Anda di halaman 1dari 1

PERTEMUAN 11

Lanjutan dari Sejarah Perkembangan Ilmu Perbandingan Agama


3. Pada Abad Modern

Penelitian dan penyelidikan IPA di dunia Barat dilakukan oleh bermacam-macam golongan dan
aliran yang masing-masing mempunyai keistimewaan dan perhatian sendiri. Nama IPA itu
sebenarnya baru muncul pada abad 19 waktu F. Max Muller (1823-1900) seorang ilmuwan
bangsa Jerman yangnmenulis dengan tegas istilah Religion Wissenschaft dalam bukunya Chip
from a German Workshop.

Dengan Istilah Perbandingan Agama tersebut Max Muller ingin menekankan bahwabilmu baru
itu terlepas dari teologi. Oleh karena jasanya dalam ilmu baru ini, maka dunia Barat
menganggap beliau sebagai Bapak Ilmu Perbandingan Agama. Setelah itu muncul tokoh-tokoh
berikut seperti: E.B. Tylor dengan bukunya Primitive Culture, Y.G. Frazer dengan bukunya The
Golden Bough menjelaskan bahwa dalam kehidupan manusia itu melalui 3 tingkatan
intelektual, yaitu : Magi, agama dan sains

Dalam proses perkembanganya IPA kemudian mendapat penghargaan akademik. Untuk


pertama kali yang mengadakan jabatan dosen dalam ilmu Perbandingan Agama adalah
universitas Geneva, Swiss tahun 1873, kemudian Universitas Zurich membentuk jabatan dosen
dalam mata kuliah History of Religio dan Biblical Geography., kemudian menyusul Belanda th
1877, Perancis 1879, thn 1886 Fakultas Theologia Katolik di Paris membuka seksi-seksi ilmu
agama. Thn 1900 atas inisiatif seksi tadi utk pertama kali diselenggarakan Kongres
Internasional Sejarah Agama.

Kemudian IPA juga diajarkan di Aviella Belgia, Italia di Univ. Roma, Swedia pada fak. Theologia
Univ. Upsala, Jermasn 1901, di Inggris yaitu Joseph Estlin Carpenter Univ. London dan Andrew
Martin Fairbaim di Univ. Oxford.

Di Indonesia IPA mendapatkan kedudukan akademik tahun 1960. Dimana waktu itu status
PTAIN yang terdiri dari fak. Adab, Syariah, Tarbiyah dan Ushuluddin Fakultas Ushuluddin IAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta pada thn 1960 membuka jurusan Perbandingan Agama disamping 3
jurusan lainnya, Dimana yang pertama ditunjuk sebagai dosen sekaligus ketua jurusannya ialah
H.A Mukti Ali. Dan bukunya yang berjudul Ilmu Perbandingan Adama yang semula merupakan
pidato Dies, sampai sekarang masih dipakai sebagai buku pegangan bagi jurusan Perbandingan
Agama.

Anda mungkin juga menyukai