Makalah Pancasila Sebagai Etika Politik
Makalah Pancasila Sebagai Etika Politik
Disusun oleh:
1. Elin Febriani
2. Nurul Hidayah
3. Widianti
4. Muhammad Haerul Anwar
5. Fatra Wardimansyah
6. Ziarin Agung Hartono
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dalam bentuk yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pancasila juga
karena ingin berbagi kepada pembaca tentang “PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK”.
Kami mohon maaf apabila ketika dibaca pekerjaan kami ini banyak
kesalahan baik pemakaian kata, penyusunan kalimat, menjelaskan, menguraikan
isi atau data yang kurang lengkap karena kami baru belajar, kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk perbaikan pekerjaan kami dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR IS
i
I
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1.1 Filsafat.....................................................................................................3
ii
1. Etika politik berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa..............................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang
mulktikultural adalah multikulturalisme yaitu, sebuah ideologi yang
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara
individual maupun secara kebudayaan (Fay 1996, Jary dan Jary 1991, Watson
2000). Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga
masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah
kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya
seperti sebuah mozaik. Didalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari
masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya
masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti
sebuah mozaik tersebut (Reed, Ed. 1997). Model kulturalisme ini sebenarnya
telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa ini dalam mendesain
apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang
terungkap dalam penjelasan pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi :
“kedudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan
didaerah”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Filsafat
Sebagai salah satu cabang etika khusus etika politik termasuk dalam
lingkungan filsafat. Karena kata “filsafat” dipakai untuk segala apa saja, saya
merasa perlu untuk menerangkan dulu apa yang disini dimaksud dengan
3
istilah ini. Istilah “filsafat” tidak saya pergunakan dalam arti “kebijaksanaan
hidup”, “sikap hati”, “sistem nilai”, “pandangan dunia”, “usaha kebatinan”,
“angan-angan” atau “cita-cita mengenai hal-hak yang luhur”, dan sebagainya,
melainkan dalam artiannya.
Etika sendiri dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika
umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap
tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu
dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam berbagai lingkup
kehidupannya. Dibedakan antara etika individual yang mempertanyakan
kewajiban manusia sebagia individu, terutama kepada dirinya sendiri dan,
melalui suara hati, terhadap yang illah, dan etika sosial. Etika sosial jauh lebih
luas dari etika individual karena hampir semua kewajiban manusia
bergandengan dengan kenyataan bahwa ia merupakan makhluk sosial. Etika
sosial membahas norma-norma moral yang seharusnya menentukan sikap dan
tindakan antar manusia. Etika sosial memuat banyak etika yang khusus
mengenai wilayah-wilayah kehidupan manusia tertentu. Disini termasuk
misalnya kewajiban-kewajiban disekitar permulaan kehidupan, masalah
4
pengkuburan isi kandungan dan etika seksual, tetapi juga norma-norma moral
yang berkaitan dalam hubungan dengansatuan-satuan kemasyarakatan yang
berlembaga seperti etika keluarga, etika berbagai profesi, dan etika
pendidikan. Dan disini termasuk juga etika politik atau filsafat moral
mengenai politisi kehidupan manusia.
5
pengawasan serta partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat, atau
dengan kata lain perkataan harus memiliki “legitimasi demokratis”.
6
milik bangsa Indonesia yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki ciri khas
dibanding bangsa yang lain.
7
bangsa Indonesia, artinya bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan
perbedaan yang ada menjadi suatu persatuan dan kesatuan.
8
Indonesia sendiri. Nilai-nilai khusus yang termuat dalam Pancasila dapat
ditemukan dalam sila-silanya.
9
2.5 Etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan
10
5. Etika politik berdasarkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan suatu penghubung antara dasar negara dengan
etika berpolitik. Pancasila dalam bidang pendidikan memberikan kontibusi
yang besar khususnya di Indonesia. Dengan adanya Pancasila maka bangsa
Indonesia ini memiliki dasar negara sebagai acuan berdirinya negara, dengan
hal ini maka akan memberikan pengaruh positif negara dalam bernegara.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Widisuseno, Iriyanto dkk.2007.Buku Ajar Pendidikan Pancasila.
https://repository.unikom.ac.id/37222/1/%28Pertemuan%20IV%29%20Pancasila
%20sebagai%20etika%20%28moral%29%20Politik.pdf
14