Anda di halaman 1dari 9

Definisi Skizofrenia

Berdasarkan PPDGJ III, Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab ( banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas,
serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial
budaya. Pada umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (innapropiate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun
kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.1
Berdasarkan American Psychiatric Association, skizofrenia adalah gangguan otak
kronis yang mempengaruhi sekitar satu persen dari populasi. Ketika schizophrenia aktif, gejala
dapat berupa delusi, halusinasi, masalah dengan pemikiran dan konsentrasi, dan kurangnya
motivasi.2

Ciri Penting Berbagai Kriteria Diagnostik untuk Skizofrenia

KRITERIA KURT SCHNEIDER3

1. Gejala Urutan Pertama


a. Pikiran yang dapat didengar
b. Suara-suara yang berdebat atau berdiskusi atau keduanya
c. Suara-suara yang mengomentari
d. Pengalaman pasivitas somatik
e. Penarikan pikiran dan pengalaman pikiran yang dipengaruhi lainnya
f. Siar pikiran
g. Persepsi bersifat waham
h. Semua pengalaman lain yang melibatkan kemauan, membuat afek, dan membuat
impuls
2. Gejala Urutan Kedua
a. Gangguan persepsi lain
b. Gagasan bersifat waham yang tiba-tiba
c. Kebingungan
d. Perubahan mood disforik dan euforik
e. Perasaan kemiskinan emosional
f. “… dan beberapa lainnya juga”

KRITERIA GABRIEL LANGFELDT3

1. Kriteria Gejala
Petunjuk penting ke arah diagnosis skizofrenia adalah (jika tidak ada tanda gangguan
kognitif, infeksi, atau intoksikasi yang dapat ditunjukkan)
a. Perubahan kepribadian, yang bermanifestasi sebagai penumpulan emosional dengan
jenis khusus diikuti oleh hilangnya inisatif, dan perilaku yang berubah dan sering kali
aneh. (Khususnya pada hebefrenik, perubahan adalah karakteristik dan petunjuk
utama ke arah diagnosis.)
b. Pada tipe katatonik, riwayat penyakit dan tanda tipikal dalam periode kegelisahan
dan stumor (dengan negativisme, wajah berminyak, katalepsi, gejala vegetative
khusus, dll.)
c. Pada psikosis paranoid, gejala penting pembelahan kepribadian (atau gejala
depersonalisasi) dan hilangnya perasaan realitas (gejala derealisasi) atau waham
primer
d. Halusinasi kronis

2. Kriteria perjalanan penyakit


Keputusan akhir tentang diagnosis tidak dapat dibuat sebelum periode follow-up selama
sekurangnya lima tahun telah menunjukkan perjalanan penyakit yang jangka panjang.

INDEKS SKIZOFRENIA NEW HAVEN3

1. a. Waham: tidak ditentukan atau selain dari depresif


b. Halusinasi dengar
c. Halusinasi lihat 2 poin
d. Halusinasi lain salah satu: 2 poin
2. a. Pikiran aneh 2 poin
b. Automatisme atau pikiran pribadi yang jelas tidak realistis salah satu: 2 poin
c. Pengenduran asosiasi, pikiran tidak logis, overinclusion
d. Penghambatan dua-duanya 2 poin
e. Kekonkretan
f. Derealisasi masing-masing 1 poin
g.Depersonalisasi
3. Afek yang tidak sesuai 1 poin
4. Konfusi 1 poin
5. Ide paranoid (pikiran merujuk pada diri sendiri, kecurigaan) 1 poin
6. Perilaku katatonik
a. Kegembiraan
b. Stupor
c. Fleksibilitas lain
d. Negativisme salah satu 1 poin
e. Mutisme
f. Ekolalia
g. Aktivitas motorik stereotipik

Skor: Untuk dapat dianggap sebagai bagian kelompok skizofrenia, pasien harus memiliki nilai
pada Butir 1 atau Butir 2a,2b, atau 2c dan harus mendapatkan skor total sekurangnya 4 poin.

SISTEM FLEKSIBEL3

Jumlah gejala minimal yang diperlukan dapat empat sampai delapan, tegantung pada pilihan
peneliti:

1. Afek terbatas
2. Tilikan buruk
3. Pikiran bersuara keras (thoughts aloud)
4. Rapport buruk
5. Waham yang luas
6. Bicara inkoheren
7. Informasi yang tidak dapat dipercaya
8. Waham aneh
9. Waham nihilistik
10. Tidak terbangun awal (satu smpai tiga jam)
11. Tidak adanya wajah terdepresi
12. Tidak adanya elasi

KRITERIA DIAGNOSTIK RISET3

Kriteria 1 sampai 3 diperlukan untuk diagnosis:

1. Sekurangnya dua dari berikut ini untuk penyakit definitif dan satu untuk kemungkinan
(tidak memperhitungkan yang terjadi selama periode penyalahgunaan atau putus obat
atau alkohol):
a. Siar, sisip, atau penarikan pikiran
b. Waham sedang dikendalikan atau dipengaruhi, waham aneh lain, atau waham
multipel
c. Waham selain dari kejar atau cemburu yang berlangsung sekurangnya satu bulan
d. Waham dengan jenis apa pun jika disertai oleh halusinasi dengan jenis apapun selama
sekurangnya satu minggu
e. Halusinasi dengar dimana suara terus-menerus mengomentari perilaku subjek atau
pikiran seakan-akan mereka terjadi atau dua atau lebih suara yang saling bercakap-
cakap satu sama lain
f. Halusinasi verbal nonafektif yang berbicara dengan subjek
g. Halusinasi dengan jenis apa pun sepanjang hari selama beberapa hari atau secara
intermiten untuk selama sekurangnya satu bulan
h. Keadaan definitif adanya gangguan pikiran formal yang nyata yang disertai oleh afek
yang tumpul atau tidak sesuai, waham, atau halusinasi dengan jenis apa pun atau
perilaku yang jelas terdisorganisasi

2. Satu dari berikut ini:


a. Periode penyakit sekarang berlangsung sekurangnya dua minggu sejak onset
perubahan kondisi subjek yang biasanya yang dapat dilihat
b. Subjek pernah mengalami periode penyakit sebelumnya yang berlangsung
sekurangnya dua minggu, selama mana ia memenuhi kriteria, dan tanda-tanda
residual penyakit tetap ada (misalnya, penarikan sosial yang parah, afek yang tumpul
atau tidak sesuai, gangguan pikiran formal, atau pikiran atau pengalaman persepsi
yang tidak lazim)

Pada periode aktif dari penyakit tidak ditemukan saat dianggap subjek memenuhi kriteria
untuk sindrom manik atau depresif yang kemungkinan atau definitif sampai derajat
dimana ini merupakan bagian penyakit yang menonjol.

KRITERIA ST. LOUIS3

1. Keduanya diperlukan:
a. Penyakit kronis dengan gejala sekurangnya selama enam bulan sebelum saat
pemeriksaan tanpa kembali ke tingkat penyesuaian psikososial pramorbid
b. Tidak ada periode gejala depresif atau manik yang cukup untuk memenuhi
persyaratan gangguan mood atau kemungkinan gangguan mood
2. Sekurangnya satu dari berikut:
a. Waham atau halusinasi tanpa kebingungan atau disorientasi yang signifikan
b. Produksi verbal yang menyebabkan komunikasi sulit karena tidak adanya organisasi
yang logis atau dapat dimengerti (jika ada kebisuan, keputusan diagnostik harus
ditunda)
3. Sekurangnya tiga untuk penyakit definitif, dua untuk kemungkinan penyakit:
a. Tidak pernah menikah
b. Penyesuaian sosial atau riwayat kerja pramorbid yang buruk
c. Riwayat keluarga skizofrenia
d. Tidak adanya penyalahgunaan alkohol atau zat lain dalam satu tahun onset
e. Usia sebelum 40 tahun
KRITERIA TAYLOR DAN ABRAMS3

Semua kriteria harus dipenuhi untuk diagnosis:

1. Lama episode lebih dari enam bulan


2. Kesadaran yang jernih
3. Adanya waham, halusinasi, atau gangguan pikiran formal (verbigerasi, nonsequiturs,
pendekatan kata, neologisme, penghambatan, dan keluar dari jalur)
4. Tidak ada afek yang luas
5. Tidak ada tanda dan gejala yang cukup untuk membuat diagnosis gangguan mood
6. Tidak ada penyalahgunaan alkohol atau zat lain dalam satu tahun episode indeks
7. Tidak ada tanda dan gejala fokal penyakit otak yang jelas atau penyakit medis utama
yang diketahui menyebabkan perubahan perilaku bermakna.

PRESENT STATE EXAMINATION3

12 butir berikut ini dari Present State Examination bersesuaian dengan sistem diagnostik
skizofrenia 12-poin, dengan berbatas tingkat kepastian diagnostik yang didasarkan pada skor
yang ditentukan oleh pemeriksa. Sembilan gejala masing-masing memiliki skor 1 jika ada (+),
dan tiga memiliki skor 1 jika tidak ada (-).

1. Afek terbatas (+)


2. Tilikan buruk(+)
3. Pikiran bersuara keras (+)
4. Terbangun pagi hari (-)
5. Rapport buruk (+)
6. Wajah terdepresi (-)
7. Elasi (-)
8. Waham yang luas (+)
9. Bicara inkoheren (+)
10. Informasi yang tidak dapat dipercaya (+)
11. Waham aneh (+)
12. Waham nihilistik (+)
KRITERIA TSUANG DAN WINOKUR3

I. Hebefrenik (A sampai D harus ditemukan):


A. Usia onset dan data sosiofamilial (satu dari berikut):
1. Usia onset sebelum 25 tahun
2. Tidak menikah dan tidak bekerja
3. Riwayat skizofrenia dalam keluarga
B. Pikiran terdisorganisasi
C. Perubahan afek (1 atau 2):
1. Perilaku aneh
2. Gejala motorik (a atau b):
a. Sifat hebefrenik
b. Sifat katatonik (jika ada, subtipe dapat dimodifikasi menjadi hebefrenik
dengan sifat katatonik)
II. Paranoid (A sampai C harus ada):
A. Usia onset dan data sosiofamilial (satu dari berikut):
1. Usia onset setelah 25 tahun
2. Menikah atau bekerja
3. Tidak ada riwayat skizofrenia dalam keluarga
B. Kriteria pengecualian:
1. Pikiran terdisorganisasi harus tidak ditemukan atau dalam derajat ringan,
seperti bicara tidak dapat dimengerti
2. Gejala afektif atau perilaku, seperti yang dijelaskan dalam hebefrenia, harus
tidak ada atau dalam derajat ringan
C. Preokkupasi dengan waham atau halusinasi yang luas dan tersusun baik
GEJALA2

Ketika penyakit ini aktif, dapat dikarakteristikan oleh episode-episode di mana pasien tidak dapat
membedakan antara pengalaman nyata dan tidak nyata. Seperti halnya penyakit, tingkat
keparahan, durasi dan frekuensi gejala dapat bervariasi; Namun, pada orang dengan skizofrenia,
kejadian gejala psikotik yang parah sering menurun selama masa hidup pasien. Tidak
mengonsumsi obat sesuai resep, penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, dan situasi stres
cenderung meningkatkan gejala. Gejala termasuk dalam beberapa kategori:
 Gejala psikotik positif: Halusinasi, seperti mendengar suara, delusi paranoid dan persepsi,
keyakinan dan perilaku yang berlebihan atau terdistorsi.
 Gejala negatif: Kerugian atau penurunan kemampuan untuk memulai rencana, berbicara,
mengekspresikan emosi atau menemukan kesenangan.
 Gejala disorganisasi: berpikir dan berbicara yang kacau dan tidak teratur, masalah dengan
pemikiran logis dan kadang-kadang perilaku aneh atau gerakan abnormal.
 Gangguan kognisi: Masalah dengan perhatian, konsentrasi, memori dan penurunan
kinerja pendidikan.
Gejala biasanya muncul pertama kali pada awal masa dewasa. Pria sering mengalami
gejala di awal 20-an dan wanita sering kali pertama kali menunjukkan tanda-tanda di usia akhir
20-an dan awal 30-an. Tanda-tanda yang lebih halus mungkin hadir sebelumnya, termasuk
hubungan bermasalah, kinerja sekolah yang buruk dan motivasi yang berkurang. Ini jarang
didiagnosis pada anak-anak atau remaja.
Sebelum diagnosis dapat dibuat, bagaimanapun, seorang psikiater harus melakukan
pemeriksaan medis menyeluruh untuk menyingkirkan penyalahgunaan zat atau penyakit medis
lainnya yang gejalanya mirip gejala skizofrenia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III dan DSM-5. Cetakan
2-Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Jakarta: PT Nuh
Jaya, 2013.
2. American Psychiatric Association. Mental Health Disorder Disorders/ Substance use:
Schizophrenia. 2017. Available at: https://www.psychiatry.org/patients-
families/schizophrenia/what-is-schizophrenia
3. Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A: Sinopsis Psikiatri. Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. Edisi ke-1, Bina rupa Aksara, 2008.

Anda mungkin juga menyukai