Anda di halaman 1dari 11

SISTEM HUKUM DI INONESIA

Di Susun oleh :
1. Achmad Andra Firmansyah (01)
2. Ayu Devi Arianti (06)
3. Daffa Priyandana (09)
4. Eka Adelia Azizah (12)
5. Nova Eka Prasatya Ramadan (27)
6. Rahmah Mauliddita (28)

SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO


JL. IRIAN JAYA NO.1 KOTA MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2018
SISTEM HUKUM DI INONESIA

Di Susun oleh :
1. Achmad Andra Firmansyah (01)
2. Ayu Devi Arianti (06)
3. Daffa Priyandana (09)
4. Eka Adelia Azizah (12)
5. Nova Eka Prasatya Ramadan (27)
6. Rahmah Mauliddita (28)

SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO


JL. IRIAN JAYA NO.1 KOTA MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2018
A. SISTEM HUKUM DI INDONESIA
1. MAKNA HUKUM DI INDONESIA
Seorang filsuf pernah mengatakan bahwa hukum itu
ibarat pagar di kebun binatang. Pada hakikatnya
hukum merupakan pagar pembatas, agar kehidupan
manusia aman dan damai.
 Makna Positivistik (legal-formal)
Adalah sekumpulan peraturan perundangan
yang tersusun secara logis, konsisten, dan
sistematis. Makna secara positivistic :
1. Tidak ada hukum selain hukum positif,
yaitu hukum yang ditetapkan dan
penguasa
2. Tidak ada hukum selain hukum tertulis
sehingga hukum yang tertulis tidak dapat
diklasifikasikan sebagai hukum.
3. Tidak ada hukum selain hukum-hukum
sehingga yang berlaku adalah hukum
undang-undang tidak ada lagi hukum.
 Makna Filsafat/idealis
Adalah Perwujudan nilai keadilan (moral)
dan kebenaran (rasio). Makna filsafat :
1. Positivisme hukum hanya mampu
menjelaskan bahan-bahan yang termasuk
hukum dalam waktu dan tempat tertentu.
2. Positivisme hukum yang hanya mengkaji
aspek formal dari hukum, sedang
substansi hukum benar-benar
ditinggalkan.
3. Membedakan pengertian hukum dan ide
hukum sehingga tidak dapat lagi
membedakan hukum yang adil dan yang
tidak adil.
 Makna Sosiologis
Adalah Sebagai salah satu subsistem
masyarakat
 Makna Sosiopolitikologis
Perwujudan dan hasil akhir
pertentangan/pertarungan kepentingan politik
2. KARAKTERISTIK
Hukum represif adalah keadaan hukum dalam tatanan tertentu
berupa congealed injustice atau ketidak adilan yang tegas.Dalam
kondisi hukum represif tidak di kenal kepentingan
keadilan,menurut Philip Nonet dan Philip Selznick hukum
represif sebagai bagian dari kekuasaan yang reprsif menunjukan
karakter-karakter berikut ini:
a) Insititusi hukum secara langsung dapat diakses oleh
kekutan politik,hukum di identifikasikan sama dengan
negara dan di subordinasikan pada tujuan negara raison
d’etat
b) Langgengnya sebuah otoritas merupakan urusan yang
paling penting dalam administrasi hukum. Dalam
perspektif resmi yang terbangun, maanfaat yang terbangun
the benefit of the doubt.
c) Lembaga-lembaga yang control yang terspealisasi, seperti
polisi, menjadi pusat-pusat kekuasaan yang independent.
d) Sebuah rezim “Hukum Berganda” dual law melambangkan
keadilan berdasarkan kelas dengan cara
mengkonsolidasikan dan melegitimasi pola pola
suberdinasi social.
3. PENGGOLONGAN HUKUM
a. Berdasarkan sumbernya
1. Hukum undang undang yaitu hukum yang tercantum
dalam peratutan perundang-undangan.
2. Hukum kebiasaaan yaitu hukum yang terletak dalam
aturan-aturan kebiasaan.
3. Hukum traktat yaitu hukum yang ditetapkan oleh
negara-negara di dalam suatu perjanjian antar negara
(traktat)
4. Hukum yurisprudensi yaitu yang terbentuk karena
keputusan hukum.
b. Berdasarkan tempat berlakunya
1. Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku dalam
wilayah suatu negara tertentu.
2. Hukum internasional yaitu hukum yang mengatur
hubungan hukum antarnegara dalam dunia
internasional. Hukum ini berlaku secara universal
3. Hukum asing yaitu hukum yang berlaku dalam
wilayah negara lain.
4. Hukum gereja yaitu kumpulan-kumpulan norma yang
ditetapkan oleh gereja untuk para anggotanya.
c. Berdasarkan bentuknya
1. Hukum tertulis yang dibedakan atas 2 macam berikut
a. Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu
hukum yang disusun secara lengkap,
sistematis, teratur, dan dibukukan sehingga
tidak perlu lagi peraturan pelaksanaan.
b. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan
yaitu hukum yang meskipun tertulis, tetapi
tidak disusun secara sitematis, tidak lengkap,
dan masih terpisah pisah sehingga sering masih
memerlukan peraturan pelaksanaan dalam
penerapan.
2. Hukum tidak tertulis yaitu hukum yang hidup dan
diyakini oleh warga masyarakat serta dipatuhi dan
tidak dibentuk menurut prosedur formal, tetapi lahir
dan tumbuh di kalangan masyarakat itu sendiri.
d.berdasarkan waktu berlakunya
1. ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang
berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu
daerah tertentu. Misalnya, undang undang dasar republic
Indonesia tahun 1945, undang undang RI nomor 12 Tahun 2006
tentang kewarganegaraan republic Indonesia
2. ius constituedum (hukum negatif), yaitu hukum
yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan dating.
Misalnya, rancangan undang-undang (RUU)
e. berdasarkan cara mempertahankannya
1. hukum material yaitu hukum yang mengatur hubungan
antar anggota masyarakat yang berlaku umum tentang hal-hal
yang dilarang dan dibolehkan untuk dilakukan.
2. hukum formal yaitu hukum yang mengatur bagaimana
cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material.
f. berdasarkan sifatnya
1. hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan
bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak.
2. hukum yang mengatur yaitu hukum yang dapat
dikesampingkan apabila pihak yang bersangkutan telah
membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.
g. berdasarkan wujudnya
1. hukum objektif yaitu hukum dalam suatu negara yang
berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan
tertentu..
2. hukum subjektif yaitu hukum yang timbul dari hukum
objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih.
h. berdasarkan isinya
1. hukum public yaitu hukum yang mengatur hubungan
anatara negara dengan individu dan menyangkut
kepentingan umum.
a. hukum pidana mengatur tentang pelanggaran serta
kejahatan
b. hukum tata negara mengatur hubungan antar negara
dengan bagian bagiannya
c. hukum tata usaha negara/ administrative mengatur
tugas kewajiban pejabat negara
d. hukum internasional mengatur hubungan antar
negara seperti hukum perjanjian nasional.
2. hukum privat/ sipil yaitu hukum yang mengatur
hubungan antar individu satu dengan individu lain.
a. hukum perdata yaitu hukum yang mengatur
hubungan antar individu secara umum
b. hukum perniagaan/dagang yaitu hukum yang
megatur hubungan antar individu dalam perdagangan.
4. TATA HUKUM NEGARA
Sebagai suatu negara yang merdeka, negara kesatuan republic
Indonesia mempunyai tata hukum sendiri. Tata hukum suatu
negara mencerminkan kondisi objektif dari negara yang
bersangkutan sehingga tata hukum suatu negara berbeda dengan
negara lainnya. Tata hukum merupakan hukum positif atau
hukum yang berlaku di suatu negara pada saat sekarang. Tata
hukum bertujuan untuk mempertahankan, memelihara, dan
melaksanakan tertib hukum bagi masyarakat suatu negara
sehingga dapat dicapai ketertiban di negara tersebut. Tata
hukum indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang
diciptakan oleh negara yang berlaku bagi seluruh masyarakat
Indonesia yang berpedoman pada undang-undang dasar negara
republic Indonesia tahun 1945. Pelaksanaan tata hukum tersebut
dapat dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan.
Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum
Indonesia. Oleh karena itu, tata hukum Indonesia baru ada
ketika negara Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 agustus
1945. Undang-undang dasar negara republic Indonesia hanya
memuat ketentuan dasar dan tata hukum Indonesia. Tetapi
sampai sekarang masih terdapat ketentuan hukum yang
merupakan produk colonial, misalnya kitab undang-undang
hukum pidana dan kitab undang-undang hukum perdata.
5. TUJUAN HUKUM
 Mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan
di masyarakat
 Mengatur pergaulan hidup manusia agar damai
 Memberikan petunjuk bagi orang - orang
dalam pergaulan masyarakat
 Menjamin kebahagiaan sebanyak – banyaknya
pada semua orang
 Sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir
maupun batin
 Sebagai fungsi kritis
TUJUAN HUKUM MENURUT PENDAPAT PARA AHLI
1. ARISTOTELES (teori etis)
Tujuan hukum sepenuhnya untuk mencapai keadilan.
Artinya memberikan kepada setiap orang apa yang telah
menjadi haknya.
2. JEREMY BENTHAM (teori utilities)
Tujuan hukum untukmencapai kemanfaatan. Artinya
hukum akan menjamin kebahagiaan bagi sebanyak –
banyaknya orang
3. GENG(D.H.M. MEUVISSEN : 1994)
Untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur keadilan yaitu
kepentingan daya guna dan kemanfaatan
4. VAN APELDORA
Tujuan hukum untuk mengatur pergaulan hidup manusia
secara damai. Perdamaian antar manusia dipertahankan
oleh hukum untuk melindungi kepentingan hukum.
5. PROF.SUBEKTI
Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan
ketertiban yang menjadi syarat untuk mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan.
6. PURNADI dan SOERJONO SOEKANTO
Tujuan hukum yaitu kedamaian hidup manusia yang
meliputi ketertiban ekstern antar pribadi dan ketenangan
intern pribadi

Anda mungkin juga menyukai