Disusun oleh :
Aditya
Amelia maharani
Epa musdalifah
Kiki Kaniawati
Naufal fiqran
Nani
Putri
i
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan ....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian MTBS ...................................................................................................2
2.2.Pelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ..............................2
2.3.Penilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ............................3
2.4.Tindakan Dan Pengobatan ......................................................................................10
2.5.Konseling Bagi Ibu .................................................................................................12
2.6.Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut .................................................12
BAB III. PENUTUP
3.1.Kesimpulan .............................................................................................................13
3.2.Saran .......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Bank Dunia tahun 1993 melaporkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh
ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, yang sering merupakan kombinasi dari keadaan
tersebut. MTBS yang diperkenalkan WHO dan UNICEF di Indonesia pada tahun 1997.
Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan dibekalli cara untuk mengenali seecara dini dan
cepat semua gejala anak sakitsehingga dapat ditentukan apakah anak sakit ringan berat dan perlu
rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas dapat memberikan pengobatan/tindakan sesuai
pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling dan tindak lanjut.
Perubahan dalam tatalaksana MTBS untuk umur 2 bulan sampai 5 tahun secara singkat
dirangkum yakni perubahan jenis antibiotika pada pelaksanaan pneumonia, penggunaan tablet
Zinc dan oralit asmolaritas rendah pada diare, tatalaksana malaria, penentuan status gizi dengan
berat badan menurut tinggi/panjang badan antara anak laki-lakidan perempuan, penggunaan
Albendazole sebagai obat kecacingan, tatalaksana masalah gizi dan anemia dan perubahan jadwal
imunisasi. Penerapan MTBS akan efektif jika ibu/keluarga segera membawa balita sakit ke
petugas kesehatan yang terlatihserta mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika ibu dan keluarga
tidak membawa anaknya kefasilitas kesehatan sampai sakitnya menjadi parah mungkin anak itu
akan meninggal karena penyakitnya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian MTBS ?
2. Bagaimana Pelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ?
3. Bagaimana Penilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ?
4. Bagaimana Tindakan Dan Pengobatan ?
5. Bagaimana Konseling Bagi Ibu ?
6. Bagaimana Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut ?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahuiPengertian MTBS
2. Untuk mengetahuiPelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
3. Untuk mengetahuiPenilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
4. Untuk mengetahuiTindakan Dan Pengobatan
5. Untuk mengetahuiKonseling Bagi Ibu
6. Untuk mengetahuiKunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian MTBS
Hampir semua fasilitas kesehatan mempunyai prosedur untuk pendaftaran dan penentuan
apakah anak sakit atau alasan lain misalkan kunjungan anak sehat, kunjungan imunisasi atau
kunjungan untuk perawatan cedera akibat kecelakaan. Pemilihan bagan tergantung dari
pengelompokan umur dan kunjungan pertama atau lanjutan. Tentukan anak dalam kelompok
mana umur 2 bulan sampai 5 tahun (sebelum ulang tahun ke 5) atau bayi muda umur 2 bulan.
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan Pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan Tindak lanjut
Pemahaman tentang :
1. Penilaian berarti melakukanpenilaian dengan cara anamnesisdan pemeriksaan
fisikKlasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakitatau
masalah serta tingkat keparahannya dan merupakan suatukategori untuk
menentukantindakan bukan sebagai diagnosisspesifik penyakit
2. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
2
3. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencangkup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
4. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi umur 2 bulan sampai 5
tahun
a. Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan
semuanya, kejang, latargis atau tidak sadar
b. Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare,
demam dan masalah telinga
c. Memeriksa dan mengklasifikasi status gizi
d. Memeriksa dan klasifikasi anemia
e. Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin Adan menentukan
apakah anak membutuhkan imunisasi dan vitamin A pada kunjungan tersebut
f. Menilai masalah atau keluhan lain yang dihadapi anak
3
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa cepat atau berbunyi atau
terputus-putus dan sudah berapa lama; jika lebih 3 minggu berarti batuk kronis, kemungkinanan
TBC, asma , batuk rejan
b. Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang
Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan bernapas cepat jika frekuensi 50 kali permenit atau
lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai 5 tahun dikatakan bernapas cepat 40 kali permenit.
c. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian bawah masuk ke dalam
ketika anak menarik napas.
d. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan stridor terjadi apabila ada
pembengkakan pada laring, trakea sehingga menyebabkan sumbatan masuknya udara kedalam
paru-paru
4. Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan
frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja mengandung
air yang lebih banyak dari normal. Sebagian besar diare yang menyebabkan dehidrasi berat
adalah diare karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih disebut DIARE
PERSISTEN dan diare denagn darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir disebut DISENTERI
yang disebabkan oleh shigella
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau
tidak sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas minum jika ia
lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantudan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau
sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit itu
kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.
4
KLASIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI
KLAIFIKASI DISENTRI
5. Demam
Anak dengan demam mungkin menderuta malaria, campak, demam berdarah atau penyakit berat
lainnya
a. Malaria
Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria mungkin menderita anemia
kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti malaria serebral atau anemia
berat.Harus mengetahui risiko malaria di daerah anda tinggi, rendah, atau tanpa resiko.Pada risiko
rendah tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam 2 minggu terakhir. dan pemeriksaan
malaria dapat dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan tepat. Ambil sediaan darah
periksa RDT jika belum dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah jika pernah dilakukan RDT
dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko malaria)
Kemudian lanjutkan penilaian anak demam
Sudah berapa lama anak itu demam
Jika lebih dari 7 hari apakah demam setiap hari
Apakah pernah mendapat obat anti malaria dalam 2 minggu terakhir
Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Apakah ada kaku kuduk
Apakah ada pilek
Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan yang menyeluruh dan salah satu dari batuk,
pilek atau mata merah
b. Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama campak. Campak disebabkan
oleh virus yang merusak sistem kekebalan.
5
Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir periksa adanya gejala
komplikasi campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata dan kekeruhan pada kornea
c. Demam Berdarah Dengue
DBD adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah kasus maupun
daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
Lakukan penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari.
Apakah anak mengalami bintik merah dikulit atau perdarahan akibat trombositopeni.
Perdarahan dari hidung dan gusi sangat dimungkinkan disebabkan DBD
Apakah sering muntah bercampur darah /berwarna kopi
Apakah beraknya berwarna hitam
Apakah ada nyeri ulu hati
Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas teraba dingin, nadi teraba lemah atau tidak teraba.
Bintik perdarahan di kulit (petekie)
Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih petekie pada daerah seluas diameter 2,8 cm
6
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK CAMPAK
6. Masalah telinga
Jika anak menderita infeksi telinga, nanah terkumpul di belakang gendang telinga yang
menyebabkan nyeri dan sering kali demam dan jika tidak diobati gendang telinga mungkin pecah.
Tanyakan apakah telinga anaknya sakit jika sakit ada infeksi telinga
Adakah nanah /cairan yang keluar dari telinga merupakan tanda infeksi dan tanyakan sudah
berapa lama
Lihat adanya cairan /nanah keluar dari telinga
Raba adanya pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga
7
KLASIFIKASI MASALAH TELINGA
Tidak sakit telinga DAN tidak ada TIDAK ADA INFEKSI TELINGA
cairan/nanah keluar dari telinga
8
KLASIFIKASI STATUS GIZI
8. Anemia
Kekurangan zat besi pada makanan dapat menyebabkan anemia atau dari penyakit malaria yang
dapat menghancurkan sel darah merah dan parasit seperti cacing yang dapat terjadi perdarahan
Menilai Anemia
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda anemia dan bandingkan
telapak tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan agak pucat jika kulit telapak tangan
anak itu pucat dan dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih. Kepucatan dapat
dilihat juga melalui konjungtiva
KLASIFIKASI ANEMIA
9
JADWAL IMUNISASI DI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN
10. Pemberian Vitamin A
Untuk pemberian Vitamin A periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang berumur
6 bulan – 5 tahun dan catat pada kolom KMS, tidak ada kontraindikasi
10
3. Merujuk anak
- Menjelaskan pentingnya rujukan dan minta persetujuan untuk membawa anaknya ke RS
- Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi setiap masalah
- Tulis surat rujukan untuk dibawa ke RS
- Membawa peralatan yang diperlukan selama perjalanan ke RS
4. Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan
Anak yang tidak memerlukan rujukan dapat ditangani di klinik saudara yaitu yang mempunyai
klasifikasi sebagai berikut:
- Batuk : bukan pneumonia
- Diare dehidrasi ringan /sedang
- Diare tanpa dehidrasi
- Diare persisten
- Anemia
- Kurus
- Infeksi telinga kronis
- Demam : bukan DBD
- Demam : bukan malaria
- Campak dengan komplikasi dimulut dan mata
b. Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makanan
(Zinc adalah zat mikroyang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan dan zinc sangat diperlukan
dalam proses kesembuhan) kecuali pada bayi muda
- Rencana terapi A (penanganan diare dirumah) diare tanpa dehidrasi dengan memberi cairan
semaunya, beri tablet zinc, lanjutkan pemberian makan, dan kunjungan ulang
- Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan /sedang dengan oralit) dengan pemberian oralit
3 jam pertama dan segera dirujuk
- Rencana terapi C (penanganan di RS) dengan rehidrasimelalui intravena/menggunakanpipa
nasogastrik pada dehidrasi berat
- Menangani diare persisiten dengan memerlukan makanan khusus
- Mengobati disentri yaitu dengan kotrimoksasol/asam nalidiksat
- Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata dengan tetrasiklin/kloramfenikol,
mengeringkan telinga dengan kertas penyerap, luka dimulut dengan Gentian violet
- Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan
5. Kunjungan ulang
11
2.5.Konseling Bagi Ibu
Sangat penting menyediakan waktu untuk menasehati ibu dengan cermat dan
menyeluruh. Konseling memerlukan keterampilan komunikasi, menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan mengecek pemahaman ibu. Konseling yang dapat diberikan:
a. Mengajari ibu cara pemberian obat dirumah
b. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal dirumah
c. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
d. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
e. Menilai cara pemberian makan anak
f. Menentukan masalah pemberian makan anak
g. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
h. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
i. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi
sebelumnya
Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasidan tindakan terhadap
masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
*Kunjungan ulang sesudah 2 hari pada
masalah :
a. Pneumonia
b. Diare persisiten
c. Disentri
d. Malaria, Demam mungkin bukan malaria
e. Demam bukan malaria
f. Campak dengan komplikasi pada mata dan mulut
g. MungkinDBD,Demam mungkin bukan DBD
h. Infeksi telinga akut
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan pelayanan terhadap
balita sakit yang dikembangkan oleh WHO.Dengan MTBS dapat ditangani secara lengkap
kondisi kesehatan balita pada tingkat pelayanan kesehatan dasar, yang memfokuskan secara
integrative aspek kuratif, preventif dan promotif termasuk pemberian nasihat kepada ibu sebagai
bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan anak.Pemberian antibiotika
sangat selektif sesuai klasifikasi dan dapat dan dapat membatasi beberapa klasifikasi yang
akhirnya dapat menekan biaya pengobatan.Melihat keunggulan tersebut maka dapatlah
dimengerti mengapa Indonesia termasuk salah satu pengguna dini dari pendekatan MTBS ini,
bahkan Indonesia sekarang sudah sampai tahap pemantapan implementasi.
B. Saran
Dengan mengetahui manajemen terpadu balita sakit/MTBS
bisa melaksanakan pelayanan dalam menangani balita sakit yang
datang kefasilitas rawatjalan. Keterpaduan pelayanan tidak hanya kuratif,
tapi promotif dan preventif.
13
DAFTAR PUSTAKA
14