LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan/disetujui modul Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien Rawat Inap sebagai
acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di lingkungan Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Jakarta I
Yang Mengesahkan,
Direktur, Wadir I,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................. i
Lembar Pengesahan.................................................................................................. ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................... iv
Deskripsi Singkat...................................................................................................... 1
Tujuan Pembelajaran................................................................................................ 1
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan......................................................................... 2
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran............................................................... 3
Uraian Materi............................................................................................................ 4
Pokok Bahasan I : Konsep Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut........................ 4
Pokok Bahasan II : Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Pasien
Rawat Inap.......................................................................... 9
Evaluasi Pembelajaran.............................................................................................. 29
Rangkuman............................................................................................................... 30
Daftar Pustaka........................................................................................................... 30
Lampiran-Lampiran
Deskripsi Singkat
Modul asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat inap ini
disusun untuk tenaga kesehatan gigi atau terapis gigi dan mulut tentang
konsep dasar asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat inap dalam
kaitannya untuk meningkatkan peran serta tenaga kesehatan gigi dan mulut
dalam penyelenggaraan upaya promotif dan preventif dalam bidang
kesehatan gigi, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan
pasien rawat inap dalam peningkatan pengetahuan pemeliharan kesehatan
gigi dan peningkatan kemampuan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan
mulutnya.
Pokok Bahasan
Ada 2 Pokok Bahasan pada modul Asuhan Kesehatan Gigi Pasien Rawat
Inap, yaitu:
1. Konsep dasar asuhan kesehatan gigi dan mulut
2. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat inap
Bahan Ajar
Modul asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat inap
Langkah-Langkah Pembelajara
n
Langkah 1: Pengkondisian
Langkah pembelajaran:
• Dosen menyapa mahasiswa dengan ramah dan hangat. Apabila belum
pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan.
Perkenalan diri dengan menyebutkan nama lengkap, materi yang akan
disamapaikan
• Sampaikan tujuan pemebelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan
disamapaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
Uraian
Materi
1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data. Baik berupa data
subyektif maupun data obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada
kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan
kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi.
a. Pemeriksaan subyektif
b. Pemeriksaan Objektif
a) Muka pasien
b) Jaringan limpe
a) Pemeriksaan DMF-T (Decay Missing Filled Teeth) dan def-t (decay extract
filled teeth)
b) Pemeriksaan status kebersihan gigi dan mulut atau OHI-S (Oral Hygiene
Index Simplified)
Melakukan pemeriksaan DI
Melakukan pemeriksaan CI
Inspeksi
Sondasi
Perkusi
Mobility
2. Diagnosa
Diagnosis adalah kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan-
kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan kesehatan gigi.
Ketika kebutuhan manusia dari klien tersebut di luar jangkauan pelayanan asuhan
keperawatan gigi maka klien harus dirujuk kepada tenaga kesehatan professional lain
yang sesuai.
Diagnosis adalah suatu proses berpikir kritis berdasarkan data-data klinis klien
yang dianalisa dan ditandai oleh suatu pernyataan diagnosa. Dalam pelayanan
asuhan keperawatan gigi, diagnosis dapat diartikan sebagai analisis dari penyebab
dan sifat dari suatu masalah dan situasi atau pernyataan mengenai solusinya. Ketika
diagnosis keperawatan gigi telah valid, maka hal tersebut merupakan faktor utama
yang dapat membantu klien untuk mencapai pemenuhan kebutuhannya untuk
mencapai kondisi yang baik pada mulutnya melalui intervensi (tindakan)
keperawatan gigi yang layak.
3. Perencanaan
Merupakan tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat
dilaksanakan (diimplentasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien
mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan
mulut. Perencanaan juga merupakan kerangka kerja untuk pembuatan keputusan dan
menguji penilaian klinis dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi.
Pada dasarnya, perencanaan merupakan kesempatan untuk mengintegrasikan
keputusan- keputusan yang mendukung pencapaian tujuan dengan baik.
Sebagai seorang perawat gigi, anda perlu membuat perencanaan tentang asuhan
keperawatan yang menjadi tanggung jawab anda. Membuat rencana keperawatan dan
menentukan pendekatan yang digunakan bertujuan untuk memecahkan masalah
pasien. Rencana asuhan keperawatan yang dibuat seharusnya dapat mengurangi,
menghilangkan dan mencegah masalah gigi yang dihadapi pasien. Penentuan
tindakan dalam rencana perawatan yang akan dilakukan pada pasien sangat
tergantung dari diagnosa keperawatan gigi. Secara garis besar ada 5 (lima) tahap
dalam fase perencanaan asuhan keperawatan gigi yaitu menentukan prioritas,
mengidentifikasi intervensi, menetapkan tujuan dan kriteria hasil serta
mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan.
4. Implementasi
Dalam tahap implementasi atau tindakan pelaksanaan, anda akan menerapkan
semua perencanaan yang telah anda rancang secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Implementasi
termasuk tindakan-tindakan yang dilaksanakan perawat gigi atau pihak lain dalam
rangka mencapai tujuan kesehatan gigi dan mulut pasien. Setiap tindakan yang
dilaksanakan dilakukan pencatatan dalam catatan pasien (medical record/client
record).
5. Evaluasi
Evaluasi memiliki pengertian penilaian terhadap sejumlah informasi yang
diberikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Potter dan Perry, 2005).
Evaluasi dilakukan dengan memeriksa ulang proses asuhan keperawatan gigi dan
mulut yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan tersebut.
Tujuan evaluasi adalah menilai apakah perawatan sudah sesuai dengan perawatan
yang diharapkan oleh klien dan perawat. Dengan adanya evaluasi selama proses
perawatan, dapat dilakukan penyesuaian terhadap apa yang direncanakan. Dalam
keperawatan gigi dan mulut, tujuan evaluasi adalah untuk menentukan
perkembangan kesehatan pasien, menilai efektifitas, efisiensi, dan produktivitas
tindakan keperawatan yang telah diberikan, menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan. Evaluasi juga diberikan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
dalam pelaksanaan pelayanan perawatan
PENDAHULUAN
Menurut penelitian mengenai Oral Care of Hospitalised Older Patients in the Acute
Medical Setting menyatakan bahwa perawatan kebersihan mulut merupakan bagian
penting dari pengobatan untuk semua pasien. Pasien rawat Inap merupakan awal dari
penurunan fungsional dan peningkatan ketergantungan yang dapat menyebabkan
seorang individu membutuhkan perawatan jangka panjang. Perawatan mulut yang tidak
memadai dapat merusak interaksi sosial, kesejahteraan emosional dan mempengaruhi
dengan orang lain. Kebersihan mulut yang buruk juga meningkatkan risiko infeksi,
seperti infeksi nosokomial.
Penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa kesehatan gigi mulut memburuk
pada pasien rawat inap, infeksi yang sering terjadi pada pasien rawat inap yaitu
gingivitis, plak dan mucositis. Oral hygiene merupakan salah satu tindakan yang
keperawatan
kerangka kerjagigi
teoritis
yangdalam
merupakan
angka pelaksanaan
kerangka kerja
pelayanan
untuk penyelengaraan
asuhan kesehatanpelayanan
gigi dan
Proses demikian merupakan suatu acuan atau pedoman bagi pelaksanaan asuhan
kesehatan gigi secara individual. Dalam setiap prosesnya perawat gigi dan klien bekerja
sama sebagai partner. Ketika status atau perkembangan kesehatan klien menunjukkan
ketidakmampuan klien untuk bekerjasama maka proses tersebut membutuhkan
pertolongan dari orang tua, orang terdekat atau siapa saja yang dapat memberikan
bantuan kepada klien tersebut. Proses asuhan kesehatan gigi dengan penekanan pada
partisipasi klien membuat seorang perawat gigi harus memahami nilai-nilai yang dianut
oleh klien dan juga harus menerapkan strategi terapeutik dan intervensinya.
Teori kebutuhan manusia yang diterapkan pada proses asuhan kesehatan gigi
pasien rawat inap menjadi landasan untuk seorang perawat gigi untuk membuat
keputusan klinis dihubungkan dengan kebutuhan untuk intervensi asuhan kesehatan gigi
yang ketika diimplementasikan dapat memuaskan atau mengatasi tidak terpenuhinya
kebutuhan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Teori Kebutuhan manusia
mendukung terhadap teori keperawatan gigi dan filosofinya. Teori kebutuhan
manusia merupakan
untuk melaksanakan pengambilan keputusan klinis, pemecahan masalah dan penilaian
pengambilan keputusan. Dalam penerapan teori kebutuhan manusia, perawat gigi
professional menggunakan dasar pengetahuan ilmiah untuk menilai tidak terpenuhinya
kebutuhan manusia dari klien yang berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan
gigi, memformulasikan (membuat) diagnosa keperawatan gigi, merencanakan dan
melaksanakan (implementasi) pelayanan asuhan keperawatan gigi serta mengevaluasi
hasil dari pelayanan. Tujuan utama dari penggunaan kerangka kerja kebutuhan manusia
dalam proses keperawatan gigi adalah untuk mengarahkan perawat gigi dalam
menangani perawatan klien secara ilmiah, manusiawi, menyeluruh dan memastikan
bahwa pelayanan asuhan dilaksanakan terpusat kepada klien bukan hanya
melaksanakan tugas/pekerjaan semata. Berikut akan dibahas mengenai tahapan dalam
proses asuhan kesehatan gigi pasien rawat inap menurut konsep dental hygiene dengan
teori kebutuhan dasar manusianya.
A. Tahap Pengkajian
Dalam asuhan kesehatan gigi, tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses
keperawatan gigi. Menurut Effendy (1995), pengkajian adalah seni mengumpulkan
dan menganalisis data-data subjektif maupun objektif dari pasien dengan
mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari pasien dan hal-hal yang
dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan
pelayanan asuhan keperawatan gigi. Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan
dibagi dalam tiga tahapan kegiatan yang meliputi pengumpulan data, analisis data
dan penentuan masalah. Pengkajian dilakukan dengan:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-
kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien. Pengumpulan informasi merupakan
tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan
data dasar tentang masalahmasalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar
tersebut digunakan untuk menentuan diagnosis keperawatan, merencanakan
asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-
masalah klien.
Ringan
➢ 1 = Sangat ringan (seperti gigitan nyamuk)
➢ 2 = Tidak nyaman (seperti dicubit)
➢ 3 = Nyeri dapat ditoleransi (seperti ditonjok bagian wajah atau disuntik)
Sedang
➢ 4 = Nyeri yang mendalam (seperti sakit gigi dan nyeri disengat tawon)
➢ 5 = Nyeri yang sangat mendalam (seperti terkilir, keseleo)
➢ 6 = Intens/ kuat (nyeri yang kuat sehingga tampaknya mempengaruhi
salah satu dari panca indra)
➢ 7 = Sangat intens (nyeri begitu kuat sampai tidak bisa berkomunikasi)
➢ 8 = Nyeri yang tak tertahankan
Berat
Keterangan:
Contoh Pemeriksaan Gigi Geligi
Inspeksi
Gigi (Kedalaman&Lokasi) Sondasi Thermis Perkusi Palpasi Mobilitas Ma
Gig
tera
Terlihat karies dentin di ngil
47 (+) (+) - - -
okluasal
Gig
Terlihat karies email di tida
16 okluasal (-) (-) - - - kelu
Gig
Terlihat karies email di tida
27 okluasal (-) (+) - - - kelu
keperawatan pasien.
C. Perencanaan
Merupakan tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat
dilaksanakan (diimplentasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien
mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan
mulut. Perencanaan juga merupakan kerangka kerja untuk pembuatan keputusan dan
menguji penilaian klinis dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi.
Pada dasarnya, perencanaan merupakan kesempatan untuk mengintegrasikan
keputusan- keputusan yang mendukung pencapaian tujuan dengan baik.
Sebagai seorang perawat gigi, anda perlu membuat perencanaan tentang asuhan
keperawatan yang menjadi tanggung jawab anda. Membuat rencana keperawatan dan
menentukan pendekatan yang digunakan bertujuan untuk memecahkan masalah
pasien. Rencana asuhan keperawatan yang dibuat seharusnya dapat mengurangi,
menghilangkan dan mencegah masalah gigi yang dihadapi pasien.
Penentuan tindakan dalam rencana perawatan yang akan dilakukan pada pasien
sangat tergantung dari diagnosa keperawatan gigi. Secara garis besar ada 5 (lima)
tahap dalam fase perencanaan asuhan keperawatan gigi yaitu menentukan prioritas,
mengidentifikasi intervensi, menetapkan tujuan dan kriteria hasil serta
mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan.
Dalam perencanan, asuhan keperawatan gigi dan mulut juga dikelompokkan
berdasarkan jenis tindakan, yaitu promotif, preventif dan kuratif yang merupakan
kompetensi perawat gigi. tindakan promotif terdiri dari penyuluhan tentang
pemeliharaan kesehatan gigi. tindakan preventif terdiri dari pembersihan karang gigi,
oral prophylaxis, aplikasi fluor dan fissure sealing.
2. Tindakan Preventif
Ilmu pencegahan penyakit gigi dan mulut dibagi atas 3 (tiga), yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
a. Pencegahan Primer
Adalah pencegahan penyakit dan dengan demikian terjadi apabila kliennya
sehat. ini dapat diarahkan pada masyarakat, kelompok dan individu.
Pencegahan primer diarahkan kepada kelompok kecil atau besar dan
Individu Pencegahan primer untuk kelompok kecil atau besar kebanyakan
merupakan penyuluhan, meskipun dapat juga diambil pengaturan lain yaitu
contohnya flouridasi air minum dan aplikasi fluoride secara individual.
Pencegahan primer untuk individu dapat banyak macamnya, contohnya:
1) keinginan pembatasan makan makanan kecil
2) Pemeriksaan periodik
3) pemberian instruksi tentang kesehatan mulut
4) penghilangan karang gigi dan memoles
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan apabila terjadi kesehatan terganggu dan
meliputi diagnosis dan perawatan dini. Contohnya:
1) Diagnostik Rontgent wing gigi, dilanjutkan perawatan karies permulaan
(lesi bercak putih) dengan jalan aplikasi fluoride lokal, penggunaan
aplikasi topikal casein dan atau instruksi hal membersihkan mulut.
2) Fissure Sealent pada fissure yang telah terlihat berbercak hitam untuk
mencegah karies yang lebih lanjut.
c. Pencegahan Tersier
Kadang-kadang masih dibicarakan tentang pencegahan tersier yang
diartikan pembatasan kerusakan kesehatan dan rehabilitasinya. Contoh
pembatasan kerusakan kesehatan adalah : Pemakaian semen dasar pada
restorasi elemen yang terserang karies Extraksi gigi patah
Tidakan preventif yang dilakukan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi
rawat inap yaitu membantu/mendampingi pasien rawat inap dalam keadaan sadar
untuk bisa berkumur dan menggosok gigi sampai pasien tersebut bisa
mengerjakan secara mandiri. Dengan tahapan kegiatan:
Keluarga bertugas menyiapkan keperluan atau alat dan bahan berkumur atau
menggosok gigi
3. Tindakan Kuratif
Pengertian Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Jenis Kuratif yang sesuai dengan Kompetensi Terapis Gigi dn Mulut adalah:
E. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah
kegiatan yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan pasien, perawat, dan
anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan
dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian
ulang.
Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
pasien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi
selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebabnya.
Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu aktivitas yang direncanakan,
terus menerus, aktifitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat serta
tenaga kesehatan professional lainnya menentukan:
1. Kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai
2. Keefektifan dari rencana asuhan keperawatan
Setelah seorang Terapis Gigi dan Mulut melakukan seluruh proses keperawatan
gigi dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien, seluruh tindakannya
harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan gigi
(kartu status pasien).
Evaluasi
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
pasien rawat inap
2. Jelaskan tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pasien rawat inap
3. Jelaskan tahapan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pasien rawat
inap
4. Jelaskan pemeriksaan subjektif dan objektif dalam proses pengkajian
asuhan kesehatan gigi pasien rawat inap
5. Sebutkan diagnosis pada asuhan keperawatan gigi
Daftar Pustaka
Darby M.L., dan Walsh, M., 2014, Dental Hygiene; Theory and Practice,
Elsevier
Diyah., Gultom, E. 2018. Konsep Dasar Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu. Pusat Pendidikan SDM Kesehatan RI
Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S., 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi.
Jakarta : EGC.
Kasiati., Ni WD. Rosmalawati., 2018. Kebutuhan Dasar Manusia I. Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan RI
Kemenkes, 2014, Buku Rekam Medik Kedokteran Gigi, Jakarta
Mardelita, Sisca., Sulur, J. Sukendro., Ita A. Karmawati., 2018. Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Individu. Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan RI
Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, Jakarta: EGC
Prasko, 2011. Pengertian dan Tujuan Penyuluhan Kesehatan Gigi [Internet].
Available from: http://prasko17.blogspot.co.id/2011/08/pengertian-dan-
tujuan-penyuluhan.html, diunduh 17 Februari 2018.
Wyche, C.J., 2011. Terapis Gigi dan Mulut Diagnosis and Care Planning
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA I Tanggal :
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI Nomor :
Pemeriksa :
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 47-48 Cilandak Jakarta Selatan
Pembimbing :
C. SCREENING NYERI
Pertanyaan Ya Tidak
Memiliki penyakit sistemik (Hipertensi, Jantung, Diabetes, Kanker, Kelainan darah, Hepatitis,
Asma, TBC, lainnya........................)
Penggunaan obat-obatan rutin/ kemoterapi/ terapi radiasi, medikasi hyposalivary, lainnya)
Kebiasaan mengkonsumsi: alkohol, merokok, narkoba, lainnya)
Riwayat alergi: makanan, obat-obatan, obat yang disuntikan, cuaca, dll
Pertimbangan hormonal (kehamilan, manopause, lainnya)
Penurunan berat badan selama 1-3 bulan terakhir
Asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan
Pertanyaan Ya Tidak
Konsumsi 1-3 kali makanan/minuman manis per hari ( kue, biskuit, coklat, permen, juice,
minuman karbonasi/non karbonasi, teh/kopi, sirup, lainnya ........... )
Mengkonsumsi makanan yang berserat dalam menu harian
Kebiasaan merokok, narkoba, lainnya ................
Menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride minimal 1x sehari
Menyikat gigi menggunakan pasta gigi berflouride minimal 2x sehari
Memiliki kebiasaan buruk bruxism, mengigit kuku/pensil, menyimpan makanan dalam waktu yang
lama, mengunyah satu sisi
Melakukan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut < 6 bulan yang lalu
Melakukan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut 1 thn yang lalu
Melakukan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut > 1 thn
Mengalami kecemasan pada saat pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Memiliki kepercayaan diri terhadap kesehatan gigi dan mulut
B/S/K
11 [51] 21 [61]
12 [52] 22 [62]
13 [53] 23 [63]
14 [54] 24 [64]
15 [55] 25 [65]
16 26
17 27
18 28
48 38
47 37
46 36
45 [85] 35 [75]
44 [84] 34 [74]
43 [83] 33 [73]
42 [82] 32 [72]
41 [81] 31 [71]
ELEMEN/
REGIO DIAGNOSA KESEHATAN GIGI DAN MULUT KEMUNGKINAN PENYEBAB
Kolaborasi
Mandiri
Preventif perawatan gigi
Kuratif sederhana
Debridement
Irigasi
Perawatan luka
Buka jahitan