Anda di halaman 1dari 22

1.

KEPERAWATAN KASUS HEPATITIS


A. Pengkajian
1. Biodata pasien
a) Nama :Tn.A
b) Umur :29 tahun
c) Jenis Kelamin : laki-laki
d) No. Register : 0411xxxxxxx
e) Alamat : Jl.Senang Hati no.18
f) Status : Belum Menikah
g) Kekuarga terdekat : Ny. RA
h) Diagnosa Medis : HIV/AIDS

2. Anamnese
a. Keluhan Utama ( Alasan MRS ) :
1. Saat Masuk Rumah Sakit : Demam tinggi terus menerus sejak 1 minggu yang
lalu, diare,badan terasa lemah dan letih, nafsu makan menurun,sariawan,bibir
kering dan pecah pecah serta kehilangan berat badan.
2. Saat Pengkajian : Pada saat dikaji tanggal 23 Mei 2017 jam 10.00 WITA
di ruangan Kutilang didapatkan hasil: pasien dengan kesadaran komposmentis,
keadaan umum klien tampak lemah dan letih. Pasien mengatakan demam tidak ada
lagi, pasien mengatakan masih diare, BAB cair dengan frekuensi 2-3 kali sehari
konsistensi cair, bewarna kuning. Pasien mengatakan nyeri dada di sebelah kanan
bagian bawah dan punggung kanan, nyeri terasa seperti mendesak, pasien
mengatakan skala nyeri 7, nyeri di rasakan hilang timbul, Pasien mengatakan posisi
tidur lebih senang miring ke kiri agar tidak terasa nyeri. Pasien tampak melindungi
area nyeri.

3. Riwayat Penyakit Sekarang :


Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal hingga di bawa ke RS :
Pasien datang ke IGD RSU Anutapura Palu pada tanggal 19 mei 2020,dengan keluhan.
Demam tinggi terus menerus sejak 1 minggu yang lalu, diare,badan terasa lemah dan
letih, nafsu makan menurun,sariawan,bibir kering dan pecah pecah serta kehilangan
berat badan
secara lengkap meliputi( PQRST ) :

A. P = Provoking atau Paliatif : Nyeri dada dan Nyeri punggung


B. Q = Quality : seperti mendesak
C. R = Regio : nyeri dada sebelah kanan bagian bawah dan punggung kanan
D. S = Severity : skala nyeri (7)
1. T = Time :-

b. Riwayat Penyakit Yang Lalu :


Pasien pernah dirawat 3bulan yang lalu dan didiagnosa HIV/AIDS,pasien ,mendapat
terapi ARV namun diberhentikan karena pasien mengeluh mual muntah saat makan
obat tersebut.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak punya Riwayat penyakit yang diderita

4. Pola pemeliharaan kesehatan


a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi :
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
Makan/Minum
1 Jumlah / Waktu MAKAN : 2-4 sendok dari porsi
makanan yang
Pada saat sakit,
disediakan di RS.
sejak 3 bulan yang
lalu : Dengan waktu 3x
sehari
klien mulai
mengalami
penurunan nafsu
makan

MINUM :

Pada saat sakit :

Minum air putih 2-


3 gelas ±600 cc
perhari
2 Jenis Pada saat sakit : Diet ML rendah serat
+ ektra ikan gabus
Bubur kacang hijau
dan susu
3 Pantangan Tidak ada Tidak ada
4 Kesulitan Makan / Ada sariawan dan Ada sariawan dan
Minum bibir kering bibir kering
5 Usaha-usaha mengatasi Aktivitas ini di Aktivitas ini di bantu
masalah bantu oleh orang oleh orang tua
tua

b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit

Eliminasi BAB /BAK


1 Jumlah / Waktu SAKIT BAB : 2x-3 sehari

BAB : 2-3xsehari BAK : 6xsehari

BAK : 4 x sehari
2 Warna Kuning Kuning

3 Bau Khas khas


4 Konsistensi cair cair
Pada malam hari Pada malam hari
terbangun karena terbangun karena
5 Masalah Eliminasi
BAB dan demam BAB dan demam
serta berkeringat serta berkeringat
malam malam
6 Cara Mengatasi Aktivitas ini di bantu Aktivitas ini di
Masalah oleh orang tua bantu oleh orang tua

c. Pola istirahat tidur


No Pemenuhan Istirahat Di Rumah Di Rumah Sakit
Tidur
1 Jumlah / Waktu Selama sakit waktu Pagi :
tidur pasien
Siang :3 jam/hr
meningkat,waktu
pasien lebih banyak Malam : 6jam/hr
dilakukan untuk
istirahat dan tidur
2 Gangguan Tidur Pada malam hari Pada malam hari
terbangun karena terbangun karena
BAB,demam,serta BAB,demam,serta
berkertingat malam berkertingat malam

Nyeri perut dan


demam
3 Upaya Mengatasi Aktivitas ini di bantu Aktivitas ini di bantu
Gangguan tidur oleh orang tua oleh orang tua
4 Hal Yang Memper- - -
mudah Tidur
5 Hal Yang Memper- - --
mudah bangun

d. Pola kebersihan diri / Personal Hygiene :


No Pemenuhan Personal Di Rumah Di Rumah Sakit

Hygiene
1 Frekuensi Mencuci 1x sehari 1x sehari
Rambut

2 Frekuensi Mandi 1xsehari 2x sehari


3 Frekuensi Gosok Gigi 3x sehari 3x sehari
4 Keadaan Kuku Bersih bersih

e. Aktivitas Lain
No Aktivitas Yang Di Rumah Di Rumah Sakit
Dilakukan
Aktivitas pasien
sering dibantu orang
tua untuk aktivitas
makan,minum
toileting.

Pada saat sakit


pasien tidak bekerja
karena tubuh terasa
lemah dan letih

Pasien mengakatan
sudah 2 bulan tidak
bekerja

f. Riwayat sosial ekonomi

1. Latar belakang social, budaya dan spiritual klien


A. Kegiatan kemasyarakatan : pada saat sakit orang tua klien mengatakan pasien
lebih banyak dan lebih sering menyendiri di kamar
B. Konflik social yang dialami klien : Pasien merupakan mahasiswa tamatan tahun
2012, pasien mengaku sejak tinggal di Palu untuk kuliah terpengaruh dengan
lingkungan, pasien mengaku sering keluar malam, pasien berhubungan seksual
dengan sesama jenis atau yang di sebut dengan homoseksual. Pasien
mengatakan tidak minum alkohol, merokok, ataupun narkoba.
C. Ketaatan klien dalam menjalankan agamanya :saat sakit klien tidak tampak
melaksanakan shalat
D. Teman dekat yang senantiasa siap membantu : -
2. Ekonomi
A. Siapa yang membiayai perawatan klien selama dirawat :
orang tua klien
B. Apakah ada masalah keuangan dan bagaimana mengatasinya :
Tidak ada masalah
5. Pemeriksaan fisik
A. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

1. TD : 80/60 mmHg
2. Nadi : 89x/mnt
3. RR : 19x/mnt
4. Suhu : sebelum sakit 36oC
5. BB : sebelum sakit 2 bulan lalu(43kg) sekarang (31kg)
6. TB : - cm
7. Setelah dihitung berdasar rumus Borbowith :
8. Pasien termasuk : ( - )

B. KEADAAN UMUM
Keadaan Pasien dengan kesadaran kompos mentis, keadaan umum klien tampak lemah dan
letih

C. PEMERIKSAAN INTEGUMENT, RAMBUT DAN KUKU


1. Integument
Inspeksi : tidak adanya lesi,kulit terlihat kering,
Palpasi : turgor kulit jelek,tidak adanya odema,akral teraba dingin
CRT > 3 detik,
Tidak adanya Kelainan- kelainan pada kulit

2. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi :
Distribusi rambut tidak merata,rambut mudah rontok,berketombe
3. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi, warna kuku normal, bentuk kuku normal
kebersihan kuku bersih
D. PEMERIKSAAN KEPALA, WAJAH DAN LEHER
1. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : bentuk kepala lonjong,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Mata simetris dan lengkap, terdapat kantung mata
b. Ekssoftalmus tidak ada, Endofthalmus tidak ada
c. Kelopak mata / palpebra : tidak adanya odema dan tidak ada benjolan
d. Bulu mata : tidak rontok
e. Konjunctiva dan sclera : anemis / sclera tidak ikterik
f. Warna iris: hitam
g. (miosis / midriasis) tidak adanya midriasis
Kornea : warna normal

Nigtasmus : tidak ada

Strabismus : tidak ada

h. Pemeriksaan Visual
Dengan Snelen Card : OD ............. OS .........................
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )

i. Pemeriksaan lapang pandang


Normal

j. Pemeriksaan tekanan bola mata


Normal

3. Pemeriksaan telinga
Inspeksi dan palpasi
Amati bagian telinga luar: bentuk simetris, ukuran normal, tidak adanya lesi,
warna normal,tidak adanya peradangan, adanya penumpukan serumen di bagian
kedua telinga
Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna normal, perdarahan
tidak ada ( + / - ), perforasi ( + / - ) tidak ada
Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik normal
- Dengan arloji normal
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
- Uji swabach : sama
4. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
Tidak adanya pembengkokan,Nampak ada darah keluar pada bagian
hidung,tidak adanya kotoran,tidak adanya pembengkakan,tidak adanya polip
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan Palpasi
Amati bibir : mukosa bibir kering,
gusi, dan lidah : terdapat kandidiasis oral,terdapat sariawan,terdapat gigi yang
berlubang
6. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah klien : normal, Warna dan kondisi wajah
klien : warna dan kondisi wajah klien lemah dan letih, Struktur wajah klien :
normal Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )
7. Pemeriksaan Leher
Dengan inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :

a.Bentuk leher (simetris), peradangan tidak ada , jaringan parut tidak ada
perubahan warna tidak ada, massa tidak ada
b. Kelenjar tiroid, pembesaran tidak ada
c. Vena jugularis, pembesaran tidak ada
d. Palpasi : pembesaran kelenjar limfe tidak ada, kelenjar tiroid tidak ada ),
posisi trakea (simetris) Keluhan yang dirasakan klien terkait dengan Px.
Kepala, wajah, leher tidak ada
E. PEMERIKSAAN PAYUDARA DAN KETIAK
1. Inspeksi
Ukuran payudara ………., bentuk (simetris / asimetris), pembengkakan (+ /- ).
Kulit payudara : warna ..................., lesi ( + / - ), Areola : perubahan warna (+ /
-)
Putting : cairan yang keluar ( + / - ), ulkus ( + / - ), pembengkakan ( + / - )
2. Palpasi
Nyri tekan ( + / - ), dan kekenyalan (keras/kenyal/lunak), benjolan massa ( + /
-)
Keluhan lain yang terkait dengan Px. Payudara dan ketiak :
…………………………………………………….
F. PEMERIKSAAN TORAK DAN PARU
1. Inspeksi
Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
2. Palpasi
Fremitus kiri dan kanan sama
3. Perkusi
Terdengar sonor
4. Auskultasi
1. Suara nafas
Area Vesikuler : halus
2. Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni
3. Suara tambahan
Tidak ada
Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : tidak ada

G. PEMERIKSAAN JANTUNG
1. Inspeksi
Ictus cordis : tidak terlihat
2. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : Kuat
3. Perkusi
4. Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. ( N = ICS II )

Batas bawah : …....................... ( N = ICS V)

Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)

Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

5. Auskultasi
Irama jantung teratur
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada

H. PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Inspeksi
Bentuk abdomen : datar
Tidak adanya benjolan dan simetris
Bayangan pembuluh darah vena (+ /-)
2. AuskultasI
Frekuensi peristaltic usus ........... x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( + /
-)
3. Palpasi
Palpasi Hepar :
Ddiskripsikan :
Adanya Nyeri tekan dan hepar teraba,saat di perkusi hepar didapatkan suara
pekak
Palpasi Lien :
Gambarkan garis bayangan Schuffner dan pembesarannya.......
Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrisikan nyeri tekan terletak pada
garis Scuffner ke berapa ? .............( menunjukan pembesaran lien )
Palpasi Appendik :
Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney . nyeri tekan ( - ),
nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar kontralateral ( - ).
Palpasi dan Perkusi Untuk Mengetahui ada Acites atau tidak :
Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani.
Palpasi Ginjal :
Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ).
(N = ginjal tidak teraba).
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen :

..........................................................................................................

I. PEMERIKSAAN GENETALIA
1. Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + / - )
Lubang uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ), Epispadia ( + / - )
Palpasi
Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ...............................
Scrotum dan testis : beniolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Spermatochele ( + / - ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( + / - ), Torsi pada saluran sperma ( + / - ),
Tumor testiscular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan ( + / - )
2. Pada Wanita\
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + / - ), keputihan ( +
/ - ), peradangan ( + / - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( + / - )

J. PEMERIKSAAN ANUS
Inspeksi
Atresia ani ( + / - ), tumor ( + / - ), haemorroid ( + / - ), perdarahan ( + / - )
Perineum : jahitan ( + / - ), benjolan ( + / - )
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( + / - ) pemeriksaan Rectal Toucher ……………
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus :
...........................................................................................................
K. PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL ( EKSTREMITAS )
1. Inspeksi
Untuk ekstremitas atas : pasien terpasang IVFD Wida KN-2 8tetes/menit
ditangan sebelah kanan,akral teraba dingin dan tonus otot melemah,CRT >
3detik,tidak ada odema
Untuk ekstremitas bawah : tonus otot melemah, akral teraba dingin, CRT > 3
detik,tidak ada odema

2. Palpasi
Oedem :

Lingkar lengan : ………………………………….

Lakukan uji kekuatan otat :


L. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )

a. Menilai respon membuka mata …………..


b. Menilai respon Verbal ………….
c. Menilai respon motorik …………..
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :

(Compos Mentis )

2. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Penigkatan suhu tubuh ( -), nyeri kepala ( -), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( +
) kejang ( + / -) penurunan tingkat kesadaran ( - )

3. Memeriksa nervus cranialis


Nervus I , Olfaktorius (pembau ) Normal

Nervus II, Opticus ( penglihatan ) normal

Nervus III, Ocumulatorius normal

Nervus IV, Throclearis normal

Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : normal

- Cabang maxilaris : normal

- Cabang Mandibularis : normal

Nervus VI, Abdusen normal

Nervus VII, Facialis normal

Nervus VIII, Auditorius normal

Nervus IX, Glosopharingeal normal

Nervus X, Vagus normal

Nervus XI, Accessorius normal

Nervus XII, Hypoglosal normal

4. Memeriksa fungsi motorik


Ukuran otot (simetris), atropi ( -) gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh
klien ( -)
5. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (peka) , benda tajam (peka) Menguji
sensai panas / dingin (peka) .kapas halus (peka) minyak wangi (normal)
6. Memeriksa reflek kedalaman tendon
a. Reflek fisiologis
1) Reflek bisep ( + / -)
2) Reflek trisep ( + / -)
3) Reflek brachiradialis ( + / -)
4) Reflek patella ( + / -)
5) Reflek achiles ( + / -)
b. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus
tertentu.
1) Reflek babinski ( + / -)
2) Reflek chaddok ( + / -)
3) Reflek schaeffer ( + / -)
4) Reflek oppenheim ( + / -)
5) Reflek Gordon ( + / -)
6) Reflek bing ( + / -)
7) Reflek gonda ( + / -)

Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis :

.................................................................................................

V. RIWAYAT PSIKOLOGIS

a. Status Nyeri :
1. Menurut Skala Intensitas Numerik

● ● ● ● ● ● ● ● ● ●

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Menurut Agency for Health Care Policy and Research

No Intensitas Nyeri Diskripsi

1 □ Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak

merasa nyeri
2 □ Nyeri ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau
ringan.
Pasien nampak gelisah
3 □ Nyeri sedang Pasien mengatakan nyeri masih bisa
ditahan atau sedang

Pasien nampak gelisah

Pasien mampu sedikit berparsitipasi


dalam perawatan
4 □ Nyeri berat Pasien mangatakan nyeri tidak dapat
ditahan atau berat.

Pasien sangat gelisah

Fungsi mobilitas dan perilaku pasien


berubah
5 □ Nyeri sangat Pasien mengatan nyeri tidak
berat tertahankan atau sangat berat

Perubahan ADL yang mencolok

( Ketergantungan ), putus asa.

3. Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : baik, Tingkah laku yang menonjol :tidak
ada ,Suasana yang membahagiakan klien : keluarga berkumpul Stressing yang
membuat perasaan klien tidak nyaman : tidak ada
4. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( ya ), apakah pola komunikasinya
( hati-hati ), apakah klien menolak untuk diajak komunikasi ( kadang-kadang ), Apakah
komunikasi klien jelas ( ya ), apakah klien menggunakan bahasa isyarat (tdk).
5. Pola Interaksi
Saat pengkajian pasien lebih banyak merunduk, saat bicara pasien sesekali menatap ke
lawan bicara. Pasien mengatakan merasa malu dengan kondisinya saat ini, pasien tidak
percaya diri dengan tubuhnya saat ini dan malu jika bertemu dengan orang lain. Pasien
mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya saat ini
6. Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme kopping klien dalam mengatasimasalahnya : pasien baik namun
pasien tampak kurang bersemangat dalam menjalani pengobatannya, dan merasa pasrah
terhadap penyakit yang dideritanya

g. Dampak di Rawat di Rumah Sakit


Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat di RS : dari
fisik pasien tampak kurus

L. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DAN SPIRITUAL

1. Kondisi emosi / perasaan klien

- Apa suasana hati yang menonjol pada klien ( cemas )

- Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( ya )

2. Kebutuhan Spiritual Klien :

- Kebutuhan untuk beribadah ( tidak terpenuhi )

- Masalah- masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual : tidak ada

- Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual : tidak ada

3. Tingkat Kecemasan Klien :

Komponen Yang Cemas Cemas Cemas Panik


No dikaji
Ringan Sedang Berat
1 Orintasi terhadap □ Baik □ Menurun □ Salah □ Tdk

Orang, ada reaksi


tempat,waktu

2 Lapang persepsi □ Baik □ Menurun □ Menyempit □ Kacau

3 Kemampuan □ Mampu □ Mampu □Tidak □Tdk


menyelesaikan dengan bantuan mampu
ada tanggapan
masalah
4 Proses Berfikir □ Mampu □ Kurang mampu □Tidak □Alur fikiran
berkonsen mengingat dan mampu kacau
trasi dan berkonsentrasi mengingat
mengingat dan
dengan berkonsentr
baik asi
5 Motivasi □ Baik □ Menurun □ Kurang □ Putus asa
4. Konsep diri klien:

A. Identitas diri :
Status pasien dalam keluarga : Anak
B. Ideal diri :
Harapan pasien terhadap tubuhnya :
1. Tubuhnya : ingin segera cepat sembuh
2. Posisi (dalam pekerjaan ) : pasien seorang Guru honorer
3. Status (dalam pekerjaan) : pasien menjadi anak ke dua
Harapan pasien terhadap lingkungannya
4. Sekolah :-
5. Keluarga : pasien berharap cepat sembuh dan berkumpul lagi
dengan keluarganya dan murid-murid di Sekolahnya
6. Masyarakat : tidak ada
7. Tempat/lingkungan kerja : tidak ada
C. Gambaran diri :
1. Tanggapan tentang tubuhnya : pasien mengatakan menyukai dirinya
sebagai laki-laki
2. Bagian tubuh yang di suka : pasien mengatakan menykai
semua anggtoa tubuhnya
3. Bagian tubuh yang kurang disukai : tidak ada
4. Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh : tidak ada
D. Harga diri : tanggapan pasien terhadap harga dirinya : baik
E. Peran :
1. Tanggapan pasien tentang perannya : pasien berperan sebagai anak,
dan harus membantu memenuhi kebutuhan keluarganya
2. Kemampuan/kesanggupan pasien melaksanakan perannya : pasien
mengatakan mampu mendengarkan kedua orang tuanya dan mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya
J. PEMERIKSAAN LABORtATORIUM

1. Hb : 9,2 g/dl
2. Leu : 3.230/mm3
3. Eri : 3,0 juta
4. Hct : 29%
5. CD4 : 24 Sel/ μL
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG, EKG, CT-Scan, MRI, Endoscopy
dll.

L. TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN :

1. IVFD NaCl 0,9% 8J/kolf


2. Ceftazidime 2 x 1 g (IV)
3. Paracetamol 3 x 500 g (PO)
4. acetilsistein 3 x 200 g (PO)
5. Fluconazole 1 x 150 g (PO)
6. Cotrimoxazole 1 x 960 g (PO)
7. Ciprofloxacin 2 x 120 (IV)
8. Tranfusi albumin 20% 100 cc (IV)
9. KCL 400 mg (IV)
10. WIDA KN-2 1 kolf

2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cedera fisik
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang
c. Intoleransi aktifitas b.d penurunan kekuatan otot
d. Cemas b.d ancaman konsep diri

3. Intervensi
a. Nyeri akut b.d agen cedera fisik

Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional

Tujuan : 1. Observarsi TTV 1. mengetahui tanda-tanda


Setelah dilakukan Tindakan 2. Lakukan pengkajian nyeri vital klien
keperawatan 3x24 jam, klien komperhenshif 2. mengetahui nyeri klien
diharapkan merasakan tidak 3. Beriksn informasi 3. klien mengertahui
merasakan nyeri : mengernai nyeri informasi nyeri
Kriteria Hasil : 4. Ajarkan prinsip-prinsip 4. klien mengetahui prinsip-
- Tidak merasakan nyeri manajemen nyeri prinsip dari manajemen
- Merasa nyaman 5. Ajarkan tekhnik nyeri
- Tidak mengalami nonfarmakologi 5. klien mnegetahui Teknik
gangguan fisik 6. kolaborasi nonfarmaklogi
- Tidak mengalami 6. Agen farmakologi dapat
interupsi pada saat tidur digunakan sebagai salah
satu pilihan untuk
meredapak nyeri pada
klien
b. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan diet kurang
Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional

Tujuan : Manajemen nutrisi 1. Mengetahui status gizi


Setelah dilakukan tindakan pasien dan kemampuan
1. Tentukan status gizi pasien
keperawatan selama 1x24 kebutuhan gizi pasien
jam diharapkan : dan kemampuan pasien
2. Agar pasien memahami
Kriteria Hasil : untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan nutrisi (diet)
- Hasrat/keinginan untuk gizi
3. Agar pasien dapat
makan meningkat 2. Instruksikan pasien
- Energi untuk makan mengatur diet yang
mengenai kebutuhan nutrisi
meningkat diperlukan seperti
- Intake makanan tidak (diet)
tertanggu makanan berprotein
3. Atur diet yang diperlukan
- rangsangan untuk tinggi,menambah
(menyediakan makanan
makan tidak tertanggu
vitamin,minerl,atau
protein tinggi,menambah
suplemen)
kalori,menambah
4. Menciptakan rasa aman
vitamin,mineral,atau
dan nyaman
suplemen)
5. Agar pasien mengetahui
4. Ciptakan lingkungan yang
perawatan mulut sebelum
optimal pada saat
makan
mengkonsumsi makan
6. Agar pasien merasa
( misalnya : bersih, santai,
nyaman saat makan
dan bebas dari bau)
7. Agar pola diet pasien akan
5. Lakukan atau bantu pasien
mengidentifikasi
terkait perawatan mulut
kekuatan/kebutuhan/defisi
sebelum makan
ensi nutrisi
6. Anjurkan pasien untuk
duduk pada posisi tegak saat
makan jika memungkinkan
7. Monitor kalori dan asupan
makanan
c. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik
Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional

Tujuan : 1. Observasi sejauh mana 1. Mengetahui aktivitas yang


Pasien akan meningkatkan klien dapat melakukan dapat dilakukan klien
intoleransi terhadap aktivitas 2. Meningkatkan istirhat
aktivitas selama dalam 2. Berika lingkungan yang klien
perawatan. tenang 3. Membantu bila
Kriteria hasil : 3. Berikan bantuan dalam perlu,harga diri
Klien dapat menunjukan aktivitas ditingkatkan bila klien
toleransi terhadap aktivitas 4. Jelaskan pentingnya melakukan sesuatu sendiri
setelah dilakukan Tindakan beraktivitas bagi klien 4. Klien tahu pentingnya
1x24 jam dengan kriteria 5. Tingkatkan tirah baring berkativitas
hasil : atau duduk dan berikan 5. Tirah baring dapat
a) Klien dapatt obat sesuai dengan meningkatkan stamina
beraktivitas tanpa indikasi tubu pasien sehingga
bantuan pasien dapat beraktivitas
b) Skala aktivitas 0-1 kembali
d. Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri
Tujuan/Kriteria hasil Intervensi Rasional

Tujuan : 1. Pantau perubahan tanda- 1. Perubahan tanda-tanda


a) Klien mampu tanda vital dan kondisi vital dapat digunakan
menggambarkan yang menunjukan sebagai indicator
kecemasan pola peningkatan kecemasan terjadinya ansietas pada
kopingnya sendiri klien klien
b) Klien menunjukan 2. Berikan informasi serta 2. Mempersiapkan klien
peningkatan bimbingan antisipasi menghadapi segala
konsentrasi dan tentang segala bentuk kemungkingan,krisis
ketepatan fikiran kemungkinan yang akan perkembangan/situasional
c) Klien menunjukan terjhadi dimasa yang akan 3. Teknik menenagkan diri
kemampuan untuk dating dapat digunakan untuk
meyakinkan diri sendiri 3. Ajarkan Teknik relaksasi meredakan kecemasan
d) Klien dapat diri dan pengendalian pada klien yang
memperthahankan perasaan negative atas mengalami distress akut
tingkat fungsi peran segala hal yang dirasakan 4. Membantu memudahkan
yang diinginkan klien penyediaan layanan
e) Klien dapat 4. Instruksikan untuk Kesehatan untuk
mengidentifikasi dan melaporkan timbulnya menganalisis kondisi yang
mengemukakan pemicu gejala-gejala kecemasan dialami klien
kecemasan,konfil dan yang muncul yang tidak 5. Membantu klien untuk
ancaman dapat lagi dikontrol beradaptasi dengan
f) Klien menunjukan 5. Tingkatkan koping individu persepsi
pengendalian diri klien stressor,perubahan atau
terhadap kecemasan 6. Kolaborasi pemberian obat ancaman yang
jenis anti depresan apabila menghambar pemenuhan
klien benar-benar tidak tunttan dan peran hidup
mampu mengendalikan 6. Agen farmakologi dapat
dirinya digunakan sebagai salah
satu pilihan untuk
meredapak kecemasan
pada klien
2. Implementasi

Tindakan keperawatan dilakukan setelah perencaan kegiatan dirancang dengan baik.tindakan


keperawatan pada Diagnosa pertama mengobservarsi TTV,melakukan pengkajian nyeri
komperhenshif,memberikan informasi mengernai nyeri,mengajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri,mengajarkan tekhnik nonfarmakologi, dan berkolaborasi,diagnose kedua menentukan status gizi
pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi,menginstruksikan pasien mengenai
kebutuhan nutrisi (diet),mengatur diet yang diperlukan (menyediakan makanan protein
tinggi,menambah kalori,menambah vitamin,mineral,atau suplemen),menciptakan lingkungan yang
optimal pada saat mengkonsumsi makan ( misalnya : bersih, santai, dan bebas dari bau),melakukan
atau bantu pasien terkait perawatan mulut sebelum makan,menganjurkan pasien untuk duduk pada
posisi tegak saat makan jika memungkinkan,memonitor kalori dan asupan makanan adalah dan
diagnose ketiga adalah mengobservasi sejauh mana klien dapat melakukan aktivitas,memberikan
lingkungan yang tenang,memberikan bantuan dalam aktivitas,menJelaskan pentingnya beraktivitas
bagi klien dan diagnose terakhir memantau perubahan tanda-tanda vital dan kondisi yang menunjukan
peningkatan kecemasan klien,memBerikan informasi serta bimbingan antisipasi tentang segala bentuk
kemungkinan yang akan terjhadi dimasa yang akan dating,mengAjarkan Teknik relaksasi diri dan
pengendalian perasaan negative atas segala hal yang dirasakan klien,mengInstruksikan untuk
melaporkan timbulnya gejala-gejala kecemasan yang muncul yang tidak dapat lagi
dikontrol,meningkatkan koping individu klien,berKolaborasi pemberian obat jenis anti depresan
apabila klien benar-benar tidak mampu mengendalikan dirinya dan meningkatkan tirah baring atau
duduk dan berikan obat sesuai dengan indikasi

3. Evaluasi
i. Nyeri b.d agen cedera fisik
S : pasien tidak merasakan nyeri

O: skala nyeri berkurang

A: masalah teratasi

P: -

ii. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang

S : pasien mengatakan nafsu makannya bertambah

O: pasien terlihat
A: masalah teratasi

P: -

iii. intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

S : klien dapat beraktivitas

O: skala aktivitas normal

A: masalah teratasi

P: -

iv. ansietas berhubungan dengan ancaman konsep diri

S : Klien tidak tampak cemas

O: klien Nampak menunjukan pengendalian diri terhadap kecemasan

A: masalah teratasi

P: -

Anda mungkin juga menyukai