Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen konsep anemia


2.1.1 Pengertian
Anemia dalam kehamilan adalah Anemia karena kekurangan zat
besi,anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
(Manuaba:29)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb
dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr%pada
trimester 2.nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita
tidak hamil karena terjadi hemodilusi terutama trimester 2.(Sarwono:281)
Anemia defisiensi besi adalah anemia karena turunnya cadangan besi
tubuh sehingga proses eritroposis terganggu dan dapat menurunkan ukuran
Hgs darah dengan berbagai akibatnya.anemia defisiensi besi tergolong
anemia karena gizi.
2.1.2 Etiologi
Keseluruhan menunjukkan bahwa anemia kekurangan zat besi merupakan
penyebab utama,yang berarti terjadi karena disebabkan oleh :
a.Anemia defisiensi besi
 Defisiensi besi ( iron depletion )
 Feritin serum darah.
 Hemosiderin sumsum tulang turun.
 Parameter status besi normal.
 Resobsi meningkat.
 Eritroposis defisiensi besi ( iron deficient erythroposis )
 Cadangan besi kosong (sangat kurang).
 Transportasi besi menurun (serum besi kurang).
 Saturasi transferin dan protoporfirin meningkat.
 Hemoglobin dan hematokrit normal.
 Secara klinis tidak dijumpai anemia.
b. Anemia karena infeksi :
 Infeksi cacing tambang :
 Terjadi perdarahan menahun,kehilangan darah melalui
intestinum.
 Infeksi malaria
 Kehilangan darah karena terjadi hemolisis eritrosit dalam
proses infeksi.
 Infeksi HIV
 Menimbulkan gangguan system eritropoitik.
 Mengurangi reaksi terhadap obat antianemia.
c. Anemia karena kekurangan asam folate :
 Megaloblastik anemia.
 Gangguan proses pembentukan eritrosit.
 Asam folate makanan kurang karena terlalu lama direbus.
 Memanaskan makanan berulang.
d. Anemia karena hemoglobin (hemoglobinopathies) :
 Siklus sel anemia.
 Talasemia anemia.
(Kapita Selekta Obstetri dan Ginekologi:50)
2.1.3 Manifestasi klinis
Sebagai ganbaran berapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap
kehamilan adalah sebagai berikut:
Meningkatnya sel darah baru 500 mgr Fe
Terdapat dalam Plasma 300 mgr Fe
Untuk darah janin 100 mgr Fe
Jumlah 900 mgr Fe
Jika persediaan cadangan Fe minimal,maka setiap kehamilan akan
menguras persediaan Fe dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia
pada kehamilan berikutnya.pada kehamilan relative terjadi anemia karena
darah ibu mengalami hemodilusi (Pengenceran) dengan peningkatan
volune 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34
minggu.jumlah peningkatan sel darah 18 sampai 30%,dan hemoglobin
sekitar 19%.Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr% maka
dengan terjadinya hemodilusi akan meningkatkan anemia hamil fisiologis
dan Hb ibu akan menjadi 9,5 sampai 10,5 gr%.
2.1.4 Tanda dan Gejala
1. Cepat lelah.
2. Sering pusing.
3. Konjungtiva pucat.
4. Mata berkunang-kunang.
5. Keluhan mual muntah yang hebat pada kehamilan muda.
2.1.5 Klasifikasi Anemia.
2.1.5.1 Berdasarkan hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Tidak anemia Hb 11gr%
2. Anenia Ringan Hb 9-10 gr%
3. Anemia Sedang Hb7-8 gr%
4. Anenia Berat Hb <7 gr%
2.1.5.2 Berdasarkan faktor yang mempengaruhui pembentukan darah adalah
sebagai berikut :
1. Anemia Defisiensi Besi.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah
anemia akibat kekurangan zat besi.kekurangan ini dapat
disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dari
makanan,karena gangguan resorbsi,gangguan penggunaan atau
karena terlalu banyaknya besi yang keluar dari badan,misalnya
pada perdarahan.
2. Anemia Megaloblastik.
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan oleh karena
defisiensi asam folik.jarang sekali dijumpai karena defisiensi
vitamin B12.biasanya karena malnutrisi atau infeksi kronik.
3. Anemia Hemolitik.
Anemia hemolitik disebabkan karena penghasilan sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.ini disebabkan oleh :
a. Faktor Intrakorpukules.
Dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,talasemia,anemia
sen sickle (sabit),hemoglobinepati C,D,G,H,I dan paraksismal
nokturnal hemoglobinuria.
b. Faktor Ekstrakorpuskuler.
Disebabkan malaria,sepsis,keracunan zat logam, dan dapat
beserta obat-obatan,leukemia,penyakit Hodgkin,dll.
Gejala utamanya adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah,kelelahan,kelemahan,serta gejala komplikasi
bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
4. Anemia Hipoplastik.
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru,dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan.
2.1.6 Pengaruh anemia dalam kehamilan.
2.1.6.1 Pengaruh anemia pada kehamilan,persalinan dan nifas.
1.Bahaya selama hamil
 Abortus
 Pertumbuhan janin terlambat.
 Mudah terjadi infeksi.
 Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
 Mola hidatidosa.
 Hiperemesis gravidarum.
 Perdarahan antepartum.
 Ketuban pecah dini (KPD).
2. Bahaya saat persalinan.
 Gangguan his / kekuatan mengejan.
 Kala I dapat berlangsung lama,dan terjadi partus lama.
 Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
 Kala uri dapat diikuti rotensio placenta dan perdarahan post
partum karena atonia uteri.
 Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum / Atonia uteri.
3.Pada kala nifas.
 Terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan post
partum.
 Memudahkan infeksi puerperium.
 Pengeluaran ASI berkurang.
 Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan.
 Anemia kala nifas.
 Mudah terjadi infeksi mammae.
2.1.6.2 Pengaruh anemia terhadap janin.
Akibat anemia dapat terjadi gangguan pada janin dalan bentuk :
 Abortus.
 Terjadi kematian Intra uteri.
 Persalianan prematuritas.
 BBLR.
 Kelahiran dengan anemia.
 Cacat bawaan.
 Intelegensia rendah.
2.7 Penatalaksanaan
1. Anemia Defisiensi Besi.
Kemasan zat besi dapat diberikan peroral atau parenteral
 Peroral.
Sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-5
x20 mg.
 Parenteral.
Diberikan bila ibu hamil tidak tahan terhadap pemberian
peroral atau absorbs pencernaan kurang baik.kemasan
diberikan secara intramuskuler atau intravena.kemasan
ini antara lain:Imfero,Jectofer, dan Ferrigen.hasilnya
lebih cepat dibandingkan peroral.
2. Anemia Megaloblastik.
 Pemberian asam folik 15-30 mg perhari.
 Vitamin B12 3x1 tablet perhari.
 Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari.
 Pada kasus berat dan pengobatan peroral hasilnya
lamban sehingga dapat diberikan transfuse darah
3. Anemia Hipoplastik.
Pada kasus ini terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan
,mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfuse darah
yang perlu sering diulang.
4. Anemia Hemolitik.
Pengobatan pada anemia hemolitik bergantumg pada jenis serta
penyebabnya.bila disebabkan oleh infeksi maka infeksi
dibrantas dan diberikan obat-obatan penambah darah.namun pda
beberapa jenis obat-obatan,hal ini tidak memberikan hasil.maka
transfuse darah yang berulang dapat membantu penderita ini.
Penanganan Umum :
 Pemberian kalori 300 kalori/hari dan suplemen besi sebanyak 60 mg/hari
dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr% / bulan.
 Program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 mg asam
folat untuk profilaksis anemia

2.2 Manajemen Teori


I. Pengkajian
Tanggal pengkajian :
Jam :
Tempat pengkajian :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama klien : Nama suami :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Suku/bangsa : Suku/bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Penghasilan :

2. Keluhan Utama
 Pusing
 Cepat lelah
( Kapita selekta obstetric dan Ginekologi:51)

3. Riwayat kesehatan yang lalu


 Pernah / tidak menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis),
menurun (Asma,Hipertensi,DM) dan menahun (jantung).
 Pernah / tidak di rawat di Rumah Sakit.
4. Riwayat kesehatan sekarang.
 Tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun
(Asma, Hipertensi dan DM) dan menahun (Jantung).
 Tidak pernah/ tidak sedang dirawat di Rumah Sakit.
5. Riwayat kesehatan keluarga
 Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada yang menderita
penyakit menular (TBC,Hepatitis),menurun (Asma,Hipertensi dan
DM) dan menahun (Jantung,Hipertensi).
 Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai keturunan kembar.

6. Riwayat menstruasi
 Menarche :
 Siklus : Teratur / tidak.
 Lama haid : 6-7 hari.
 Jumlah : Banyak,ganti softex 1-3x sehari.
 Warna/bentuk : Merah tua,cair/gumpalan.
 Disminorhoe : Sebelum haid.
 Flour albus : Sebelum / sesudah haid

7. Riwayat perkawinan.
 Kawin :
 Lama perkawinan :

8. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.


 Kehamilan
 Jumlah kehamilan (Asuhan antenatal:Z-36)
 Normal atau ada komplikasi : hipertensi,vomitimg,dll (Obtetri
fisiologi:155).
 Persalinan
 Spontan atau buatan misalnya seksio cessaria (Obstetri
fisiologi:155).
 Aterm atau Prematur (Obstetri fisiologi:155).
 Penolong persalinan misalnya bidan,dukun atau dokter (Obstetri
fisiologi:155).
 Masalah yang dialami misalnya distansia (Obstetri fisiologi).
 Nifas
 Perdarahan,panas (Obstetri fisiologi :155).
 Laktasi (Obstetri fisiologi :155).
 Anak
 Jenis kelamin.
 Hidup atau mati.
 Berat badan / panjang badan waktu lahir.
(Obstetri fisiologi :155

9. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan hamil anak kedua,usia kehamilan 4 bulan.
ANC TM I : Keluhan :
Berapa kali :
Terapi :.
KIE :
ANC TM II : Keluhan :
Berapa kali :
Terapi :
KIE :
ANC TM II : Keluhan :
Berapa kali :
Terapi :
KIE :
10. Riwayat keluarga berencana
KB yang digunakan sebelum hamil dan setelah persalinan (Asuhan
antenatal:Z-36)
11. Pola kehidupan sehari-hari.
Pola / Kebiasaan Sebelum hamil Selama hamil
1. Nutrisi  Makan 3x/hari,porsi  Makan 3x/hari,porsi
sedang sedang
(nasi,sayur,lauk dan (nasi,sayur,lauk dan
buah). buah).
 Minum air putih 6-8
 Minum air putih 6-8 gelas/hari.
gelas/hari.
2. Eliminasi
 BAB  BAB
1x/hari,konsisten 1x/hari,konsisten
lunak,warna dan bau lunak,warna dan
khas tinja. bau khas tinja.
 BAK 4-5x/hari,warna  BAK 6-
kuning jernih dan bau 7x/hari,warna
khas. kuning jernih dan
3. Istirahat / bau khas.
tidur
 Tidur siang ± 1 jam
 Tidur malam ± 7  Tidur siang ± 1 jam.
jam,nyenyak dan  Tidur malam ± 8
tidak ada gangguan. jam,nyenyak dan
tidak ada gangguan.
4. Aktivitas
 Ibu setiap hari
mengasuh anak dan
mengerjakan  Ibu setiap hari
pekerjaan rumah mengasuh anak dan
tangga sehari-hari mengerjakan
seperti pekerjaan rumah
5. Personal memasak,menyapu,m tangga sehari-hari
hygiene encuci,dll. seperti
memasak,mencuci,
menyapu,dll.
 Mandi 2x
sehari,gosok gigi 2x  Mandi 2x
sehari,karmas 1 sehari,gosok gigi 2x
minggu sekali. sehari,karmas 1
 Ganti pakaian setiap minggu sekali.
selesai mandi.  Ganti pakaian setiap
selesai mandi.

12. Latar belakang sosial budaya.


Dalam keluarga masih menganut adat istiadat setempat seperti acara 7
bulanan,3 bulanan,pupak puser,dll.setelah melahirkan ibu juga masih
minum jamu tradisional seperti jamu beras kencur,kunyit,dll.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD :100/70 - 130/90 mmHg
Nadi : 80-100x/menit
Suhu : 36,5° - 37,5°celcius
RR : 16-24x/menit.

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam,bersih/tidak,ada ketombe / tidak.
Muka : Ada oedema / tidak,ada cloasma / tidak.
Mata: : Simetris,konjungtiva pucat / tidak, skelera kuning /
tidak.
Telinga : Simetris,ada serumen / tidak.
Hidung : Simetris,ada polip / tidak.
Mulut : Stomatitis/tidak,gigi caries/tidak,lidah bersih/tidak.
Leher : Ada pembesaran vena jugularis / tidak,ada
Pembengkakan kelenjar thyroid / tidak.
Axilla : Ada pembesaran kelenjar limfe / tidak.
Dada : Simetris,ada benjolan abnormal / tidak,Putting
susu menonjol / tidak,hiperpigmentasi areola mammae.
Abdomen : ada pembesaran sesuai usia kehamilan.
Ekstermitas : Atas dan bawah :Ada oedema / tidak,ada varices
tidak.
b. Palpasi
Leher :Ada pembesaran vena jugularis / tidak, Ada
pembengkakan kelenjar thyroid / tidak.
Dada :Colostrum sudah keluar / belum,ada benjolan
abnormal/ tidak.
Abdomen : Leopold I : TFU…..cm
Leopold II : PUKA/PUKI
Leopold III : Letkep / letlin /letsu.
Leopold IV : Sudah masuk PAP /belum

c. Auskultasi
Djj (+),Teratur/Tidak.
Punctum maximum sebelah kanan/kiri bawah pusat.

d. Perkusi
Reflek patella +/+

3. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan Panggul
Distansia spinarum : 23-26 cm
Distansia cristarum : 26-28 cm
Konjunggata eksterna : 18-20 cm
Lingkar panggul : 80-90 cm

 Pemeriksaan laboratorium
 Urine:
Protein urine :-/+
Reduksi :- /+

 USG
Terkaji/tidak.

Kesimpulan :
1. Hamil / tidak
2. Primi / Multigravida
3. Umur kehamilan
4. Anak hidup / mati
5. Tunggal / kembar
6. Intrauterin / ekstrauterin
7. Keadaan jalan lahir
8. Keadaan ibu
(Obstetri fisiologi:176)

II. INTERPRESTASI DATA


DS : - Ibu mengatakan ini kehamilan ke…usia kehamilan saat ini….bulan
- Ibu mengatakan agak sedikit pusing.
DO : - Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,ada pembesaran sesuai
Umur kehamilan.
Palpasi :
Leopold I: TFU….cm
II:PUKA/PUKI
III: Letkep/letlin/letsu
IV: Sudah masuk PAP / Belum
Auskultasi
DJJ (+),Teratur/tidak (120-140x/menit).
Punctum maximum sebelah kanan/kiri bawah pusat.

DX : NY”..” G…P…..UK…..Mggu dengan anemia.

III. INTERVENSI
DX : NY”…” G…P……UK…..Mggu dengan anemia.
Tujuan :
 Untuk memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan
keadaan kesehatan ibu dan janin baik.
 Mengidentifikasi secara dini adanya ketidaknormalan dalam
kehamilan.
 Mengatasi anemia yang terjadi dan mencegah terjadinya anemia
berat.
( Maternal dan neonatal :90)
Kriteria Hasil :
KU : Baik
Kesadaran : Composmenti
TD :100/70-130/90 mmHg
Nadi : 80-100x/menit
Suhu : 36,5-37,5 C
RR : 16-24x/menit
TFU : Sesuai umur kehamilan
DJJ : 120-140x/ menit
Lila : 23,5-26 cm
Lab : Hb >10 gr%
(Maternal dan Neonatal :94)
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapiutik dengan klien.
R/ Dengan melakukan pendekatan terapiutik dengan klien
diharapkan dapat terjalin hubungan yang baik antara nakes dengan
klien juga keluarganya.
2. Lakukan tindakan (anamnesa dan pemeriksaan lengkap serta
jelaskan hasilnya pada klien).
R/ Dengan dilakukan pemeriksaan dapat diketahui kelainan-
kelainan yang terjadi selama masa kehamilan dan membertahukan
hasil pemeriksaan pada klien dan juga keluarganya.
3. Anjurkan ibu untuk ANC secara rutin.
R/ Untuk memantau keadaan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin
4. Anjurkan ibu untuk makan makanan dengan gizi seimbang.
R/ Agar kebutuhan gizi ibu dan janin terpenuhi dengan cukup.
5. Anjurkan ibu untuk memgkonsumsi makan-makanan yang banyak
mengandung zat besi,seperti bayam,kangkung,dll.
R/ Agar kebutuhan sel darah merah tercukupi bagi janin dan ibu
selama masa kehamilan sampai persalinan.
6. Jelaskan tanda bahaya pada kehamilan.
R/ agar ibu dan keluarga tahu tentang tanda bahaya dalam kehamilan
dan segera menbawa ke nakes terdekat jika muncul tanda-tanda
bahaya tersebut.
7. Berikan terapi Fe
R/ Untuk pembentukan Hb janin dan mencegah timbulnya anemia.
8. Rujuk jika terjadi komplikasi (Anemia semakin berat).
R/ Untuk mencegah lebih dini timbulnya resiko tinggi yang
berakibat fatal bagi ibu dan janin.
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal:
Jam :
Dx :Ny”…” G….P….UK….Mggu dengan anemia
Implementasi
1. Melakukan pendekatan terapiutik dengan klien.
2. Melakukan tindakan (anamnesa dan pemeriksaan lengkap serta
jelaskan hasilnya pada klien).
3. Menganjurkan ibu untuk ANC secara rutin
4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan dengan gizi seimbang
5. Anjurkan ibu untuk memgkonsumsi makan-makanan yang banyak
mengandung zat besi,seperti bayam,kangkung,dll.
6. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan
7. Memberikan terapi Fe
8. Segara merujuk ke RS jika terjadi komplikasi (Anemia semakin
berat).
V. EVALUASI
Sesuai dengan SOAP
2.3 Review Jurnal
1. Jamilah Sopariah, 2016 judul “asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan di poli kebidanan dan kandungan RSUD dr. Soekardjo
tasikmalaya” Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb
< 11,00 gr%. Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada
trimester II. Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil
karena hemodilusi terutama terjadi pada trimester II (Sarwono P, 2010).
Gejala anemia pada kehamilan dapat berupa kepala pusing, palvitasi,
berkunang – kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan system
neurumuskular, lesu, lemah , lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar
limfa. (Rukiyah, Y. dkk 2013) Dampak anemia pada kehamilan bervariasi
dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur), gangguan proses
persalinan (inertia, atonia, partus lama, dan perdarahan atonis) gangguan
pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan
stress, kurang produksi ASI) dan gangguan pada janin (abortus,
dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal). (Rukiyah, Y. dkk
2013) Tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memperoleh
pengalaman nyata dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan 7 langkah varney. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan ini dilakukan selama 4 kali kunjungan di RSUD dr
Soekardjo Kota Tasikmalaya. Dari hasil penyusunan laporan tugas akhir
ini mendapat gambaran dan pengalaman nyata dalam pembuatan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Kesimpulan dari hasil
pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dilaksanakan cukup baik.
Pengkajian data dasar, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi
dan kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terdapat
kesesuaian dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kewenangan
bidan dengan praktek yang dilakukan.
2. Helfiyem, 2016 dengan Judul “Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada Ny. A
dengan anemia dalam kehamilan di Puskesmas senen jakarta pusat tahun
2016” Penyebab kematian ibu langsung di negara-negara berkembang
seperti Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan
komplikasi abortus. Penyebab kematian langsung tersebut merupakan 35
penyebab kematian ibu terbanyak, penyakit kematian ibu tidak langsung
adalah anemia (Depkes RI dan FKM UI 2005). Anemia pada kehamilan
merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar
terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut
“potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan
anak). Oleh karena itulah, anemia memerlukan perhatian serius dari semua
pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2007).
Diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. A dengan anemia dalam
kehamilan di Puskesmas Kecamatan Senen.
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
kekurangan sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11
gr/dl. Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada
trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Dengan demikian,
penulis menyimpulkan bahwa Ny. A mengalami anemia di mana kadar
hemoglobinnya 10,2 gram/ dl pada trimester II dan 10,6 gram/ dl pada
trimester III. Berdasarkan kadar Hb tersebut, Ny. A mengalami anemia
ringan. Anemia dalam kehamilan pada Ny. A terjadi karena
ketidakteraturan dalam mengonsumsi tablet Fe dan kurangnya konsumsi
makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran hijau. Ini penulis
dapatkan berdasarkan pengakuan dari Ny. A tersebut. Tanda dan gejala
anemia yang terjadi pada Ny. A adalah keluhan ibu yang mengatakan
bahwa ia cepat lelah dan pusing. Selain itu, ditemukan bahwa konjungtiva
ibu sedikit pucat. Semua tanda dan gejala tersebut merupakan tanda dan
gejala dari anemia.
Contoh Soal
Seorang wanita G5 P4 A0 H datang ke BPM dengan keluhan sering merasa
pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk
nafsu makan berkurang. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 85 x/I, nafas 25
x/I, conjungtiva terlihat pucat. TFU 3 jari di atas pusat. Hasil pemeriksaan lab HB
9 gr %. 

Apakah diagnose yang paling tepat pada kasus di atas… 


a. Ibu hamil dengan anemia ringan 
b. Ibu hamil dengan anemia sedang
c. Ibu hamil dengan anemia berat 
d. Ibu hamil dengan pre eklamsia ringan 
e. Ibu hamil dengan pre eklamsia berat 

Anda mungkin juga menyukai