Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah, rahmat dan
hidayah yang dilimpahkan-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “tata cara mendirikan koperasi”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan tugas Ekonomi
Koperasi, Jurusan Management Jenjang S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Dengan segala keterbatasan, saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya atau cara
penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………..1
Pendauluan……………………………………………………………………...………….2
Daftar isi………………………………………………………………………..…………..3
Persiapan Pembentukan Koperasi……………………...………..…………………………4
Tugas Tim Persiapan Pembentukan Koperasi…………………….……………………….6
Rapat Pembentukan………………………………………………………………………..9
Akta pendirian……………………………………………...………………………..…….9
Pengesahan Badan Hukum Koperasi……………..……………………………………….12
Persiapan Pembentukan Koperasi
Di dalam pembentukan koperasi, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan baik
secara yuridis yang menyangkut peraturan perundang-undangan, maupun menyangkut
masalah teknis perkoperasian, seperti ; pengertian koperasi, tujuan koperasi, dan hal-hal lain
yang harus dipersiapkan oleh pemrakarsa.
Menurut ketentuan Undang-Undang Perkoperasian, untuk mendirikan koperasi, harus dipenuhi
persyaratan :
untuk mendirikan Koperasi Primer sekurang-kurangnya beranggotakan 20 (dua puluh) orang
yang mempunyai kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi. Sedangkan untuk Koperasi
Sekunder sekurang-kurangnya dibentuk oleh 3 (tiga) Badan Hukum Koperasi. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha koperasi yang akan dibentuk;
usaha yang dijalankan tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;
adanya akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar; dan
memiliki tempat kedudukan yang jelas.
Setelah persyaratan di atas terpenuhi, maka tahap selanjutnya pemrakarsa mengundang para
calon anggota untuk mencapai kesepakatan mengenai lapangan usaha koperasi untuk
menentukan jenis koperasi yang akan didirikan. Setelah adanya kesepakatan maka tahap-tahap
selanjutnya dibentuk Tim Persiapan Pembentukan Koperasi.
· Yang Perlu Diperhatikan
Dalam pembentukan koperasi harus memenuhi 2 (dua) macam persyaratan :
Persyaratan yuridis/normatif yang menyangkut peraturan perundang-undangan;
Persyaratan teknis/operasional, menyangkut masalah pelaksanaan usaha.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan koperasi, adalah:
Orang-orang yang akan mendirikan koperasi :
harus memahami tujuan pembentukan koperasi, hak dan kewajiban setelah menjadi anggota,
serta memahami dan menyetujui ketentuan-ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar
koperasi;
mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti
bahwa tidak setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya
kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan,
memiliki profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan
memiliki kebutuhan ekonomi yang sama;
tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu : tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau
sengketa hukum, baik dalam bidang perdata maupun pidana. Juga termasuk orang-orang yang
diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak
atau memecah belah persatuan gerakan koperasi.
Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara ekonomi
diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan manfaat
bagi anggota, dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.
Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan
oleh koperasi. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan
tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.
Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi.
Perlu diperhatikan mereka yang nantinya dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang
mempunyai waktu, jujur, mampu, dan mempunyai jiwa pemimpin, agar koperasi yang didirikan
tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang handal. Dalam kepengurusan koperasi
diupayakan jumlah pengurusnya gasal, hal ini agar dapat mempermudah pengurus koperasi
mengambil putusan secara voting.
harus memahami tujuan pembentukan koperasi, hak dan kewajiban setelah menjadi anggota,
serta memahami dan menyetujui ketentuan-ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar
koperasi;
mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti
bahwa tidak setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya
kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan,
memiliki profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan
memiliki kebutuhan ekonomi yang sama;
tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu : tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau
sengketa hukum, baik dalam bidang perdata maupun pidana. Juga termasuk orang-orang yang
diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak
atau memecah belah persatuan gerakan koperasi.
Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara ekonomi
diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan manfaat
bagi anggota, dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.
Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan
oleh koperasi. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan
tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.
Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi.
Perlu diperhatikan mereka yang nantinya dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang
mempunyai waktu, jujur, mampu, dan mempunyai jiwa pemimpin, agar koperasi yang didirikan
tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang handal. Dalam kepengurusan koperasi
diupayakan jumlah pengurusnya gasal, hal ini agar dapat mempermudah pengurus koperasi
mengambil putusan secara voting.
harus memahami tujuan pembentukan koperasi, hak dan kewajiban setelah menjadi anggota,
serta memahami dan menyetujui ketentuan-ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar
koperasi;
mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti
bahwa tidak setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa adanya
kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan,
memiliki profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan
memiliki kebutuhan ekonomi yang sama;
tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu : tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau
sengketa hukum, baik dalam bidang perdata maupun pidana. Juga termasuk orang-orang yang
diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak
atau memecah belah persatuan gerakan koperasi.
Perlu diperhatikan mereka yang nantinya dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang
mempunyai waktu, jujur, mampu, dan mempunyai jiwa pemimpin, agar koperasi yang didirikan
tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang handal. Dalam kepengurusan koperasi
diupayakan jumlah pengurusnya gasal, hal ini agar dapat mempermudah pengurus koperasi
mengambil putusan secara voting.
Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara ekonomi
diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan manfaat
bagi anggota, dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.
Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan
oleh koperasi. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan
tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.
Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi.
Tugas Tim Persiapan Pembentukan Koperasi
Tugas Tim Persiapan Pembentukan Koperasi, antara lain :
Menghubungi tokoh masyarakat dan pejabat terkait.
Sebagai Tim Persiapan Pembentukan Koperasi, pada awal kegiatan pembentukan koperasi ada
baiknya terlebih dahulu menghubungi tokoh masyarakat (bagi koperasi masyarakat), pimpinan
instansi (bagi koperasi di lingkungan perkantoran), Rektor (bagi koperasi mahasiswa). Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh dukungan tentang rencana pembentukan koperasi.
Rapat Pembentukan
Setelah Tim Persiapan Pembentukan melaksanakan persiapan-persiapan pra-pembentukan
koperasi di atas, selanjutnya tim menyiapkan undangan kepada calon anggota (minimal 20
orang untuk koperasi primer dan 3 badan hukum koperasi untuk koperasi sekunder). Karena
pentingnya rapat pembentukan koperasi, seyogyanya Tim Persiapan juga mengundang pejabat
koperasi setempat untuk memfasilitasi demi kelancaran jalannya rapat pembentukan.
Yang perlu dipersiapkan tim pada rapat pembentukan :
daftar hadir;
notulis untuk mencatat jalannya rapat;
rancangan anggaran dasar koperasi;
rancangan rencana kerja;
menyiapkan buku administrasi koperasi, khususnya buku daftar anggota, daftar pengurus, dan
daftar pengawas.
rapat pembentukan dipimpin oleh seorang/beberapa orang dari wakil tim persiapan/kuasa
pendiri yang disetujui oleh peserta rapat, didampingi oleh seorang notulis yang mencatat
jalannya rapat.
Hal yang perlu dibahas dan diputuskan dalam rapat pembentukan, antara lain :
kesepakatan untuk membentuk koperasi;
pembahasan atas rancangan anggaran dasar untuk disahkan menjadi anggaran dasar koperasi;
pembahasan rancangan rencana kerja untuk dijadikan rencana kerja koperasi;
pembahasan permodalan dan batas waktu penyerahan modal, terutama simpanan pokok;
pemilihan pengurus dan pengawas;
pemberian kuasa kepada pengurus dan atau orang lain yang dipilih oleh peserta rapat
pembentukan untuk menyiapkan rancangan anggaran rumah tangga koperasi;
pemberian kuasa dan batasan kewenangannya kepada beberapa orang yang ditunjuk oleh
rapat pembentukan untuk menanda tangani akta pendirian koperasi dan mengajukan
permintaan pengesahan dari pejabat terkait.
Akta Pendirian dan Anggaran Dasar
Akta pendirian koperasi adalah akta perjanjian yang dibuat oleh para pendiri dalam rangka
pembentukan koperasi, dan memuat anggaran dasar koperasi. Yang disebut pendiri koperasi
adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan telah memenuhi persyaratan
keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.
Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan dasar tertulis yang memuat keterangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Anggaran dasar koperasi hanya memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai tata laksana
organisasi, cara kerja, kegiatan usaha, kewajiban-kewajiban, resiko yang harus ditanggung dan
keadaan apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan berhentinya organisasi koperasi. Hal-hal
yang belum cukup diatur dalam ketentuan yang dimuat anggaran dasar tersebut, akan diatur
dalam anggaran rumah tangga, atau peraturan-peraturan khusus lainnya dari koperasi yang
bersangkutan.
Dalam anggaran dasar koperasi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
dibuat dan disetujui oleh para anggota dalam rapat pembentukan koperasi;
memuat ketentuan-ketentuan pokok yang merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi,
dimana hal-hal yang dimuat dalam anggaran dasar tersebut harus disusun secara ringkas,
singkat dan jelas, agar dapat dimengerti oleh siapa pun; isi dan cara penyusunan anggaran
dasar tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian beserta peraturan
pelaksanaannya;
tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan.
Maksud dan tujuan anggaran dasar koperasi adalah :
untuk menunjukkan adanya kejelasan dari pada tata kehidupan koperasi yang bersangkutan;
untuk memudahkan tercapainya sasaran yang dikehendaki para anggota sesuai dengan tujuan
pembentukan koperasi;
untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan organisasi koperasi oleh siapa pun,
terutama oleh alat-alat perlengkapan organisasi koperasi itu sendiri;
terbentuk suatu organisasi usaha ekonomi rakyat yang berhak melaksanakan kegiatan-
kegiatannya;
sebagai dasar penyusunan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku untuk dan dalam koperasi
yang bersangkutan, misalnya; anggaran rumah tangga dan peraturan-peraturan lainnya.
Kegunaan anggaran dasar koperasi adalah :
menjamin ketertiban organisasi, karena dalam anggaran dasar tersebut memuat aturan tentang
fungsi, tugas dan tata kerja dari alat-alat perlengkapan organisasi koperasi;
mencegah adanya kesewenang-wenangan dari alat perlengkapan organisasi koperasi, baik itu
anggota, pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi;
sebagai jaminan bagi pihak di luar koperasi, misalnya dalam rangka kerjasama usaha,
permohonan kredit dan sebagainya.
Penyusunan anggaran dasar koperasi harus selalu memperhatikan dan berpegang teguh pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tidak boleh bertentangan dengan undang-undang,
khususnya Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan peraturan
pelaksanaannya, serta tidak boleh berlawanan dengan kepentingan dan kebutuhan mereka
bersama.
Pada dasarnya hal-hal yang harus dimuat dalam anggaran dasar koperasi sekurang-kurangnya
meliputi :
daftar nama, pekerjaan serta tempat tinggal para pendiri;
nama lengkap, singkatan dan tempat kedudukan koperasi;
maksud dan tujuan serta bidang usaha;
ketentuan mengenai keanggotaan;
ketentuan mengenai rapat anggota;
ketentuan mengenai pengelolaan;
ketentuan mengenai permodalan;
ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
ketentuan mengenai sanksi.
Materi/isi anggaran dasar untuk setiap jenis koperasi tentunya berbeda antara satu dengan
lainnya, akan tetapi agar dalam pembuatan anggaran dasar koperasi tidak menyimpang dari
ketentuan yang berlaku, maka penulis lampirkan contoh anggaran dasar koperasi yang dapat
digunakan oleh setiap koperasi dengan penyesuaian menurut kondisi dan jenis koperasi.
(terlampir)
Meskipun pada dasarnya pembuatan/penyusunan anggaran dasar koperasi dibuat oleh Tim
Persiapan Pembentukan Koperasi, namun mungkin karena terbatasnya pengetahuan atau
pengertian anggota tim tentang perkoperasian ataupun prosedur yang semestinya dilakukan,
maka ada baiknya tim berkonsultasi dengan pejabat pemerintah yang menangani koperasi atau
menggunakan jasa lembaga profesional yang perkoperasian. Hal ini dimaksudkan untuk
memberi bantuan dan penjelasan yang diperlukan sehubungan dengan adanya peraturan-
peraturan atau kebijaksanaan perkoperasian yang harus ditaati oleh setiap koperasi, sebatas
wewenang yang dibenarkan Undang-Undang.