Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

HIBAH PENELITIAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA

KLINIK KESEHATAN UNISMUH LUWUK SEBAGAI SALAH SATU PELAYANAN


KESEHATAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN BANGGAI
SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH:

SISWADI SULULING (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK)


IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Klinik Kesehatan Unismuh Luwuk Sebagai Salah Satu Pelayanan
Kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah Di Kabupaten Banggai
Sulawesi Tengah.

2. Tim Peneliti

No. Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi Waktu


Keahlian (jam/minggu)
1. Siswadi Sululing, Ketua Akuntansi, Universitas 4 jam/minggu
SE., M.Ak., Ak Audit dan Muhammadiyah
Pelaporan Luwuk
Keuangan
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Pengaruh Faktor Sumberdaya Manusia dan Peralatan Kesehatan Terhadap Pelayanan
Kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Bulan Januari - Juni 2017
5. Usulan Biaya Majelis Dikti Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.
- Tahun : Rp. 10.000.000
6. Lokasi Penelitian : Klinik Kesehatan Universitas Muhammadiyah Luwuk
7. Temuan yang ditargetkan:
Hasil Penelitian ini akan dipublikasi ke: Jurnal Nasional.
8. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu:
Menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah.
9. Jurnal lmiah yang menjadi sasaran:

Jurnal Equity STIE YPUP Makassar


DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii

Identitas Dan Uraian Umum ................................................................................ iii

Ringkasan ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ................................................................................................... 1


1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................................... 2
1.4 Rumusan masalah .............................................................................................. 2
1.5 Tujuan Khusus Penelitian .................................................................................. 2
1.6 Urgensi Penelitian ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4

2.1 Manajemen Sumberdaya Manusia ..................................................................... 4


2.2 Kualitas Pelayanan Kesehatan ........................................................................... 4
2.3 Kepuasan Sebagai Indikator Pelayana Kesehatan ............................................. 7
2.4 Penelitian Sebelumnya ....................................................................................... 10
2.5 Peta Jalan Penelitian ........................................................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 14

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................... 14


3.2 Populasi Dan Sampel ......................................................................................... 14
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 14
3.4 Metode Analisis .................................................................................................. 14
3.5 Diagram Tulang Ikan (Fishbone diagram) ......................................................... 15

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................ 16

4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................. 16


4.2 Jadwal Penelitian ................................................................................................ 20

Referensi
Lampiran-Lampiran
RINGKASAN

Penelitian ini berjudul : “Klinik Kesehatan Unismuh Luwuk Sebagai Salah Satu
Pelayanan Kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah Di Kabupaten Banggai Sulawesi
Tengah”. Sedangkan rumusan masalahnya adalah: “Pengaruh Faktor Sumber Daya Manusia,
dan Peralatan Kesehatan Terhadap Pelayanan Kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah Di
Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah?”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan pengaruh faktor sumber daya manusia dan faktor peralatan kesehatan terhadap
pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
Obyek penelitian adalah Klinik Kesehatan Universitas Muhammadiyah Luwuk di Kabupaten
Banggai Sulawesi Tengah.

Dalam memperoleh data, penulis menggunakan metode pengumpulan data quisioner


dan wawancara dengan para dokter dan tenaga keperawatan dan para pasien. Untuk
menjawab rumusan masalah, metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda.

Hasil penelitian akan dipublikasikan ke Jurnal Nasional Equity STIE YPUP


Makassar.

Kata kunci: Sumberdaya manusia, tenaga dokter, tenaga keperawatan, pelayanan kesehatan,
dan amal usaha muhammadiyah.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klinik Kesehatan Unismuh Luwuk berdiri atas inisiatif Ketua BPH Unismuh Drs.
Basri Sono, MM, dan telah mendapat izin usaha pengelolaan klinik dari Dinas Kesehatan
Kab. Banggai No. 440.449/4530/KL/DINKES. Peresmian klinik tersebut dilakukan pada
tanggal 25 Januari 2016 dan berada di Universitas Muhammadiyah Luwuk yang beralamat di
Jalan KHA Dahlan III/79 Luwuk Kabupaten Banggai. Dengan diresmikannya, maka klinik
tersebut resmi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum, termasuk
para civitas akademika Universitas Muhammadiyah Luwuk, Staf dan Karyawan, dan
Pengurus BPH. Jam kerja klinik di buka pada Jam 14.00 sampai dengan 17.00 Wita setiap
hari kerja. Klinik ini merupakan salah satu pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah
yang ada di Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi Tengah. Klinik kesehatan tersebut
didukung oleh 2 (dua) tenaga dokter, dan 2 (dua) tenaga keperawatan sebagai berikut:

Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Klinik Kesehatan Unismuh Luwuk

No. Nama Keterangan


1. dr. Metania Osyca Fuisari Tenaga Dokter
2. dr.Mareisah Tenaga Dokter
3. Nanik Hurudji, Amd.Kep Tenaga Keperawatan
4. Emmy Pratiwi, Amd.Kep Tenaga Keperawatan

Sumber: Klinik Kesehatan Unismuh, Januari 2017

Disamping tenaga dokter dan tenaga keperawatan, klinik kesehatan juga memiliki 1
(satu) ruang pemeriksaan dan peralatan kesehatan yang masih terbatas untuk melayani
kesehatan seperti pelayanan periksa darah, pemeriksaan umum, dan beberapa bulan kedepan
akan ditambah pelayanan kesehatan kehamilan ibu. Dengan usianya yang baru mencapai satu
(1) tahun tentu keberadaan klinik kesehatan unismuh dalam memberikan pelayanan belum
maksimal seperti yang diharapkan masyarakat pada umumnya karena keterbatasan tenaga
dokter, tenaga keperawatan, peralatan kesehatan dan jam buka kerja hanya 4 (empat) jam per
hari kerja. Namun demikian keterbatasan-keterbatasan tersebut terus dilakukan upaya-upaya
peningkatan pelayanan publik melalui pembenahan yang menyeluruh meliputi aspek SDM
(tenaga dokter dan tenaga keperawatan), sarana dan prasarana, proses pelayanan dan layout
kantor, sehingga diharapkan dapat menghasilkan pelayanan publik yang prima yaitu pelayanan
yang cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan akuntabel. Klinik kesehatan unismuh ini di
masa yang akan datang diharapkan akan menjadi Rumah Sakit PKU (Pembina
Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah pertama di Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi
Tengah. Dengan melihat keterbatasan-keterbatasan klinik tersebut, maka penulis sangat
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Klinik Kesehatan Unismuh
Sebagai Salah Satu Pelayanan Kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah di Kabupaten
Banggai Propinsi Sulawesi Tengah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis perlu mengidentifikasi


permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah, yaitu faktor sumberdaya
manusia, sarana dan prasaran, proses pelayanan, tata letak klinik dan jam kerja klinik.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian menjadi terfokus pada bidang pelayanan kesehatan amal usaha
muhammadiyah, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut: Faktor-faktor
yang mempengaruhi pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah, yaitu faktor sumber
daya manusia (tenaga dokter dan tenaga keperawatan) dan faktor peralatan kesehatan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka


perlu penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Pengaruh Faktor Sumber Daya
Manusia, dan Peralatan Kesehatan Terhadap Pelayanan Kesehatan Amal Usaha
Muhammadiyah Di Kabupaten Banggai?”

1.5 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor sumber daya manusia dan
faktor peralatan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan amal usaha muhammadiyah di
Kabupaten Banggai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada
masyarakat pada umumnya, dan warga muhammadiyah pada khususnya.
1.6 Urgensi Penelitian

Eksistensi klinik kesehatan unismuh diharapkan dapat berkembang, maju dan


memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan di masa yang akan datang sangat
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor sumber daya manusia (tenaga dokter dan
tenaga keperawatan) dan faktor peralatan kesehatan. Diperlukan upaya-upaya peningkatan
pelayanan melalui pembenahan yang menyeluruh meliputi aspek sumber daya manusia
(tenaga dokter dan tenaga keperawatan), sarana dan prasarana, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat, tepat,
murah, aman, berkeadilan dan akuntabel. Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor tersebut
maka pelayanan klinik kesehatan sangat sulit memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal. Untuk itu wajib diketahui faktor-faktor tersebut sehingga mampu mendukung dan
mendorong perkembangan klinik kesehatan dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang
maksimal, oleh karena itu penelitian ini menjadi sangat penting dan layak untuk dilakukan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

State of the art penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor sumber daya
manusia dan faktor peralatan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan amalm usaha
muhammadiyah di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Secara umum Manajemen SDM ialah suatu seni dan keahlian atau ilmu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi-
fungsi penghargaan atau penarikan, pengembangan, pemberian komensasi atau
upah,pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud membantu tercapainya
tujuan organisasi, individu dan masyarakat.Tenaga kerja SDM merupakan factor produksi,
tidak seperti yang lain (benda mati). Manusia merupakan modal utama dalam pembangunan
masyarakat. SDM (personalia) mempunyai beberapa fungsi dan merupakan bagian fungsi
menejer antara lain: (1) Seorang menejer yang berhasil ialah menejer yang beroreantasi pada
bawahan (karyawanya), (2) Manajer ialah orang yang mempunyai keahlian untuk
menggerakan orang-orang lain untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam mnghasilkan suatu
tujuan tertentu, (3) Menurut F. W. Tailor salah satu tugas menejer ialah memilih pekerja yang
baik untuk setiap tugas tertentu dan selanjutnya melatih dan mendidiknya, dan (4) Menurut
Konte, O Donal Vielandar fungsi menejer ialah planing, organizing, penyusunan (staffing),
pengarahan (directing) dan Controling. Staffing merupakan fungsi yang berhubungan fungsi
manajemen personalia dalam perusahaan, tapi juga menjadi sebagian fungsi setiap menejer,
sehingga menjadi tanggung jawab perusahaan.
2.2 Kualitas Pelayanan Kesehatan
Kualitas layanan merupakan pelayanan terbaik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau lembaga yang memberi kepuasan bagi pelanggan atau masyarakat dan pada
gilirannya kepuasan itu akan menciptakan loyalitas pelanggan atau masyarakat kepada
seseorang/kelompok/lembaga yang memberikan pelayanan tersebut. Pelayanan kesehatan
sebagai spesifikasi dari pelayanan publik itu sendiri menurut Levey dan Loomba (dalam
Azwar, 1996 : 35) adalah : ”Setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara
bersama–sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, dan atau pun masyarakat”
Menurut Lukman (1999: 11) pelayanan adalah kegiatan-kegiatan yang tidak jelas,
namun menyediakan kepuasan konsumen dan atau pemakai industri serta tidak terikat pada
penjualan suatu produk atau pelayanan lainnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pelayanan
adalah suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung dengan orang-orang
atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan konsumen Kualitas pelayanan yang baik
mutlak diberikan oleh suatu usaha jasa. Dengan munculnya perusahaan pesaing baru akan
mengakibatkan persaingan yang ketat dalam memperoleh konsumen maupun
mempertahankan pelanggan. Konsumen yang jeli tentu akan memilih produk dan jasa yang
merupakan kualitas baik. Kualitas merupakan strategi bisnis dasar yang menyediakan barang
dan jasa untuk memuaskan secara nyata pelanggan internal dan eksternal dengan memenuhi
harapanharapan tertentu secara eksplisit maupun implisit.
Pelayanan kesehatan yang baik menurut Azwar (1996:38-39) harus memenuhi syarat-
syarat pokok sebagai berikut: (a) Tersedia dan berkesinambungan, artinya jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya
dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan, (b) Dapat diterima dan wajar,
artinya tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat, (c) Mudah
dicapai, untuk mewujudkan pelayanan yang baik, pengaturan distribusi sarana kesehatan
menjadi sangat penting, sehingga tidak terjadi konsentrasi sarana kesehatan yang tidak
merata, (d) Mudah dijangkau, artinya harus diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai
dengan kemampuan ekonomi masyarakat, (e) Berkualitas, yaitu yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai
dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
Hal senada juga disampaikan oleh Yacobalis (2001: 61) bahwa pelayanan kesehatan
yang baik harus memenuhi syarat-syarat, ”tersedia dan terjangkau, tepat kebutuhan, tepat
sumber daya, tepat standar profesi/etika profesi, wajar dan aman, kualitas memuaskan bagi
pasien yang dilayani”. Menurut Schulz R. Dkk (2003: 222), pelayanan medis yang baik
adalah pelayanan medis yang memenuhi syarat-syarat: (a) Didasari oleh praktek medis yang
rasional dan didasari oleh ilmu kedokteran, (b) Mengutamakan pencegahan, (c) Terjadinya
kerja sama antara masyarakat dengan ilmuwan medis, (d) Mengobati seseorang sebagai
keseluruhan, (e) Memelihara kerjasama antara dokter dengan pasien, (f) Berkoordinasi
dengan pekerja sosial, (g) Mengkoordinasikan semua jenis pelayanan medis, dan (h)
Mengaplikasikan pelayanan modern dari ilmu kedokteran yang dibutuhkan masyarakat.
Untuk melihat pelayanan itu berkualitas dan memenuhi keinginan pelanggan atau
masyarakat, ada beberapa cara-cara untuk menilainya, antara lain dengan sistem keluhan dan
saran, survei kepuasan pelanggan, serta pengamatan pada kepuasan pelanggan. Dengan
demikian fokus pada kebutuhan/keinginan masyarakat diartikan sebagai orientasi pemerintah
terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat atas layanan yang diinginkan masyarakat.
Kualitas pelayanan kesehatan bersifat multidimensional, yaitu kualitas menurut
pemakai jasa layanan kesehatan (pasien, dan keluarga), dan kualitas menurut penyelenggara
pelayanan kesehatan (dokter, perawat dan petugas lainnya). Pengertian kualitas atau kualitas
pelayanan kesehatan secara umum dapat disebutkan sebagai berikut (Azwar, 1996: 39): Yang
dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer) dimensi kualitas
layanan kesehatan menurut Azwar (1996: 40) sebagai berikut: ”Kualitas pelayanan kesehatan
lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran
berkomunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas
dalam melayani pasien dan atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien”.
Petugas dimaksud adalah tenaga medis/dokter dan paramedis serta tenaga pendukung yang
bertugas memberikan pelayanan kepada pasien yang dirawat harus mengikuti kode etik yang
telah ada Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh birokrasi akan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti tingkat kompetensi aparat, kualitas peralatan yang dipergunakan
untuk memproses pelayanan, budaya birokrasi, dan sebagainya. Kompetensi aparat birokrasi
merupakan akumulasi dari sejumlah subvariabel seperti tingkat pendidikan, jumlah tahun
pengalaman kerja, dan variasi pelatihan yang telah diterima. Kuantitas peralatan yang
digunakan akan mempengaruhi prosedur, kecepatan proses, dan kualitas keluaran (output)
yang akan dihasilkan. Apabila organisasi menggunakan teknologi modern seperti komputer
maka metode dan prosedur kerja akan berbeda dengan ketika organisasi menggunakan cara
kerja manual. Kualitas asuhan kesehatan adalah derajat dipenuhinya standar profesi yang baik
dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil akhir seperti yang diharapkan yang
menyangkut asuhan, diagnosa, tindakan, dan pemecahan masalah teknis. Pemahaman konsep
tentang kualitas pelayanan terikat dengan faktor kepuasan pasien walaupun puasnya pasien
itu tidak selalu sama dengan pelayanan berkualitas (Sumarwanto, 1994:54). Umumnya
kualitas pelayanan medis di rumah sakit sangat tergantung pada individu dokter, dan diluar
kewenangan direksi rumah sakit untuk mengaturnya (Rijanto, 1994:18). Variabel input dalam
proses mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan adalah : a. Faktor manusia: pemberi jasa
layanan langsung (administrator dan profesional tidak langsung (pemilik), b. Faktor sarana:
bangunan dan peralatan rumah sakit, dan c. Faktor manajemen: prosedur pelayanan yang
dipergunakan rumah sakit. Dengan demikian kualitas pelayanan kesehatan yang baik pada
dasarnya apabila pelayanan tersebut tersedia dan terjangkau, tepat kebutuhan, tepat tujuan,
tepat sumber dayanya, tepat standart profesi, wajar dan aman, memuaskan bagi pasien yang
dilayani.
2.3 Kepuasan Sebagai Indikator Kualitas Pelayanan
Menurut Oliver (dalam Barnes, 2003: 64) ”kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas
terpenuhinya kebutuhan”, sedangkan Kotler (2000: 36) mengemukakan bahwa tingkat
kepuasan adalah: “Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or disappointment resulting
fromcomparing a product’s percieved performance (or outcome) in relation to his or her
expectations.” Artinya, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan harapanharapannya. Sukar untuk mengukur tingkat kepuasan pasien, karena
menyangkut perilaku yang sifatnya sangat subyektif. Kepuasan seseorang terhadap suatu
obyek bervariasi mulai dari tingkat sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas, sangat tidak
puas. Dengan pelayanan yang sama untuk kasus yang sama bisa terjadi tingkat kepuasan yang
dirasakan pasien akan berbeda-beda.
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, pelayan harus benar-benar menyadari
bahwa penyembuhan seseorang bukan hanya ditentukan oleh obat-obatan yang diberikannya,
tetapi juga dipengaruhi oleh cara pelayanan yang diperlihatkan para petugas kesehatan seperti
sikap, ketrampilan serta pengetahuannya (Gonzales, 2007:21). Keputusan-keputusan seorang
konsumen untuk mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu suatu barang-jasa
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah persepsinya terhadap kualitas pelayanan.
Pernyataan ini menunjukkan adanya interaksi yang kuat antara “Kepuasan Konsumen”
dengan “Kualitas Pelayanan”. Menurut Zeithaml, et al. (1990:23), ”harapan konsumen
terhadap kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperolehnya dari mulut
ke mulut, kebutuhan-kebutuhan konsumen itu sendiri, pengalaman masa lalu dalam
mengkonsumsi suatu produk, hingga pada komunikasi eksternal melalui iklan, dan
sebagainya”. Kepuasan pasien mempunyai peranan penting dalam perkiraan kualitas
pelayanan rumah sakit. Kepuasan dapat dianggap sebagai pertimbangan dan keputusan
penilaian pasien terhadap keberhasilan pelayanan (Donabedian, 2000:96).
Beberapa karakteristik individu yang diduga menjadi determinan dan indikator
kualitas pelayanan kesehatan dan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, adalah (Utama,
2005:5) berikut ini:
a. Umur, masa hidup pasien, yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai peryataan pasien.
b. Jenis kelamin, yang dapat digunakan untuk membedakan pasien laki-laki atau perempuan.
c. Lama perawatan, sesuatu periode waktu yang dihitung sejak pasien terdaftar resmi sebagai
pasien rawat inap.
d. Sumber biaya, adalah sumber pembiayaan pasien untuk biaya pelayanan kesehatan rumah
sakit, seperti uang sendiri, asuransi, bantuan sosial, atau kombinasi diantaranya, dan gratis.
e. Diagnosa penyakit, adalah kegiatan yang dilakukan oleh tugas kesehatan untuk
menentukan jenis, penyebab, dan cara penyembuhan dari penyakit yang diderita pasien.
f. Pekerjaan adalah status pekerjaan pasien.
g. Pendapatan, adalah jumlah gaji atau penghasilan dalam untuk uang dan barang
(dikonversikan ke nilai uang) rata-rata setiap bulan dari pasien.
h. Pendidikan, adalah status resmi tingkat pendidikan akhir pasien.
i. Suku bangsa, adalah identitas sosial budaya berdasarkan pengakuan pasien, sehingga dapat
dikelompokkan pada kelompok suku bangsa tertentu, seperti Batak, Jawa, atau Melayu.
j. Tempat tinggal, adalah alamat rumah pasien, termasuk jarak antara rumah dengan rumah
sakit.
k. Kelas perawatan, adalah tipe ruangan tempat perawatan yang menunjukkan pada tingkatan
pelayanan kesehatan serta pasilitas yang diperoleh dan dapat dinikmati pasien di rumah sakit.
l. Status perkawinan, adalah identitas pasien sehingga dapat dikategorikan sebagai sudah
kawin, belum kawin, janda, atau duda.
m. Agama, adalah identitas pasien yang dapat digunakan sebagai dasar pengelompokan
sebagai pemeluk Islam, Kriste Protestan, Katolik, Hindu atau Budha.
n. Preferensi, adalah serangkaian alasan atau sebab mengapa pasien memilih, menetapkan
atau mengutamakan untuk dirawat di rumah sakit tertentu.
Selanjutnya, menurut Utama (2005:5 ) indikator pelayanan kesehatan yang dapat
menjadi prioritas menentukan kepuasan pasien, diantaranya adalah seperti berikut:
a. Kinerja tenaga dokter, adalah prilaku atau penampilan dokter rumah sakit dalam proses
pelayanan kesehatan pada pasien, yang meliputi ukuran: layanan medis, layanan nonmedis,
tingkat kunjungan, sikap, dan penyampaian informasi.
b. Kinerja tenaga perawat, adalah perilaku atau penampilan tenaga perawat rumah sakit
dalam proses pemberian pelayanan kesehatan pada pasien, yang meliputi ukuran: layanan
medis, layanan non medis, sikap, penyampaian informasi, dan tingkat kunjungan.
c. Kondisi fisik, adalah keadaan sarana rumah sakit dalam bentuk fisik seperti kamar rawat
inap, jendela, pengaturan suhu, tempat tidur, kasur dan sprei. d. Makanan dan menu, adalah
kualitas jenis atau bahan yang dimakan atau dikonsumsi pasien setiap harinya, seperti nasi,
sayuran, ikan, daging, buahbuahan,dan minuman. Menu makanan adalah pola pengaturan
jenis makanan yang dikonsumsi oleh pasien.
e. Sistem administrasi pelayanan, adalah proses pengaturan atau pengelolaan pasien di rumah
sakit yang harus diikuti oleh pasien (rujukan dan biasa), mulai dari kegiatan pendaftaran
sampai pase rawat inap.
f. Pembiayaan, adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada rumah sakit selaras
pelayanan yang diterima oleh pasien, seperti biaya dokter, obat-obatan, makan, dan kamar.
Rekam medis, adalah catatan atau dokumentasi mengenai perkembangan
g. Kondisi kesehatan pasien yang meliputi diagnosis perjalanan penyakit, proses pengobatan
dan tindakan medis, dan hasil pelayanan.
Indikator pelayanan kesehatan yang dipilih pasien sebagai prioritas ukuran kualitas
pelayanan kesehatan, cenderung akan menjadi sumber utama terbentuknya tingkat kepuasan
pasien. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian pasien berdasarkan perasaanya, terhadap
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang telah menjadi bagian dari
pengalaman atau yang dirasakan pasien rumah sakit; atau dapat dinyatakan sebagai cara
pasien rumah sakit mengevaluasi sampai seberapa besar tingkat kualitas pelayanan di rumah
sakit, sehingga dapat menimbulkan tingkat rasa kepuasan (Utama, 2005: 6).
Penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan sangat penting, sebab dapat
digunakan untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi memenuhi
harapan dan memuaskan pengguna jasa. Menurut Dwiyanto (2002: 47) penilaian kualitas
pelayanan publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator
yang melekat pada birokrasi/ petugas seperti efisiensi dan efektivitas, tetapi harus dilihat juga
dari indikator-indikator yang melekat pada pengguna jasa, seperti kepuasan pengguna jasa,
akuntabilitas, dan responsivitas.
Kotler (dalam Supranto, 2006 : 231), menjelaskan lima determinan kualitas jasa
adalah sebagai berikut: (a) Keandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk melaksanakan
jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, (b) Ketanggapan (responsiveness), yaitu
kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan,
(c) Keyakinan (confidence), yaitu mencakup pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau assurance. (d)
Empati (emphaty), yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, dan
(e) Berwujud (tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan media
komunikasi.
Menurut Wolper dan Pena (dalam Azwar, 1996:84 ), rumah sakit adalah, ”tempat di
mana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat di mana
pendidikan klinis untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi
kesehatan lainnya diselenggarakan ”.
Menurut Yacobalis (2009:14) beberapa aspek yang berpengaruh tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Klinis, yaitu menyangkut pelayanan dokter, perawat dan terkait dengan teknis medis.
b. Efisiensi dsn efektifitas, yaitu pelayanan yang murah, tepat guna, tak ada diagnosa dan
terapi berlebihan.
c. Keamanan pasien, yaitu upaya perlindungan terhadap pasien, misalnya perlindungan jatuh
dari tempat tidur, kebakaran.
d. Kepuasan pasien, yaitu berhubungan dengan kenyamanan, keramahan dan kecepatan
pelayanan.
Bagian penerimaan pasien di rumah sakit mempunyai pengaruh dan nilai penting
walaupun mungkin belum ada tindakan-tindakan pelayanan medis khusus yang diberikan
kepada pasien. Kesan pertama akan memberikan arti tersendiri bagi pasien untuk melalui
proses pelayanan selanjutnya. Kesiapan petugas, kelengkapan sarana/prasarana di bagian
penerimaan pasien haruslah optimal. Diperlukan petugas-petugas yang mempunyai dedikasi
tinggi, seperti : terampil, ramah, sopan, simpati, luwes, penuh pengertian, mempunyai
kemampuan komunikasi dengan baik (Snook, 2001: 210).
Organisasi yang baik, diperlukan staf bagian penerimaan pasien yang mempunyai
keterampilan tertentu yaitu, pewawancara, pencatat, dapat melakukan koordinasi dengan
baik, mempunyai kemampuan umum tentang rumah sakit, menguasai pekerjaannya, dan yang
lebih penting adalah petugas yang mempunyai kemampuan komunikasi dan interpersonal
yang baik (Goldberg, 1996: 67). Prosedur kerja yang jelas, tegas dan tersusun rapi, data
tempat tidur yang tersedia, tarif serta peralatan-peralatan sesuai standar pelayanan harus
tersedia dan benar. Petugas rumah sakit harus memancarkan sikap positif pada orang lain
dalam memberikan pelayanan pelanggan yang berkualitas (Budiyanto, 1991: 76).
2.4 Penelitian Sebelumnya

Berikut ini beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menjadi dasar
penulis untuk melakukan penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 1.2 Kajian Riset Sebelumnya

No. Nama Peneliti Judul Variabel Metode Kesimpulan


Penelitian Penelitian analisis
1. Wahyu Kartika Aji Analisis Kualitas Regresi linier Kualitas
(Skripsi, 2011) pengaruh pelayanan (X1), berganda pelayanan,
kualitas Harga (X2), Harga, Fasilitas
pelayanan, Fasilitas (X3) & berpengaruh
harga & fasilitas dan Kepuasan thp Kepuasan
terhdp kepuasan (Y)
pasien
2. Dede Subekti Analisis Mutu Pelayanan Korelasi 1. Sebagian
Hubungan (X), besar
(Tesis, 2009) Sperman
Persepsi Mutu Tingkat karakteristik
Layanan Kepuasan pasien dengan
Dengan Tingkat Pasien Balai jenis kelamin
Kepuasan Pengobatan perempuan
Pasien Balai dengan tingkat
(BP) Umum
Pengobatan pendidikan
Umum Puskesmas rendah dan
Puskesmas pekerjaan ibu
Di Kab. rumah tangga.
Tasikmalaya 2. Persepsi
pasien terhadap
tahun 2009
mutu pelayanan
(administrasi,
dokter,
perawat, sarana
dan fasilitas
penunjang)
termasuk
kategori cukup,
sedangkan mutu
pelayanan obat
termasuk dalam
kategori kurang.
3. Tingkat
kepuasan pasien
pada pelayanan
BP Umum
Puskesmas
masuk dalam
kategori kurang.
4. Ada
hubungan
antara
pelayanan
administrasi
dengan tingkat
kepuasan pasien
5. Ada
hubungan
antara
pelayanan
dokter dengan
tingkat
kepuasan
pasien
6. Ada
hubungan
antara
pelayanan
perawat dengan
tingkat
kepuasan
Pasien 7. Ada
hubungan
antara
pelayanan obat
dengan tingkat
kepuasan pasien
8. Tidak ada
hubungan
antara persepsi
mutu sarana
dengan tingkat
kepuasan pasien
9. Tidak ada
hubungan
antara mutu
fasilitas
penunjang
dengan tingkat
kepuasan
pasien.
1
3. Noer Chotimah , Hari Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Regresi linier Faktor
2 Yg (X1), Motivasi Kepuasan Kerja
Kusnato berganda
Mempengaruhi dokter (X2) , Motivasi
(sain kesehatan, 14 (1), Kepuasan Kerja Memberikan dokter
& Motivasi Pelayanan berpengaruh di
Januari 2001)
Dokter Dlm Kesehatan (Y) dlm
Memberikan Memberikan
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Kesehatan
4. Ugy Soebiyantoro Pengaruh ketersediaan Regresi linier 1. Peningkatan
ketersediaan Sarana pengembangan
(Jurnal Petra.ac.id) sederhana
Sarana Prasarana sarana dan
Prasarana, Sarana prasarana
Sarana Transportasi dapat
Transportasi (X) Terhdp meningkatkan
Terhdp Kepuasan atraksi wisata di
Kepuasan wisatawan (Y) daerah
wisatawan Kabupaten
Kebumen.
2. Peningkatan
pengembangan
sarana dan
prasarana
berpengaruh
terhadap
ketersediaan
hiburan di
daerah
Kabupaten
Kebumen.
3. Peningkatan
pengembangan
ketersediaan
atraksi
wisata dapat
meningkatkan
kepuasan
wisatawan
5. Rahadi Fitri Nova Pengaruh Kualitas Regresi linier Kualitas
Kualitas Pelayanan (X) pelayanan
(Skripsi, 2010) sederhana
Pelayanan Kepuasan sangat
Terhadap Pasien PKU berpengaruh
Kepuasan Muhammadiyah terhadap Pasien
Pasien PKU Surakarta (Y) PKU
Muhammadiyah Muhammadiyah
Surakarta Surakarta
Sumber: berbagai olahan tesis, skripsi dan jurnal.

2.5 Peta Jalan Penelitian

Gambar 4 Peta Jalan Penelitian


1. Membuat 2. Menentukan 3. Memilih 4. Editing
quisioner responden sampel

Klinik Kesehatan Unismuh


Sebagai Salah Satu
Pelayanan Kesehatan Amal
Usaha Muhammadiyah

5. Koding 6. Entri data 7. Olah data 8. Publikasi


Jurnal Nasional

Sumber: Olahan Peneliti (2017)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian penjelasan (eksplanatory research).


Menurut Masri dan Sofyan (1989), verifikasi terhadap data deskriptif memberikan jawaban
atas masalah yang dihadapi dengan menjelaskan hipotesis dan mengadakan interpretasi yang
lebih dalam menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis penelitian atas dasar bangun teori/konsep dimana dugaan adanya hubungan kausal
masing-masing variabel telah teridentifikasi oleh kerangka konseptual yang jelas. Data
penelitian yang digunakan merupakan jenis data primer dengan metode pengumpulan data
secara quisioner. Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisis data untuk mencari
pembuktian hipotesis penelitian yang diturunkan dari rumusan masalah penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah klinik kesehatan universitas muhammadiyah


luwuk, sedangkan sampel yang akan digunakan adalah dokter, tenaga keperawatan dan
pasien. Penulis menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling, dengan
kriteria pengambilan sampel adalah responden yang menjawab pertanyaan berjumlah 45-50.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Quisioner, yaitu mengajukan pertanyaan kepada dokter, tenaga keperawatan dan


pasien klinik kesehatan unismuh luwuk.
2. Wawancara, yaitu mengajukan tanya jawab dengan ketua BPH Unismuh Luwuk,
dokter, tenaga keperawatan, dan pasien klinik kesehatan unismuh luwuk.

3.4 Metode Analisis

Untuk menguji rumusan masalah, penulis menggunakan metode analisis regresi berganda.
Peneliti menggunakan analisis data model regresi berganda (Arif, 2010: 107) sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β 2X2 + ԑ

Untuk pengolahan data dan analisis data, peneliti menggunakan program software SPSS 19.
Hipotesis pengujian menggunakan uji t, uji F dengan tingkat signifikansi α = 0.05.
3.5 Diagram Tulang Ikan (fishbone diagram)

Bagan alir penelitian dengan menggunakan fishbone diagram sebagai berikut:

SDM PERALATAN

Klinik Computer
Dokter
Kesehatan
Unismuh Peralatann
Sebagai Salah Perawat Kesehatan Publikasi
Satu Pelayanan Jurnal
Kesehatan Amal Nasional
Usaha Analisis
Muhammadiyah Pasien regresi
Di Kab. Banggai berganda

BAHAN METODE
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini sebesar Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Secara garis besar penggunaannya diatur sebagai berikut:

Ringkasan Anggaran Biaya Hibah Penelitian Muhammadiayh Abad Kedua yang


Diajukan sebagai berikut:

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang


Diusulkan (Rp)
1. Honor output kegiatan 3.000.000,00
2. Belanja bahan 2.474.000,00
3. Belanja barang non operasional lainnya 4.526.000,00
Jumlah 10.000.000,00

Sedangkan penggunaan anggaran hibah penelitian muhammadiyah secara rinci


terdapat pada lampiran 2 berikut ini.

4.2 Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan Tahun 2017


1 2 3 4 5 6
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan Data
3. Tahap Pengolahan Data
Tahap Penulisan Laporan
4. Penelitian
dan Publikasi Jurnal Ilmiah
REFERENSI

Azwar, S. 1996. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ketiga. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Azwar, Azrul H. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Budiyanto, FX. 1991. Pelayanan Pelanggan yang Bermutu, Seni Melakukan Pelanggan
Sebagai Tamu. Jakarta: Binarupa Aksara
Donabedian, A. 2000. Exprolation in Quality Assesment and Monitoring. Arbor Michigan:
Health Administration Press.
Dwiyanto, A. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Studi
Kependudukan UGM.
Gibson, JL. et.al. 2007. Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur, Proses.Jakarta:
Erlangga
Gonzales, 2007. Cultur, Diseas and Healing Studies in Medical Anthropology. New York:
Millan Publishing, Co. INC.
Jacobalis, S. 1995. Liberalisasi Bisnis Jasa Kesehatan dan Dampaknya Bagi Rumah Sakit
Indonesia. Jakarta: IRSJAM XXXVII.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, diindonesiakan oleh Ancella Aniwati Hermawan, Salemba Empat :
Prentice Hall Edisi Indonesia.
Pratisto, Arif, 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
Rijanto, S. 1994. “Tantangan Industri Rumah Sakit Indonesia tahun 2020”. Jurnal Kajian
Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI Press.
Sumarwanto, E. 1994. “Standar Perilaku Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan”.
Cermin Dunia Kedokteran. No. 19. Jakarta.
Snook, JR. D. 2001. Hospital What They are and How They Work. Maryland London: An
Aspen Publication Rock Ville,
Utama, S. 2005. ”Memahami Fenomena Kepuasan Pasien Rumah Sakit”. Jurnal Manajemen
Kesehatan. 09 (1), 1-7.
Zeithaml V.A., A. Parasuraman, and L.L. Berry (1990) “Delivery Quality Service Balancing
Costumer Perseptions and Expectation”. New York: The Free Press P. 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama : Siswadi Sululing, SE., M.Ak., Ak., CA

Nomor Peserta :

NIDN : 0922077101

Tempat, Tanggal Lahir : Luwuk, 22 Juli 1971

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Golongan / Pangkat : III C/ Penata Tingkat I

Jabatan Akademik : Lektor

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai

Alamat : Jl. KH.Ahmad Dahlan No.III/79 Kel.Luwuk

Telp./Fax : (0461) 23452 / (0461) 21725

Alamat Rumah : Jl. Cokroaminoto Lor No. 61 Luwuk

Telepon : 08114501824

Alamat Email : siswadi.sululing@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI


Tahun Program
Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi
Lulus Pendidikan

1999 S1 STIE YPUP Makassar Ilmu Akuntansi

2012 S2 Univ. Padjadjaran Magister Akuntansi


Bandung

2012 S2 Universitas Widyatama Pendidikan Profesi Akuntan


Bandung

PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu

Penulisan Artikel Ilmiah dan


2014 LP3M Unismuh Luwuk 2 Hari
Pengelolaan Jurnal

Penyusunan Proposal
2015 Penelitian dan Pengabdian LP3M Unismuh Luwuk 3 Hari
Kepada Masyarakat

Workshop Pengelolaan Universitas


2015 Lembaga Penelitian PTM Se- Muhammadiyah Prof. Dr. 2 Hari
Indonesia Hamka Jakarta

Penulisan Proposal Riset


2016 Terapan dan Pengabdian LP3M Unismuh Luwuk 2 Hari
Kepada Masyarakat

2016 Open Journal System ALJEBI 2 Hari

Pelatihan Training Of
Otoritas Jasa Keuangan
Trainers Otoritas Jasa
2016 Cabang Propinsi Sulawesi 2 Hari
keuangan dan Industri Jasa
Tengah
Keuangan

PENGALAMAN MENGAJAR
Program Sem/tahun
Mata Kuliah Jurusan/Prodi
Pendidikan Akademik

Ganjil
Metode Penelitian Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi
2014/2015

Teori Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2014/2015

Akuntansi Pertambangan S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2014/2015

Auditing II S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2014/2015
Auditing I S1 Akuntansi/Akuntansi Genap
2014/2015

Teori Portofolio dan Analisa S1 Akuntansi/Akuntansi Genap


Investasi 2014/2015

Perencanaan Pajak S1 Akuntansi/Akuntansi Genap


2014/2015

Pasar Modal Ganjil


S1 Akuntansi/Akuntansi
2014/2015

Ganjil
Metode Penelitian Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi
2015/2016

Teori Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2015/2016

Akuntansi Pertambangan S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2015/2016

Auditing II S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2015/2016

Auditing I S1 Akuntansi/Akuntansi Genap


2015/2016

Teori Portofolio dan Analisa S1 Akuntansi/Akuntansi Genap


Investasi 2015/2016

Perencanaan Pajak S1 Akuntansi/Akuntansi Genap


2015/2016

Pasar Modal Ganjil


S1 Akuntansi/Akuntansi
2015/2016

Ganjil
Metode Penelitian Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi
2016/2017

Teori Akuntansi S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2016/2017

Akuntansi Pertambangan S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2016/2017

Auditing II S1 Akuntansi/Akuntansi Ganjil


2016/2017
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua / Anggota Sumber Dana

Analisis Pengaruh Rasio


Likuiditas dan Rasio
2013 Profitabilitas Terhadap Return Ketua LP3M UML
Saham Perusahaan Makanan
dan Minuman di BEI

Pengaruh Rasio-Rasio
Keuangan Dalam EWS dan
2014 Ketua Mandri
Makro Ekonomi Terhdp
Return Saham Di BEI

2014 Penerapan Akuntansi


Murabahah Terhdp
Pembiayaan KPR Pada Baks Anggota Mandri
Syariah Mandiri Cabang
Luwuk

Hubungan Pelaporan Dana


Awal Kampanye Terhadap
DIPA DP2M
2015 Perolehan Jumlah Suara Anggota
Kemenristekdikti
Parpol Pada Pileg 9 April
2014

Pengaruh Likuidtas dan


Profitabilitas Terhadap Return DIPA DP2M
2014 Jetua
Saham Perusahaan Makanan Kemenristekdikti
dan Minuman di BEI

KARYA ILMIAH
A. Jurnal
Tahun Judul Penerbit / Jurnal

Analisis Pengaruh Rasio


Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Unismuh Luwuk/Mutiara
2014 Terhadap Return Saham Muhammadiayh Vol. I No. 4, Januari
Perusahaan Makanan dan 2014, hlm 265-358, ISSN:2088-2017
Minuman di BEI

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Universitas Tarumanagara


2014 Dalam EWS dan Makro Ekonomi Jakarta/Ekonomi Vol. XIX/03/2014,
Terhdp Return Saham Di BEI ISSN: 0854-9842
Penerapan Akuntansi Murabahah Universitas Tarumanagara
Terhdp Pembiayaan KPR Pada Jakarta/Akuntansi Vol.
2015
Baks Syariah Mandiri Cabang XIX/01/Januari/2015 Terakreditas ,
Luwuk ISSN: 0410-3591

Hubungan Pelaporan Dana Awal


Kampanye Terhadap Perolehan STIE YPUP Makassar/Equity Vol. 9, No.
2015
Jumlah Suara Parpol Pada Pileg 9 1, Juni 2015, ISSN: 0216-9533
April 2014

Pengaruh Likuidtas dan


Profitabilitas Terhadap Return STIE YPUP Makassar/Equity Vol. 10,
2016
Saham Perusahaan Makanan dan No. 1, Juni 2016, ISSN: 0216-9533
Minuman di BEI

B. Poster
Tahun Judul Penyelenggara

2013 Pengaruh Likuiditas dan Dirjen Pendidikan Tinggi


Pofitabilitas Terhdapa Return Kemenristekdikti
Saham Perusahaan Makanan
dan Minuman Di BEI

2014 Hubungan Pelaporan Dana Dirjen Pendidikan Tinggi


Awal Kampanye Terhadap Kemenristekdikti
Perolehan Jumlah Suara
Parpol Pada Pileg 9 April
2014

KEGIATAN PROFESIOANAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat

Pendampingan Pengelolaan Kuangan


2015 Alokasi Dana Desa Buon Mandiri Kec.Luwuk Utara
Kec. Luwuk Utara Kab. Banggai

Pendampingan Penyusunan APBDesa


2015 Desa Buon Mandiri Kec. Luwuk Utara Kec. Luwuk Utara
Kab. Banggai

Pendampingan Penyusunan
2015 RPJMDesa Desa Buon Mandiri Kec. Kec. Luwuk Utara
Luwuk Utara Kab. Banggai

2016 Pendampingan Pengelolaan Kuangan Kec. Luwuk Utara


Desa Desa Buon Mandiri Kec. Luwuk
Utara Kab. Banggai

JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI


Tahun Institusi Jangka Waktu

Koordinator Bidang Penelitian dan


2014 Pengembangan LP3M Universitas 2014 - 2017
Muhammadiyah Luwuk

PERAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN


Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat

2016 Pemateri Pelatihan DAD Kampus II Unismuh Luwuk

PENGHARGAAN
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi

2013 Piagam Penghargaan : Sayembara Nasional Asosiasi Pemerintah


Penulisan Otonomi Daerah Tingkat Kabupaten Seluruh Indonesia
Mahasiswa S2, S3 dan Dosen (APKASI)

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/Nama Organisasi Jabatan/Jenjang Keanggotaan

2016-2017 Akuntan/Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Aggota Utama IAI Pusat

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
2. ANGGARAN BIAYA HIBAH PENELITIAN MUHAMMADIYAH

Rincian Penggunaan Anggaran Hibah Penelitian Muhammadiyah sebagai berikut:

Jenis Pengeluaran Biaya yang


No. Diusulkan (Rp)
1. Honor output kegiatan 3.000.000,00
2. Belanja bahan 2.474.000,00
3. Belanja barang non operasional lainnya 4.526.000,00
Jumlah 10.000.000,00

1. HONOR OUTPUT KEGIATAN


Item Honor Volume Satuan Honor/Jam (Rp) Total (Rp)
1. Honor ketua 86 Jam 35.000 3.000.000

Sub Total (Rp) 3.000.000

2. BELANJA BAHAN
Item bahan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Materai 6000 4 Lembar 6.000 24.000
2. Kertas HVS 80 2 Rim 50.000 100.000
gr
3. Tinta printer 6 Botol 100.000 600.000
4. Alat tulis 1 Set 100.000 100.000
5. Biaya pembuatan 1 Dokumen 150.000 150.000
proposal
6. Biaya pembuatan 1 Dokumen 100.000 100.000
laporan kemajuan
7. Biaya pembuatan 1 Dokumen 100.000 100.000
laporan akhir
8. Biaya 1 Dokumen 100.000 100.000
penyusunan draf
artikel publikasi
jurnal
9. Biaya publikasi 1 Dokumen 500.000 500.000
jurnal

Anda mungkin juga menyukai