Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN NILAI ANTI KORUPSI

TANGGUNG JAWAB

OLEH:
KELOMPOK 5

: Lolo Monika Berutu

Lorena Sihombing

Maria Gefania Sitorus

Melvika Sagala

Muthia Nabila Ansari

DOSEN PENGAMPU : Dina Indarsita SST.M.kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2020/2021

Korupsi disebabkan oleh adanya dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan penyebab korupsi dari faktor individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan
atau sistem. Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan faktor penyebeb korupsi.

Nilai-nilai antikorupsi yang meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, peduli, kerja keras,
sederhana, dan mandiri, harus dimiliki oleh tiap-tiap individu untuk menghindari munculnya faktor
internal sehingga korupsi tidak terjadi. Sementara itu, untuk mencegah faktor eksternal penyebab
korupsi, salain harus memiliki nilai-nilai antikorupsi, setiap individu juga harus memahami dengan
mendalam prinsip-prinsip antikorupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan dalam organisasi/ individu/ masyarakat. Dengan demikian, nilai-nilai dan prinsip-
prinsip antikorupsi harus tertanam dalam diri setiap individu, agar terhindar dari perbuatan korupsi.

Pada dasarnya korupsi terjadi karena adanya faktor internal (niat) dan faktor ekstrenal
(kesempatan). Niat lebih terkait dengan faktor individu yang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dianut,
seperti kebiasaan dan kebutuhan, sedangkan kesempatan terkait dengan sistem yang berlaku.

Upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada semua
individu. Setidaknya ada Sembilan nilai-nilai korupsi yang penting untuk ditanamkan pada semua
individu, kesembilan nilai-nilai antikorupsi tersebut terdiri dari: (a) inti, yang meliputi jujur, disiplin dan
tanggung jawab, (b) sikap, yang meliputi adil, berani, dan peduli, serta (c) etos kerja, yang meliputi kerja
keras, sederhana, dan mandiri.

TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya atau kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut , dipersalahkan dan diperkarakan (Sugono,2008). Pribadi yang utuh mengenal diri dengan
baik akan menyadari bahwa kaadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tunduk dan kegiatan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, Negara dan Bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan meiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak memiliki rasa tanggung jawab. Seseorang yang dapat
menunaikan tanggung jawabnya sekecil apapun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan dari
orang lain.

Penerapan nilai tanggung jawab pada mahasiswa dapat diwujudkan dalam bentuk:

1) Mempunyai prinsip dan memikirkan kemana arah masa depan yang akan dituju.

2) Mempuyai attitude atau sikap yang menonjolakan generasi penerus tenaga kesehatan yang berguna
di kemudian hari dalam mengebangkan profesinya.
3) Selalu belajar untuk menjadi generasi muda yang berguna, tidak hanya dengan belajar tetapi
mempunyai sikap dan keperibadian baik.

4) Mengikuti semua kegiatan yang telah dijadwalkan oleh kapus yaitu ikut praktikum laboratorium di
kampus; praktik klinik di rumah sakit, puskesmas dan komunitas; ujian dan mengerjakan semua tugas in
atau out.

5) Menyelesaikan tugas pembelajaran dan praktik secara individu dan kelompok yang diberikan oleh
dosen dengan baik dan tepat waktu.

Mahasiswa adalah sebuah status yang ada pada diri seseorang yang telah lulus dari pendidikan
terakhirnya yang berkelanjutan melanjutkan pendidikan dalam sebuah lembaga yang bernama
universitas (Harmin: 2011). Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan memiliki
kecenderungan menyelesaikan tugas lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak memiliki rasa tanggung
jawab.

Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan mengerjakan tugas dengan sepenuh hati karena
berpikir bahwa jika suatu tugas tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat merusak citra namanya di
depan orang lain. Mahasiswa yang dapat diberikan tanggung jawab yang kecil dan berhasil
melaksanakannya dengan baik berhak untuk mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar lagi sebagai
hasil dari kepercayaan orang lain terhadap mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi mudah untuk dipercaya orang lain dalam masyarakat misalkan dalam memimpin suatu
kepanitiaan yang diadakan di kampus.

Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu dari sebuah perbuatan yang salah, baik itu disengaja
maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan kesadaran akan kewajiban
menerina dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan. Tanggung jawab juga merupakan
suatu pengabdian dan pengorbanan. Maksudnya pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu
ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Mahasiswa mempunyai banyak kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan. Misalnya tugas-tugas


yang diberikan oleh dosen, tanggung jawab untuk belajar, tanggung jawab untuk menyelesaikan
perkuliahan sampai lulus, tanggung jawab menjaga diri sendiri. Sebagai seorang mahasiswa kita sudah
dilatih oleh orang tua untuk lebih mandiri dalam menjaga diri kita sendiri, karena dalam perkulihan kita
diajarkan untuk melakukan apa-apa sendiri. Oleh sebab itu orangtua sudah tidak bisa mengontrol
aktifitas keseharian anak-anaknya. Jadi sebagai mahasiswa harus bisa bertanggung jawab dalam
menjaga dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai