Anda di halaman 1dari 3

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.

Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 105. Hai Rasulullah, katakanlah kepada orang-
orang yang bertaubat itu dan kepada selain mereka: “Kerjakanlah kebaikan yang Allah
perintahkan kepada kalian, karena amalan kalian akan ditunjukkan kepada Allah, dan Allah,
Rasulullah, dan orang-orang beriman akan melihat amalan tersebut. Dan pada hari
penghitungan kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang mengetahui segala perbuatan kalian
yang tersembunyi dan terang-terangan; kemudian Dia akan memberitahukan kepada kalian
segala kebaikan dan keburukan yang telah kalian perbuat, lalu Dia akan membalas perbuatan
itu.”

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
105. Allah berfirman, “Dan katakanlah”, kepada orang-orang munafik itu, “bekerjalah kamu”,
dengan pekerjaan yang menurutmu sesuai, teruskan kebatilanmu, jangan mengira bahwa
amalanmu itu akan samar atas Allah, “maka Allah dan RasulNya serta orang-orang Mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu.” Yakni, pekerjaanmu pasti akan terlihat dan terbukti. “Dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,” yang baik maupun yang
buruk. Ini mengandung ancaman yang keras terhadap orang yang meneruskan kebatilannya,
kezhalimannya, kesesatannya, dan penyimpangannya. Ada kemungkinan maknanya adalah
bahwa apa pun yang kamu lakukan, baik maupun buruk, maka Allah akan melihatmu dan Dia
akan menunjukannya pada RasulNya dan hamba-hambaNya yang beriman, meskipun ia adalah
amalan batin.
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 26. Allah melapangkan rezeki bagi siapa
yang Dia kehendaki dan menyempitkannya atas siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya.
Rezeki yang lapang bukan berarti kebahagiaan dan bukan bukti bahwa Allah mencintainya, sempitnya
rezeki bukan tanda kesengsaraan. Orang-orang kafir berbahagia dengan kehidupan dunia ini, maka
mereka cenderung kepadanya dan merasa tenteram kepadanya, padahal kehidupan dunia ini
dibandingkan dengan kehidupan Akhirat hanyalah kesenangan yang sementara dan sedikit.

📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 26. Allah menyampaikan perbedaan rezeki di antara
manusia; Dia meluaskan rezeki bagi hamba-Nya yang Dia kehendaki, dan menyempitkan rezeki bagi
hamba-Nya yang lain. Adapun orang-orang kafir sangat bahagia dengan keluasan rezeki di kehidupan
dunia yang fana, padahal kehidupan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat tidak lain
kenikmatan dan waktunya tidak seberapa.

Referensi: https://tafsirweb.com/3986-quran-surat-ar-rad-ayat-26.html

Anda mungkin juga menyukai