Anda di halaman 1dari 9

1. Salah satu Sumber Hukum Internsional adalah Kebiasaan Internasional.

Apa yang
dimaksud dengan Kebiasaan Internasional ? Pentingkah mempelajari Kebiasaan
Internsional , dalam Hukum Internasional ?

Kebiasaan internasional (bahasa Inggris: customary international law) adalah kebiasaan


bersama negara-negara di dunia yang menjadi bukti praktik umum yang diterima sebagai
hokum. Kebiasaan internasional diakui sebagai salah satu sumber hukum internasional oleh
Pasal 38(1)(b) Piagam Mahkamah Internasional. Pasal 92 Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa juga menyatakan bahwa kebiasaan internasional adalah salah satu sumber hukum
yang akan diterapkan oleh Mahkamah Internasional.

Pentingkah mempelajai kebiasaan internasional dalam hokum internasional ? menurut saya


penting karena pada umumnya, negara harus menyatakan persetujuannya terlebih dahulu
agar dapat terikat dengan suatu perjanjian secara hukum. Namun, kebiasaan internasional
merupakan norma yang juga berlaku untuk negara yang belum menyatakan persetujuannya.
Pengecualian diberikan kepada negara yang menjadi persistent objector atau dalam kata
lain negara yang terus menerus menentang keberadaan suatu kebiasaan internasional,
kecuali jika hukum tersebut masuk ke dalam kategori jus cogens.

2. Apa beda Kebiasaan Internasional, dengan Adat Istiadat ?

Adat istiadat adalah suatu kebisaan bertindak yang belum sepenuhnya memperoleh
pengesahan hokum.Adat istiadat mungkin bertentangan, kebiasaan harus terunifikasi dan
bersesuaian (self-consistent). Sedangkan kebiasaan internasional adalah praktek-praktek
negara-negara melalui sikap dan tindakan yang diambilnya melalui suatu kebijaksanaan
dan kebijaksanaan tersebut diikuti oleh negara-negara lain dan dilakukan berkali-kali
serta tanpa adanya protes atau tantangan dari pihak lain

Jadi ada perbedaan secara teknis

3. Unsur-unsur kebiasaan internsional telah dijelaskan pada Pasal 38 (1) sub b Statuta
Mahkamah Internsional. Sebutkan !

a. Harus Terdapat Suatu Kebiasaan yang Bersifat Umum (Perlu adanya suatu
kebisaan/praktek, pola tindakan yang dilakukan harus merupakan rangkaian tindakan
harus mengenai suatu hal yang sama dan dalam keadaan yang serupa pula dan
Polaptindakan yang dilakukan secara berulang kali)

b. Kebiasaan itu Harus Diterima Sebagai Hukum (apabila Negara-negara


menrimanya sebagai demikian, artinya apabila Negara-negara itu tidak
menyatakan kebebratan terhadapnya.)

4. International cutom, as evidence of a general practice accepted  as law  (Pasal 38 ayat


1, sub b ) Statuta Mahkamah Internsional.artinya bahwa hukum kebiasaan
internasional adalah kebiasaan Internasional yang merupakan kebiasaan umum yang
diterima sebagai hukum. Dari pernyataan tersebut di atas, apakah setiap kebiasaan
Internasional merupakan sumber hukum ?

Menurut saya bahwa jelaslah untuk dapat dikatakan suatu kebiasaan internsional itu
merupakan sumber hukum internsional harus memenuhi ke dua unsur yang telah
saya jabarkan dijawaban sebelumnya.

5. Apakah setiap kebiasaan internasional merupakan kaidah hukum yakni ketentuan


yang mengikat negara-negara dalam hubungansatu sama lain ?
Menurut saya tentu mengikat Negara dalam hubungan satu sama lain karena
Kebiasaan internasional terbentuk melalui adat istiadat atau kebiasaan tingkah laku
internasional yang belum diterima sebagai hukum. Bilamana adat istiadat tersebut
berkembang atau dilakukan berulang-ulang, kemudian menjadi kebiasaan, maka dalam
praktek mengikat sebagai hukum Kebiasaan Internasional. Sampai saat ini, hukum
internasional sebagian besar terdiri dari kaidah-kaidah kebiasaan.

6. Kebiasaan internsional itu merupakan sumber hukum internsional harus memenuhi


Unsur Harus Terdapat Suatu Kebiasaan yang Bersifat Umum

Dalam unsur ini tmerupakan prasyarat material. Apa yang dimaksud dengan
Prasyarat material di sini ?

Prasyarat material adalah suatu kebiasaan internasional dapat dikatakan bersifat umum,
apabila memenuhi prasyarat tertentu pula. Salah satunya adalah perlu adanya suatu
kebisaan / praktek.

7. Kebiasaan itu Harus Diterima Sebagai Hukum


Unsur ke dua, yaitu unsure psikologis menhendaki bahwa kebiasaan internasional
dirasa mememuhi suruhan kaiedah atau kewajiban hukum, atau seoerti dikatakan
dalam bahasa latin ‘ opinion juris sive necessitatis’’

Bagaiamana  suatu kebiasaan internasional dapat dikatakan diterima sebagai


hokum?

apabila negara-negara itu tidak menyatakan keberatan terhadapnya. keberatan ini dapat
dapat dinyatakan dengan berbagai cara misalnya dengan jalan diplomatic (protes) atau
dengan jalan hukum debgan menunjukkan keberatan-keberatan di hadapan mahkamah.

8. Berikan Contoh Kebiasaan yang diterima sebagai Hukum !

Contohnya dalam hukum perang. penggunaan bendara putih sebagai bendera


parlementer, yaitu bendera yang memberi perlindungan kepada utusan yang dikirim
untuk mengadakan hubungan dengan pihak musuh, timbul karena kebiasaan demikian di
masa lampau diterima sebagai sesuai dengan hukum.
9. Bagaimana hubungan antara kebiasaan Internasional dengan Perjanjian
Internasional?

Hubungan antara kebiasaan Internasional dengan Perjanjian Internasional adalah


sama-sama memiliki kedudukan sebagai sumber hukum internsional primer.yang terdapat
dalam ketentuan pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional tentang sumber-sumber
hukum internsional

10. Sebutkan satu contoh Praktek Indonesia Pada Hukum Kebiasaan Internasional dalam
Hubungan Hukum Nasional Indonesia !

Contoh dari Praktek Indonesia Pada Hukum Kebiasaan Internasional dalam


Hubungan Hukum Nasional Indonesia yaitu, Indonesia menerima hukum kebiasaan
internasional sebagai bagian dari hukum nasional Indonesia.Misalnya, hukum kebiasaan
yang berlaku di laut.Seperti misalnya tentang hak lintas damai (right of passage innocent)
bagi kapal-kapal asing di laut territorial Indonesia diakui dan diterapkan oleh Indonesia
serta dihormati pula oleh kapal-kapal asing, tertama sekali setelah setelah Indonesia
memperleh kemerdekaan.Demikian juga dalam bidang perlakuan terhadap orang asing
yang berada dalam wilayah Indonesia, yang menurut hukum kebasaan internasional
orang asing harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum
kebiasaan internsional seperti misalnya berdasarkan prinsip perlakuan standar minimum
menurut hukum internsional, oleh Indonesia ditaati sepenuhnya.

11. Perjanjian Internasional yang berulang kali diadakan mengenai hal yang sama dapat
menimbulkan suatu kebiasaan dan menciptakan lembaga hukum melalui proses
hukum kebiasaan internasional. Berikan contohnya !

Contohnya diadakannya perjanjian-perjanjian internsional bilateral secara berulang ali


mengenai hubungan konsuler hal ini dapat menmbulkan suatu kompleksitas kaidah
hukum kebiasaan tentang hubungan konsuler.

12. Menurut Ian Brownlie dengan menunjuk pada United Nationas Legislative Series
untukmenjadi pedoman dalam kerjanya ILC, elemen dari hukum kebiasaan :

a. Duration. (dari praktek menunjukkan adanya konsistensi dan secara umum


membuktikan tidak ada persyaratan mengenai periode waktu ynag dibutuhkan)

b. Uniformity. (uniformalitas secara lengkap tidak diperlukan, tetapi substansi


adanya uniformalitas diperlukan)

c. Merupakan praktek Umum. (aspek ini adalah komplemen dari unsur


konsistensi)
d. Opinio juris e necessitatis.(adanya praktik yang diakui sebagai kewajiban
dan disebut juga dengan unsur psikologis)

13. Terdapat hukum kebiasaan yang isntan, hal berlawanan dengan pernyataan
sebelumnya tentang unsur kebiasaan Internasional.

Sbagai contoh adalah kasus North Sea Continental Shelf  . Jelaskan kasus tersebut !

Jerman vs Denmark dan Belanda [1969] (juga dikenal sebagai kasus The North Sea
Continental Shelf ) adalah serangkaian sengketa yang sampai ke Mahkamah Internasional
pada tahun 1969. Mereka melibatkan kesepakatan antara Denmark, Jerman, dan Belanda
mengenai "pembatasan" wilayah — kaya minyak dan gas — landas kontinen di Laut Utara.

Pantai Laut Utara Jerman cekung, sedangkan pantai Belanda dan Denmark cembung.
Jika delimitasi telah ditentukan oleh aturan equidistance ("menggambar garis yang masing-
masing titiknya memiliki jarak yang sama dari setiap pantai"), Jerman akan menerima porsi
yang lebih kecil dari rak kaya sumber daya dibandingkan dengan dua negara bagian
lainnya. Jadi Jerman berpendapat bahwa panjang garis pantai digunakan untuk menentukan
delimitasi. Jerman ingin ICJ membagi Landas Kontinen dengan proporsi luas tanah yang
berdekatan dengan negara bagian, yang menurut Jerman dianggap sebagai 'bagian yang
adil dan merata', dan bukan berdasarkan aturan kesetaraan.

14. Jika telah ada suatu praktek beberapa negara kemudian diikuti oleh negara-negara
lain, maka akan timbul hukum kebiasaan baru. Namun jika timbulnya hukum
kebiasaan baru itu mendapat pertentangan dari negara-negara lain,

Apakah hukum yang baru dapat menggantikan hukum kebiasaan lama ?

kebiasaan baru dapat menggantikan perjanjian lama dan perjanjian baru dapat
menggantikan kebiasaan lama. Juga, jus cogens (norma peremptory) adalah
kebiasaan, bukan perjanjian. Tentu saja, keputusan peradilan dan tulisan-tulisan
hukum dianggap sebagai sumber tambahan hukum internasional, sedangkan tidak
jelas apakah prinsip-prinsip umum hukum yang diakui oleh 'negara-negara beradab'
harus diakui sebagai sumber utama atau tambahan hukum internasional. Meskipun
demikian, perjanjian, kebiasaan, dan prinsip-prinsip umum hukum secara umum
diakui sebagai sumber utama hukum internasional.
15. Uraikan kasus suaka (asylum) anata Columbia dan Peru pada tahun 1948 !

Colombia v Peru [1950] ICJ 6 (juga dikenal sebagai Kasus Suaka ) adalah kasus
hukum internasional publik , diputuskan oleh Mahkamah Internasional . ICJ
mengakui bahwa ruang lingkup Pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional mencakup
norma-norma kebiasaan internasional bilateral dan regional serta norma-norma
kebiasaan umum, dengan cara yang hampir sama karena mencakup perjanjian
bilateral dan multilateral. Pengadilan juga mengklarifikasi bahwa agar adat dapat
dibuktikan secara definitif, adat harus terus dilaksanakan dan dijalankan secara
seragam.

16. Terdapat hubungan yang erat antara Huku Kebiasaan Internasional dan Perjanjian
Internasional. Apa yang saudara ketahui tentang hal tersebut .

Pada hakikatnya terdpt kedudukan dan hubungan kebiasaan internasional dengan


perjanjian internsional. baik kebiasaan internasional maupun perjanjian internasional,
keduanya memiliki kedudukan sebagai sumber hukum internsional primer. Yang terdapat
didalam pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional tentang sumber-sumber hukum
internsional

17. Contoh dari hubungan Kebiasaan Internasional dengan perjanjian Iternasional yaitu:
landas kontinen. Jelaskan , kaitkan dengan Konvensi Hukum Laut tahun 1958 !

Landasan kontinen yang berkaitan dengan konvensi hokum laut ketika hak lintas damai
(right of passage innocent) bagi kapal-kapal asing di laut territorial Indonesia diakui dan
diterapkan oleh Indonesia serta dihormati pula oleh kapal-kapal asing, tertama sekali
setelah setelah Indonesia memperleh kemerdekaan.Demikian juga dalam bidang
perlakuan terhadap orang asing yang berada dalam wilayah Indonesia, yang menurut
hukum kebasaan internasional orang asing harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah hukum kebiasaan internsional seperti misalnya berdasarkan
prinsip perlakuan standar minimum menurut hukum internsional, oleh Indonesia ditaati
sepenuhnya. Akan tetapi pernah terjadi bahwa Indonesia justru bertindak sebaliknya yaitu
dengan mengesampingkan hukum kebiasaan internsional dan mengutamakan hukum atau
undang-undang nasionalnya.Dalam hal ini dalam kasus nasionalisasi perusahaaan-
perusahaan asing milik Belanda yang beroperasi di Indonesia.Pada tanggal 31 Desmber
1958 Indonesia mengeluarkan undang-undang Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan
Milik Belanda yang berada dalam wilayah RI (UndangUndang No: 86 tahun 1957) dan
mengambil langkah nasionalisasi perusahanperusahaan milik Belanda yang beroperasi di
Indonesia.Pihk Belanda mempermasalahkan keabsahaan undang-undang nasionalisasi
tersebut, melainkan hanya mempersoalkan pembayaran ganti rugi yang dianut dan
diterapkan oleh Indonesia yang nyata-nyata bertentabgab dengan hukum kebiasaan
internasional yang dianut secara luas dalam hal pembayaran ganti rugi yaitu sesuai
dengan prinsip prompt, effective and adequate.
18. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum modern ?

Menurut saya hukum modern merupakan hokum yang bersifat universal dan
dilaksanakan secara umum, dalam arti hukum tersebut harus
mencerminkan rasa keadilan bagi para pihak yang terlibat atau diatur oleh
hukum tersebut.Hukum tersebut harus sesuai dengan kondisi masyarakat
yang diaturnya. Hukum tersebut harus dibuat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan.

19. APa pula yang dimaksud dengan prinsip hukum umum ?

Prinsip prinsip hukum umum pada dasarnya adalah merupakan


penjelmaan/perwujudan dari hukum positif nasional dan internasional dari suatu
negara yang berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda antara yang dahulu
dan yang sekarang.

20. Bagaimana prinsip hukum umum dalam hukum Internasional.?

Pengertian prinsip-prinsiphukum umum sebagai sumber hukum internasional adalah


asas-asas hukum yang berlaku untuk semua lapangan hukum (privat, acara, dan
publik) pada segala tempat, waktu dan bagi semua bangsa dan negara. dengan kata
lain, asas-asas atau prinsip-prinsip hukum yang men!akup baik asas-asas hukum
internasional maupun asas-asas hukum umum

21. Seorang staff dari organisasi internasional yang berbuat kesalahan harus diberi tahu
keslahannya dan diberi kesempatan untuk membela mengapa ia berbuat demikian,
sebelum pejaat itu diberi sanksi oleh organisasi Internasional yang bersangkutan

Hal ini sebagai bukti bahwa prinsip hukum umum telah memasuki erabaru dalam
hukum internasional.

Beri contoh lain.

Contoh lain dari prinsip hukum umum diberikan oleh Arbitrase Pengadilan mengenai
kasus AMCO vs Republik Indonesia, di mana pengadilan menyatakan bahwa
"kompensasi penuh dari suatu prasangka, dengan memberikan kepada pihak terluka
damnum emergens dan lucrum cessans adalah prinsip umum dari sistem utama
hukum nasional Indonesia, oleh karena itu, prinsip hukum umum yang dapat
dianggap sebagai sumber hukum internasional,” atau prinsip lain tentang hak
kepemilikan. Satu prinsip umum krusial dari hukum internasional adalah pacta sunt
servanda, atau gagasan bahwa perjanjian internasional itu mengikat. Hukum
perjanjian bersandar penuh pada prinsip ini, karena konsep perjanjian internasional
bertumpu pada anggapan bahwa instrumen umum tersebut diterima sebagai hal
yang memiliki kualitas mengikat.

22. Apa kegunaan prinsip-prinsiphukum umum sebagai sumber hukum dan diakui oelh
bangsa beradab ?

Kegunaanya terdapat dalam Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional secara


umum diakui dalam pernyataan definitif dari sumber hukum internasional. Dan
mengharuskan pengadilan untuk menerakannya

23. Apakah ada persyaratan jangka waktu yang harus dipenuhi agar kebiasaan
iternasional menjadi hukum kebiasaan Internasional ?

Untuk dapat dikatakan sebagai sumber hukum internasional, sebuah kebiasaan


internasional harus memenuhi unsur-unsur yaitu harus terdapat suatu kebiasaan
yang bersifat umum, dan kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum. Keduanya
harus terpenuhi.

24. Apa yang dimaksud dengan hukum kebiasaan instans ? Beri contoh !

"Kebiasaan instan" yang berdasarkan konvensi telah diidentifikasi oleh ICJ dalam
beberapa kesempatan sebagai mewakili hukum kebiasaan tanpa penjelasan apakah
ketentuan tersebut didukung oleh praktik negara. Ini telah terjadi sehubungan
dengan sejumlah ketentuan dan contohnya Konvensi Wina tentang Hukum
Perjanjian 1969. Jika "kebiasaan instan" berlaku sebagai hukum, hal itu dapat
menyangkal kepada pihak ketiga konsekuensi normal dari non-aksesi.

25. Apakah fungsi prinsip-prinsip hukum umum sebagai sumber hukum ?

prinsip-prinsip hukum memiliki fungsi untuk mendasari atau menjadi landasan


lahirnya dan berlakunya kaidah hukum internasional positif. Di dalam prinsip
hukum internasional tersebut dapat dirumuskan norma atau kaidah hukum
internasional positif dan sebaliknya suatu norma hukum positif dapat dicarikan
landasan pada prinsip hukum internasional itu sendiri. Misalnya: prinsip
penentuan nasib sendiri dari masing-masing negara, prinsip non intervensi,
prinsip-prinsip hukum internasional yang terkandung dalam piagam PBB dll.

26. Sebutkan kegunaan dari prinsip-prinsip hukum umum dalam hukum internasional!

Prinsip-prinsip hokum umum dalam hokum internasional pada dasarnya berguna


yaitu untuk mengatur hukum laut internasional, hukum diplomatik, hukum
humaniter internasional, hukum ekonomi internasional dll
27. Sebutkan salah satu kebiasaan yang menjadi sumber hukum internasional

A. Kebiasaan Internasional.

B. Hukum Kebiasaan Internasional.

C.  Kebiasaan Nasional.

D. Kebiasaan Tradisional.

28. Opini Juris adalah ...

A. Hukum kebiasaan internasional itu sebagai hukum.

B. Kebiasaan Internasional sebagai Hukum

C. Adanya keyakinan bahwa kebiasaan Internasional itu mengandung


kewajiban, maka harus di taati.

D. Keputusan Mahkamah Internasional sebagai Hukum.

29. Kebiasaan Internasional untuk menjadi hukum kebiasaan Internasional harus


memenuhi syarat .................

A. praktik negara-negara dan opinio juris.

B. praktik negara-negara.

C. opinio juris.

D. pacta sun servanda.

30. Apakah ada persyaratan jangka waktu suatu kebiasaan Internasional menjadi hukum
kebiasaan internasional ...

A. Jangka waktu yang panjang.

B. Jangka  waktu yang pendek.

C. tidak ada persyaratan jangka waktu.

D. selama digunakan oleh para pihak.

31. Prinsip hukum umum sebagai sumber hukum internasional adalah ....
A. prinsip hukum umum dalam sistem hukum Nasional.

B. prinsip hukum umum dalam sistem hukum nasional dan prinsip-prinsip hukum
umum dalam sistem hukum Internasional.

C. prinsip hukum umum yang terdapat dalam sistem hukum Internasional.

32. Teori Hukum Intenasional tentang Universalitas dan Konsensus .

Apa yang dimaksd dengan teori Konsensus ?

Konsensusu yaitu mengacu pada proses pengambilan keputusan kelompok di mana


peserta mengembangkan dan memutuskan proposal dengan tujuan, atau
persyaratan, diterima oleh semua. Fokus untuk menghindari opini negatif
membedakan konsensus dari kebulatan suara , yang mengharuskan semua peserta
untuk mendukung keputusan secara positif . Konsensus berasal dari bahasa Latin
yang berarti "kesepakatan, kesepakatan," yang pada gilirannya berasal dari
persetujuan , yang berarti "merasa bersama". Baik proses dan hasil pengambilan
keputusan konsensus disebut sebagai konsensus (misalnya, " dengan konsensus"
dan "konsensus" masing-masing).

Anda mungkin juga menyukai