Perlu Bapak/Ibu ketahui, keputusan penghapusan ujian komprehensif telah dibahas secara
intensif diantara Dekan, WD 1, dan Manajer Pendidikan. Pembahasan juga telah
dilakukan bersama para ketua dan sekretaris departemen, serta ketua program ekstensi.
Mungkin ada yang berargumen bahwa ujian komprehensif diperlukan karena meragukan
kualitas kurikulum/proses pembelajaran selama mengikuti studi. Namun, jika memang
demikian maka solusinya adalah dengan memperbaiki kualitas kurikulum/proses
pembelajaran, bukan melalui ujian komprehensif. Disini peranan dosen sangat penting
karena dosen harus memastikan bahwa peserta didik menguasai topik, tidak sekedar
menghafal; dosen juga harus memastikan pemberian nilai akhir mencerminkan tingkat
pemahaman mata ajaran. Jadi, kalau kita sendiri meragukan kualitas kurikulum/proses
pembelajaran di FEUI, mari kita sama-sama perbaiki.
Pertanyaaan selanjutnya adalah jika memang ujian komprehensif di program S-1 tidak
diperlukan, lalu kenapa selama ini diadakan? Jawabannya terkait dengan historis, bahwa
lebih 30 tahun yang lalu sebelum ada program magister, program sarjana gelarnya adalah
doktorandus (Drs), yang setara dengan program master dengan masa studi minimal 5
tahun. Jika dilihat definisinya (diambil dari Wikipedia):
Pada akhir 70-an kurikulum berubah dari pola Belanda dengan Drs. menjadi pola
Amerika dengan S.E., yang setara dengan program Bachelor yang tujuannya yang sangat
berbeda dari Drs. Dengan hilangnya Drs., sebagai konsekuensinya pada pertengahan
tahun 80-an mulai ditawarkan program master. Dengan perubahan ini, seharusnya ujian
komprehensif ini tidak diperlukan lagi di program S-1 karena lulusan bachelor tidak
ditujukan untuk ke program doktor, namun, sayangnya ketidakkonsistenan ini dibiarkan
terjadi hingga kini. Mungkin karena memang ujian komprehensif yang sekarang serves
no purpose, akibatnya memang pelaksanaanya jadi tidak seperti dulu, seperti yang
disampaikan mbak Elok.
Berdasarkan google search yang saya lakukan, di sebagian kecil program master, tapi
tidak di MBA/MSc business, praktek ujian komprehensif masih dilakukan. Di program
doktor ujian komprehensif dilakukan dengan nama ujian kualifikasi/pre-liminary. Jadi,
sebenarnya ujian komprehensif yang dilakukan sebelum tahun 1980an di program sarjana
itu setara dengan ujian kualifikasi/pre-liminary di program doktor sekarang! Format ujian
komprehensifnya pun sangat berbeda dan jauh lebih intensif dibanding yang dilaksanakan
di program S-1 (Sebagai contoh bisa lihat file terlampir). Ujian tertulisnya ada dan bisa
dilakukan take home exam maupun on-site exam (biasanya 4-5 jam), diikuti dengan ujian
oral.