Anda di halaman 1dari 2

Esensi Pendidikan kewirausahaan dalam masa pandemi di sekolah

Dampak dari merebaknya pandemi Covid-19 saat ini amat terasa di banyak negara
begitupun di Indonesia, hampir di seluruh provinsi mengalami perubahan yang cukup
signifikan disebabkan wabah ini. Salah satu aspek yang terdampak ialah kegiatan
perekonomian, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati pun menyebutkan bahwa
terdapat empat sektor yang paling tertekan akibat wabah virus corona atau Covid-19
yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Pertumbuhan ekonomi
pun diprediksi akan mengalami kontraksi (republika.co.id).

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku mengharuskan aktivitas warga
dilakukan dari rumah atau secara daring, hal ini tentunya membuat tingkat daya beli
masyarakat menurun drastis karena mayoritas kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup
dilakukan secara konvensional terutama bagi keluarga miskin dan rentan yang bekerja
di sektor informal. Akan tetapi, jika pada saatnya PSBB dilonggarkan oleh pemerintah
hal ini dapat dilihat sebagai suatu peluang bagi masyarakat khususnya anak muda
termasuk pelajar untuk berwirausaha.

Mendikbud juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 justru memberikan potensi akselerasi
kebijakan Pendidikan. Pandemi ini telah membuat guru, orangtua, dan siswa keluar dari zona
nyaman masing-masing. Kondisi ini melatih karakter adaptif, inovatif, dan kreatif dari komunitas
pendidikan.

Sekolah yang merupkana bagian dari komunitas Pendidikan, hendaknya menyiapkan peserta
didik yang mampu mengisi tantangan di tengah pandemic, selain belajar dengan daring juga
harus disiapkan dengan pengembangan diri dengan membekali keterampilan vokasional yang
diharapkan menjadi bekal dalam kehidupan.

Guru tak akan mungkin bisa digantikan teknologi. Teknologi menjadi alat bantu bagi guru untuk
meningkatkan potensi mereka dan mencari guru-guru penggerak terbaik, serta memastikan guru
bisa menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran di sekolah di masa pandemi. Guru dan peserta
didik harus sama-sama mampu keluar dari zona nyaman untuk menciptakan kualitas
pembelajaran yang menekankan pada teori saja, namun mampu menerapkan ide-ide kreatif yang
menciptakan paradigma pemikiran yang mampu mengatasi masalah dengan solusi inovatif.

Alangkah dewasanya apabila masyarakat mampu melihat masalah ini semua dengan
bijak, bisa menjawab tantangan, serta tangguh menghadapi semua ancaman. Salah satu
cara yang dirasa cukup ampuh adalah menumbuhkan dan menguatkan jiwa wirausaha
(entrepreneurship) terutama dikalangan milineal. Diharapkan dengan menguatnya
pemikiran serta tindakan kewirausahaan yang semakin masif, masyarakat dapat hidup
mandiri dan bertahan sekalipun ditengah situasi sulit seperti saat ini. Entrepreneurship
memiliki dampak positif bagi suatu perekonomian dan masyarakat. Inovasi merupakan
alasan kedua yang memberikan dampak positif bagi kekuatan ekonomi dan masyarakat
di tengah wacana “era norma baru”. Inovasi berkaitan dengan proses menciptakan
sesuatu yang baru dan membantu individu untuk bekerja secara lebih efektif dan
efisien.

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai
insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan, peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas
pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara
mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan
kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Masa krisis bukanlah sebuah alasan bagi anak muda khsuusnya peserta didik untuk
bersemangat membangun sebuah wirausaha. Melainkan masa krisis justru membuat kita
ditantang untuk berinovasi serta berkreativitas sebaik mungkin, memanfaatkan
teknologi digital dan tentunya memaksimalkan peluang yang ada di depan mata.
Peluang yang dimaksud di sini ialah peluang yang muncul saat dan setelah krisis, hal
ini dapat dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka dan menciptakan peluang
usaha. Sebagai contoh dengan berjualan online melalui media social dengan bahan dan
produk yang berasal dari lingkungan sekitar.

Penyederhanaan kurikulum dari kemendikbud haruslah mendorong para guru agar dapat
memilih materi atau metode pembelajaran dengan kualitas tinggi, yang disesuaikan dengan
kompetensi, minat, dan bakat masing-masing peserta didik. Selain itu sekolah harus mampu
membuat proses pembelajaran baik berupa tugas atau materi mendorong siswa untuk lebih
kreatif berada di rumah dengan berbagai produk yang ditugaskan, sehingga tugas tersebut bukan
hanya untuk pemenuhan pembelajaran saja, namun memberikan dampak positif bagi siswa untuk
terus mencoba hal-hal baru dengan keleluasan waktu. Pentingnya Pendidikan kewirausahaan di
sekolah, menjadi tanggungjawab semua warga sekolah dalam menciptakan pembelajaran yang
berkualitas yang berorientasi lulusan yang inovatif, kreatif dan mampu menghadapi tantangan
dan perubahan. Semoga pandemic ini cepat berlalu dan kita mampu memetic hikmahnya.

Anda mungkin juga menyukai