BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahkan menjai salah satu tolak ukur indeks pembangunan suatu bangsa.
kedasadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi per orangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan professional disemua institusi. Salah satu pelayanan
Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan pelayanan
gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan
sektor terkait harus berjalan sinergis. Pembinaan tenaga kesehatan atau tenaga
dan jajarannya. Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan
perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu diantaranya kegiatan ini perlu
ditangani oleh tenaga gizi yang benar – benar memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta dediksi terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat, agar dapat
kesehatan.
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung bersifat individual,
bermutu sesuai dengan empat Pilar Pedoman Gizi Seimbang (PGS) (Kementerian
masyarakat.
mahasioswa agar memperoleh hasil yang efesien, efektif, dan optimal untuk
pelatihan untuk pelaksana, pedoman pelaksana, program gizi yang harus ada
masyarakat). Penerapan nutrition care process (NCP) atau proses asuhan gizi
teknis dari dinas kesehatan kabupaten/kota serta output dari pelaksaan kegiatan
Banjarmasin tahun 2018 dan 2019 diperoleh gambaran permasalahan terkait gizi
kurangnya partisipasi keluarga bayi dan anak balita dalam penimbangan berat
badan , meningkatnya jumlah KEK dan anemia pada ibu hamil, terdapatnya
balita gizi kurang dengan berat badan di bawah garis merah (BGM), tidak
pekauman Banjarmasin .
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2019 diketahui bahwa terdapat
beberapa indicator SKDN dibawah target yaitu N/S pada bayi 0-5 bulan
(52,75%), D/K pada balita 24-59 bulan (78,02) dan D/S pada balita 24-59 bulan
(78,02). Pada bulan agustus tahun 2019 terdapat 8 orang ibu hamil yang
5
mengalamianemia dan 8 orang ibu hamil mengalami KEK dari 16 ibu hamil
yang dijadikan sampel. Selain itu ditemukan jumlah bayi dan balita yang
dibawah garis merah sebanyak 1 orang bayi berumur 0-11 bulan, 8 orang balita
beru,us 12-23 bulan , dan 15 orang balita berumur 24-59 bulan. kemudian jumlah
Banjarmasin 2019 sebanyak 684 orang (77,4%), naik dibandingkan tahun 2018
Salah satu yang melatar belakangi timbulnya masalah gizi tersebut adalah
kurangnya motivasi dan kesadaran yang kurang, serta faktor ekonomi melalui
pendapatan keluarga yang masih rendah berpengaruh terhadap daya beli yang
kurang memadai untuk konsumsi kelurga dan adanya kebiasaan yang salah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
kegiatan program gizi puskesmas baik program baru maupun program yang
sedang dibina.
6
2. Tujuan Khusus
puskesmas.
setempat.
g. Mampu mengidentifikasi kasus gizi yang harus dirujuk dan berada diluar
kewenangan.
kerja puskesmas.
BAB II
A. Geografi
1. Letak Wilayah
Secara geografis -3,5 derajat lintang selatan dan 114,32 derajat bujur
daerah berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktu air pasang hampir seluruh
2. Iklim
bersifat tropis. Suhu rata-rata antara 25 sampai 38 derajat, curah hujan rata-
rata 277,9 mm perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu
tahun.
lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari
4. Luas Wilayah
wilayah Kota Banjarmasin, dengan luas 4,12 Km² dengan batas – batas
Belitung Selatan.
B. Karakteristik Demografi
berada pada urutan ke 26 dari 34 Provinsi atau nomor 3 di Kalimantan pada tahun
2013 72,85; tahun 2014 73,49; tahun 2015 73,84; tahun 2016 74,04; tahun 2017
Umur harapan hidup (UHH) sebagai salah satu indikator IPM bidang
kesehatan. UHH kota Banjarmasin tahun 2013 65,92; tahun 2014 66,03; tahun
2015 66,14; tahun 2016 66,36; tahun 2017 66,58 dan tahun 2018 66,66.
1. Pertumbuhan Penduduk
2. Kepadatan Penduduk
6.582 jiwa/Km2. Untuk tahun 2016 mencapai 9.000 jiwa/Km2 dan tahun
3. Komposisi Penduduk
aspek kehidupan, antara lain aspek ekonomi, budaya, pendidikan, politik dan
lingkungan.
11
1. Keluarga Miskin
jumlah penduduk miskin sebanyak 6223 Jiwa dan tahun 2015 sebanyak 5912
jiwa, atau terjadi penurunan sebesar sebesar 5%. (311 jiwa), tahun 2016
sebanyak 5400 jiwa. Pada tahun 2017 sebanyak 5610 jiwa dan pada tahun
Grafik 2.1 Penduduk Miskin Puskesmas Kuin Raya tahun 2014 - 2018
12
2014; 6223
2015; 5912
2017; 5610
2016; 5400
2018; 5205
C. Sosial Budaya
sangat dipengaruhi oleh budaya suku Banjar yang merupakan penduduk asli,
diikuti Jawa, Dayak, Madura, Bugis, dan lainnya. Penduduk kota kehidupannya
D. Lingkungan Perumahan
Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air. Sesuai
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana transportasi dan sumber air untuk
keperluan MCK (mandi, cuci, dan kakus), perilaku memanfaatkan air sungai
sebagai sumber untuk MCK inilah yang menyebabkan rawannya terjadi water
13
borne disease seperti penyakit saluran pencernaan dan gangguan gigi yang
Di waktu musim kemarau, air sungai tercemar air laut sehingga air sungai
menjadi asin dan terjadi juga peningkatan penyakit diare, dan jenis penyakit
saluran pencernaan semakin meningkat seperti thypoid dan disentri serta banyak
1. Air Bersih
Cakupan air ledeng sebagai sumber air minum rumah tangga terus
Sungai Kuin Kelurahan Kuin Selatan pada tahun 2018 penduduk yang
2. Pembuangan Limbah
rumah tangga termasuk sampah. Sarana pembuangan limbah cair seperti air
3. Penyehatan Perumahan
4. Pembuangan Sampah
dilakukan dengan cara dibakar (50,1%) dan hanya 24,9% yang diangkut oleh
petugas pengambil sampah. Cara lain adalah dengan cara ditimbun dalam
1) Visi
2) Misi
berkeadilan
sehat
3) Sasaran
handal
k) Setiap ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas mendapatkan pelayanan
berkeadilan.
F. Letak Puskesmas
Secara geografis wilayah kerja puskesmas kuin raya seperti halnya keadaan
kota Banjarmasin terletak antara 3,15 derajat 3,22 derajat lintang selatan serta
114,32 derajat bujur timur, pada ketinggian 0,16 derajat diatas permukaan air laut
dan kondisi tanahnya sebagian besar dilintasi sungai-sungai kecil dan rawa-rawa.
Vegetasi permukaan tanah ditumbuhi oleh tanaman perdu khas daerah rawa-rawa
Wilayah kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja puskesmas kuin raya ada
Adapun batas-batas Wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya adalah sebagai berikut :
Selatan
G. Data Penduduk
1. Jumlah Penduduk
2. Data Bayi, Balita, Pra Sekolah, Bumil Bulini, Remaja, Wus, Lansia
Tahun 2019
Lansia
Kelurahan Caten WUS Bumil Bufas/Bulin
Laki Per.
Belitung - - - - - -
Utara
Kuin - - - - - -
Cerucuk
Kuin - - - - - -
Selatan
Total 39 767 728 681 1245 1416
Jumlah
Sumber : Puskesmas Kuin Raya dan Kelurahan Tahun 2019
H. Sarana/Fasilitas Kesehatan
a. Identitas Puskesmas
Belitung Utara) 86 RT
3) Kendaraan Operasional
- 1 mobil pusling
Tabel 2.4 Sarana UKBM Binaan Puskesmas Kuin Raya Tahun 2019
Tabel 2.5 Daftar Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmasn Kuin Raya Tahun
2019
No
Alamat Posyandu
.
Jl. Kuin Selatan RT.5 Mawar
Jl. Simp Kuin Selatan RT. 15 Sari Puspa
Kelurahan Jl.Kuin Selatan RT.9 Cempaka KS
1 Jl. Kuin Selatan Gg.Ami RT.6 Anggrek KS
Kuin Selatan Jl. Kuin Selatan RT.14 Nusa Indah KS
Jl. Kuin Selatan RT.12 Melati 1
Jl. Kuin Selatan RT.20 Melati 2
Jl. Ir.P.H.M.Noor RT. 42 Tulip
Jl.Karya Bhakti RT.40 Tanjung
Jl.Belitung Darat RT.34 Dahlia
Jl.Belitung Darat RT.37 Matahari
Jl. Belitung Darat, Gg Melati RT.28 Melati
Jl. Belitung Darat, Gg 17 Juli RT.22 Flamboyan
Jl. Belitung Darat, RT.11 Anggrek KC
Jl. Manunggal II, RT.32 Manunggal
Jl.Kuin Selatan RT.2 Kenanga
Kelurahan Jl. Belitung Darat, Gg Karya RT.15 Nusa Indah KC
2 Jl. Belitung Darat, Simpang Rahmat
Kuin Crucuk Cempaka 1
RT.18
Jl. Belitung Darat, Simpang Rahmat
Cempaka 2
RT.21
Jl.Pembangunan Ujung RT.39 Lestari
Jl. Belitung Darat, Gang Emas Urai,
Cempaka KC
RT. 25
RT.13
22
Tabel 2.6 Jumlah Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya Tahun
2019
Cerucuk
2. Kuin 7 35 35
Selatan
3. Belitung 5 25 25
Utara
Total 26 130 130
Sumber : Laporan Analisi data UKBM Puskesmas Kuin Raya Tahun 2019
Ketenagaan
Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Kuin Raya Tahun 2019
. Jabatan
1. Dokter Umum 3 Orang
2. Dokter Gigi 2 Orang
3. SKM 2 Orang
4. Bidan 8 Orang
5. Perawat 5 Orang
6. Perawat Gigi 3 Orang
7. Laboratorium 2 Orang
23
8. Apoteker 1 Orang
9. Asisten Apoteker 2 Orang
10. Pekarya 2 Orang
11. Sanitarian 2 Orang
12. Ahli Gizi 3 Orang
13. Verifikator 1 Orang
14. Security 1 Orang
15. Service 1 Orang
Jumlah 37 Orang
Sumber : Laporan Analisi data UKBM Puskesmas Kuin Raya Tahun 2019
Tabel 2.8 Data Ruangan Pelayanan Di Puskesmas Kuin Raya Tahun 2019
kerja puskesmas secara bersama-sama dengan program lain yang terkait yang ada
dipuskesmas.
1. Pelayanan Kesehatan
Kegiatan program kesehatan ibu dan anak meliputi, kunjungan ibu hamil
pada trimester 1, kunjungan ibu pada trimester 3, deteksi bumil resti oleh
Nakes, deteksi bumil oleh masyarakat, persalinan oleh tenaga kesehatan dan
kunjungan neonates.
3. Keluarga Berencana
aktif.
penyuluhan gizi, pemantauan status gizi balita, pemberian PMT pada balita
gizi buruk dan ibu hamil KEK. Pemberian Fe 1 dan Fe 3, pemriksaan garam
5. Imunisasi
melalui VCD, penyuluhan kesling, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
masyarakat.
8. BP Gigi
pencabutan gigi, jumlah murid SD yang perlu perawatan kesehatan gigi dan
lainnya.
desa.
9. Pelaksanaan Pusling
lainnya.
mata lainnya.
resti, usila resti, penyakit kronik, tidak lanjut penderita dan jumlah gakin
13. Laboratorium
terhadap specimen darah, air seni, tinja dan lainnya serta dirujuk ke rumah
sakit.
wanita dan anak balita. Tujuan tersebut mendukung upaya penurunan angka
kematian bayi, balita dan kematian serta mendorong makin terwujudnya keluarga
kecil bahagia dan sejahtera. Program gizi ini berusaha memperbaiki keadaan gizi
Penimbangan bayi dan balita dilakukan dalam Gedung (Puskesmas) dan diluar
perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita apakah baik atau tidak baik
Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita untuk memenuhi
kebutuhan vitamin A pada bayi dan balita, sedangkan pada ibu nifas untuk
dilakukan pada bulan Februari dan Agustus, sedangkan pada ibu nifas sejak
Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil dilakukan didalam Gedung
hamil maupun ibu menyusui yang mengalami anemia. Pada ibu hamil
butir.
4. TTD Mandiri
dengan tablet tambah darah yang ditujukan kepada para remaja baik tingkat
Pemantauan status gizi bayi dan balita dilakukan setiap kali ibu membawa
dan juga pemantauan dilakukan pada anak BGM terutama yang mengalami
Untuk pemberian PMT pada balita dan ibu hamil KEK dilakukan pada
anak yang mengalami gizi buruk dan ibu hamil dengan status gizi kurus (Ibu
7. Penyuluhan Gizi
masyarakat.
8. Posyandu
Iodinatest.
posyandu.
sekali dengan sasaran siswa baru di SD, SMP dan SMA. Sedangkan
kelas 2 SD, SMP dan SMA. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penimbangan
Kegiatan gizi ada yang dilaksanakan lintas program (kesehatan) dan ada
(Tim Penggerak Ibu-ibu PKK), pedidikan. Kegiatan gizi lintas sectoral adalah
kegiatan yang terdiri dari beberapa pelayanan yang diberikan pada masyarakat
oleh sebagian sektor saja, yaitu kesehatan Tp-PKK, PLKB (Petugas Lapangan
BAB III
didapatkan beberapa masalah yang masih perlu ditangani lebih lanjut. Beberapa
bayi dan balita, pemberian MP-ASI pada balita, penyuluhan pada ibu hamil,
Puskesmas Kuin Raya tahun 2019 tingkatan capaian D/S hanya sebesar
79,26% dimana capaian tersebut tidak mencapai target yaitu sebesar 85%,
hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu rumah yang jauh dari posyandu
Balita dengan status bawah garis merah (BGM) adalah balita yang
ditimbang berat badannya berada pada titik garis merah atau dibawah garis
31
merah pada KMS. Berat badan dibawah garis merah merupakan indikator
capaian untuk balita dengan status bawah garis merah (BGM) masih
masalah dengan pola makan baik dari pemilihan bahan makanan maupun
Orang tua dengan ekonomi yang rendah, status gizi ibu pada saat hamil
kurang, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan infeksi penyakit infeksi
status BGM.
mengalami kurang energi pada tingkat kronis yaitu lingkar lengan atas <
23,5 cm.
perlu melakukan konsultasi kepada ahli gizi untuk mengubah pola pikir
masih adanya anggapan bahwa yang perlu konsultasi hanya orang yang
sudah sakit.
balita dengan gizi kurus atau buruk dan ibu hamil dengan KEK
perkembangan fisik dan otak bagi anak balita dan ibu hamil. Asupan gizi
konsultasi gizi.
b. Penyuluhan Gizi
kelurahan Kuin Selatan dengan media media leaflet kemudian pada hari
posyandu sari puspa Tujuan penyuluhan ini agar orang tua atau keluarga
yang buruk buat anak, dan gizi seimbang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan bayi/balita.
34
c. Konseling Gizi
di ruang gizi. Kegiatan ini ditujukan bagi pasien yang mendapat rujukan
dan anjuran dietetik yang sesuai dengan masalah gizi yang dihadapi.
memiliki masalah terkait gizi yaitu kurang energi protein pada balita,
kurang energi kronik pada ibu hamil, diet rendah garam dan kolesterol
yang diderita oleh lansia dan diabetes melitus. Setiap kali melakukan
pada bayi dan balita. Bayi dan balita harus mengetahui berat badan dan
kembang anak.
peningkatan dari bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada bulan
berkunjung ke Posyandu.
36
e. Kunjungan Rumah
anak tidak mau diberikan ASI oleh ibunya dan ibu juga
tercukupi.
berupa biscuit.
sebagai berikut
keluarga
acara posyandu
energi kronik (KEK) dilakukan di Puskesmas Kuin Raya. Saat ibu hamil
Kegiatan lokmin bulanan yang diikuti dalam prakter kerja lapangan bidang
adalah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
KEK, status gizi balita yang kurang dan lebih berdasarkan indeks BB/PB
atau BB/TB.
atau belum
5. Sudah melakukan asuhan gizi pada balita yang menderita gizi kurang dan
B. Saran
dapat meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan tidak lupa adanya
sehat.