Dosen Pengampu :
Dinarti, SKp., MAP.
Disusun Oleh :
Alifia Nur Selina
P17120020001
D3 Keperawatan
I. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi dalam pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pelayanan keperawatan yang komprehensif. Kualitas pelayanan tim keperawatan dapat diukur
melalui kelengkapan dokumen perawatan yang ada. Model dokumentasi adalah merupakan
cara menggunakan dokumentasi dalam penerapan proses asuhan. Beberapa model dokumentasi
yang dapat digunakan di dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia yaitu SOR (Source
Oriented Record), POR (Problem Oriented Record), CBE (Charting By Exception), PIE
(Problems Intervention and Evaluation), CND (Code Nursing Documentation), POS (Process
Oriented System), CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi).
Komponen model dokumentasi POR terdiri dari 4 yaitu data dasar, daftar masalah, daftar awal
rencana asuhan keperawatan, catatan perkembangan (progress note). Dalam pelaksanaan
dokumentasi keperawatan, catatan perkembangan (progress notes) terdiri dari 3 (tiga) jenis
yaitu catatan perawat, flowsheet dan discharge note.
a. Catatan perawat : Catatan perawat harus ditulis oleh perawat setiap shift kerja dalam
24 jam. Dokumentasi keperawatan berisi informasi tentang :
Pengkajian.
Intervensi keperawatan mandiri.
Intervensi keperawatan kolaboratif/instruksi dokter.
Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan.
Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi tindakan
keperawatan.
Kunjungan berbagai team kesehatan misalnya: visit dokter, pekerja sosial dan
lain lain.
b. Lembar alur (flowsheet) : Lembar ini digunakan oleh perawat untuk mencatat hasil
observasi maupun pengukuran yang telah dilakukan seperti data tentang vital sign, berat
badan serta pemberian obat, yang tidak perlu dicatat secara naratif. Selain itu tim
kesehatan lainnya dapat dengan mudah mengakses keadaan klien hanya dengan melihat
grafik yang ada di flowsheet. Sehingga flowsheet lebih sering digunakan di IGD,
terutama data fisiologis.
c. Discharge Notes (catatan pemulangan dan ringkasan rujukan) : Discharge notes ini
akan lebih sesuai untuk pasien yang akan dipulangkan atau dipindahkan pada ruang
perawatan lainnya untuk perawatan lanjutan. Catatan ini juga ditujukan bagi tenaga
kesehatan yang akan melanjutkan perawatan dengan home care dan informasi untuk
lanjutan.
Keuntungan POS :
a. Istilah focus lebih luas dan positif dibandingkan penggunaan istilah problem
b. Pernyataan focus, pada tingkat yang tinggi adalah diagnosa keperawatan
c. Focus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci dan pedoman pencatatan
diagnosa keperawatan
d. Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan pada beberapa bagian pada format
e. Sistem ini mudah dipergunakan dan dimengerti oleh tenaga kesehatan lainnya. bahasa
dan proses pencatatan menggunakan istilah umum.
Kerugian POS :
a. Penggunaan pencatatan action dapat membingungkan, khususnya tindakan yang akan
atau yang telah dilaksanakan
b. Penggunaan focus pada kolom tidak konsisten dengan istilah pada rencana tindakan
keperawatan.
VIII. CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
Catatan perkembangan pasien terintegerasi adalah catatan perubahan subkejtif dan objektif
serta pengkajian selanjutnya yang berdasrkan prinsip cost effectiveness. CPPT juga merupakan
hasil asuhan pelaynan medik pasien atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain
tentang kolaborasi terhadap pasien di catat dalam rekam medis pasien di catat terintegerasi.
Tujuan:
a. Memudahkan memberikan pelayanan Kesehatan dalam mengikuti pemberian
pelayanan dan pengobatan pasien sehingga mempermudah mengetahui perkembangan
pasien
b. Sebagai acuhan dalam menuliskan asuhan pelayanan pasien pada catatan terintegerasi
agar terjadi keseragaman dalam penulisan di lembar CPPT dalam rekam medis pasien.
LEMBAR CPPT :
a. Terdiri dari lima kolom :
b. Tanggal/Jam
c. Profesi/Bagian
d. Hasil pemeriksaan, analisa, rencana, dan, penatalaksanaan pasien
e. Instruksi tenaga kesehatan termasuk pasca bedah/prosedur
f. Verifikasi oleh dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP)
Prosedur :
a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) membuat perencanaan asuhan pelayanan
pasien dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
b. DPJP membuat rencana asuhan pasien secara individual dan diriview serta diverikasi
dengan mencatat kemajuannya dalam catatan terintegrasi.
c. Bila asuhan sudah sesuai dengan rencana dan pencapaian sasaran, DPJP melakukan
verikasi dengan memberikan paraf dan cap nama, gelar serta SIP DPJP pada pojok
kanan bawah tiap lembar CPPT.
d. Dokter membuat hasil asuhan pelayanan medik pasien atau kesimpulan rapat dari tim
asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi dalam rekam medis pasien didalam catatan
terintegrasi.
e. Dokter, perawat, bidan, ahli gizi dan sioterapi dalam membuat asuhan yang diberikan
kepada pasien haruslah terintegrasi dan terkoordinasi, yaitu: a. Asuhan untuk setiap
pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab dalam waktu 24 jam setelah terbit
struk rawat inap tercetak. b. Rencana asuhan pasien harus individual dan berdasarkan
data pengkajian awal pasien. c. Rencana asuhan dicatat direkam medis dalam bentuk
kemajuan terukur pencapaian sasaran. d. Dokter dan perawat mencatat atau merevisi
kemajuan pasien sesuai kebutuhan pasien berdasarkan hasil pengkajian ulang. e. DPJP
meriview dan melakukan verikasi rencana asuhan dan mencatat kemajuannya dalam
catatan terintegrasi. f. Setiap pemberi pelayanan kesehatan yang memberikan asuhan
dicatat dalam rekam medis pasien.
f. Pemberi pelayanan kesehatan yang diizinkan memberikan instruksi atau menuliskan
instruksi dalam rekam medis pasien di lokasi seragam adalah dokter, perawat, bidan,
ahli gizi, sioterapist yang memberikan asuhan kepada pasien.
g. Dokter Anastesi menulis instruksi post anastesi-sedasi pada formulir laporan anastesi-
sedasi dan pada catatan terintegrasi dengan menuliskan “instruksi post operasi lihat
pada laporan operasi”.
h. Perintah yang harus tertulis adalah pemberian oksigen, pemberian terapi obat-obatan,
pemeriksaan penunjang yang diperlukan, pemberian diet, pemberian sioterapi dan
konsultasi.
i. DPJP membuat permintaan pemeriksaan diagnostik imajing dan laboratorium klinis
atas indikasi klinis dan alasan pemeriksaan yang rasional agar mendapatkan
interprestasi yang diperlukan kecuali di pelayanan khusus seperti IGD dan Unit Critical
Care (HCU dan Perinatologi) yang memerlukan pemeriksaan cito dapat dilakukan oleh
dokter jaga IGD dan dokter jaga ruangan.
j. Tindakan diagnostik dan tindakan lain yang dilakukan termasuk hasilnya dicatat dalam
rekam medis pasien.
k. Pasien dan keluarga diberitahu tentang hasil asuhan dan pengobatan termasuk kejadian
tidak diharapkan dari hasil asuhan dan pengobatan tersebut diatas oleh pemberi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
l. Untuk penulisan di catatan terintegrasi, dokter menggunakan bolpoint warna biru,
selain dokter menggunakan tinta warna hitam.
m. Cara penulisan data di lembar catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan format
problem oriented dikenal dengan konsep SOAP. Konsep SOAP terdiri dari 4 bagian:
Subjective (Data Subjektif) : Berisikan keluhan yang dirasakan oleh pasien
sekarang/saat ini.
Objective (Data Objektif) : Berisikan hasil pemeriksaan sik dan pemeriksaan
penunjang.
Asessment (Pengkajian) : Kesimpulan dalam bentuk suatu diagnosis kerja,
diagnosis differensial, atau suatu penilaian keadaan berdasarkan hasil data
subjektif dan data objektif.
Plan (Rencana) : Tuliskan rencana diagnostik, rencana terapi atau tindakan,
rencana monitoring dan rencana edukasi, kolaborasi.
Semua petugas kesehatan menulis SOAP lurus ke bawah dikolom hasil
pemeriksaan, analisis, rencana penatalaksanaan pasien, kolom penatalaksanaan
(SOAP) oleh tenaga kesehatan adalah semua rencana tindakan yang dilakukan
terhadap pasien, konsul dilakukan oleh perawat, bidan dan petugas tenaga
kesehatan lainnya ke dokter umum atau dokter spesialis maka instruksi dokter
umum atau dokter spesialis ditulis dikolom instruksi tenaga kesehatan di
sebelah kanan, konsul dilakukan oleh dokter umum ke DPJP atau dokter
spesialis maka instruksi DPJP tetap ditulis di kolom penatalaksanaan sebagai
bagian dari Plan (SOAP).
n. Tanggal dan Jam Semua petugas kesehatan menulis waktu pelaksanaan pencatatan
yaitu tanggal, bulan, tahun dan jam dalam WIB.
o. Nama dan Paraf Setiap petugas kesehatan menulis CPPT dilengkapi paraf dan cap nama
dan gelar petugas kesehatan.
p. Catatan Berisi catatan dari DPJP untuk perhatian semua petugas kesehatan.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/PRAKTIKA-
DOKUMEN-KEPERAWATAN-DAFIS.pdf