PENELITIAN
HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN
PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
Yusari Asih*
*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
Yusariasih@gmail.com
Masa balita adalah masa keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh
kembang yang optimal. Masalah dalam penelitian ini adalah adanya balita yang mengalami gangguan
perkembangan dan belum diketahui adakah hubungannya dengan pemberian stimulasi. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian stimulasi ibu dengan perkembangan balita di Posyandu
Melati wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015. Rancangan penelitian ini
adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki
balita dan balitanya di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Pringsewu sebanyak 142 orang dan
sampel 60 orang dengan tehnik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dan
KPSP yang terdiri dari 9-10 tugas perkembangan. Pengolahan data menggunakan editing, coding,
processing dan cleaning. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan prosentase dan
analisis bivariat dengan fisher exact test. Hasil penelitian tentang pemberian stimulasi ibu yaitu 56,7%
responden memberikan stimulasi dengan baik dan 43,3% kurang. Perkembangan balita dengan kategori
sesuai 81,7% dan tidak sesuai18,3%. Ada sebanyak 31 dari 34 (91,2 %) ibu yang memberikan stimulasi
dengan baik dan perkembangan balitanya sesuai. Sedangkan diantara ibu yang memberikan stimulasi
kurang baik, ada 18 dari 26 (69,2%) yang perkembangan balitanya sesuai. Diperoleh p value=0,044 dan
OR=4,593. Kesimpulan i adalah terdapat hubungan pemberian stimulasi ibu dengan perkembangan
balita. Saran untuk ibu dan kader posyandu agar dapat memberikan stimulasi yang adekuat, teratur, dan
sesuai kelompok umur serta bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk memberikan sosialisasi
tentang stimulasi dan perkembangan balita baik dengan penyuluhan ataupun leaflet.
[211]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[212]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[213]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[214]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
motorik halus dan kasar, kemampuan sesuai kelompok umur, khususnya pada
berbahasa dan mental sosial diperlukan masa pertumbuhan emas balita (golden
kerjasama dengan pihak puskesmas age).
setempat untuk sosialisasi tentang
perkembangan anak, baik dengan
penyuluhan atau menggunakan leaflet serta KESIMPULAN
melakukan deteksi dini secara berkala
sebagai upaya pencegahan terjadinya Ada hubungan antara pemberian
gangguan/kelainan perkembangan anak stimulasi oleh ibu dengan perkembangan
balita. balita di Posyandu Melati Wilayah Kerja
Puskesmas Pringsewu Kabupaten
Analisis Bivariat Pringsewu tahun 2015 dengan p-value
0,044 dan Odd Ratio 4,593.
Hasil analisis penelitian Disarankan agar ibu memberikan
menunjukkan ada hubungan yang stimulasi yang adekuat, teratur, sesuai
signifikan antara pemberian stimulasi kelompok umur dan memperhatikan setiap
dengan perkembangan balita, dengan hasil tahapan perkembangan anak dengan
uji statistik fisher exact test diperoleh p memberikan permainan-permainan yang
value=0,044. Dari hasil analisis diperoleh merangsang seluruh sistem indra, melatih
pula nilai OR 4,593 artinya ibu yang kemampuan motorik halus dan kasar serta
memberikan stimulasi dengan baik kemempuan berkomunikasi dan sosialisasi.
memiliki peluang 5 kali lebih besar untuk Bagi kader posyandu dan bidan
perkembangan balitanya sesuai kelompok setempat dapat melakukan pertemuan
umur. berkala dengan ibu balita untuk
Penelitian sebelumnya, SDIDTK di meningkatkan pengetahuan ibu melalui
DKI Jakarta (2010), dari 400 anak yang penyuluhan dan simulasi pemberian
diperiksa terdapat 11,5% anak yang stimulasi balita.
terdeteksi mengalami kelainan dalam Diharapkan puskesmas dapat
tumbuh kembangnya dan penelitian memberikan sosialisasi tentang stimulasi
Angraeni (2010), Pengetahuan ibu tentang dan perkembangan anak dengan
tumbuh kembang anak di PAUD tunas membagikan leaflet dan melaksanakan
bangsa sidorejo yang berpengetahuan baik deteksi dini secara berkala sebagai upaya
yaitu sebesar (42,2%), dan cukup sebesar pencegahan terjadinya gangguan/kelainan
(57,8%) dan dari 45 anak didapatkan data tumbuh kembang anak.
6 anak mengalami gangguan sosialisasi
dan 2 anak mengalami gangguan
perkembangan motorik. DAFTAR PUSTAKA
Pengetahuan mempengaruhi sikap
dan tindakan orangtua dalam memberikan Depkes RI. 2005. Asuhan Kesehatan Anak
stimulasi yang akan berdampak pada Dalam Konteks Keluarga . Depkes
perkembangan anaknya. Sehingga pada RI, Jakarta.
penelitian ini masih ditemukan ibu yang Depkes RI. 2005. Pedoman Pelaksanaan
kurang memberikan stimulasi dan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
perkembangan anak yang tidak sesuai. Dini Tumbuh Kembang Anak di
Semakin baik pemberian stimulasi maka Tingkat Pelayanan Kesehatan
perkembangan anakpun akan semakin Dasar. Depkes RI. Jakarta
baik. Hurlock, Elizabeth B. 2000.
Untuk mendapatkan perkembangan Perkembangan anak. Penerbit
anak yang sesuai sebaiknya orangtua terus Erlangga. Jakarta
meningkatkan pengetahuan serta Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang
pemberian stimulasi yang adekuat dan Anak. EGC. Jakarta.
[215]