
matahari itu.
(T) : Tapi kan monoteisme lebih baik?
(AH) : Kata siapa? Tuhan monoteisme kan berpihak pada satu kelompok pemeluk
agama saja. Tuhan menurut agama Hindu tidak berpihak. Karna dia ada dimana-
mana, ada dalam setiap ciptaan, tidak mungkin dia hanya menjadi TUhan bagi
sekelompok orang apalagi memusuhi kelompok lainnya. Tuhan menurut agama
Hindu, adalah Tuhan bagi seluruh alam semesta, seluruh manusia yang dia ciptakan.
Kalau dia hanya menjadi Tuhan untuk satu kelompok orang, mengapa dia
menciptakan seluruh manusia? Monoteisme bukanlah Tuhan bagi seluruh manusia.
Monotheisme mirip kepala suku. Karena hanya kepala suku yang berpihak kepada
sekelompok orang, sukunya, dan memiliki musuh. Sementara Tuhan alam semesta
pasti tidak memiliki musuh
.
(T) : Bila bukan monoteisme lalu paham ketuhanan-mu disebut apa?
(AH) : Paham ketuhanan Hindu ini dalam istilah filsafat Barat disebut panteisme. Pan
artinya semuanya, teis artinya Tuhan. Jadi panteisme artinya Tuhan yang satu itu
adalah semuanya. Satu menjadi banyak. Monoteisme dengan Tuhan pemcemburu
1
yang hanya berpihak kepada satu kelompok orang sering menimbulkan konflik dan
perang.
(AH) : Kata Dewa dalam bahasa Sansekerta memiliki banyak arti. * Antara lain “
yang memberi”. Tuhan adalah Dewa karena dia memberi seluruh dunia.Orang
terpelajar yang memberikan ilmu pengetahuan kepada sesama manusia adalah Dewa
(Vidvamso hi devah). MAtahari, bulan dan bintang-bintang di langit adalah para
Dewa karena merekkan memberi cahaya kepada semua ciptaan. Ayah dan Ibu dan
pembimbing spiritual adalah juga para Dewa. Bahkan seorang tamu juga adalah
Dewa. Maka Dewa kemudian berarti cahaya. Kalau diandaikan matahari adalah
Tuhan sinarnya yang tak terhitung jumlahnya itu adalah para Dewa. Jadi para Dewa
itu sebenarnya adalah nama-nama Tuhan di dalam fungsinya yang terbatas. Misalnya
Brahma adalah nama TUhan dalam fungsinya sebagai pencipta. Wisnu adalah nama
Tuhan dalam fungsinya sebagai pemelihara. Dan Siwa adalah nama Tuhan dalam
fungsinya sebaga pemrelina/pelebur.
(AH) : Bukan perusak tapi pemrelina. Semua yg ada di dunia ini tunduk pada hukum
alam yang dalam agama Hindu disebut “RTA”, yaitu, hukum, tumbuh, tambah,
musnah. Atau lahir tumbuh berkembang menjadi tua lalu mati. Manusia, binatang,
dan tumbuhan mengalami hal itu. Jika isi alam ini semuanya hanya lahir berkembang
dan tidak pernah mati, pastilah alam ini akan penuh. Dan karena itu tidak ada ciptaan
baru. Nah proses kematian itulah yang disebut premlina. Contoh lain, perhiasaan
lama yang dibuat dari emas dilebur, emas itu dibentuk menjadi perhiasaan baru.
Proses peleburan itu disebut juga premlina, itulah fungsi Siva.
2
Hindu menjawab (Tuhan orang Hindu banyak? )
Pertanyaan yang sangat sering saya dengar dari teman-teman saya selama berada
didalam dan luar indonesia adalah; Kamu memuja dewa siapa? Dewa itu lebih
perkasa dan lebih hebat dari dewa yang lain ya?
Pertanyaan menggelitik tapi juga tidak dapat disalahkan begitu saja karena memang
pada kenyataannya dalam filsafat Vedanta dikenal dengan adanya 33 juta dewa.
Wooow…. Banyak banget ya?
Mungkin anda sebagai umat Hindu juga belum mengetahui tentang hal ini. Mungkin
anda selama ini menjelaskan bahwa dewa-dewa itu adalah nama lain dari Tuhan
sesuai dengan tugas yang diemban beliau saat itu. Orang tua dan guru kita selama ini
menjelaskan dengan sangat meyakinkan sekali kalau Tuhan disebut Siva saat beliau
menjalankan Tugasnya sebagai pelebur, disebut Brahma saat beliau menjalankan
tugasnya sebagai pencipta, sebagai Visnu saat menjalankan tugasnya sebagai
pemelihara. Apakah benar seperti itu? Adakah sloka-sloka Veda yang mendukung
pernyataan-pernyataan indah tersebut?
Jadi ada baiknya kita mengkaji lebih dalam dan mengambil sisi positif dari
pertanyaan umat lain yang memojokkan tentang banyaknya “Tuhan” yang dipuja
umat Hindu.
Mari kita tengok dan pelajari sekali lagi sloka demi sloka yang berkenaan dengan
dewa dan Tuhan.
3
2. Manawa Dharmasastra 1. 22 “Tuhan yang menciptakan tingkatan Dewa-Dewa
yang memiliki sifat hidup dan sifat gerak“
3. Bagavad gita 9,23 “Orang orang yang menyembah dewa dewa dg penuh keyakinan
sesungguhnya hanya menyembahku, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang
keliru , hai putra Kunti“
Dari sloka ini dapat kita simpulkan bahwa dewa berasal dari Tuhan. Dewa adalah
manifestasi yang mengemban misi-misi / tugas tertentu.
Jika kita cermati cara sembahyang umat Hindu khususnya di Bali, maka dibedakan
menjadi beberapa macam;
Jadi dari sini sudah sangat jelas bahwa leluhur kita sudah mengajarkan bahwa Hindu
memuja 1 Tuhan, menghormati para dewa, leluhur serta semua mahluk hidup ciptaan
Tuhan
4
Ingat walaupun kita sering disebut makhluk yang mulia sudah memiliki sabda, bayu
dan idep tetapi kita tidak boleh bertinggi hati, kita hidup ini berdampingan dengan
Tuhan, sesama manusia dan alam, kita tidak mungkin bisa hidup sendiri bukan?
makanya sering dalam Hindu di Bali mengenal Tri Hita Karana. Ap itu Tri Hita
Karana ?
(T) : Agar manusia selalu ingat akan Tuhan, dan meminta perlindungan kepada
Tuhan.
(AH) : Kalau benar begitu, bukankah Tuhan dapat dianggap bersekutu dengan setan
untuk mencelakakan manusia? Mirip seperti keamanan pasar yang korupsi bersekutu
dengan preman/penjahat untuk menakut-nakuti para pedagang, agar para pedagang
terus meminta perlindungan kepada keamanan, tentu saja dengan membayar uang
keamanan
.
(T) : Jadi kalau manusia berbuat dosa disebabkan karena apa?
(AH) : Itu karena ketidaktahuan (avidya). Karena ketidak tahuan manusia memilih
melakukan tindakan yang salah. Kalau manusia memiliki pengetahuan (vidya) dia
akan menjadi orang yang bijaksana, dan orang bijak tidak akan mungkin melakukan
dosa
8
(T) : Tetapi bukankah di dalam agama Hindu juga diajarkan adanya musuh-musuh?
(AH) : Ya, tetapi musuh-musuh yang ada di dalam diri manusia sendiri, seperti sifat
sombong, angkuh, serakah,suka marah, iri benci, suka dengan kekerasaan dan
semacam itu. Kami tidak diajarkan untuk memusuhi orang / kelompok lain
berdasarkan ras, suku maupun agama. Semua orang apapun keyakinan, suku, bangsa
atau ideologinya, adalah satu keluarga. Ini disebut vasudaiva kutumbakam.
(T) : Bukankah di dalam agama-mu ada butakala, yang ogoh-ogohnya diarak sehari
sebelum Nyepi. Apakah itu tidak sama dengan setan?
(AH) : Butakala itu adalah mahluk yang tarafnya di bawah manusia, yang karena
tidak memiliki akal, sering menjadi gangguan. Butakala bisa juga sebagai lambang
manusia yang tidak memiliki pengetahuan / avidya, sering berbuat salah. Untuk
mahluk-mahluk ini harus berusaha untuk meningkatkan harkat dan martabat mereka.
Kalau dilihat secara arti katanya, buta itu adalah alam, kala adalah waktu. Jadi
manusia harus memandang alam dan waktu bukan sebagai musuh tetapi sebagai
sahabat agar hidup kita di dunia ini harmonis dan berguna.
3. KASTA
(T) : Tetapi kan lebih banyak agama kami, karena kami tidak mengenal kelas.
(AH) : Di agama anda, kawan, ada pembagian orang beriman lawan orang kafir. Ini
adalah penggolongan atau kelas yang jauh lebih berbahaya, karena ada perintah agar
orang beriman menaklukan atau memusnahkan orang kafir. Dan ajaran ini telah
membawa penderitaan bagi jutaan manusia sepanjang sejarah. Ini adalah apartheid
10
agama. Bila apartheid politik di Afrika, berkat perjuangan Nelson Mandela, yg
terinspirasi oleh metode perjuangan non-kekerasan oleh Mahatma Gandhi, ini justru
masih dianggap suci (artinya tidak terdapat kekerasaan dan penyiksaaan)
(T) : Kafir artinya, orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Tuhanku,
nabiku dan kitab suciku. Orang kafir adalah musuh Allah.*
(AH) : Memang saya tidak percaya kepada Tuhanmu, nabimu dan kitab sucimu. Tapi
saya percaya dgn Sang Hyang Widhi, percaya dgn Weda, percaya dengan para
maharsi. Saya sembahyang agama saya memiliki ajaran etika dan moral yg baik.
Tetapi sekalipun kamu tidak percaya kepada apa yang saya percayai saya tidak
menyebut kamu kafir atau sebutan sehina itu.
(T) : Mengapa?
(AH) : Karena saya diajarkan untuk berfikir, berkata dan berbuat baik. Saya diajarkan
agar tidak menghina orang lain, agar tidak merendahkan agama orang lain. Ajaran itu
namanya Tri Kaya Parisuda. Apakah di agama-mu diajarkan Tri Kaya Parisuda?
Kamu harus berhati-hati menuduh orang lain dengan sebutan merendahkan atau yang
bernada kekerasan
.
(T) : Kenapa?
(AH) : Karena kata-kata yang mengandung kekerasaan atau kebencian, selangkah lagi
bisa melahirkan tindakan kekerasan.
11
(T) : Kamu menyembah berhala . Memuja patung.
(AH) : Manusia adalah mahluk yang menggemari symbol. Negara kita dan lembaga –
lembaga memiliki banyak symbol. Negara kita misalnya memiliki bendera yang
berwarna merah dan putih yang kita hormati. Yang kita hormati bukan 2 lembar kain
berwarna merah dan putih yang dijahit jadi bendera, tetapi negara kita yang
disimbolkan oleh Sang Dwi Warna. Dan bendera merah putih ada di setiap kantor.
Patung gambar atau pratima, adalah symbol, lambang. IA hanyalah symbol, lambang.
Ia hanyalah alat bantu untuk konsentrasi.
Kamu kan juga sembahyang menghadap ka'bah, apakah itu berarti kamu menyembah
ka'bah? Waktu naik haji kamu mencium-cium batu hitam (hajar aswad) yang ada
lobang di tengah-tengahnya, apakah berarti kamu menyembah batu hitam itu? Di
gereja juga ada lambang salib di mana tubuh Yesus yang sudah jadi mayat dipaku
mengelayut. Bukankah ini lambang yang seram dan suram? Di gereja Katolik juga
banyak
patung santo, orang suci dan Maria.
(T) : Kawan agamamu, adalah agama Bumi, sedangkan agamaku adalah agama
samawi?
12
(Menurut Kristen kitab suci itu ditulis oleh banyak pengarang yg mendapat inspirasi
dari Tuhan).
(AH) : Kalau kitab suciku yang banyak jumlahnya itu diperoleh dengan 2 cara. Yang
pertama, ditemukan, dilihat atau didengar oleh para maharsi ketika jiwa mereka
bersatu dengan Tuhan, dalam agama Hindu ini disebut Samadhi / Anubhava. Cara
kedua, adalah Tuhan sendiri menjelma ke Bumi sebagai manusia, disebut Avatara,
dan menyampaikan ajarannnya secara langsung kepada manusia, seperti Krishna
yang lahir ke dunia dan menyampaikan ajarannya secara langsung kepada manusia
seperti Krishna yang lahir ke dunia dan menyampaikan ajarannya langsung kepada
arjuna. Jadi perantara atau melalui ilham tetapi scara langsung diperoleh dari
sumbernya yaitu Tuhan sendiri, yang dalam agamaku disebut Brahman. Atau
diajarkan secara langsung oleh Tuhan sebagai Avatara kepada manusia.
14
Jadi dalam hal ini, toleransi kepada orang lain adalah jelek dan konsep tentang
toleransi tidak hadir. Ketika anda bertobat menjadi agama profetik macam ini anda
mendapatkan sikap bahwa anda akan ke sorga sedangkan yang lain akan ke neraka.
Anda benar dan yang lain adalah salah. Ini bisa
bahkan menjadikan anda sedikit sombong.”
7. Manusia Pertama
(T) : Di dalam agamaku manusia pertama adalah Adam atau nabi Adam. Siapa
manusia pertama menurut agama Hindu?
(AH) : Kami tidak tahu siapa , manusia pertama di dalam agama Hindu.
(T) : Kenapa?
(AH) Karena agama Hindu percaya bahwa alam semesta ini diciptakan secara
evolusi. Dalam Taitirinya Upanisad, dikatakan bahwa ether (akhasa) dating dari
Atman, udara, dari ehther, api dari udara, air dari api, dan bumi dari air. Tumbuhan
dari bumi, makanan dari tumbuhan, dan manusia dari makanan. Memang tidak sama
dengan teori evolusinya Darwin, yang bersifat materi. Tetapi kedua teori evolusi ini
meliliki kemiripan, bahwa alam semesta serta isinya diciptakan dan berkembang
secara perlahan. Bukan diciptakan dalam enam hari seperti kitab suci anda. Lagi pula
16
menurut saya Adam adalah semacam legenda dari bangsa Yahudi bukan suatu kisah
sejarah atau kisah sebenarnya.
(T) : Mengapa demikian ?
(AH) : Di dalam kitab sucimu dikatakan, setelah menciptakan Adam dari tanah liat,
Tuhan menciptakan Eva (Hawa) dari salah satu tulang rusuk Adam. Tuhan
menempatkan mereka di taman Edden. Karena mereka memakan buah pohon
pengetahuan, Tuhan marah dan mengusir mereka dari sorga ke bumi. Di bumi mereka
mempunyai dua anak laki-laki, Abil dan Cain. Setelah kedua anak laki-laki ini
dewasa mereka kawin dengan dua anak perempuan. Nah siapa kedua anak perempuan
ini? Pastilah anak dari orang tua yang sebaya dengan Adam dan Eva (Hawa). Jadi,
Adam bukanlah manusia pertama, karena di samping ternyata dia sudah ada orang
lain yang menjadi besannya/mertua nya, atau mertua anak-anaknya. Kawan, di AS,
ajaran tentang penciptaan alam semesta 6 hari (kreasionis) dilarang diajarkan di
sekolah-sekolah. Yang boleh diajarkan hanyalah penciptaan alam semesta menurut
teori evolusi.
(T) : Menurut agamaku, manusia dibuat dari tanah liat, dari debu padang pasir dari air
kotor. Menurut Hindu dari apakah manusia dibuat?
(AH) : Di dalam agamaku manusia dibuat dari dua unsur yaitu materi (prakerti) dan
jiwa (purusa). Bukan dari bahan hina. Jadi menurut agamaku manusia pada intinya
adalah suci, bukan dosa atau budak
Catatan :
Sir Monier-Williams, ahli tentang India (Indolog) dan penyusun kamus Sansekerta
Inggris yang paling lengkap mengatakan : “ Orang-orang Hindu, adalah pencipta
evolusi, berabad-abad sebelum Darwi dan doktrin Evolusi diterima oleh para ilmuan
dewasa kini.”
(T) : Ya pasti, kamu kan kafir. Orang kafir musuh Tuhan dan karena itu pasti masuk
neraka.
(AH) : Jadi kalau saya masuk agamamu, saya otomatis masuk sorga dan terhindar
dari neraka?
20
(T) : Ya, berupa makanan yang enak juga banyak istri, 72 bidadari yang terus
perawan. Dan kaum laki-laki diberi kekuatan 100 kali laki-laki di bumi untuk
berhubungan intim dengan istri-istrinya yang terus perawan.
(AH): Jadi para penghuni sorga itu persis manusia di dunia ini. Makan minum,
melakukan hubungan seks? Apakah mereka juga buang air besar dan kecil, dan
melahirkan anak?
(T) : Tidak. Mereka tidak buang air dan tidak punya anak. Pokoknya mereka
bersenang-senang saja. Tidak ada susahnya. Tidak repot buang air atau mengurus
anak-anak. Di sorga juga para penghuninya minum minuman keras, tetapi tidak
mabuk.
(AH) : Makan minum, tapi tidak buang air. Melakukan hubungan seks tapi tidak
punya anak. Minum minuman keras tapi tidak mabuk. Kok bisa?
(T) : Itulah keajaiban sorga didalam agamaku. Kalau tidak ada keajaiban itu, apa
bedanya kehidupan di sorga dengan kehidupan di bumi ini?
(AH) : Wah kok tujuan tertinggi di dalam agamamu hanya untuk memuaskan nafsu
tanpa batas ya? Itupun hanya untuk kaum laki-laki. Bagaimana akan diberikan
banyak laki-laki perjaka?
(T) : Hal itu tidak disebutkan. Malahan dijelaskan kaum perempuan lebih banyak
akan jadi penghuni neraka, karena mereka lemah akalnya dan senang akan hal-hal
duniawi. Lalu bagaimana gambaran sorga menurut agamamu?
(AH) : Sorgaku adalah sorga rohani, bukan sorga badan. Jadi kebahagiaannya bukan
karena semua nafsu jasmani dipenuhi tanpa batas. Tetapi karena jiwa ada bersama
Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan. Kalau diibaratkan kebahagiaan adalah
terang, ketika kita di bawah matahari yang adalah sumber cahaya dunia ini, tidak
diperlukan lagi sumber cahaya lain seperti listrik atau lampu. Tuhan adalah Surya,
sumber
terang, nur. Lagi pula tujuan tertinggi agama Hindu bukan sorga
.
(T) : Lalu apa tujuan tertinggi menurut agamamu?
21
(AH) : Sorga hanya tujuan antara. Tujuan tertinggi menurut agamaku adalah moksha,
persatuan jiwa manusia dengan Tuhan. Atau manunggaling kawula lan gusti
.
Catatan.
Seorang ayah yang membuat kamar khusus yang berisi berbagai alat music menyiksa
anaknya yang bersalah tanpa memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri,
bukanlah ayah yang pengasih dan penyayang, tetapi sebaliknya ayah yg kejam dan
tanpa hati nurani.
Tuhan yang mempunyai neraka di mana ia menghukum orang-orang berbuat salah,
untuk selama-lamanya, tanpa kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dalam
kelahiran berikutnya, bukan Tuhan yang Mahabpengasih dan Maha penyayang.
Tetapi Tuhan yg Maha kejam, dan psikopat karena menikmati penyiksaan dan
penderitaan manusia ciptaannya sendiri.
Begitu pula sebaliknya seorang ayah yg memberikan berbagai hadiah yang
memuaskan segala nafsu anaknya tanpa batas, karena si anak taat dan takut
kepadanya, bukanlah ayah yg bertanggung jawab. Karena ayah semacam ini tidak
mendidik mental dan moral anaknya.. Ayah ini telah membuat anaknya menjadi
manusia yg hanya memenuhi nafsu badannya, seperti raksasa di dalam agama Hindu.
Tuhan yang memberi sorga semacam ini bukanlah Tuhan yang mengajarkan manusia
untuk mencapai tingkat moral dan spiritual tertinggi, tetapi sebaliknya membenamkan
manusia pada kubangan nafsu jasmani dalam kekosongan moral dan spiritual
.
10. Karma dan reinkarnasi
(T) : Tadi kamu katakan orang Hindu masuk sorga atau neraka karena tindakanya.
Bukan karena iman atau keyakinan. Apakah itu maksudnya hukum karma, yang
sering aku dengar?
(AH) : Ya, benar, kawan. Di dalam kitab suciku dikatakan “ sebagaimana
perbuatannya, demikianlah manusia jadinya. Ia yang berbuat baik, menjadi baik, ia
22
yang berbuat buruk menjadi buruk. “ Jadi tindakan kita yang menentukan keadaaan
kita. Itulah yang menyebabkan perbedaan terjadi di dunia ini, bahkan sejak seorang
manusia lahir
.
(T) : Kalau menurut agamaku, itu disebabkan oleh takdir. Jadi Tuhan telah
menentukan takdir seorang manusia sejak ia berumur 4 bulan dalam kandungan
ibunya. Ketika Tuhan meniupkan roh ke dalam tubuh bayi itu, Tuhan juga telah
menentukan orang ini akan menjadi apa kelak. Apakah jadi tukang becak atau jadi
raja. BAhkan juga ditentukan orang itu akan menderita dan nanti masuk neraka, atau
anak itu akan jadi orang bahagia dan kelak ketika mati masuk sorga
.
(AH) : Wah Tuhanmu sewenang-wenang sekali.
(T) : Tuhan kan maha kuasa
(AH) : Dan nanti setelah hari kiamat, akan ada hari pengadilan terakhir, di mana
orang-orang yang telah memikul takdir itu akan diadili?
(T) : Tidak tahu saya. Itu kan rahasia Tuhan. Aturan di dunia ini dan aturan di akhirat
kan berbeda. Sekarang mengenai reinkarnasi. Apakah manusia bisa lahir sebagai
binatang.
23
(AH): Secara teoritis bisa saja. Misalnya seorang manusia yang sangat jahat,
katakanlah seperti Robot Gedek yang membunuh puluhan anak-anak muda jalanan,
dan memutilasi tubuh anak-anak tak berdosa itu. Mungkin saja ia lahir sebagai
binatang untuk kurun waktu, 10 atau 50 tahun. Kemudian dia lahir lagi menjadi
manusia untuk memperbaiki karmanya di masa lalu. Ini kan jauh lebih baik dari pada
dia dihukum selama-lamanya di neraka yang sangat kejam?
(T) : Agama Hindu itu kan agama kuno, sudah tidak cocok lagi di zaman sekarang,
sedangkan agamaku adalah agama paling baru dan karena itu paling sempurna. Ya,
seperti mobil saja, model terbaru pastikan yang terbaik
(AH) : Ya kalau mobil mungkin saja. Tetapi itupun tergantung jenisnya. Sekedar
menyebut contoh, mobil Mercedes buatan Jerman sekalipun telah diproduksi jauh
lebih dulu, tetap lebih baik dari buatan local, karena mobil Mercedes terus
memperbaharui mesin dan modelnya. LAgi pula agama bukan mobil atau barang
konsumsi lainnya. Agama adalah soal ajaran-ajaran kebenaran. BIsa saja agama yang
belakangan merupakan tiruan yang keliru dari agama terdahulu nya
.
24
(T) : Bagaimana bisa?
(AH) : Agamaku disebut “ Sanatana Dharma”, kebenaran abadi. Agamaku
mengajarkan ahimsa atau non-kekerasan. Sedangkan agamamu banyak mengajarkan
kebencian dan kekerasan. Agamaku mengajarkan bahwa semua manusia bersaudara,
wasudaiva kutumbakam, sedangkan agamamu hanya mengajarkan persaudaraan antar
umatmu saja. Agamaku mengajarkan untuk mencintai semua orang, dan menganggap
orang lain sebagai saudara, karena jiwa di dalam diri setiap orang adalah sama, tat
twam asi; sedangkan agamamu mengajarkan apartheid antara orang beriman versus
orang kafir. Dan memerintahkan orang beriman menaklukan atau membinasakan
orang kafir. Jadi mana dari kedua ajaran itu yang lebih baik, yang lebih cocok dengan
zaman sekarang ini? Ajaran tentang non-kekerasan dan persaudaraan universal atau
ajaran tentang kebencian kekerasan dan permusuhan antar kelompok? Ajaran-ajaran
Hindu seperti karma, reinkarnasi, yoga, ahimsa, penghargaan terhadap kemajemukan,
penghormatan kepada perempuan dan alam, mulai diterima secara luas di Barat
(T) : Aku tetap ber prinsip, agama yang paling belakang adalah agama yang paling
sempurna.
(AH) : Kalau begitu agama paling sempurna adalah agama Sikh, Ahmadiyah dan
Bahai, karena ketiga agama ini adalah agama yang lahir lebih belakang dari agamaku
maupun agamamu
.
(T) : Itu kan agama bidah
(AH) :Itu namanya penilaian sepihak dan sewenang-wenang. Mereka juga bisa
mengatakan hal yang sama terhadap agamamu. Tapi ukuran yang tak penting apakah
agama itu sempurna atau tidak, bukanlah pertanyaan-pertanyaan dogmatis seperti itu.
Agama itu seperti pohon. Apakah pohon baik atau buruk, dilihat dari buahnya, bukan
dari tulisan iklan yang ditempel di batang pohon itu
.
(T) : Apa maksudmu?
25
(AH) : Buah dari agama adalah masyarakat yang menganut agama itu. Baik atau
buruknya satu agama itu. Baik atau buruknya satu agama tergantung dari perilaku dan
perilaku dan keadaan pemeluknya. JIka satu agama dikatakan sempurna ukurannya
adalah masyarakatnya.
Apakah masyarakat pemeluk agama itu memiliki prestasi moral yang tinggi? Apakah
masyarakat pemeluk agama itu maju secara ekonomi, ilmu pengetahuan dan
teknologi? Apakah masyarakat itu menghargai hak-hak individu? Apakah masyarakat
pemeluk agama itu menghargai kaum perempuan? Apakah masyarakat pemeluk
agama itu menghargai hak-hak kaum minoritas, termasuk hak politik, social, dan
kebebasan beragama? Apakah masyarakat pemeluk agama itu menghargai martabat
yang lemah.
Kesempurnaan suatu agama tidak ditandai dengan menghancurkan atau menaklukkan
agama-agama lain, melalui kekerasan, tekanan polotik atau bujukan ekonomi. Hal-hal
semacam ini justru menunjukkan ketidak sempurnaan suatu agama, dan bahwa tanpa
itu, agama ini sesungguhnya tidak memiliki sesuatu yang berharga dan menarik untuk
ditawarkan kepada manusia.
Ajaran atau filsafat Hindu tersebar luas ke seluruh dunia, karena penerimaan setiap
orang secara sukarela. Sebagai contoh, keyakinan tentang karma, reinkarnasi, praktik
yoga, tidak pernah dijual dengan iming-iming/janji-janji apalagi ancaman.
Catatan
Agama seharusnya tidak mengajarkan kebencian atau permusuhan dengan membagi
ke dalam dua kubu yang berlawanan, antara orang kafir lawan orang beriman. Tetapi
sebaliknya seharusnya mengajarkan keselarasan, cinta kasih dan persahabatan
terhadap semua orang atau semua makhluk, seperti mantra Weda di bawah ini:
“ Semoga aku menghargai semua makluk dengan mata seorang kawan. Dengan mata
seorang kawan kami menghargai satu sama lain.” Yajur Weda.36.31.
29