Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN DAN ANALISA POTENSI LAHAN KOTA


GUNUNGSITOLI

BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH


KOTA GUNUNGSITOLI
TAHUN 2012
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era otonomi daerah, pembangunan ekonomi lokal mestinya berbasis


potensi sumberdaya lokal daerah. Skala prioritas unggulan daerah harus ditetapkan
baik secara sektoral maupun skala lebih kecil yaitu jenis produk. Hal ini untuk lebih
mengarahkan dalam memberi dukungan pencapaian peningkatan dalam
memberikan dukungan perencanaan pembangunan, alokasi sumberdaya, tata ruang
wilayah dan lainnya. Termasuk juga cara memasarkan produk sektor tersebut
sehingga dapat diketahui dan menarik minat para investor dalam
pengembangannya.

Kota Gunungsitoli sebagai salah satu pemerintah daerah di kawasan


Kepulauan Nias yang memiliki potensi di banyak sektor perekonomian, salah
satunya adalah sektor agribisnis. Namun masih terbatas pada kegiatan budidaya
dimana dukungan potensi sumberdaya alam ini tidak diikuti dengan aktivitas
pendukung budidaya seperti analisis potensi lahan, pengolahan dan pemasaran.

Kondisi fisik lingkungan di Kota Gunungsitoli menarik untuk dikaji dalam suatu
perencanaan penggunaan lahan dalam rangka mendukung perencanaan tata ruang
wilayah. Wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan baru di daerah
kecamatan/pedesaan dan peluang pengembangannya melalui konsep
pengembangan kawasan agribisnis/agropolitan.

Pemilihan sektor unggulan tidak semata-mata untuk tampil beda menurut


ragam karakteristik daerah, tetapi terutama menjadi strategi akselerasi
pembangunan daerah sendiri. Dalam identifikasi sektor unggulan perlu
memperhatikan berberapa hal yaitu:

1. Sektor unggulan memiliki keterkaitan dengan tingkatan pembangunan daerah


terutama pembangunan ekonomi. Struktur ekonomi yang terbagi menjadi sektor
primer, sekunder dan tersier. Jenis sektor unggulan akan menjadi bagian penting
dalam sektor-sektor ekonomi tersebut.

2. Sektor unggulan dapat dimungkinkan memiliki keterkaitan dengan sektor lainnya.


Keterkaitan ini dapat ke belakang yaitu sektor penyedia input (backward linkage)
atau ke depan yaitu sektor pengguna output (forward linkage). Berarti
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
perkembangan sektor unggulan dapat menjadi pendorong perkembangan sektor
lainnya yang masih terkait.
3. Sektor unggulan dapat memberikan kontribusi yang besar dan dapat diandalkan
bagi perekonomian daerah. Perkembangan sektor unggulan dapat meningkatkan
atau mengubah struktur ekonomi tertentu yang memiliki sektor unggulan.

4. Peningkatan sektor unggulan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.


Berarti terjadi peningkatan kegiatan ekonomi sehingga pada gilirannya akan
meningkatkan permintaan tenaga kerja. Peningkatan permintaan tenaga kerja
akan menambah penyerapan tenaga kerja dalam perekonomian daerah.

5. Pengembangan sektor unggulan harus memperhatikan daya dukung SDM dan


teknologi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan. Sektor unggulan yang menjadi
andalan atau tulang punggung penting bagi perekonomian daerah membutuhkan
SDM dan teknologi yang memadai untuk mengelolanya.

6. Pertimbangan strategis non ekonomi perlu juga diperhatikan terkait


pengembangan sektor unggulan. Hal ini disebabkan oleh peran penting sektor-
sektor ekonomi untuk mendukung aspek kenegaraan lainnya seperti pertahanan
dan keamanan nasional.

Kota Gunungsitoli merupakan daerah perkotaan dengan perekonomian yang


berbasis industri, perdagangan dan jasa yang berbasis agribisnis. Agribisnis yang
didukung oleh sub sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan
perikanan. Sektor tersebut dapat dikembangkan menjadi tulang punggung
perekonomian dengan cara mengembangkan produk unggulan daerah berbasis hasil
pertanian dalam arti luas. Pengembangan ini dapat di dorong dari sisi peningkatan
nilai tambah dan kapasitas produksi yang berorientasi pasar.

Produk-produk asli daerah dapat dikembangkan menjadi produk unggulan


daerah yang dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat. Namun dalam
perkembangannya ternyata bukan tanpa kendala meski sudah menjadi unggulan.
Permasalahan peningkatan nilai tambah produk dan pemasarannya menjadi hal
penting untuk dicermati. Pasar yang dinamis memerlukan inovasi dan kreatifitas
yang tiada henti. Apabila kondisi ini dapat terwujud maka berimplikasi terhadap
peningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
Dapat dikatakan bahwa upaya mengembangkan produk unggulan Kota
Gunungsitoli harus disertai upaya peningkatan nilai tambah dan kapasitas produksi
yang berorientasi pada permintaan pasar serta didukung oleh permodalan dan
penguasaan teknologi yang baik.

Agak bingung membaca latar belakangnya…


Judul kegiatan penyusuna dan analisa potensi lahan, tetapi di latar belakang
menjelaskan produk unggulan daerah. Produk unggulan daerah tahapannya adalah
setelah dilakukan analisa terhadap potensi lahan, karena setelah diketahui potensi
lahan tsb maka dapat dipastikan lahan tersebut cocfok untuk pengembangan
komoditas apa yang akan dikembangkan, lebih lanjut bsgaimana komoditas yang
cocok pada lahan tersebut dapat diklembangkan sebagai produk unggulan daerah.
Jadi pada tahap ini cukup menjelaskan perlunya analisia potensi lahan ini, jangan
sampai ke tahap pengembangan produk unggulan, ini terlalu jauh meloncatnya. Dan
secara pekerjaan, ini suatu judul tersendiri ttg penentuan komoditas unggulan ini.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pemetaan, identifikasi,


mengukur potensi unggulan daerah yang berbasis agribisnis, menganalisis
kemungkinan pengembangan produk unggulan dan memperhitungkan kelayakan
usaha produk unggulan tersebut. Selain itu juga untuk memberikan arahan orientasi
pasar produk unggulan daerah tersebut.

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Menganalisis potensi lahan dan pemetaan lahan kawasan pengembangan
agribisnis produk-produk unggulan daerah.
2. Mengidentikasi potensi daerah berbasis agribisnis dan jenis produk
unggulan daerah Kota Gunungsitoli, sehingga dapat diukur besaran potensi
yang ada dan dianalisis arah pengembangan usahanya.
3. Menganalisis keterkaitan antar produk unggulan yang tersedia di tiap
kecamatan dan kabupaten lain dengan berorientasi pada konsep
pengembangan kawasan dan RTRW
4. Menganalisis orientasi pasar produk unggulan Kota Gunungsitoli terhadap
industri, perdagangan dan jasa. (Tahap selanjutnya)
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
5. Menghitung kelayakan usaha produk unggulan dari aspek teknis/ produksi,
pasar, aspek SDM dan sosial budaya serta aspek keuangan. (Tahap
selanjutnya)

1.3. Sasaran
Sasaran yang diharapkan akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai
berikut.
 Sasaran Umum
Teridentifikasinya produk unggulan daerah berbasis agribisnis dan
diperolehnya rekomendasi pengembangan potensi dan produk unggulan
daerah berdasarkan kajian kelayakan usaha untuk dapat didorong menjadi
sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di Kota Gunungsitoli.
 Sasaran Khusus
Maksud dan tujuan kegiatan yang diuraikan dimuka diarahkan dapat
mencapai beberapa sasaran sebagai berikut:
1) Tersusunnya peta rencana pengembangan kawasan pembangunan
ekonomi di Kota Gunungsitoli
2) Teridentifikasi dan terukurnya potensi dan produk unggulan daerah
berbasis agribisnis Kota Gunungsitoli.
3) Tersusunnya rekomendasi penetapan produk unggulan daerah dalam
rangka pembangunan ekonomi yang berorientasi industri, perdagangan
dan jasa.
4) Tersusunnya rekomendasi pengembangan potensi dan produk unggulan
daerah Kota Gunungsitoli dari aspek keuangan, ekonomi dan pemasaran.
5) Tersusunnya analisa kelayakan usaha produk unggulan dari masing-
masing kecamatan di Kota Gunungsitoli.

1.4. Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu:
a. Sebagai referensi bagi Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam mengambil
kebijakan terkait pembangunan ekonomi yang berbasis sumberdaya lokal
b. Menjadi informasi awal masyarakat (investor) dalam perencanaan investasi
di Kota Gunungsitoli.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
c. Sebagai referensi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
pengembangan produk unggulan daerah yang berbasis sumberdaya lokal.

1.5. Keluaran (Output)


Keluaran yang diharapkan akan diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Basis Data berupa peta dan statistik potensi ekonomi daerah untuk
perencanaan pembangunan ekonomi di Kota Gunungsitoli
2. Rekomendasi penetapan produk unggulan daerah Kota Gunungsitoli berbasis
agribisnis yang berorientasi industri, perdagangan dan jasa.
3. Rekomendasi pengembangan produksi dan pemasaran produk unggulan
daerah Kota Gunungsitoli.
4. Studi Kelayakan Pengembangan Usaha dari masing-masing kecamatan.
(hapus aja) gak sesuai dengan judul pekerjaan kegiatan ini

2. Data Penunjang
2.1. Data Dasar
Data dasar yang dipergunakan dalam kegiatan ini minimal terdiri dari data
dengan periode 5 (lima) tahun terakhir yang meliputi aspek:
a. Data Citra/ Penginderaan Jauh Wilayah Kota Gunungsitoli (per m2 380 usd)--
 ngak mungkin
b. Data Produksi hasil pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan
c. Data Produksi hasil olahan produk pertanian, perkebunan, kelautan dan
perikanan
d. Data Perputaran Barang dan Jasa (Hapus aja)
e. Data Daya dukung lahan pertanian;
f. Data Sarana prasarana penunjang produksi dan pemasaran hasil produksi
dan olahan hasil pertanian

2.2. Referensi Pustaka


Kerangka studi khususnya kerangka analisis dan arahan rekomendasi
dapat didukung oleh pustaka-pustaka teoritis maupun hasil-hasil studi terdahulu
yang terkait. Hal ini dapat membantu dalam mengarahkan proses kegiatan
sehingga lebih mudah dan tepat sasaran.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli

2.3. Referensi Hukum


Referensi hukum yang dapat dijadikan dasar dalam kegiatan studi
pengembangan potensi unggulan daerah Kota Gunungsitoli, yaitu:
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 1992 tentang Cagar
Budaya.
2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan.
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004 tentang
Perkebunan.
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan.
6) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, dengan perubahan Undang-undang Nomor 12 tahun
2008;
7) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang.
8) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang KUKM (hapus aja)
9) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
10)Perda Kota Gunungsitoli Tentang RTRW Kota Gunungsitoli
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
3. Lingkup Kegiatan dan Tenaga Ahli
3.1. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan penyusunan dan analisa potensi lahan Kota Gunungsitoli
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Persiapan
Kegiatan ini meliputi persiapan administrasi dan teknis termasuk perekrutan
tenaga pelaksana.
2. Survey dan Pengumpulan Data
- Untuk mengidentifikasi, memahami karakteristik lokasi berikut potensi yang
perlu dikembangkan dan permasalahannya. Pemetaan daerah sentra
produksi komoditas yang ada saat ini.
- Komoditi / produk unggulan daerah yang akan dikaji meliputi:
A. Komoditi Tanaman Perkebunan
B. Komoditi Tanaman Pangan
C. Komoditi Tanaman Buah-buahan dan Hortikultura
D. Komoditi Peternakan
E. Komoditi Perikanan
F. Komoditi Industri, Perdagangan dan Jasa
- Survei dan observasi lapangan untuk mengumpulkan data – data, baik
primer dan sekunder untuk bahan pengkajian dan analisa pengembangan.
3. Lokasi Survey
Pelaksanaan survey dilakukan di 6 (enam) kecamatan yang terdiri dari 3 (tiga)
kelurahan dan 98 (sembilan puluh delapan desa).
5. Metode Pengambilan Data?
Kalo untuk metode pengambilan sample tanah, gak ngerti neeh… Cuma
perlu aja disample untuk maasing-masing lokasi sample dan disesuaikan
dengan budget (biaya test lab, dan survey lapangan primer utk ambil sampel
tanah)
Quota Sampling dan Cluster Sampling
Harus terwakilkan desa yang berada di pesisir dan non pesisir pada setiap
kecamatan
5. Pengolahan data dan Analisa
Kegiatan ini meliputi:
a. Inventarisasi dan pengujian data;
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
b. Parameter yang diuji terhadap aspek fisik dan kimia tanah
c. Intrepretasi hasil uji lab tanah
b. Analisis data dan penyajian hasilnya (peta, tabulasi data dan rekomendasi)

c. Kajian Pembahasan Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota


Gunungsitoli adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Pengembangan
Bab II. Sentra Produksi dan Wilayah Pengembangannya
2.1. Deskripsi Umum
2.2. Peta Lokasi
2.3. Kendala Ekologis
Bab III. Konsep Kemitraan Terpadu
3.1. Organisasi
3.2. Pola Kerjasama
3.3. Penyiapan Proyek
3.4. Mekanisme Proyek
3.5. Perjanjian Kerjasama
Bab IV. Aspek Pemasaran
4.1. Peluang Pasar dan Persaingan
4.2. Permintaan dan Penawaran
4.3. Kapasitas Produksi
4.4. Harga-harga
4.5. Pemasaran
Bab V. Aspek Produksi
5.1. Kawasan Sentra Produksi
5.2. Pola Penanaman
5.3. Proses /Teknologi Budidaya
5.4. Panen dan Pascapanen
5.5. Analisis Usahatani
Bab VI. Aspek Keuangan
6.1. Profil Usaha dan Pola Pembiayaan
6.2. Kelayakan Usaha
6.3. Biaya Investasi
6.4. Proyeksi Laba/Rugi
6.5. Proyeksi Aliran Kas
Bab VII. Prospek dan Dampak
7.1. Sosial EKonomi Masyarakat
  7.2. Dampak Lingkungan
Bab VIII. Penutup
8.1. Kesimpulan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
8.2. Saran dan Rekomendasi

Outline ini seharusnya dihapus aja biar gak rancu terhadap pokok item dari Judul
kegiatan. Contoh ada bab menegenai Konsep Kemitraan Terpadu, Aspek
pemasaran, Prospek dan Dampak yang sptnya tidak relevan dengan kegiatan
pekerjaan

6. Jadwal Pelaporan
Pelaporan ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Laporan awal, berupa penyampaian metode studi.
b. Laporan kemajuan, berupa hasil pengumpulan data dan pembahasan hasil
analisis, dan
c. Laporan akhir, berupa laporan pemetaan potensi lahan dan rokomendasi
pengembangannya.

3.2. Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Kegiatan penyusunan Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Kota
Gunungsitoli ini akan dilaksanakan selama 3 ( tiga ) bulan, dengan perhitungan
berikut:
- Persiapan Survey = 1 minggu
- Survey = 2 minggu
- Analisa Data = 4 minggu
- Analisis, Diskusi dan Penulisan Laporan = 2 minggu
- Presentasi dan Perbaikan Laporan = 3 minggu
Disamping kegiatan diatas, untuk lebih terkoordinasi dengan baik, konsultan
diwajibkan senantiasa berkonsultasi kepada Tim Teknis Proyek untuk penyesuaian
jadwal apabila ada perubahan sewaktu-waktu.

3.3. Tenaga Ahli


Dalam pelaksanaan penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Potensi
Unggulan Daerah Kota Gunungsitoli (judul yang benar yang mana??) ini tenaga ahli
yang melaksanakannya:
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
1. Ketua Tim, Berpendidikan S3 di bidang sosial ekonomi pertanian dan
berpengalaman sebagai ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan Survey dan
Kajian Sosial Ekonomi. Berpengalaman minimal 15 tahun.
2. Ahli Pertanian, Berpendidikan S2 di sub bidang agronomi dan atau bidang
pertanian. Menguasai aspek produksi dalam bidang pertanian dan
perkebunan. Berpengalaman minimal 10 tahun..
3. Ahli Pertanian, Berpendidikan S2 di sub bidang ilmu tanah dan atau bidang
pertanian. Menguasai aspek produksi dalam bidang pertanian dan
perkebunan. Berpengalaman minimal 10 tahun..
4. Ahli Ekonometrika, Berpendidikan S2 di bidang statistik dan menguasai
perhitungan matematis proyeksi produksi dan pendapatan usaha dalam
rangka pengembangan bisnis komoditi unggulan. Berpengalaman minimal 10
tahun.
5. Ahli Penilai / Apraisal, Berpendidikan S2 di bidang ekonomi/keuangan dan
menguasai aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis. Berpengalaman
minimal 10 tahun.
Catatan buat kebutuhan personil :
1. Ketua tim (Team Leader) cukup S2 Bidang Pertanian, dengan mempunyai
pengalaman dalam masalah komoditas pertanian, agronomi, menguasai
mengenai permasalahan kondisi tanah
2. Ahli Ekonomi berlatar belakang S1 menghitung potensi pengembangan sector
pertanian ditinjau dari hulu sampai hilir pengembangan sector pertanian
3. Ahli Planologi berlatar belakang S1 bertugas menganalisis pola tata ruang terkait
dengan pengembangan sector pertanian dikaitkan dengan perencanaan tata
ruang wilayah perencanaan
4. Ahli GIS, untuk pembuatan peta-peta tematik terkait analisa dan potensi
pengembangan lahan pertanian

3.4. Sumber Pendanaan dan Instansi Penanggungjawab


3.4.1. Sumber Pendanaan
Seluruh kegiatan Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli ini
didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Gunungsitoli Tahun 2012.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
3.4.2. Nama Proyek dan Instansi Penanggungjawab
Nama : Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota
Gunungsitoli
Instansi / Satuan Kerja : Bappeda Kota Gunungsitoli

4. SISTIM PELAPORAN
Sistem pelaporan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:
4.1. Tahapan Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi tentang uraian rencana substansi studi dan proses
pelaksanaannya sesuai dengan kerangka acuan kerja (KAK) yang terdiri atas
pendahuluan, kajian teori, pendekatan/metodologi pelaksanaan pekerjaan,
rencana kegiatan, dan organisasi kerja. Ukuran laporan yaitu ukuran A4,
spasi 1,5.
2. Laporan Fakta Dan Analisa
Laporan ini berisikan mengenai hasil survei lapangan dan hasil analisis
kegiatan studi ini serta pembahasannya. Ukuran laporan yaitu ukuran A4,
spasi 1,5.

3. Laporan Akhir
Laporan akhir ini berisi tentang pembahasan hasil analisis potensi lahan yang
serta arahan rekomendasi pengembangannya. Ukuran laporan A4, spasi 1,5.

4.2. Teknik Penyajian


Ketiga laporan tersebut disajikan dengan metode sebagai berikut:
1. Pengetikan laporan dengan jarak baris 1,5 spasi pada kertas HVS polos
warna putih ukuran A4.
2. Seluruh dokumen pelaporan mulai pendahuluan, komplikasi data dan
analisa sampai dengan laporan akhir didokumentasikan dalam bentuk
Compact Disk (CD).

5. INSTANSI PENANGGUNG JAWAB


Instansi yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Penyusunan dan
Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli adalah Badan Perencanaan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Penyusunan dan Analisa Potensi Lahan Kota Gunungsitoli
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Gunungsitoli.

6. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan kajian ini berasal dari APBD Kota Gunungsitoli
Tahun 2012 sebesar

Anda mungkin juga menyukai