Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
I. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Satuan pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan Ke - : 5 (lima)
Alokasi Waktu : 1 X 45 menit

II. STANDAR KOMPETENSI :


Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur,
struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

III. KOMPETENSI DASAR :


Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan
teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.

IV. INDIKATOR :
 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.
 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

V. TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Siswa dapat menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
pasangan elektron.
 Siswa dapat menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
hibridisasi

VI. MATERI POKOK :


 Bentuk Molekul
 Bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
 Bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

VII. MODEL PEMBELAJARAN / METODE


a. model pembelajaran : cooperatif
b. metode : jigsaw
VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
 Kegiatan Awal :
Mengingatkan kembali tentang ikatan kimia
 Kegiatan Inti :
Menggambarkan bentuk molekul senyawa melalui diskusi kelas
 Penutup :
Memberikan kuis untuk mengecek ketercapaian kompetensi

IX. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR :


a. alat : chart / OHP dan alat tulis
b. sumber : buku kimia kelas XI
buku kimia yang relefan

X. PENILAIAN :
 Penilaiaan proses : penilaiaan dilakaukan pada saat proses
belajar mengajar
 Penilaiaan hasil : tes tertulis
Soal :
1. gambarkan bentuk molekul senyawa berdasarkan teori pasangan
elektron
SMADUBNG
NIP 131928966

URAIAN MATERI : NAMA : SMADUBNG


NIP : 131928966
Sekolah : SMA Negeri 1 Binuang

BENTUK MOLEKUL

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan Ke - : 5 (lima)
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-
sifat periodik
unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.
Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di
sekitar inti atom dan
teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.
Indikator : : • Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan
elektron.
• Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Materi Ajar :

Bentuk Molekul

Bentuk molekul dapat diramalkan dengan teori domain elektron. Namun


teori tersebut tidak menjelaskan bagaimana suatu molekul dapat
memperoleh bentuknya. Cara yang tepat untuk mempelajarinya yaitu dengan
teori hibridisasi. teori hibridisasi dikenalkan oleh Linus Pauling. Hibridisasi
merupakan bagian integral dari teori VSEPR. Maka, yang pertama kali akan
dibahas yaitu teori VSEPR.

Teori VSEPR

Di tahun 1940, Sidgwick mengusulkan teori yang disebut dengan Teori


tolakan pasangan elektron valensi [valence shell elektron pair repulsion
(VSEPR)] yang sifat kualitatifnya sangat mudah dipahami. Teori ini sangat
cocok untuk memprediksi struktur senyawa berjenis XYm. Menurut teori
ini, jumlah pasangan elektron menentukan penyusunan pasangan-pasangan
elektron disekitar atom pusat molekul. Terdapat gaya tolak elektrostatik
antara dua pasangan elektron yang cenderung menolak orbital atom sejauh
mungkin satu sama lain. Karena pasangan elektron menempati orbital atom,
pasangan elektron bebas juga mempunyai dampak yang sama dengan
pasangan elektron ikatan. Dengan kata lain, pasangan elektron bebas dan
pasangan elektron ikatan juga tolak menolak sejauh mungkin.
Senyawa dengan atom pusat Divalen
Menurut Teori VSEPR, dua pasangan elektron yang dimiliki atom pusat
divalen akan terpisah sejauh mungkin bila sudut ikatannya 180 derajat.
Dengan kata lain, molekulnya akan memiliki struktur linier. Faktanya,
Berilium klorida (BeCl2), dengan atom pusat divalen adalah molekul
linier.Perbedaan elektronegatifitas antara berilium dan klor tidak cukup
untuk menghasilkan pembentukan ion.Berilium memiliki dua elektron
terluar karena terletak pada golongan dua. Berilium membentuk ikatan
kepada dua klor, tiap atom klor menambahkan elektron yang lain ke tingkat
terluar dari berilium. Tidak terdapat muatan ionik yang perlu ditakutkan,
karena itu terdapat 4 elektron yang bersama-sama - 2 pasang.

Hal ini membentuk 2 ikatan dan karena itu tidak terdapat pasangan elektron
mandiri. Dua pasangan ikatan tertata dengan sendirinya pada sudut 180o
satu sama lain, karena hal ini sebagai yang paling jauh yang dapat mereka
capai. Molekul digambarkan dengan linear.
Contoh : BeCl2

Senyawa dengan atom pusat Trivalent


Bila teori VSEPR berlaku juga untuk senyawa dengan atom pusat trivalen
seperti boron trifluorida (BF3), sudut ikatan F - B - F akan bernilai 120
derajat dengan empat atom itu berada dalam bidang yang sama. Boron
terletak pada golongan 3, karena itu dimulai dengan 3 elektron. Tidak
terdapat muatan, karena itu totalnya 6 elektron - 3 pasang. Karena boron
membentuk 3 ikatan maka tidak terdapat pasangan elektron mandiri. Tiga
pasang ikatan tertata dengan sendirinya sejauh mungkin. Semuanya terletak
dalam suatu bidang yang memiliki sudut 120° satu sama lain. Susunan
seperti ini disebut trigonal planar
Contoh : BF3
Senyawa dengan atom pusat Tetravalent
Contoh yang paling sederhana adalah metana, CH4. Karbon terletak pada
golongan 4, dan karena itu memiliki 4 elektron terluar. Karbon membentuk 4
ikatan dengan hidrogen, penambahan 4 elektron yang lain - seluruhnya 8,
dalam 4 pasang. Karena membentuk 4 ikatan, semuanya harus menjadi
pasangan ikatan.Empat pasangan elektron tertata dengan sendirinya pada
jarak yang disebut susunan tetrahedral. Tetrahedron adalah piramida dengan
dasar segitiga. Atom karbon terletak di tengah-tengah dan hidrogen pada
empat sudutnya. Semua sudut ikatan adalah 109.5°
Contoh : CH4

Latihan :
Tentukan Bentuk Molekul H2O dan NH3 menurut teori VSEPR ?

Air

Amonia

Teori Hibridisasi
Seperti telah diketahui, teori hibridisasi ini dikenalkan oleh Linus Pauling
dengan meramalkan bentuk molekul metana (CH4) yaitu tetrahedron dengan
empat ikatan C-H yang ekivalen. Fakta percobaan juga sesuai dengan
ramalan tersebut. Tapi, mengapa molekul CH4 dapat berbentuk
tetrahedron ?
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini
menyatakan bahwa ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan
dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus
mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan.
Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi muatan
yang berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya ikatan s - s relatif lemah.
Sub kulit "p" dapat bertindih dengan sub kulit "s" atau sub kulit "p" lainnya,
ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p" terkonsentrasi
pada arah tertentu. Nah, salah satu contohnya adalah CH4 yang tadi telah
dibahas.
Kesimpulan
Sebagaimana telah didiskusikan, baik teori VSEPR maupun hibridisasi
orbital atom akan memberikan kesimpulan struktur molekul dan ion yang
sama. Walaupun teori VSEPR hanya bergantung pada tolakan antar
pasangan elektron dan teori hibridisasi memberikan justifikasi teoritisnya.
TOP
 
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka

Salam Jumpa

Adakalanya cita-cita harus digapai walaupun setinggi langit dan adakalanya


cita-cita harus dilihat saja

Anda mungkin juga menyukai