FILM RADIOGRAFI
FUNGSI FILM
Pencatat bayangan sehingga gambaran yang kita inginkan dapat dilihat melalui film
18 cm x 24 cm
24 cm x 30 cm
30 cm x 40 cm
35 cm x 35 cm
35 cm x 43 cm
BAGIAN-BAGIAN FILM
SUPERCOAT ( 2 – 5 μ )
Berfungsi menahan debu dan kotoran, menjaga film agar tidak mudah tergores dan
lengket
Terbuat dari gelatin murni dengan kecenderungan keras dan permukaan mengkilap
Selama prosesing, penembusan oleh cairan kimia akan diperlambat oleh lapisan ini, hal
inilah yang menjadikan lapisan ini bersifat anti static
BAGIAN-BAGIAN FILM
EMULSI ( 2 – 5 μ )
Merupakan lapisan yang paling sensitif terhadap radiasi dan foton sinar atau cahaya
Terbuat dari : AgBr, AgI dan AgCl, bahan tersebut dicampur dengan gelatin murni
Emulsi diletakkan antara supercoat dan adhesive untuk memberi perlindungan pada
emulsi.
BAGIAN-BAGIAN FILM
• Mempunyai daya ikat yang baik terhadap butir-butir perak halida, apabila dipanaskan
bersenyawa secara merata dan bila didinginkan akan mengeras kembali
• Pada suhu tertentu akan mudah bersenyawa secara merata dan pada suhu dingin akan
mudah mengeras lagi
• Lapisan ini sangat mudah rusak oleh cairan kimia, pergerakan mekanik atau
pemanasan.
BAGIAN-BAGIAN FILM
Berfungsi untuk melekatkan emulsi film dengan film base dan untuk mencegah adanya
gelembung udara, atau perubahan bentuk ketika film dimasukkan dalam cairan pengolah
film
Bersifat flexible (mudah dalam handling dan memberi kontak yang baik antara film-
screen), kuat (tidak mudah robek), Stable (tidak mudah terpengaruh panas)
BAGIAN-BAGIAN FILM
Pada saat film double emulsi terkena cahaya, cahaya memantul pada film base dan
mengenai emulsi pada sisi sebelahnya.
Cahay yang melewati bagian belakang emulsi akan menghasilkan gambaran kabut
disekitar gambaran yang terbentuk.
Untuk menghilangkan efek ini maka ditambahkan dibelakang film base anti halation
yang bekerja menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemanulan.
Total ketebalan film sekitar 175 – 300 μ atau 0,007 – 0,012 inci
DOUBLE EMULSI film radiografi yang memiliki dua emulsi yaitu pada bagian depan
dan belakang
SINGLE EMULSI film radiografi yang hanya memiliki satu emulsi saja
Mamografi
Kelebihan
• Sensitivitas meningkat
KECEPATAN FILM
Kecepatan dalam merespon cahaya tampak atau sinar-X dan mengubahnya menjadi bayangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : jenis emulsi, besar, kecil atau sedangnya
butiran emulsi serta ketebalan emulsi
Definisi kecepatan film sinar-X menurut ANSI (American National Standards Institude)
adalah eksposi yang dibutuhkan oleh suatu film untuk mencapai nilai net density sebesar
1.
Emulsi dari film jenis ini mempunyai butiran yang kecil namun jumlahnya sangat
banyak.
Film jenis ini mempunyai detail gambaran yang tinggi namun kontrasnya rendah.
Film ini sangat cocok digunakan untuk pemeriksaan yang membutuhkan detail tinggi
misalnya pemeriksaan mamografi
Respon dalam menangkap cahaya atau sinar-X sedang artinya tidak lambat dan tidak
juga cepat
Film jenis ini digunakan hampir semua pemeriksaan karena sifatnya yang bisa
memberikan gambaran secara rata-rata.
1
Emulsi dari film jenis ini butirannya besar namun jumlahnya sedikit.
Film jenis ini mempunyai detail yang rendah namun kontrasnya tinggi.
Film jenis ini cocok untuk pemeriksaan yang membutuhkan kontras tinggi, misalnya Os
Femur
RESPON EMULSI
terhadap SPECTRUM CAHAYA
KUANTITAS CAHAYA
Semakin banyak cahaya yang mengenai film, maka semakin tinggi derajat kehitamannya
(densitasnya)
KUALITAS CAHAYA
Semakin tinggi intensitas dari spectrum cahaya yang mengenai emulsi film, maka akan
semakin tinggi densitasnya
RESPON EMULSI
terhadap SPECTRUM CAHAYA
Spectrum cahaya dapat diuraikan menurut warna dan panjang gelombangnya yaitu :
- Merah : 650-760 nm
- Jingga : 600-650 nm
- Kuning : 560-600 nm
- Hijau : 500-560 nm
- Biru : 470-500 nm
- Nila : 440-470 nm
- Ungu : 400-440 nm
Semakin pendek panjang gelombangnya, maka semakin tinggi intensitasnya yang berakibat
semakin tinggi daya tembusnya. Warna merah mempunyai panjang gelombang paling
tinggi, sehingga intensitas warna merah adalah yang terkecil dari semua warna. Hal ini
menjadi alasan mengapa warna merah digunakan sebagai safe light atau lampu
pengaman kamar gelap
JENIS FILM
berdasarkan SCREEN FILM
Film jenis ini akan menghasilkan gambaran yang sangat baik apabila digunakan dengan
menggunakan kaset yang mempunyai intensifying screen (IS).
Film jenis ini mempunyai emulsi film yang lebih tipis, lebih banyak diproduksi karena
banyak digunakan dan harganya relatif lebih murah.
Radiasi yang diterima pasien relatif lebih sedikit dibandingkan yang menggunakan non
screen.
JENIS FILM
berdasarkan SCREEN FILM
Film jenis ini dalam pembentukan gambarannya tidak menggunakan IS, gambaran yang
dihasilkan murni dari sinar-X
Film jenis ini hanya untuk pemeriksaan tertentu misalnya dental radiography, mamografi
Emulsi film lbih tebal agar semua sinar-X yang mengenai film bisa banyak yang menjadi
gambaran.
Penggunaan sinar-X lebih banyak sehingga dosis radiasi yang diterima pasien juga lebih
banyak.
Keunggulannya dari segi detail dan ketajamannya lebih baik, hal ini karena dihasilkan
dibentuk oleh sinar-X.
Sinar-X yang membentuk gambaran tersebut berupa foton, dimana foton sinar-X dengan
foton cahaya tampak ukurannya jauh lebih kecil foton sinar_x.
Panchromatic Film
Film jenis ini peka terhadap semua warna, biasanya digunakan dalam bidang fotografi.
Monochromatic Film
Film jenis ini peka terhadap satu jenis warna cahaya, misalnya warna biru. Film jenis ini
dikenal dengan film blue sensitive.
Ortochromatic Film
Film jenis ini peka terhadap warna hijau sampai violet. Film jenis ini dikenal dengan film
green sensitive.
Blue Sensitive
• Lebih murah
Green Sensitive
• Lebih mahal
REFERENSI