KOMUNIKASI KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH
IIS AGUSTINA
MARDHATILLAH SUYUTI
FERI PARLAUNGAN
M.DODI SAPUTRA
INDI APRIANTO
MARDIANSYAH
FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2009
Pengkajian
Pre Interaksi
Seorang ibu bernama Ny.Sopi berusia 37 tahun didiagnosis oleh docter menderita kanker pada
payudarah sebelah kiri dengan stadium ganas dan telah dilakukan mastektomi. Dengan kondisi
tubuh yang kurus dan lemah hanya berbaring ditempat tidur di rumah sakit Bayangkara.
Hari pertama perawatan Ny. Sopi, seorang perawat dating untuk memeriksa kondisi Ny. Sopi.
Pase Orientasi
Pasien : “Bunda Wisnu” (pasien menatap mata perawat dengan ekspresi wajah
Perawat : “Baiklah bunda Wisnu ,perkenalkan bun nama saya suster Tika yang
akan merawat ibu selama ibu dirawat disini. Pada hari, ini saya akan
melakukan pemeriksaan fisik kepada ibu dengan tujuan agar kita
mengetahui kondisi ibu saat ini”
Fase kerja
Perawat : “Ada yang ingin bunda tanyakan sebelum kita melakukan tindakan ini”?
Pasien : “Terasa nyeri pada bagian jaitan luka operasi sus, kepala terasa pusing
Fase terminasi
Perawat : “Terimakasih bunda atas kerjasamanya. Saya telah selesai melakukan
meriksaan. Dari pemeriksaan tadi, diperoleh hasil bahwa suhu tubuh
bunda normal, luka jaitan bagus, tidak ada pengaruh, tapi ada masalah
sedikit, tekanan darah bunda sedikit rendah 90/70, mungkin ibu kurang
tidur dan masalah mual-mual, itu pengaruh dari obat pembiusan. Bunda
harus banyak istirahatnya agar lekas sembuh” !
Baiklah saya permisi dulu ya bunda, jam 12 nanti saya akan kembali lagi
untuk mengecek ulang keadaan bunda.
Diagnosa
Pra – Interaksi
Dari hasil pemeriksaan pertama, kondisi pasien lemah, tekanan darah 90/70, suhu 36,5 C, dan
pasien mual-mual serta nyeri bagian operasi masih terasa. Perawat kembali mengunjungi
pasien.
Perawat : “Siang bun, bunda masih ingat dengan saya”? (perawat tersenyum lebar)
Pasien : “Iya…(sambil membalas salam yang sama), suster yang merawat saya pagi
tadi, bukan”?
Perawat : “Iyabun, saya suster tika yang akan ngerawat bunda selam bunda disini”
Perawat : “Saya akan mengecek lagi keadaan bunda, untuk mengetahui keadaan
bunda lebih lanjut”.
Fase Kerja
Perawat : “Ada yang ingin bunda tanyakan sebelum kita melakukan pemeriksaan
lanjut? Bagaimana perasaan bunda saat ini?”
Pasien :” Iya sus, kenapa ya saya ini masih mual-mual? Kepala masih terasa
pusing?”
Perawat : “Sabar ya bun, itu masih pengaruh obat bius, jadi bawaan masih mual-
mual , nanti jika pengaruh obatnya sudah gak ada lagi insaallah mualnya
juga hilang”.
Pasien : “Apa payudarah saya bisa normal kembali seperti semula sus”?
(menampakkan wajah cemas)
Perawat : “Iya, insaallah semuanya akan kembali normal seperti semula lagi”
Pasien : “Tapi sus kenapa saya yang harus mengidap penyakit ini”?
Perawat : “Bunda tidak salah apa – apa, kita harus sabar, harus banyak boristigfar,
banyak berdoa, yakin pada yang di atas, setiap penyakit pasti ada
obatnya, dan dialah yang akan memberikan kesehatn kepada kita semua.
Sebaiknya bunda istirahat saja ya bun untuk mempercepat pemulihan
bunda”.
Fase Terminasi
Perawat : “Baiklah saya permisi dulu ya pak. Nanti jika ada keperluan bapak dan
bunda panggil saja saya di ruang sebelah”. (perawat mencatat hasil
pemeriksaan).
Intervensi
Pra Interaksi
Dari hasil pemeriksaan kedua, kondisi pasien masih sangat lemah dan pasien masih mengeluh
nyeri pada luka operasi, mual dan sedikit nyeri pada daerah kepala.
Fase Orientasi
Perawat : “Sore hari ini saya bawakan makanan buat bunda. Makanannya dimakan
ya bun ! Tadikan kondisi ibu sangat lemah, mudah – mudahan dengan
makanan ini tubuh bunda bisa lebih bertenaga”.
Pasien : “Bawa aja makanannya, sore ini saya tidak ada nafsu makan sus”.
Perawat : “Bun, makan sedikit saja bun ! jika bunda ngak makan, ntar lambung
bunsa bakal kosong, ngak bisa tidur, ngak ada tenaga membuat bunda
semakin lemah. Ntar bunda lama pulihnya, makanya bunda harus makan
ya bun…!”
Pasien : “Saya belum ada selera makan sus”.
Perawat : “Begini saja ya bun, makanannya saya letakkan di atas lemari kecil ini,
nanti jika selera makan bunda sudah ada, makanan ya dimakan ya bun” !
Pase Kerja
Perawat : “Pak,tolong rayu ibunya untuk makan, Bapak tolong suapin ibu ya pak.
Kalau bisa pujuk untuk makan lebih banyak. Jika ibu mengeluh terasa
sangat nyeri pada luka operasinya, tolong bapak berikan obat ini sama ibu
untuk mengurangi rasa nyeri”.
Fase Terminasi
Perawat : “Ya sudah, saya permisi dulu ya pak, bun. Nanti jika ada keperluan lagi
bapak tinggal panggil aja saya dengan tekan aja bel ini” (perawat
memperagakannya)
Implementasi
Paginya, pasien ingin meminta menu makanannya diganti . Perawat dan tim gizi datang
mengunjungi pasien.
Fase Orientasi
Perawat : “Ini tim gizi bun, namanya suster Riska. Beliau yang menangani menu
makanan makanan pasien di rumah sakit ini”.
Tim gizi : “Benar pak, buk. Saya tim gizi di rumah sakit ini. Ini dengan ibu sopy ya”?
Pasien : “Alhamdulillah mualnya telah berkurang, tapi tetap nafsu makan belum
ada sus”.
Fase Kerja
Tim gizi : “Kira –kira menu yang telah kami berikan selama ini, apa perlu diganti
dengan menu yang ibu inginkan”?
Pasien : “Iya sus…. Jika bisa buburnya diganti dengan nasi saja dan sayurnya
jangan terlalu tawar”.
Tim gizi : “Mungkin, Kalau buburnya bisa kami ganti dengan nasi jika itu memang
yang ibu inginkan.Tapi mengenai sayur dan lauk sepertinya belum bisa
makan yang macam – macam dulu, nanti takutnya berpengaruh pada luka
ibu, lama keringnya. Bagaimana Tik, berapa tekanan darahnya”?
Perawat : “Sudah mulai normal 110/80, tapi makanan masih tetap harus dijaga.
Takutnya kalu sudah makan yang aneh – aneh dulu lukanya ntar takut
infeksi”.
Fase terminasi
Perawat : “Ya sudah pak, bun kami permisi dulu, nanti jika ada keperluan lagi bunda,
bapak bisa panggil saya”.
Evaluasi
Pra Interaksi
Kondisi pasien semakin membaik, mulai bertenaga , wajag juga kelihatan lebih cerah. Begitupun
dengan selera makan mulai ada. Dokter dan perawat kembali memeriksa pasien.
Fase Orientasi
Gimana Doc”?
Dokter : “3 gari kemudian ibu harus ke sini lagi untuk control dan mengganti
perban. Nanti hari ke 7 jika telah kering lukanya kita akan buka jaitan.
Obatnya harus tetap dikonsumsi ya buk” !
Pase terminal