Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas

Koordinator Mata Kuliah:


Elsye Rahmawaty, S.Kep., MKM

Dosen Pengampu:
Ii Sholihah, S.Kep., MKM

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3A
Alifia Nur Selina P17120020001
Alif Nulman Nulhakim P17120020002
Eka Kristi Andani P17120020011
Intan Puspitasari P17120020016
Maura Fajri Nabila P17120020018
Nurul Emilza P17120020028
Rima Septiyani P17120020032
Ripa Amelia P17120020033
Syafitri Destiani P17120020036

JURUSAN D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan komunitas yang bertopik. Terima
kasih kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada:

1. Ibu Elsye Rahmawaty, S.Kep., MKM selaku Koordinator Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas.
2. Ibu Ii Sholihah, S.Kep., MKM selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan, sekaligus sebagai
Dosen Pengampu yang telah memberikan waktu dan perhatiannya dalam membimbing
dan menyelesaikan makalah ini.

kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik
lagi dimasa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 04 Agustus 2022

Kelompok 3A
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Pada
masa ini banyak terjadi perubahan pada diri seseorang, baik fisik maupun mental,
sehingga harus diimbangi dengan kecukupan nutrisi. Namun, jika tidak menyebabkan
terjadinya beberapa permasalahan gizi pada remaja, seperti obesitas, kekurangan energi
kronik (KEK), anemia dan lainnya (Mardalena, 2017).
Anemia zat besi merupakan masalah gizi mikro terbesar di Indonesia, yang terjadi
pada kelompok balita, anak sekolah, remaja dan ibu hamil (Maryam, 2016). Remaja
perempuan dengan anemia berisiko melahirkan bayi BBLR (<2500 gram), melahirkan
bayi premature, infeksi neonatus dan kematian pada ibu dan bayi saat persalinan
(Supariasa, 2016). Pemerintah mengharapkan melalui program pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri dapat menekankan angka anemia pada remaja
putri.
Faktor utama terlaksananya program tersebut, yaitu kepatuhan remaja putri
mengkonsumsi TTD, yang dipengaruhi oleh pengetahuan sehingga sikap seseorang dapat
berubah. Tingkat kepatuhan dimulai dengan mengindahkan setiap anjuran hingga
mematuhi rencana. Namun, masih banyak remaja putri yang tidak patuh mengkonsumsi
TTD karena beberapa faktor, yaitu pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang tua.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian
Kesehatan No. HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian TTD pada remaja putri dan
wanita usia subur, bahwa pemberian TTD pada remaja putri dilakukan melalui UKS/M
di Institusi Pendidikan (SMP dan SMA/sederajat) dengan menentukan hari minum TTD
bersama. Dosis yang diberikan adalah satu tablet setiap minggu sepanjang tahun.
Pemberian TTD pada remaja putri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi
remaja putri yang akan menjadi ibu dimasa yang akan datang. Sehingga, cukupnya
asupan zat besi sejak dini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian anemia ibu
hamil, pendarahan saat persalinan, BBLR, dan balita pendek (Riskesdas, 2018).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti seminar ini atau mempelajari topik ini mahasiswa mampu
menjelaskan tentang pentingnya mengkonsumsi zat besi terutama bagi remaja putri
untuk mengatasi anemia dan konsep asuhan keperawatannya.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan:
a)

C. Manfaat
1. Mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya
mengkonsumsi zat besi untuk mengatasi anemia pada remaja putri dan mampu
memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien penderita Anemia sesuai dengan
teori pada Asuhan Keperawatannya.
2. Dosen
Mengetahui sampai mana kemampuan mahasiswa dalam melakukan Asuhan
Keperawatan pada penderita Anemia, untuk mengetahui sampai sejauh mana
mahasiswa dalam menyusun makalah, dan untuk mengetahui sejauh mana
mahasiswa menguasai teori tentang tentang penyakit Anemia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keperawatan Komunitas
B. Konsep Dasar Gizi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai