Oleh :
Kelompok 14
MAKASSAR
TA. 2021/2022
Kata Pengantar
Penulis
i
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Pengertian ....................................................................................... 3
B. Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2-5 Tahun ......................... 5
C. Tindakan dan Pengobatan ............................................................ 17
D. Konseling Bagi Ibu ........................................................................ 20
E. Kunjungan Ulang untuk Pelayanan Tindak Lanjut ......................... 21
F. Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 0-2 Bulan ........................ 22
BAB III ...................................................................................................... 23
PENUTUP ................................................................................................ 23
A. Kesimpulan.................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pelayanan Kesehatan anak balita di unit rawat jalan Kesehatan
seperti Puskesmas Pembantu (Angelia, 2019).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan MTBS?
2. Bagaimana MTBS Pada Balita Umur 2-5 Tahun?
3. Bagaimana MTBS Pada Balita Umur 0-2 Bulan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian MTBS
2. Untuk Mengetahui Bagaimana MTBS Pada Balita Umur 2-5
Tahun?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana MTBS Pada Balita Umur 0-2
Bulan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
MTBS singkatan dari Manajemen Terpadu Balita Sakit atau
Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu
pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit
dengan focus kepada Kesehatan anak usia 0-5 tahun (balita) secara
menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program Kesehatan
tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan
MTBS merupakan upaya yang ditujukan untuk menurunkan
kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan anak balita di unit rawat jalan Kesehatan seperti
Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdas, dll (Desi, Nuzua dan
Winny, 2017).
Materi MTBS terdiri dari langkah penilaian, klasifikasi
penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling, perawatan di
rumah dan kapan kembali untuk tindak lanjut. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
menatalaksana balita sakit. Sasaran MTBS adalah anak umur 0-5
tahun dan dibagi menjadi dua kelompok sasaran yaitu kelompok usia
1 hari sampai 2 bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun
(Depkes RI, 2008).
Kegiatan MTBS merupakan upaya yang ditujukan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar
seperti puskesmas. World Health Organization (WHO) telah
mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan
negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan kematian,
kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.
3
MTBS telah digunakan di lebih dari 100 negara dan terbukti
dapat:
1. Menurunkan angka kematian balita,
2. Memperbaiki status gizi,
3. Meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan,
4. Memperbaiki kinerja petugas kesehatan,
5. Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya lebih murah.
(Soenarto, 2009)
4
Kegiatan MTBS memiliki 3 komponen khas yang
menguntungkan, yaitu:
5
Menggunakan keterampilan TANYA, LIHAT, DENGAR dan
RABA:
1. Menanyakan masalah anaknya Tanyakan umur anak untuk
menentukan bagan penilaian dan klasifikasi sesuai dengan
kelompok umur, lakukan pemeriksaan BB, PB/TB dan suhu
Catat apa yang dikatakan ibu mengenai masalah anaknya
dan tentukan ini kunjungan pertama atau ulang
2. Memeriksa tanda bahaya umum Tanda bahaya umum
adalah:
a. Apakah anak tidak bisa minum atau menyusu
b. Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali
tidak dapat menelan apapun.
c. Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki
anak menjadi kaku karena otot-ototnya berkontraksi
d. Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi
ketika disentuh, digoyangkan atau bertepuk tangan
3. Batuk atau sukar bernapas Infeksi saluran pernapasan dapat
terjadi pada bagian mana saja dari saluran pernapasan
seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, saluran udara
atau paru Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin
menderita Pneumonia atau infeksi saluran pernapasan berat
lainnya.
Menilai batuk atau sukar bernapas:
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan
yang tidak biasa cepat atau berbunyi atau terputus-
putus dan sudah berapa lama; jika lebih 3 minggu
berarti batuk kronis, kemungkinanan TBC, asma, batuk
rejan.
b. Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang Jika
umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan bernapas
cepat jika frekuensi 50 kali permenit atau lebih dan jika
6
umur anak 12 bulan sampai 5 tahun dikatakan
bernapas cepat 40 kali permenit. Amati gerak napas
pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian
bawah masuk ke dalam ketika anak menarik napas.
c. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak
menarik napas dan stridor terjadi apabila ada
pembengkakan pada laring, trakea sehingga
menyebabkan sumbatan masuknya udara kedalam
paru-paru.
Klasifikasi Batuk atau Sukar Bernapas
Tanda dan Gejala Klasifikasi
Ada tanda bahaya umum PNEUMONIA BERAT
ATAU ATAU PENYAKIT
Tarikan dinding dada ke SANGAT BERAT
dalam ATAU
Stridor
Napas Cepat PNEUMONIA
Tidak ada tanda pneumonia atau BATUK BUKAN
penyakit sangat berat PNEUMONIA
4. Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk
tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih
sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja
mengandung air yang lebih banyak dari normal. Sebagian
besar diare yang menyebabkan dehidrasi berat adalah diare
karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih
disebut DIARE PERSISTEN dan diare denagn darah dalam
tinja dengan atau tanpa lendir disebut DISENTERI yang
disebabkan oleh shigella.
7
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika
berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak sadar, karena bayi
kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas
minum jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantu dan
jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau sangat
lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk lihat apakah kulit itu kembali lagi dengan sangat
lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.
Klasifikasi Derajat Dehidrasi
Tanda dan Gejala Klasifikasi
Terdapat 2 atau lebih tanda DIARE DEHIDRASI
berikut: BERAT
Letagris atau tidak sadar
Mata cekung
Tidak bisa minum atau
malas minum
Cubitan kulit perut
kembalinya sangat lambat
Terdapat 2 atau lebih tanda DIARE DEHIDRASI
berikut: RINGAN/SEDANG
Gelisah atau rewel
Mata cekung
Haus minum dengan lahap
Cubitan kulit perut kembali
lambat
Tidak cukup tanda dehidrasi DIARE TANPA
berat atau ringan/sedang DEHIDRASI
8
Klasifikasi Diare Persisten
Ada dehidrasi DIARE PERSISTEN BERAT
Tanpa dehidrasi DIARE PERSISTEN
Klasifikasi Disentri
Darah dalam tinja DISENTRI
5. Demam
Anak dengan demam mungkin menderuta malaria,
campak, demam berdarah atau penyakit berat lainnya
a. Malaria
Demam merupakan tanda utama malaria dan
anak dengan malaria mungkin menderita anemia
kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi
seperti malaria serebral atau anemia berat. Harus
mengetahui risiko malaria di daerah anda tinggi,
rendah, atau tanpa resiko. Pada risiko rendah
tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam
2 minggu terakhir. dan pemeriksaan malaria dapat
dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan
tepat. Ambil sediaan darah periksa RDT jika belum
dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah jika
pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir (tidak
dilakukan untuk daerah tanpa resiko malaria)
Kemudian lanjutkan penilaian anak demam:
Sudah berapa lama anak itu demam
Jika lebih dari 7 hari apakah demam setiap hari
Apakah pernah mendapat obat anti malaria
dalam 2 minggu terakhir
9
Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan
terakhir
Apakah ada kaku kuduk
Apakah ada pilek
Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan
yang menyeluruh dan salah satu dari batuk,
pilek atau mata merah
b. Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh
adalah tanda utama campak. Campak disebabkan oleh
virus yang merusak sistem kekebalan. Jika anak
sedang sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan
terakhir periksa adanya gejala komplikasi campak
seperti: luka dimulut, nanah pada mata dan kekeruhan
pada kornea
c. Demam Berdarah Dengue
DBD adalah salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang jumlah kasus maupun
daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti.
Lakukan penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari
sampai dengan 7 hari:
Apakah anak mengalami bintik merah dikulit
atau perdarahan akibat trombositopeni.
Perdarahan dari hidung dan gusi sangat
dimungkinkan disebabkan DBD
Apakah sering muntah bercampur darah
/berwarna kopi
Apakah beraknya berwarna hitam
Apakah ada nyeri ulu hati
10
Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas
teraba dingin, nadi teraba lemah atau tidak
teraba.
Bintik perdarahan di kulit (petekie)
Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih
petekie pada daerah seluas diameter 2,8 cm.
11
Ada pilek atau DEMAM MUNGKIN
Ada campak atau BUKAN MALARIA
Ada penyebab lain dari
demam
12
Klasifikasi Demam Untuk DBD
6. Masalah Telinga
Jika anak menderita infeksi telinga, nanah terkumpul di
belakang gendang telinga yang menyebabkan nyeri dan
sering kali demam dan jika tidak diobati gendang telinga
mungkin pecah.
Tanyakan apakah telinga anaknya sakit jika sakit ada
infeksi telinga
Adakah nanah /cairan yang keluar dari telinga
merupakan tanda infeksi dan tanyakan sudah berapa
lama.
Lihat adanya cairan /nanah keluar dari telinga
13
Raba adanya pembengkakan yang nyeri dibelakang
telinga
14
- BB/PB <-3 SD
- BB/PB ≥ -3 SD - <-2 SD
- BB/PB -2 SD - +2 SD
Menggunakan indicator
8. Anemia
Kekurangan zat besi pada makanan dapat menyebabkan
anemia atau dari penyakit malaria yang dapat
menghancurkan sel darah merah dan parasit seperti cacing
yang dapat terjadi perdarahan. Menilai Anemia:
15
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang
merupakan tanda anemia dan bandingkan telapak
tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan
agak pucat jika kulit telapak tangan anak itu pucat dan
dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan
putih. Kepucatan dapat dilihat juga melalui konjungtiva
Klasifikasi Anemia
Tanda dan Gejala Klasifikasi
Telapak tangan sangat pucat ANEMIA BERAT
Telapak tangan agak pucat ANEMIA
Tidak ditemukan tanda TIDAK ANEMIA
kepucatan pada telapak tangan
16
Jadwal Imunisasi Di Tempat Pelayanan Kesehatan
Umur Jenis Vaksin Tempat
0 hari HB 0, BCG, Polio 1 RS/RB/Bidan
2 bulan DPT/HB1, polio 2 RS/RB/Bidan
3 bulan DPT/HB2, Polio 3 RS/RB/Bidan
4 bulan DPT/HB3, Polio 4 RS/RB/Bidan
9 bulan Campak RS/RB/Bidan
17
2. Menentukan tindakan /pengobatan pra rujukan Bila anak
memerlukan rujukan segera harus cepat ditentukan tindakan
yang paling dibutuhkan dan segera diberikan
- Beri dosis pertama antibiotic
- Beri dosis suntikan artemeter untuk malaria berat (daerah
risiko tinggi atau rendah)
- Beri dosis pertama vitamin A
- Beri cairan intravena pada anak DBD dengan syok
- Cegah agar gula darah tidak turun (termasuk pemberian
ASI, susu atau air gula)
- Beri dosis pertama suntikan antibiotic
- Beri dosis pertama obat antimalaria oral
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (38,5C
atau lebih) atau nyeri akibat mastoiditis
- Beri tetes /salep mata tetrasiklin atau kloramfenikol tanpa
kortikosteroid (bila ada kekeruhan kornea atau mata
bernanah)
- Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke RS
3. Merujuk anak
- Menjelaskan pentingnya rujukan dan minta persetujuan
untuk membawa anaknya ke RS
- Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu untuk mengatasi
setiap masalah
- Tulis surat rujukan untuk dibawa ke RS
- Membawa peralatan yang diperlukan selama perjalanan
ke RS
4. Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak
memerlukan rujukan Anak yang tidak memerlukan rujukan
dapat ditangani di klinik yaitu yang mempunyai klasifikasi
sebagai berikut:
- Batuk: bukan pneumonia
18
- Diare dehidrasi ringan /sedang
- Diare tanpa dehidrasi
- Diare persisten
- Anemia
- Kurus
- Infeksi telinga kronis
- Demam: bukan DBD
- Demam: bukan malaria
- Campak dengan komplikasi dimulut dan mata
19
- Rencana terapi A (penanganan diare di rumah)
diare tanpa dehidrasi dengan memberi cairan
semaunya, beri tablet zinc, lanjutkan pemberian
makan, dan kunjungan ulang
- Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan
/sedang dengan oralit) dengan pemberian oralit 3
jam pertama dan segera dirujuk
- Rencana terapi C (penanganan di RS) dengan
rehidrasi melalui intravena/menggunakan pipa
nasogastrik pada dehidrasi berat - Menangani diare
persisiten dengan memerlukan makanan khusus
- Mengobati disentri yaitu dengan
kotrimoksasol/asam nalidiksat
- Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata
dengan tetrasiklin/kloramfenikol, mengeringkan
telinga dengan kertas penyerap, luka dimulut
dengan Gentian violet
- Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai
kebutuhan
d. Kunjungan ulang
20
6. Menentukan masalah pemberian makan anak
7. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
8. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
9. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
1. Anak kurus
2. Anemia
21
F. Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 0-2 Bulan
Meliputi; menilai dan membuat klasifikasi, menentukan
Tindakan dan memberi pengobatan, konseling dan tindak lanjut
pada bayi umur 0-2 bulan baik sehat maupun sakit. Pada prinsipnya
proses manajemen kasus pada bayi muda umur 0-2 bulan tidak
berbeda dengan anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun (Modul
Pengantar MTBS, 2006).
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
MTBS singkatan dari Manajemen Terpadu Balita Sakit atau
Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu
pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit
dengan focus kepada Kesehatan anak usia 0-5 tahun (balita) secara
menyeluruh (Desi, Nuzua dan Winny, 2017).
Materi MTBS terdiri dari langkah penilaian, klasifikasi
penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling, perawatan di
rumah dan kapan kembali (Surjono et al, 1998).
Manajemen Terpadu Balita Sakit meliputi: menilai dan
membuat klasifikasi, menentukan Tindakan dan memberi
pengobatan, konseling dan tindak lanjut pada bayi umur 0-2 bulan
baik sehat maupun sakit. Pada prinsipnya proses manajemen kasus
pada bayi muda umur 0-2 bulan tidak berbeda dengan anak sakit
umur 2 bulan sampai 5 tahun (Modul Pengantar MTBS, 2006).
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam
pennyusunan makalah diatas masih ada kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan
perbaikan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 2.1. 1, 1–64.
Suparmi, S., Maisya, I. B., Rizkianti, A., Sari, K., Rosha, B. C., Amaliah, N.,
Pambudi, J., Wiryawan, Y., Putro, G., Soekotjo, N. E. W., Daisy, L., &
Sari, M. (2018). Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
pada Puskesmas di Regional Timur Indonesia. Media Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, 28(4), 271–278.
https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.125
24