BAB VI
Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan konstruksi jalan
yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated road), lintas bawah
(underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai
dengan persyaratan teknis (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor
dari:
Saluran tepi jalan merupakan saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan atau air yang ada
dipermukaan jalan, bahu jalan, dan jalur lainnya serta air dari drainase dibawah muka jalan, di
Saluran tepi jalan dapat dibuat dari galian tanah biasa atau diperkeras dan/atau dibuat dari bahan
yang awet serta mudah dipelihara, sesuai dengan kebutuhan fungsi pengaliran.
Saluran tepi jalan harus dalam bentuk tertutup jika digunakan pada Jalan di wilayah perkotaan yang
Dimensi saluran tepi jalan harus mampu mengalirkan debit air permukaan maksimum dengan
periode ulang:
Dalam hal tertentu saluran tepi Jalan dapat juga berfungsi sebagai saluran lingkungan dengan izin
2. Gorong-gorong
Gorong-gorong merupakan saluran air di bawah permukaan jalan berfungsi mengalirkan air dengan
cara memotong badan jalan secara melintang. Gorong-gorong harus dibangun dengan konstruksi
yang awet dan harus direncanakan untuk melayani paling sedikit 20 (dua puluh) tahun, serta mudah
dipelihara secara rutin. Konstruksi kepala gorong-gorong harus berbentuk sedemikian sehingga tidak
menjadi objek penyebab kecelakaan. Gorong-gorong harus mampu mengalirkan debit air paling
1. Untuk tangkapan air hujan pada ruang milik jalan (Rumija), periode hujan rencana yang
2. Untuk air yang dialirkan melalui drainase lingkungan/saluran alam, maka periode ulang hujan
Dinding penahan tanah merupakan bangunan konstruksi untuk menahan beban tanah ke arah
horisontal dan vertikal. Dinding penahan tanah dapat digunakan untuk menyokong badan jalan yang
berada di lereng atau di bawah permukaan jalan. Dinding penahan tanah harus mampu menahan gaya
vertikal dan horizontal yang menjadi bebannya, sesuai dengan pertimbangan mekanika tanah dan
geoteknik. Dinding penahan tanah harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan mudah
dipelihara serta dengan faktor keamanan yang memadai. Dinding penahan tanah harus dilengkapi
daa
sistem drainase. Bagian sisi terluar dinding penahan tanah harus berada dalam atau pada batas
Rumija.
Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai pendukung jalur lalu lintas
1. Jembatan
Jembatan merupakan suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan
– rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan
pembuang. Perancangan jembatan bergantung kepada lokasi dan juga
jenis muatan yang akan ditanggungnya.
daa
2. Fly over
3. Underpass
daa
Underpass adalah jalan yang dibuat dibawah tanah dan fungsinya sama
dengan fly over yaitu untuk mengurangi kemacetan.
Kriteria perencanaan yang dianjurkan untuk pembangunan under pass,
antara lain :
Underpass harus dilengkapi dengan sistem drainase , tempat
pemasangan utilitas, sistem penerangan jalan umum , dan
fasilitas untuk keadaan darurat.
Fasilitas untuk keadaan darurat wajib diadakan pada lintas
bawah dengan panjang paling sedikit 500 (lima ratus) meter.
Fasilitas darurat mencakup : fasilitas pintu darurat dengan
jalur evakuasi, fasilitas pemadam kebakaran dan fasilitas
air/hidran
Bahu jalan dengan perkerasaan yang berpenutup di kiri dan
kanan jalan lalu lintas minimal 0,5 meter. Trotoar di kedua sisi
minimal 0,5 meter.
daa
Bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai fasilitas lalu lintas dan fasilitas
pendukung jalan
1. Trotoar
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Para pejalan
kaki berada pada posisi yang lemah jika bercampur dengan kendaraan, karena akan memperlambat
arus lalu lintas. Perlu tidaknya trotoar juga dapat didefinisikan oleh volume para pejalan kaki yang
berjalan di jalan, tingkat kecelakaan antar kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan atau
permintaan masyarakat.
Pada trotoar biasanya akan menemui jalur kuning yang berbeda dengan lantai lainnya. Garis kuning
yang lebih tinggi dari sekitarnya, berupa tiga garis lurus yang merupakan tanda untuk berjalan lurus
dan berupa bulatan yang merupakan tanda untuk berhenti. Biasanya bulatan ini ditempatkan di sudut
belokkan jalan atau jalan yang putus karena dinding. Jalur kuning ini berguna untuk penyandang
difabel khususnya tuna netra.
untuk menyeberang pejalan kaki dari satu sisi jalan ke sisi jalan yang lainnya.
b. Jembatan penyeberang pejalan kaki harus dibangun dengan konstruksi yang kuat dan mudah
dipelihara.
c. Jembatan penyeberangan pejalan kaki memiliki lebar paling sedikit 2 (dua) meter dan
d. Jembatan penyeberangan pejalan kaki harus dilengkapi dengan pagar yang memadai.
e. Pada bagian tengah tangga jembatan penyeberangan pejalan kaki harus dilengkapi bagian rata
yang dapat digunakan sebagai fasilitas untuk kursi roda bagi penyandang cacat.
f. Lokasi dan bangunan jembatan penyeberang pejalan kaki harus sesuai dengan kebutuhan
dibawah permukaan jalan diperuntukkan bagi pejalan kaki yang menyeberang dari satu sisi
b. Terowongan penyeberang pejalan kaki harus dibangun dengan konstruksi yang kuat dan
mudah dipelihara.
c. Lebar paling kecil terowongan penyeberangan pejalan kaki adalah 2,5 (dua koma lima) meter
d. Tinggi paling rendah terowongan penyeberangan pejalan kaki adalah 3 (tiga) meter.
memadai.
f. Terowongan penyeberang pejalan kaki harus mempertimbangkan fasilitas sistem aliran udara
4. Pulau Jalan
a. Pulau jalan merupakan bangunan di jalur lalu lintas yang ditinggikan yang tidak dilalui oleh
kendaraan bermotor, berfungsi sebagai kanal, memisahkan, dan mengarahkan arus lalu lintas.
daa
b. Pulau jalan harus dibangun dengan konstruksi yang awet dan mudah dipelihara.
d. Bagian dari pulau jalan terdiri atas marka garis, marka chevron, lajur tepian, dan bangunan
yang ditinggikan.
e. Pulau jalan dapat dimanfaatkan untuk ruang hijau dan fasilitas lainnya yang mempunyai nilai
a. Tempat parkir merupakan bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai fasilitas untuk
a. Teluk Bus yang dilengkapi halte merupakan bangunan di sisi jalan berbentuk teluk yang
dilengkapi tempat berteduh, diluar jalur lalu lintas, diperuntukkan bagi bus untuk berhenti
sementara menurunkan dan menaikan penumpang, dan menunggu calon penumpang bus.
b. Ruas Jalan yang dilewati trayek angkutan umum dapat dilengkapi teluk bus yang dilengkapi
halte.
c. Jarak antara teluk bus yang dilengkapi halte, disepanjang koridor jalan yang potensi
d. Fasilitas trotoar yang melintas teluk bus yang dilengkapi halte, harus tetap ada dan menerus.
e. Perkerasan jalan di dalam teluk bus harus lebih kuat 1,5 (satu koma lima) kali dari perkerasan
Pada saat berkendara di jalan, tentu sudah tidak asing lagi bukan dengan rambu - rambu lalu
lintas yang dipasang di tepi jalanan. Rambu-rambu ini bukan sekedar gambar hiasan yang
dipasang di tepi jalan namun memiliki arti bagi pengendara. Rambu lalu lintas adalah papan
tanda yang didirikan di sisi atau di atas jalan untuk memberi instruksi atau informasi kepada
pengguna jalan. Rambu lalu lintas berfungsi untuk memudahkan pengendara dan sebagai
navigasi dalam perjalanan serta membantu mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Ada berbagai macam-macam rambu lalu lintas yang bisa temui ketika berkendara. Setiap
rambu tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Rambu perintah adalah rambu-rambu
yang berisi perintah kepada para pengguna jalan yang wajib untuk dipatuhi. Ada banyak
simbol rambu perintah yang memiliki maknanya masing-masing.
Pada umumnya, rambu perintah berwarna biru berbentuk bundar dengan bagian lambangnya
berwarna putih. Berikut beberapa tanda rambu lalu lintas perintah dan artinya.
2. Tanda panah kanan
daa
Arti: Pengendara diharuskan untuk terus berjalan lurus. Rambu ini biasa dapat ditemuipada
jalan tol atau jalan searah yang melarang pengendara untuk berbalik arah atau berbelok
Arti: Pengendara diperintahkan untuk masuk ke lajur atau jalur yang ditunjuk olehrambu
yakni ke kiri
Arti: Pengendara diperintahkan untuk masuk ke lajur atau jalur yang ditunjuk olehrambu
yakni ke kanan
Arti: Berkendara tidak boleh melebihi batas kecepatan atau kurang dari batas kecepatan. Arti
rambu ini adalah batas minimum kecepatan yang harus diambil oleh pengendara yakni 40
km/jam.
Sesuai dengan arti rambu lalu lintas larangan yang melarang pengguna jalan melakukan
sesuatu, maka warna lambang pada rambu larangan biasanya dibuat dari warna merah serta
hitam. Sementara untuk warna latar adalah warna putih. Berikut adalah gambar dan arti dari
rambu larangan:
Arti: Lambang Stop dengan latar merah berarti Sahabat dilarang untuk terus berjalan di suatu
lajur. Sahabat diharuskan untuk berhenti baik sementara maupun ketika kondisi sudah dipastikan
aman dan selamat dari adanya konflik lalu lintas.
2. Tanda strip
daa
Arti: Tanda strip ini memiliki arti dilarang masuk ke suatu tempat baik bagi kendaraan
bermotor maupun yang tidak bermotor kecuali ada tanpa pengecualian bagi pihak tertentu
3. Tanda angka kecepatan maksimum dalam kilometer (km)
Arti: Pengguna jalan dilarang untuk berkendara melampaui batas kecepatan 40 km/jam
4. Tanda S dicoret
Arti: Rambu larangan S alias Stop di garis ini memiliki makna bahwa pengguna jalan
dilarang untuk berhenti dari mulai tempat pemasangan tanda hingga jarak 15 meter
disesuaikan dengan arah lalu lintas (mengenai jarak bisa berubah apabila ada tanda
pengecualian di papan tambahan.
5. Tanda P dicoret
Arti: Rambu larangan P alias Parkir di garis ini memiliki makna bahwa pengguna jalan
dilarang untuk memarkir kendaraannya dari mulai tempat pemasangan tanda hingga jarak 15
meter disesuaikan dengan arah lalu lintas (mengenai jarak bisa berubah apabila ada tanda
pengecualian di papan tambahan)
6. Tanda putar balik dicoret
Arti: Rambu ini biasa Sahabat temui di persimpangan atau di jalan searah untuk melarang
pengguna jalan baik itu kendaraan bermotor maupun yang tidak bermotor untuk berbalik
arah.
7. Tanda belok kiri dicoret
Arti: Rambu larangan ini biasa dipasang pada lajur jalan yang searah lalu lintas ataupun jalan
dengan simpangan. Maksud dari rambu larangan ini adalah untuk melarang para pengguna
jalan baik kendaraan bermotor ataupun pengguna jalan tidak bermotor untuk berbelok ke arah
kanan
8. Tanda belok kanan dicoret
daa
Arti: Rambu larangan ini melarang para pengguna jalan baik kendaraan bermotor ataupun
pengguna jalan tidak bermotor untuk berbelok ke arah kanan
Berbeda dengan rambu lalu lintas lengkap sebelumnya, rambu peringatan memiliki warna
dominan kuning dengan lambangnya berwarna hitam. Bentuk rambu peringatan pada
umumnya adalah belah ketupat dan memiliki isi berupa peringatan kepada para pengguna
jalanan agar lebih waspada mengenai tantangan yang ada di depan.
1. Tanda tiga panah melingkar
Arti: Rambu lalu lintas menunjukkan adanya persimpangan berbentuk bundaran yang
memiliki prioritas
2. Tanda seru (!)
Arti: Rambu ini sebagai peringatan kepada pengguna jalan agar berhati-hati memasuki jalur
tertentu
3. Tanda plus (+)
Arti: Rambu yang menunjukkan adanya persimpangan tiga sisi dengan satu ke arah kiri
5. Tanda plus dihapus bagian kirinya
daa
Arti: Rambu yang menunjukkan adanya persimpangan tiga sisi dengan satu ke arah kanan
6. Tanda panah ke atas dan ke bawah
Arti: Makna dari rambu ini adalah bahwa lalu lintas yang dilalui berlaku dua arah.
Rambu petunjuk memiliki tujuan untuk memberikan petunjuk jalan bagi para pengguna jalan.
Rambu petunjuk ini memiliki beragam gambar rambu lalu lintas unik yang menjadi ciri khas
sendiri dan tidak seperti rambu sebelumnya yang memiliki ciri khas sendiri.
1. Tanda arah kota di persimpangan
Arti: Rambu ini berguna sebagai pendahulu petunjuk jurusan ke suatu lokasi yang akan
ditemui di persimpangan jalan di depan
2. Tanda arah kota
Arti: Rambu ini merupakan rambu petunjuk arah atau jurusan ke suatu daerah
Arti: Rambu ini menyatakan bahwa Sahabat sebentar lagi akan memasuki area jalan tol
4. Tanda rumah sakit
daa
Arti: Rambu ini menunjukkan tanda keberadaan POM bensin atau Pompa bahan bakar
6. Tanda ranjang/tempat tidur
7. Tanda orang jalan kaki
Arti: Rambu ini menunjukkan tanda tempat bagi para pejalan kaki
8. Tanda bus
2. Marka Jalan
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang
berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas.
Bentuk marka jalan :
a. Garis membujur
Marka garis membujur adalah marka yang sejajar dengan sumbu
jalan.
c. Garis serong
Marka garis serong adalah marka yang marka yang
membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam
pengertian marka membujur atau marka melintang.
Gunanya untuk menyatakan suatu daerah di permukaan
jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
d. Lambang.
Lambang merupakan tanda yang mengandung arti tertentu
untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk
melengkapi atau menegaskan maksud yang telah
disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas
lainnya.
Bentuknya berupa panah, segitiga, atau tulisan
dipergunakan untuk mengulangi maksud rambu-rambu lalu
lintas atau untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak
dinyatakan dengan rambu.