Anda di halaman 1dari 12

Lex Administratum, Vol. VII/No.

1/Jan-Mar/2019

HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PENDAHULUAN


PEMERINTAHAN MENURUT UNDANG- A. Latar Belakang
UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG Menurut Penjelasan Atas Undang-Undang
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN1 Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Oleh: Raynold Fubby Lofus2 Pemerintahan I. Umum, Ketentuan
penyelenggaraan Pemerintahan tersebut diatur
ABSTRAK dalam sebuah Undang-Undang yang disebut
Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui Undang-Undang Administrasi Pemerintahan.
bagaimanakah hak pejabat pemerintahan untuk Undang-Undang Administrasi Pemerintahan
menggunakan kewenangan dalam mengambil menjamin hak-hak dasar dan memberikan
keputusan atau tindakan dan bagaimanakah pelindungan kepada Warga Masyarakat serta
kewajiban pejabat pemerintahan dalam menjamin penyelenggaraan tugas-tugas negara
menyelenggarakan administrasi pemerintahan, sebagaimana dituntut oleh suatu negara hukum
yang dengan menggunakan metode penelitian sesuai dengan Pasal 27 ayat (1), Pasal 28 D ayat
hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. Hak (3), Pasal 28 F, dan Pasal 28 I ayat (2) Undang-
pejabat pemerintahan untuk menggunakan Undang Dasar Negara Republik Indonesia
kewenangan dalam mengambil keputusan atau Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan tersebut,
tindakan merupakan bagian dari pengaturan Warga Masyarakat tidak menjadi objek,
administrasi pemerintahan untuk menjamin melainkan subjek yang aktif terlibat dalam
hak pejabat dalam menggunakan penyelenggaraan Pemerintahan.
kewenanganya dalam mengabil keputusan atau
tindakan oleh badan atau pejabat B. Rumusan masalah
pemerintahan terhadap warga masyarakat 1. Bagaimanakah hak pejabat pemerintahan
tidak dapat dilakukan dengan semena-mena. untuk menggunakan kewenangan dalam
Hak pejabat pemerintahan untuk melaksanakan mengambil keputusan atau tindakan ?
kekuasaan negara terhadap warga masyarakat 2. Bagaimanakah kewajiban pejabat
harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku. pemerintahan dalam menyelenggarakan
Agar warga masyarakat tidak dapat administrasi pemerintahan ?
diperlakukan secara sewenang-wenang sebagai
objek. Keputusan atau tindakan terhadap C. Metode penelitian
warga masyarakat harus sesuai dengan Penelitian hukum normatif merupakan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan penelitian hukum yang digunakan untuk
asas-asas umum pemerintahan yang baik. 2. menyusun penulisan ini.
Kewajiban pejabat pemerintahan dalam
menyelenggarakan administrasi pemerintahan PEMBAHASAN
dilaksanakan berdasarkan atas prinsip A. Hak Pejabat Pemerintahan Untuk
kedaulatan rakyat dan prinsip negara hukum, Menggunakan Kewenangan Dalam
agar, segala bentuk keputusan atau tindakan Mengambil Keputusan Atau Tindakan
administrasi pemerintahan harus berdasarkan Hak pejabat pemerintahan untuk
atas kedaulatan rakyat dan hukum yang menggunakan kewenangan dalam mengambil
merupakan refleksi dari Pancasila sebagai keputusan atau tindakan dilaksanakan
ideologi negara dan tidak berdasarkan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
kekuasaan yang melekat pada kedudukan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
penyelenggara pemerintahan itu sendiri. Pemerintahan.
Kata kunci: administrasi pemerintahan; pejabat Menurut Penjelasan Atas Undang-Undang
pemerintahan; Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan I. Umum, dijelaskan Undang-
Undang ini menjadi dasar hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan di dalam upaya
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Henry R. Ch.
meningkatkan kepemerintahan yang baik (good
Memah, SH, MH; Audi H. Pondaag, SH, MH governance) dan sebagai upaya untuk
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM: mencegah praktik korupsi, kolusi, dan
14071101652

5
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

nepotisme. Dengan demikian, Undang-Undang peruntukannya atau bertindak sewenang-


ini harus mampu menciptakan birokrasi yang wenang.5
semakin baik, transparan, dan efisien. Pemahaman kekuasaan dalam aspek
Pengaturan terhadap Administrasi hukum, dimaknai sebagai sebuah wewenang,
Pemerintahan pada dasarnya adalah upaya tetapi kekuasaan dalam pengertian ini bukanlah
untuk membangun prinsip-prinsip pokok, pola suatu kekuasaaan yang dapat berdiri sendiri,
pikir, sikap, perilaku, budaya dan pola tindak melainkan keberadaan kekuasaan tidak dapat
administrasi yang demokratis, objektif, dan dipisah dari lembaganya. Oleh karena itu,
profesional dalam rangka menciptakan keadilan kekuasaan dalam arti wewenang dikatakan
dan kepastian hukum. Undang-Undang ini sebagai suatu kekuasaan yang telah
merupakan keseluruhan upaya untuk mengatur dilembagakan.6
kembali Keputusan dan/atau Tindakan Badan Dalam kaitan dengan konsep Negara hukum
dan/atau Pejabat Pemerintahan berdasarkan tersebut, Freidrick Julias Stahl (dalam Ridwan,
ketentuan peraturan perundang-undangan dan HR7), menegaskan, bahwa unsur-unsur Negara
AUPB. hukum Eropa Kontinental yaitu :
Undang-Undang ini dimaksudkan tidak a. Adanya perlindungan hak-hak asasi
hanya sebagai payung hukum bagi manusia;
penyelenggaraan pemerintahan, tetapi juga b. Adanya pemisahan atau pembagian
sebagai instrumen untuk meningkatkan kualitas kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;
pelayanan pemerintahan kepada masyarakat c. Adanya pemerintahan berdasarkan
sehingga keberadaan Undang-Undang ini perundang-undangan, dan
benarbenar dapat mewujudkan pemerintahan d. Adanya peradilan administrasi dalam
yang baik bagi semua Badan atau Pejabat perselisihan.8
Pemerintahan di Pusat dan Daerah.3 Dalam literatur berbahasa inggris kerap kali
Negara hukum ialah negara yang dikemukakan bahwa hak berdasarkan hukum
susunannya diatur dengan sebaiknya-baiknya (legal right) dibedakan dari hak yang timbul
dalam undang-undang, sehingga segala dari norma lain. Menurut Paton, hak
kekuasaan dari alat-alat pemerintahannya berdasarkan hukum biasanya diartikan sebagai
didasarkan pada hukum. Rakyat tidak boleh hak yang diakui dan dilindungi oleh hukum. Hal
melakukan tindakan yang bertentangan dengan senada dikemukakan oleh Sarah Worthington
hukum. Negara hukum itu ialah negara yang yang menyatakan bahwa legal rights sering
diperintah bukan oleh orang-orang tetapi oleh dilawankan dengan moral rights.9
undang-undang (state not governed by men, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
but by laws). Oleh karena itu di dalam negara tentang Administrasi Pemerintahan, Pasal 6
hukum, hak-hak rakyat dijamin sepenuhnya ayat (1) Pejabat Pemerintahan memiliki hak
oleh negara dan terhadap negara, sebaliknya untuk menggunakan Kewenangan dalam
kewajiban-kewajiban rakyat harus dipenuhi mengambil Keputusan dan/atau Tindakan. (2)
seluruhnya dengan tunduk dan taat kepada Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
segala peraturan pemerintah dan undang- meliputi:
undang negara.4 a. melaksanakan Kewenangan yang dimiliki
Tindakan pemerintah tidaklah dalam arti berdasarkan ketentuan peraturan
sebebas-bebasnya, karena konstitusi atau perundang-undangan dan AUPB;
hukum harus ditaati agar tidak berlaku b. menyelenggarakan aktivitas pemerintahan
sewenang-wenang, baik dalam arti tindakan berdasarkan Kewenangan yang dimiliki;
yang melampaui batas kewenangan, bertindak
tidak sesuai dengan kewenangan atau
5
Ibid, hal. 2.
6
Ibid, hal. 5.
7
H.R. Ridwan, Hukum Administrasi Negara, UII Press,
Yogyakarta, 2002, hal.
3 8
Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 30 Ibid
9
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan I. Umum. Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Edisi 1.
4
H. Murtir Jeddawi, Negara Hukum Good Governance dan Cetakan Ke-3. Kencana Prenada Media Group, Desember
Korupsi di Daerah, Total Media, Yogyakarta, 2011. hal. 1-2. 2009, Jakarta, hal. 163.

6
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

c. menetapkan Keputusan berbentuk tertulis menunjukkan legalitas sebagai suatu ciri negara
atau elektronis dan/atau menetapkan hukum yang demokrasi.11
Tindakan; Disebutkan bahwa izin merupakan
d. menerbitkan atau tidak menerbitkan, instrumen yuridis yang berbentuk ketetapan
mengubah, mengganti, mencabut, yang digunakan oleh pemerintah dalam
menunda, dan/atau membatalkan menghadapi peristiwa konkret dan individual.
Keputusan dan/atau Tindakan; Peristiwa konkres artinya peristiwa yang terjadi
e. menggunakan Diskresi sesuai dengan pada waktu tertentu, orang tertentu, tempat
tujuannya; tertentu, dan fakta hukum tertentu, karna
f. mendelegasikan dan memberikan Mandat peristiwa konkret ini deragam, sejalan dengan
kepada Pejabat Pemerintahan lainnya sesuai keragaman perkembangan masyarakat, izin pun
dengan ketentuan peraturan memiliki berbagai keragaman. Izin yang
perundanganundangan; jenisnya beragam itu dibuat dalam proses yang
g. menunjuk pelaksana harian atau pelaksana cara prosedurnya tergantung dari kewenangan
tugas untuk melaksanakan tugas apabila pemberi izin, macam izin dan struktur
pejabat definitif berhalangan; organisasi instansi menerbitkannya.12
h. menerbitkan Izin, Dispensasi, dan/atau Berbagai jenis izin dan instansi pemberi izin
Konsesi sesuai dengan ketentuan peraturan dapat saja berubah seiring dengan perubahan
perundangundangan; kebijakan peraturan perundang-undangan yang
i. memperoleh perlindungan hukum dan terkait dengan izin tersebut. meskipun
jaminan keamanan dalam menjalankan demikian, izin akan tetap ada dan digunakan
tugasnya; dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan
j. memperoleh bantuan hukum dalam dan kemasyarakatan.13
pelaksanaan tugasnya; Pada umumnya permohonan izin harus
k. menyelesaikan Sengketa Kewenangan di menempuh prosedur tertentu yang ditentukan
lingkungan atau wilayah kewenangannya; oleh pemerintah, selaku pemberi izin.
l. menyelesaikan Upaya Administratif yang Disamping harus menempuh prosedur tertentu,
diajukan masyarakat atas Keputusan permohon izin juga harus memenuhi
dan/atau Tindakan yang dibuatnya; dan persyaratan-persyaratan tertentu yang
m. menjatuhkan sanksi administratif kepada ditentukan secara sepihak oleh pemerintah
bawahan yang melakukan pelanggaran atau pemberi izin. Prosedur dan persyaratan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang perizinan itu berbeda-benda tergangtung jenis
ini. izin, tujuan izin dan instansi pemberi izin.14
Izin adalah perangkat hukum adminsitrasi Menurut Soehino, syarat-syarat dalam izin
yang digunakan pemerintah untuk itu bersifat konstitutif dan kondisional. Bersifat
mengendalikan warganya agar berjalan dengan konstitutif, karena ditentukan suatu perbuatan
teratur dan untuk tujuan ini diperlukan atau tingka laku tertentu yang harus (terlebih
perangkat administrasi. Salah satu perangkat dahulu) dipenuhi, artinya dalam hal pemberian
administrasi adalah organisasi dan agar izin itu ditetukan suatu perbuatan konkret, dan
organisasi ini berjalan dengan baik, perlu bila tidak dipenuhi dapat dikenai sanksi.
dilakukan pembagian tugas. Sendi utama dalam Bersifat kondisional, karena penilaian tersebut
pembagian tugas adalah adanya koordinasi dan baru ada dan dapat dilihat serta dapat dinilai
pengawasan.10 setelah perbuatan atau tingkah laku yang
Izin adalah suatu persetujuan dari penguasa diisyaratkan itu terjadi. Penentuan prosedur
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan persyaratan perizinan ini dilakukan secara
dan peraturan pemerintah. Izin pada prinsipnya sepihak oleh pemerintah. Meskipun demikian,
memuat larangan, persetujuan yang pemerintah tidak boleh membuat atau
merupakan dasar pengecualian. Pengecualian menetukan prosedur dan persyaratan menurut
itu harus diberikan oleh undang-undang untuk
11
Ibid, hal. 92.
10 12
H. Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Ridwan HR, Op.Cit, hal. 215-216.
13
Adminsitrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik, Ibid, hal. 216
14
Cetakan l. Nuansa. Bandung. 2010, hal. 92. Ibid, hal. 216-217

7
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

kehedaknya sendiri secara arbitrer (sewenang- sesuai sengan isinya yang secara definisif dapat
wenang), tetapi harus sejalan dengan peraturan menimbulkan akibat hukum tertentu.18
perundang-undangan yang menjadi dasar dari Dapat disebutkan bahwa izin merupakan
perizinan tersebut. dengan kata lain, suatu perangkat hukum administrasi yang
pemerintah tidak boleh menentukan syarat digunakan pemerintah untuk mengendalikan
yang melampaui batas tujuan yang hendak warganya. Adanya kegiatan perizinan yang
dicapai oleh peraturan hukum yang menjadi dilaksanakan oleh pemerintah pada intinya
dasar perizinan bersangkutan.15 adalah untuk menciptakan kondisi bahwa
Izin diterapkan oleh pejabat negara, kegiatan pembangunan sesuai peruntukan di
sehingga dilihat dari penempatannya maka izin samping itu agar lebih berdaya guna dan
adalah instrumen pengendalian dan alat berhasil guna dalam rangka pelayanan
pemerintah untuk mencapai apa yang menjadi terhadap masyarakat dan pembangunan.19
sasarannya. Menurut Ahmad Sobana, Sanksi hukum administrasi merupakan
mekanisme perizinan dan izin yang diterbitkan sanksi yang penerapannya tidak melalui
untuk pengedalian dan pengawasan perantaraan hakim. Pemerintah berwenang
administrasi bisa dipergunakan sebagai alat untuk bilamana perlu, tanpa keharusan
untuk mengevaluasi keadaan dan tahapan perantaraan hakim terlebih dahulu bertindak
perkembangan yang ingin dicapai, di samping jauh secara nyata. Sasaran sanksi administrasi
untuk mengendalikan arah perubahan dan adalah perbuatan yang bertentangan dengan
mengevaluasi keadaan, potensi, serta kendala peraturan perundang-undangan, sehingga
yang disentuh untuk berubah.16 secara prinsipil berbeda dengan pemberian
Paling penting dalam proses penerbitan izin sanksi pidana maupun tanggung jawab perdata
ini adalah persoalan siapa yang paling yang ditujukan kepada orang (pelakunya).20
berwenang memberikan izin. Ini sangat penting Sanksi perdata merupakan sanksi akibat
karena izin merupakan bentuk keputusan tata perbuatan melawan hukum yang dilakukan
usaha negara. Izin dapat dikatakan sebagai oleh seseorang yang mengakibatkan kerugian
keputusan tata usaha negara karena ia pada orang lain, karena itu, kepada orang yang
dikeluarkan oleh pejabat tata usaha negara, menimbulkan kerugian diwajibkan membayar
yaitu pemerintah atas permohonan yang ganti rugi kerugian. Sanksi pidana berkaitan
diajukan oleh badan hukum perdata atau dengan pelanggaran terhadap ketentuan-
perorangan. Pemerintah merupakan pejabat ketentuan hukum pidana
tata usaha negara, karena ia melaksanakan (kepentingan/ketertiban umum) dan sanksi
fungsi untuk menyelenggarakan urusan adminsitrasi berkenaan dengan pelanggaran
pemerintahan baik di tingkat pusat dan daerah ketentuan hukum dan sanksi administrasi
dengan berdasarkan peraturan perundang- berkenaan dengan pelanggaran ketentuan
undangan yang berlaku.17 hukum adminsitrasi yang ditetapkan oleh
Di sisi lain dilihat dari pengertian keputusan pejabat tata usaha negara dalam
tata usaha negara itu sendiri memiliki sifat-fifat menyelenggarakan urusan pelayanan kepada
keputusan tersebut yaitu bahwa izin bersifat masyarakat.21
konkret. Artinya obyek yang diputuskan dalam Sarana penegakan hukum itu, di samping
tata usaha negara itu tidak abstrak melainkan pengawasan adalah sanksi. Sanksi merupakan
berwujud, tertentu, dan ditentukan. Izin bagian penting dalam setiap teraturan
memiliki sifat individual, artinya bahwa dalam perundang-undangan, bahkan J.B.J.M. Ten
izin itu harus disebutkan dengan jelas siapa Berge menyebutkan bahwa sanksi merupakan
yang diberikan izin. Izin bersifat final, di mana inti dari penegakan hukum administrasi. Sanksi
dengan izin seseorang telah mempunyai hak
untuk melakukan sesuatu perbuatan hukum 18
Ibid, hal. 93.
19
Ibid, hal. 93-94.
20
Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Bisnis
Pariwisata, Cetakan Pertama. PT. Refika Aditama,
15
Ibid. hal. 217. Bandung, 2003, hal. 183.
16 21
H. Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Lalu Husni, Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Op.Cit,hal. 92. Industrial Melalui Pengadilan & Di Luar Pengadilan, Raja
17
Ibid, hal. 93. Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 122-123.

8
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

biasanya diletakkan pada bagian akhir setiap Pemberlakuan sanksi administratif


peraturan. In cauda venenum (secara bahasa merupakan bagian dari proses penegakan
berarti diujung terdapat racun), artinya di ujung hukum untuk melakukan kontrol, pengawasan
kaidah hukum terdapat sanksi. Sanksi dan penindakan terhadap pihak-pihak yang
diperlukan untuk menjamin penegakan hukum melakukan pelanggaran administratif.
administrasi. Menurut Philipus M. Hadjon, pada Pemberlakuan sanksi administratif tentunya
umumnya tidak ada gunanya memasukkan harus dilakukan sesuai dengan bentuk
kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan pelanggaran yang terjadi oleh pejabat
bagi para warga di dalam peraturan perundang- pemerintahan.
undangan tata usaha negara, ketika aturan- Norma hukum adalah peraturan hidup yang
aturan tingkah laku itu tidak dapat di paksakan bersifat memaksa dan mempunyai sanksi yang
oleh tata usaha negara. Salah satu instrumen tegas. Peraturan yang timbul dari norma hukum
untuk memaksakan tingka laku para warga ini dibuat oleh penguasa negara. Isinya mengikat
adalah dengan sanksi. Oleh karena itu sanksi setiap orang dan pelaksanaannya dapat
sering merupakan bagian yang melekat pada dipertahankan dengan segala paksaan oleh
norma hukum tertentu.22 alat-alat negara. Keistimewaan norma hukum
Dalam hukum administrasi negara, itu justeru terletak pada sifatnya yang
penggunaan sanksi administrasi merupakan memaksa dengan sanksinya yang berupa
kewenangan pemerintahan, di mana ancaman hukuman. Alat kekuasaan negara
kewenangan ini berasal dari aturan hukum yang berusaha agar peraturan hukum ditaati
administrasi tertulis dan tidak tertulis. Pada dan dilaksanakan. Setiap norma paling tidak
umumnya, memberikan kewenangan kepada mempunyai beberapa unsur, yaitu:
pemerintah untuk menetapkan norma-norma 1. Sumber, yaitu dari mana asal norma itu;
hukum administrasi tertentu, diiringi pula 2. Sifat, yaitu syarat-syarat kapan norma itu
dengan memberikan kewenangan untuk berlaku;
menegakkan norma-norma itu melalui 3. Tujuan, yaitu untuk apakah norma itu
penerapan sanksi bagi mereka yang melanggar dibuat;
norma-norma hukum administrasi tersebut.23 4. Sanksi, yaitu reaksi (alat pemaksa) apakah
Seiring dengan luasnya ruang lingkup dan yang akan dikenakan kepada orang yang
keragaman bidang urusan pemerintah yang melanggara atau tidak mematuhi norma
masing-masing bidang itu diatur dengan itu.25
peraturan tersendiri, macam dan jenis sanksi Sanksi hukum administrasi merupakan
dalam rangka penegakan peraturan itu menjadi sanksi yang penerapannya tidak melalui
beragam. Pada umumnya macam-macam dan perantaraan hakim. Pemerintah berwenang
jenis sanksi itu dicantumkan dan ditentukan untuk bilamana perlu, tanpa keharusan
secara tegas dalam perudang-undangan bidang perantaraan hakim terlebih dahulu bertindak
administrasi tertentu. Secara umum dikenal jauh secara nyata. Sasaran sanksi administrasi
beberapa macam sanksi dalam hukum adalah perbuatan yang bertentangan dengan
administrasi yaitu: peraturan perundang-undangan, sehingga
a. Paksaan pemerintah (bestuursdwang) secara prinsipil berbeda dengan pemberian
b. Penarikan kembali keputusan yang sanksi pidana maupun tanggung jawab perdata
menguntungkan (izin, subsidi, pembayaran, yang ditujukan kepada orang (pelakunya).26
dan sebagainya). Hukum adminsitrasi negara disebut pula
c. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah hukum pemerintahan atau hukum tata usaha.
(dwangsom); Menurut J H P., Bellefroid: hukum tata usaha
d. Pengenaan denda administrasi atau disebut juga hukum (tata) pemerintahan
24
(administratieve biete). ialah keseluruhan aturan-aturan tentang cara

25
Yulies Tiena, Masriani, Pengantar Hukum Indonesia,
22
Ridwan HR, Hukum Adminstrasi Negara, Edisi l. Cet. 4. Cetakan Kelima, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 5-6.
26
PT. RadjaGrafindo, Jakarta, 2008, hal. 313. Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Bisnis Pariwisata,
23
Ibid, hal. 313-314. Cetakan Pertama. PT. Refika Aditama, Bandung, 2003, hal.
24
Ibid, hal. 119. 183.

9
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

bagaimana alat-alat perlengkapan 6. Memberdayakan potensi dan


pemerintahan dari badan-badan kenegaraan keanekaragaman daerah;
(openbarelichaman) dan majelis-majelis 7. Misi utama pemerintah daerah adalah
pengadilan khusus yang diserahi pengadilan menyediakan pelayanan dasar (basic
tata usaha hendaknya memenuhi tugasnya. services) dan mengembangkans sektor
Menurut paham ini hukum tata usaha pada unggulan (core competence) dengan cara-
pokoknya hanya bersangkutan dengan alat-alat cara demokratis;
perlengkapan yang tugas pokoknya Outputs and product Pemerintah Daerah
pemerintahan, tetapi sebaliknya mengenai adalah:
seluruh tugas yang diserahkan sesungguhnya a. Public goods, yaitu barang-barang
kepada alat-alat perlengkapan pemerintahan kebutuhan masyarakat seperti; jalan, pasar,
itu, jadi selain dari pada tugas pemerintahan sekolah, rumah sakit, jembatan dan
juga perundang-undangan dan pengadilan (tata sebagainya;
usaha).27 b. Public regulations, yaitu pengaturan-
Hukum adminstrasi merupakan tindakan pengaturan berkaitan dengan masyarakat,
pemerintahan atau eksekutif atau seperti KTP, KK, IMB, HO, Akte Kelahiran dan
bestuurmaatregel atau the measurelaction of sebagainya.30
government terhadap pelanggaran perundang- Dari urgensi pemerintahan daerah
undangan yang berlaku dan bersifat reparatoir tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
(mengembalikan pada keadaan semula).28 pemerintahan daerah mempunyai
Desentralisasi pemerintahan yang kewenangan-kewenangan yang memungkinkan
pelaksanaannya diwujudkan dengan pemberian mereka dapat menghasilkan public goods dan
otonomi kepada daerah-daerah ini bertujuan public regulation yang sesuai dengan
untuk memungkinkan daerah-daerah ini kebutuhan masyarakat.31
bertujuan untuk memungkinkan daerah-daerah
tersebut meningkatkan daya guna dan hasil B. Kewajiban Pejabat Pemerintahan Dalam
guna penyelenggaraan pemerintahan dalam Menyelenggarakan Administrasi
rangka pelayanan terhadap masyarakat dan Pemerintahan
pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian Jika pemerintah tidak memiliki legalitas
daerah perlu diberi wewenang untuk untuk melakukan suatu tindakan, berarti
melaksanakan berbagai urusan pemerintahan pemerintah tidak boleh bertindak untuk
sebagai urusan rumah tangganya, serta menanggulangi suatu urusan. Dalam praktik
sekaligus memiliki pendapatan daerah seperti penyelenggaraan negara modern dewasa ini,
pajak-pajak daerah, retribusi daerah dan lain- keadaaan seperti ini tentu saja tidak boleh
lain pemberian.29 terjadi karena hal itu akan menimbulkan
1. Keberadaan pemerintah daerah adalah masalah yang sangat serius bagi kelangsungan
sangat penting, antara lain: hidup (eksistensi) bangsa dan negara.32
2. Untuk melindungi dan menyejahterakan Setiap ketentuan hukum berfungsi mencapai
masyarakat; tata tertib antarhubungan manusia dalam
3. Agen demokratisasi dan memberikan kehidupan sosial. Hukum menjaga keutuhan
pendidikan politik; hidup agar terwujud suatu keseimbangan psikis
4. Mendekatkan pelayanan masyarakat dan dan fisik dalam kehidupan terutama kehidupan
meningkatkan efisiensi serta efektivitas kelompok sosial yang merasakan tekanan atau
pelayanan masyarakat; ketidaktepatan ikatan sosial. Berarti hukum
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat; juga menjaga supaya selalu terwujud keadilan
dalam keadilan sosial (masyarakat). Jadi norma
27
Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Keenam, PT. Rineka
30
Cipta, Jakarta, 2009, hal. 168-169. J. Kaloh, Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Suatu Solusi
28
Syahrul Machmud, Penegakan Hukum Lingkungan Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global,
Indonesia (Penegakan Hukum Administrasi, Hukum Cetakan Kedua. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2007, hal. 169.
31
Perdata, dan Hukum Pidana Menurut Undang-Undang No. Ibid, hal. 139.
32
32 Tahun 2009), Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Hotma P. Sibuea, Asas Negara Hukum, Peraturan
Yogyakarta, 2012, hal. 179. Kebijakan & Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik,
29
H. Inu Kencana Syafiie, Op.Cit, hal. 57. Erlangga, Jakarta. 2010, hal. 36.

10
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

hukum merupakan sesuatu yang berkenaan itu, kalau suatu tindakan yang dilakukan oleh
dengan kehidupan manusia dalam kelompok seseorang pegawai pejabat negara dan
sosial tertentu, baik dalam situasi kebersamaan merugikan seorang individu dalam arti
maupun situasi sosial. Hal itu untuk mencapai perbuatan itu bertentangan dengan asas-asas
tata tertib demi keadilan.33 hukum (menyalahgunakan kekuasaan) yang
Negara sebagai suatu badan hukum publik dirugikan akan dapat menuntut pemerintah.
yang independen juga menyandang hak dan Tuntutan dapat dilakukan melalui peradilan
kewajiban sebagaimana layaknya suyek hukum administrasi negara. Peradilan administrasi
lainnya, baik itu orang perorangan maupun negara dalam hal ini merupakan peraturan
badan hukum perdata serta badan hukum yang menyangkut para pejabat adminstrasi
publik lainnya.34 negara karena perbuatan melawan hukum
Penyelenggaraan negara pun dilaksanakan (onrechtmatige overheidsdaad).37
oleh orang perorangan yang mewakili dan Peradilan tata usaha negara diciptakan
menjadi kepercayaan dari seluruh anggota menyelesaikan sengketa yang timbul akibat
negara yang merupakan warga negaranya, adanya tindakan pemerintah yang dianggap
namun sedikit berbeda dari badan hukum melanggar hak-hak warga negaranya. Dengan
lainnya, keanggotaan dalam suatu negara demikian dapat dikatakan bahwa Peradilan
tidaklah bersifat sukarela. Negara merupakan Tata Usaha Negara diadakan dalam rangka
suatu organisasi yang unik yang memiliki memberi perlindungan terhadap hak
otoritas yang bersifat memaksa di atas subyek perseorangan dan hak masyarakat, khususnya
hukum pribadi yang menjadi warga negaranya, dalam hubungan antara badan atau pejabat
walau demikian pengurusan pengelolaan atau tata usaha negara dengan masyarakat.38
penyelenggaraan jalannya negara juga tidak Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
luput dari mekanisme pertanggungjawaban tentang Administrasi Pemerintahan, Pasal 7
oleh para pengurus, pengelola atau ayat:
penyelenggara negara.35 (1) Pejabat Pemerintahan berkewajiban untuk
Untuk melaksanakan tugasnya sebagai suatu menyelenggarakan Administrasi
organisasi yang teratur, negara harus memiliki Pemerintahan sesuai dengan ketentuan
harta kekayaan. Harta kekayaan negara ini peraturan perundangundangan, kebijakan
datang dari penerimaan negara yang pemerintahan, dan AUPB.
dipergunakan untuk membiayai segala proses (2) Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban:
pengurusan, pengelolaan dan penyelenggaraan a. membuat Keputusan dan/atau
negara tersebut. Di Indonesia, hal-hal yang Tindakan sesuai dengan
berhubungan dengan proses penerimaan dan kewenangannya;
pengeluaran dan negara diatur dalam Undang- b. mematuhi AUPB dan sesuai dengan
Undang Dasar 1945, yaitu rumusan ketentuan ketentuan peraturan perundang-
Pasal 23 dan Amandemennya.36 undangan;
Sesuai dengan kewajiban sebagai pegawai c. mematuhi persyaratan dan prosedur
negeri, seseorang yang telah terikat kepada pembuatan Keputusan dan/atau
peraturan kepegawaian dituntut untuk Tindakan;
melaksanakan tugasnya itu dengan baik. Sifat d. mematuhi Undang-Undang ini dalam
keterikatan itu akan membawa suatu menggunakan Diskresi;
konsekuensi diri sebagai wakil pemerintah e. memberikan Bantuan Kedinasan
untuk mewujudkan hal yang telah menjadi kepada Badan dan/atau Pejabat
tujuan negara. Setiap perbuatannya akan Pemerintahan yang meminta bantuan
merupakan perbuatan pemerintah. Oleh karena untuk melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan tertentu;
33
Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Ed. 2. f. memberikan kesempatan kepada
Rajawali Pers Jakarta, 2009, hal. 2-3. Warga Masyarakat untuk didengar
34
Gunawan Widjaja, Pengelolaan Harta Kekayaan Negara
(Suatu Tinjauan Yuridis), (Seri Kuangan Publik). Ed. 1. Cet.
pendapatnya sebelum membuat
1. PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2002, hal. 2.
35 37
Ibid, hal. 2. Abdoel Djamali, Op.Cit, hal. 104-105.
36 38
Ibid, hal. 2-3. Yulies Tiena Masriani, Op.Cit, hal. 57.

11
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dan/atau Pejabat Pemerintahan atau


dengan ketentuan peraturan penyelenggara negara lainnya yang meliputi
perundang-undangan. lembaga-lembaga di luar eksekutif, yudikatif,
g. memberitahukan kepada Warga dan legislatif yang menyelenggarakan fungsi
Masyarakat yang berkaitan dengan pemerintahan yang memungkinkan untuk diuji
Keputusan dan/atau Tindakan yang melalui Pengadilan. Hal inilah yang merupakan
menimbulkan kerugian paling lama 10 nilai-nilai ideal dari sebuah negara hukum.
(sepuluh) hari kerja terhitung sejak Penyelenggaraan kekuasaan negara harus
Keputusan dan/atau Tindakan berpihak kepada warganya dan bukan
ditetapkan dan/atau dilakukan; sebaliknya.39
h. menyusun standar operasional Undang-Undang ini diperlukan dalam rangka
prosedur pembuatan Keputusan memberikan jaminan kepada Warga
dan/atau Tindakan; Masyarakat yang semula sebagai objek menjadi
i. memeriksa dan meneliti dokumen subjek dalam sebuah negara hukum yang
Administrasi Pemerintahan, serta merupakan bagian dari perwujudan kedaulatan
membuka akses dokumen Administrasi rakyat. Kedaulatan Warga Masyarakat dalam
Pemerintahan kepada Warga sebuah negara tidak dengan sendirinya baik
Masyarakat, kecuali ditentukan lain secara keseluruhan maupun sebagian dapat
oleh undang-undang; terwujud.
j. menerbitkan Keputusan terhadap Pengaturan Administrasi Pemerintahan
permohonan Warga Masyarakat, sesuai dalam Undang-Undang ini menjamin bahwa
dengan hal-hal yang diputuskan dalam Keputusan dan/atau Tindakan Badan dan/atau
keberatan/banding; Pejabat Pemerintahan terhadap Warga
k. melaksanakan Keputusan dan/atau Masyarakat tidak dapat dilakukan dengan
Tindakan yang sah dan Keputusan yang semena-mena. Dengan Undang-Undang ini,
telah dinyatakan tidak sah atau Warga Masyarakat tidak akan mudah menjadi
dibatalkan oleh Pengadilan, pejabat objek kekuasaan negara. Selain itu, Undang-
yang bersangkutan, atau Atasan Undang ini merupakan transformasi AUPB yang
Pejabat; dan telah dipraktikkan selama berpuluh-puluh
l. mematuhi putusan Pengadilan yang tahun dalam penyelenggaraan Pemerintahan,
telah berkekuatan hukum tetap. dan dikonkretkan ke dalam norma hukum yang
Penjelasan Pasal 7 ayat (2) Huruf (f) Warga mengikat. AUPB yang baik akan terus
Masyarakat yang didengar pendapatnya adalah berkembang, sesuai dengan perkembangan dan
setiap pihak yang terbebani atas Keputusan dinamika masyarakat dalam sebuah negara
dan/atau Tindakan Administrasi Pemerintahan. hukum. Karena itu penormaan asas ke dalam
Mekanisme untuk memberikan kesempatan Undang-Undang ini berpijak pada asas-asas
kepada Warga Masyarakat untuk didengar yang berkembang dan telah menjadi dasar
pendapatnya dapat dilakukan melalui tatap dalam penyelenggaraan pemerintahan di
muka, sosialisasi, musyawarah, dan bentuk Indonesia selama ini.40
kegiatan lainnya yang bersifat individu Hubungan hukum (rechtsbetrekking, legal
dan/atau perwakilan. relations) adalah suatu hubungan yang
Menurut Penjelasan Atas Undang-Undang dilakukan antara dua subjek hukum atau lebih,
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi hubungan yang menimbulkan dan kewajiban di
Pemerintahan I. Umum, Undang-Undang antara satu sama lainnya. Hubungan hukum
Administrasi Pemerintahan mengaktualisasikan seperti ini mempunyai tiga unsur yang
secara khusus norma konstitusi hubungan terpenting:
antara negara dan Warga Masyarakat.
Pengaturan Administrasi Pemerintahan dalam
Undang-Undang ini merupakan instrumen
penting dari negara hukum yang demokratis, 39
Menurut Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 30
dimana Keputusan dan/atau Tindakan yang Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan I. Umum.
40
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh Badan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan I. Umum.

12
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

a. Pihak-pihak (manusia atau badan hukum) Norma hukum tidak bertentangan dengan
yang mempunyai hak dan kewajiban yang rasa keadilan masyarakat dan martabat
saling berhadapan; manusia. Norma hukum justru memungkinkan
b. Objek yang menjadi dasar adanya hak dan manusia mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan,
kewajiban itu; seperti kerukunan atau kebersamaan,
c. Hubungan antara pemilik hak dan solidaritas, kebabasan, perdamaian dan kasih
pengembann kewajiban atau hubungan sayang. Dengan demikian hukum yang baik
terhadap objek yang bersangkutan.41 harus tepat (secara format) dan pasti serta adil
Dari ketiga unsur tersebut, dapat diketahui (secara materiil) sehingga bisa meweujudkan
bahwa dalam suatu hubungan hukum rasa keadilan, harmoni dan kebaikan umum
terdapat hubungan timbal balik, yakni: yang menjadi tujuan hukum itu sendiri. Hukum
kekuasaan atau hak (bevoegheid) dan yang baik adalah hukum yang benar dan adil
kewajiban (plicht).42 sehingga memiliki keabsahan dalam mengikat
Hukum adalah menetapkan sesuatu yang mewajibkan dan dapat dipaksakan untuk
lain, yaitu menetapkan sesuatu yang boleh dijalankan.45Hukum yang baik mengondisikan
dikerjakan, harus dikerjakan dan terlarang pembuatan dan pelaksanaan aturan hukum
dikerjakan. Hukum merupakan ketentuan suatu sesuai dengan martabat manusia. Dengan
perbuatan yang terlarang berikut berbagai mematuhi hukum yang baik, kebebasan
aklibat/sanksi hukum di dalamnya. Hukum seseorang tidak hilang dan karenanya
adalah peraturan mengenai tingkah laku martabatnya sebagai manusia pun tidak
manusia dalam pergaulan masyarakat. direndahkan, bahkan dengan menaati hukum
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang baik, ia justru mewujudkan keluhuran
yang berwajib, bersifat memaksa yang terdapat martabatnya karena ia menyadari dan
sanksi bagi pelanggar hukum itu. Hukum adalah memahami apa yang ditaatinya. Dalam
peraturan dan ketentuan yang mengandung kepatuhan itu, ia bebas untuk memilih untuk
perintah, larangan dan kebolehan yang harus menaati hukum demi pengaktualisasian
ditaati oleh setiap orang.43 martabatnya sebagai manusia dalam interaksi
Norma hukum itu harus mendapat sosial dengan orang lain.46
pengakuan dan legitimasi atau kesepakatan Hubungan pemerintah vertikal, yaitu
dari masyarakat. Untuk itu, norma hukum harus hubungan atas bawah antara pemerintah
diketahui dan secara rasional dipahami oleh dengan rakyatnya, di mana pemerintah sebagai
masyarakat. Apalagi norma hukum hanya dapat pemegang kendali yang memberikan perintah-
terlaksana dalam komunikasi dengan orang perintah kepada rakyat, sedangkan rakyat
lain. Selain itu suatu norma hukum menuntut menjalankan dengan penuh ketaatan.
ketaatan dan kepatuhan dari masyarakat yang Sebaliknya dalam pola ini dapat pula rakyat
disertai dengan sanksi bagi yang melanggarnya. sebagai pemegang otoritas yang diwakili oleh
Dengan menaati hukum, kebebasan dan parlemen, sehingga kemudian pemerintah
kepentingan masyarakat dakan terjamin bertanggungjawab kepada rakyat tersebut.
sehingga martabatnya sebagai manusia pun Sewaktu pemerintah sebagai pemegang kendali
tidak direndahkan dan warga masyarakat hidup berlangsung administrasi pemerintahan, di
damai dan tenteram. Dengan norma hukum, mana pemerintah sebagai pimpinan
kepentingan pribadi dan kepentingan bersama menyatakan kehendaknya untuk diikuti,
termediasi oleh hukum yang berlaku. Jika sedangkan selaku rakyat sebagai pemegang
seseorang melanggar norma hukum, ia kendali aktif mengartikulasi kepentingan
ditangkap, dihadapkan ke pengadilan dan rakyat.47
dijatuhi hukuman.44 Penyelenggaraan negara pun dilaksanakan
oleh orang perorangan yang mewakili dan
41
Said Sampara, dkk, Buku Ajar Pengantar Ilmu Hukum, menjadi kepercayaan dari seluruh anggota
cetakan II, Total Media, Yogyakarta, 2011 hal. 141. negara yang merupakan warga negaranya,
42
Ibid, hal. 141.
43
Wawan Muhwan Hariri, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. l.
45
Pustaka Setia. Bandung. 2012, hal. 20. Ibid.
44 46
Muhammad Nuh, Etika Profesi Hukum, CV Pustaka Ibid.
47
Setia, Bandung, 2011, hal. 199. H. Inu Kencana Syafiie, Op.Cit, hal. 52.

13
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

namun sedikit berbeda dari badan hukum bentuk keputusan atau tindakan
lainnya, keanggotaan dalam suatu negara administrasi pemerintahan harus
tidaklah bersifat sukarela. Negara merupakan berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan
suatu organisasi yang unik yang memiliki hukum yang merupakan refleksi dari
otoritas yang bersifat memaksa di atas subjek Pancasila sebagai ideologi negara dan
hukum pribadi yang menjadi warga negaranya, tidak berdasarkan kekuasaan yang
walau demikian pengurusan pengelolaan atau melekat pada kedudukan penyelenggara
penyelenggaraan jalannya negara juga tidak pemerintahan itu sendiri.
luput dari mekanisme pertanggungjawaban
oleh para pengurus, pengelola atau B. Saran
penyelenggara negara.48 1. Pelaksanaan hak pejabat pemerintahan
Dengan demikian setiap pembicaraan untuk menggunakan kewenangan dalam
mengenai hukum, jelas atau samar-samar, mengambil keputusan atau tindakan
senantiasa merupakan pembicaraan mengenai memerlukan pengawasan sebagai bentuk
keadilan pula. Kita tidak dapat membicarakan pengujian apakah keputusan atau
hukum hanya sampai kepada wujudnya sebagai tindakan terhadap kepada warga
suatu bangunan yang formal. Kita perlu masyarakat telah sesuai dengan hukum
melihatnya sebagai ekspresi dari cita-cita dan prinsip-prinsip perlindungan hukum
keadilan masyarakatnya.49 yang secara efektif. Pengujian dapat
dilakukan oleh lembaga negara dan
PENUTUP Peradilan tata usaha negara yang bebas
A. Kesimpulan dan mandiri.
1. Hak pejabat pemerintahan untuk 2. Pelaksanaan kewajiban pejabat
menggunakan kewenangan dalam pemerintahan dalam menyelenggarakan
mengambil keputusan atau tindakan administrasi pemerintahan harus
merupakan bagian dari pengaturan mengutamakan adanya peningkatan
administrasi pemerintahan untuk kualitas pelayanan pemerintahan kepada
menjamin hak pejabat dalam masyarakat sehingga benar-benar dapat
menggunakan kewenanganya dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
mengabil keputusan atau tindakan oleh bagi semua badan atau pejabat
badan atau pejabat pemerintahan pemerintahan di pusat dan daerah.
terhadap warga masyarakat tidak dapat
dilakukan dengan semena-mena. Hak DAFTAR PUSTAKA
pejabat pemerintahan untuk Abdullah Rozali H. Perkembangan HAM dan
melaksanakan kekuasaan negara Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia,
terhadap warga masyarakat harus sesuai Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia,
dengan persyaratan yang berlaku. Agar Jakarta. 2002.
warga masyarakat tidak dapat Achmad H., Amnis (Editor) H. Alisjahbana,
diperlakukan secara sewenang-wenang Manajemen Kinerja Pemerintah Daerah.
sebagai objek. Keputusan atau tindakan Gramedia, LaksBangPRESSindo,
terhadap warga masyarakat harus sesuai Yogyakarta, 2012.
dengan ketentuan peraturan perundang- Djamali Abdoel, Pengantar Hukum Indonesia,
undangan dan asas-asas umum Ed. 2. Rajawali Pers Jakarta. 2009.
pemerintahan yang baik. Efendi Marwan, Kejaksaan RI: Posisi dan
2. Kewajiban pejabat pemerintahan dalam Fungsinya dari Perspektif Hukum, PT
menyelenggarakan administrasi Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
pemerintahan dilaksanakan berdasarkan Hariri Muhwan Wawan, Pengantar Ilmu
atas prinsip kedaulatan rakyat dan Hukum, Cet. l. Pustaka Setia. Bandung.
prinsip negara hukum, agar, segala 2012.
Hardjasoemantri Koesnadi, Hukum Tata
48
Gunawan Widjaja, Op.Cit, hal. 2. Lingkungan, Edisi Kedelapan, Cetakan
49
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung, 1991, hal.159.

14
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

Kedelapanbelas, Gajah Mada University Putra Bagus Wyasa Ida, Hukum Bisnis
Press, Yogyakarta, 2005. Pariwisata, Cetakan Pertama. PT. Refika
Hariri Muhwan Wawan, Pengantar Ilmu Aditama, Bandung, 2003.
Hukum, Cet. l. Pustaka Setia. Bandung. Raharjo Satjipto, Hukum dan Perubahan Sosial
2012. Suatu Tinjauan Teoretis Serta Pengalaman-
HR Ridwan, Hukum Adminstrasi Negara, Edisi l. Pengalaman di Indonesia, Cetakan Ketiga
Cet. 4. PT. RadjaGrafindo, Jakarta, 2008. Genta Publishing, Yogyakarta, 2009.
Husni Lalu, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Rahardjo Satjipto. Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya
Industrial Melalui Pengadilan & Di Luar Bakti. Bandung, 1991.
Pengadilan, Raja Grafindo Persada, Ridwan H.R., Hukum Administrasi Negara, UII
Jakarta, 2004. Press, Yogyakarta, 2002.
Jeddawi Murtir H., Negara Hukum Good Ridwan Juniarso H. dan Achmad Sodik Sudrajat,
Governance dan Korupsi di Daerah, Total Hukum Adminsitrasi Negara dan Kebijakan
Media, Yogyakarta, 2011. Pelayanan Publik, Cetakan l. Nuansa.
Kaho Riwu Josef, Prospek Otonomi Daerah di Bandung. 2010.
Negara Republik Indonesia (Identifikasi Sampara Said, dkk, Buku Ajar Pengantar Ilmu
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hukum, cetakan II, Total Media,
Penyelenggaraan Otonomi Daerah). Edisi Yogyakarta, 2011.
1. PT. RadjaGrafindo Persada. Jakarta. Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian
2007. Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
Kaloh J. Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Suatu PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1995,
Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal hal. 13-14.
dan Tantangan Global, Cetakan Kedua. PT. Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Keenam,
Rineka Cipta. Jakarta. 2007. PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2009.
Machmud Syahrul, Penegakan Hukum Sedarmayanti Hj., Good Governance
Lingkungan Indonesia (Penegakan Hukum (Kepemerintahan Yang Baik) Bagian Kedua
Administrasi, Hukum Perdata, dan Hukum Membangun Sistem Manejemen Kinerja
Pidana Menurut Undang-Undang No. 32 Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju
Tahun 2009), Cetakan Pertama, Graha Good Governance (Kepemerintahan Yang
Ilmu, Yogyakarta, 2012. Baik), Cetakan l. Mandar Maju Bandung,
Machmud Syahrul, Penegakan Hukum 2004.
Lingkungan Indonesia (Penegakan Hukum Sibuea P. Hotma, Asas Negara Hukum,
Administrasi, Hukum Perdata, dan Hukum Peraturan Kebijakan & Asas-Asas Umum
Pidana Menurut Undang-Undang No. 32 Pemerintahan Yang Baik, Erlangga, Jakarta.
Tahun 2009), Cetakan Pertama, Graha 2010.
Ilmu, Yogyakarta, 2012. Soetoprawiro Koerniatmanto, Hukum
Marzuki Mahmud Peter, Pengantar Ilmu Kewarganegaraan dan Keimigrasian
Hukum, Edisi 1. Cetakan Ke-3. Kencana Indonesia, Edisi Kedua, PT. Gramedia
Prenada Media Group, Desember 2009, Pustaka Utama. Jakarta, 1996.
Jakarta. Syafiie Inu Kencana H., Pengantar Ilmu
Masriani Tiena Yulies, Pengantar Hukum Pemerintahan, Cetakan Ketujuh, PT. Refika
Indonesia, Cetakan Kelima, Sinar Grafika, Aditama. 2011.
Jakarta, 2009. Syafiie Inu Kencana H., Sistem Pemerintahan
Muhamad Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Indonesia, Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Jakarta. 2011.
2004. Syafiie Kencana Inu, Etika Pemerintahan: Dari
Nuh Muhammad, Etika Profesi Hukum, CV Keseimbangan Good Governance Dengan
Pustaka Setia, Bandung, 2011. Clean Government Sampai Pada State of
Putra Bagus Wyasa Ida, Hukum Bisnis The Art Ilmu Pemerintahan Dalam
Pariwisata, Cetakan Pertama. PT. Refika Mengubah Pemerintah Biadan Menjadi
Aditama, Bandung, 2003. Pemerintah Beradab, Edis Revisi PT. Rineka
Cipta, Jakarta, 2011.

15
Lex Administratum, Vol. VII/No. 1/Jan-Mar/2019

Syarifin Pipin dan Dedah Jubaedah,


Pemerintahan Daerah di Indonesia (Di
Lengkapi Undang-Undang No. 32 Tahun
2004), Cetakan 1. Pustaka Setia, Bandung,
2006.
Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di
Indonesia. Penerbit Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 2001.
Widjaja Gunawan, Pengelolaan Harta Kekayaan
Negara (Suatu Tinjauan Yuridis), (Seri
Kuangan Publik). Ed. 1. Cet. 1.
PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2002.

16

Anda mungkin juga menyukai