A. DEFINISI
Suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar
atau pegangan yang mengarah pada sikap atau prilaku seseorang dan
menerima dengan senang atas pelayanan yang telah diberian.
B. TUJUAN
Memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi,
sensitifitas dan kepedulian.
Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan
kepercayaan masing-masing. Dan semuanya ingin mendapatkan pelayanan
yang terbaik dan memuaskan. Rumah sakit perlu membangun kepercayaan
dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai
budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien. Hasil pelayanan pasien akan
bertambah baik bila pasien dan keluarga atau mereka yang berhak mengambil
keputusan diikut sertakan dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara
yang sesuai dengan budaya untuk meningkatkan hak pasien di rumah sakit,
harus dimulai dengan mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik
pasien dan staf tentang hak tersebut. Pasien diberi tahu hak mereka dan
bagaimana harus bersikap. Staf dididik untuk mengerti dan menghormati
kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan pelayanan dengan penuh
perhatian dan hormat sehingga menjaga martabat pasien.
Setiap pasien memiliki nilai-nilai dan keyakinannya sendiri yang
ditetapkan selama proses perawatan berlangsung. Nilai-nilai dan keyakinan
tertentu dianut seluruh pasien dan kerapkali bersumber dari budaya dan
keagamaan. Nilai dan keyakinan lainnya adalah dari pasien itu sendiri. Semua
pasien didukung menjalankan keyakinan mereka dengan cara juga
menghormati kepercayaan orang lain. Nilai-nilai dan keyakinan yang
dipegang teguh bisa ikut membentuk proses perawatan dan bagaimana pasien
1
bereaksi terhadap perawatan itu. Dengan demikian setiap praktisi kesehatan
berupaya memahami perawatan dan layanan yang diberikan dalam konteks
keyakinan dan nilai-nilai yang dianut pasien.
Pada dasarnya bimbingan rohani merupakan aktualisasi teologi
yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman
sebagai makluk sosial yang dilaksanakan secara teratur oleh
manusia untuk membina dan mengarahkan manusia memiliki
keyakinan yang kokoh dan bertambah kepada Tuhan Yanng Maha Esa
melaksanakan ibadah dan memantapkan kesadaran beragama sehingga dapat
membawa seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi permasalahan
dan jauh dari rasa cemas. Ketika seorang pasien atau keluarganya ingin
bebicara dengan seseorang dari aliran agama atau aliran spiritual tertentu,
rumah sakit memiliki cara untuk menanggapi permintaan tersebut. Proses ini
dapat dilakukan melalui petugas agama setempat, Sumber daya setempat atau
sumber acuan keluarga. Proses menanggapi hal ini akan akan menjadi lebih
rumit, misalnya rumah sakit atau Negara itu tidak secara resmi mengakui
dan/atau memiliki sumber-sumber terkait dengan agama atau kepercayaan
yang sesuai dengan permintaan mereka.
C. RUANG LINGKUP
1. Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai dan
keyakinan pasien dan bilamana diperlukan juga dari keluarga pasien.
2. Petugas menjalankan proses dan memberikan perawatan yang
menghormati nilai-nilai dan keyakinan pasien.
3. Kekuatan dan kekurangan dalam pengetahuan dan keterampilan
didefinisikan dan digunakan untuk merencanakan penyuluhan.
Ada banyak variable pasien yang menentukan apakah pasien dan keluarga
pasien bersedia dan mampu untuk belajar. Dengan demikian untuk
merencanakan penyuluhan, rumah sakit harus menilai :
2
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kemauan pasien untuk menerima informasi
9. Petugas rumah sakit terbuka pada perasaan pasien tentang sakit dan
mati.
3
Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang
bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan dan
bantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan
yang optimal
4
9. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien memiliki kemampuan untuk
mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga
akan disampaikan melalui keluarga.
10. Bahwa unyuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan
keluarga harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personal
rumah sakit.
5
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
15. Mengajukanusul, saran, perbaikan atas perilaku rumah sakit terhadap
dirinya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya
17. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundang-undangan
c. Peran staf dalam melindungi hak pasien dan keluarga sebagai berikut :
6
5. Staf rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien
dengan membatasi akses ke ruang penyimpanan rekam medik, tidak
meletakkan rekam medis pasien ditempat umum, dan sebagainya.
6. Staf rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan
keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan
dengan agama dan kepercayaan pasien. Respon tersebut antara lain
dengan menyediakan rohaniawan.
7. Menyediakan loker/ lemari untuk menyimpan harta benda pasien.
8. Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan ketat
9. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat
pengunjung yang masuk ruang perawatan serta mewajibkan
pengunjung memakai ID Card.
10. Menyediakan security untuk memantau area di lingkungan rumah
sakit.
11. Memberikan informasi bila terjadi penundaan pelayanan
12. Menyediakan formulir permintaan rohaniawan
E. TATA LAKSANA
1. Petugas memberikan kepuasan pada pasien dan keluarga dengan sikap
yang ramah dan peduli
2. Petugas bersedia memperhatikan kesejahteraan pasien dengan murah
hati
3. Petugas tidak membeda-bedakan pasien
4. Petugas memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap asertif, jujur
dan menghargai hak pasien
5. Petugas menghargai pendapat pasien sesuai yang pasien rasakan
6. Petugas menjunjung tinggi moral, integritas dan keadilan masing-
masing individu
7. Petugas menerima kenyataan dan realitas atas kekurangan selama
memberikan pelayanan
F. DOKUMENTASI
7
Formulir identifikasi nilai-nilai kepercayaan dalam Berkas Rekam Medik