Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENGESAHAN

Kepala Cabang Pendidikan Wilayah XII Kepala


SMA Negeri 1 Karangnunggal SMA Negeri 1 Karangnunggal

Dr. ABUR MUSTIKAWANTO, M.Ed Drs. AJI PERMANA, M.Pd


NIP. 196611151991011001 NIP.19670402 199512 1 004
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca dan menulis merupakan dasar yang harus dikuasai oleh setiap
insan. Karena hal inilah, Pendidikan harus mengembangkan kompetensi guru,
ssiwa dan semua warga sekolah agar terus meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis yang sekarang lebih dikenal dengan istilah literasi.
Menurut Dirjen Pendidikan Menengah (2016), literasi lebih dari sekadar membaca
dan menulis, tetapi mencakup pula pada keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori
sehinggga kemampuan ini disebut dengan literasi informasi. Komponen dalam
literasi informasi tersebut berupa literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi
media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Adapun tujuan literasi di sekolah adalah menjadikan seluruh warga
sekolah mempunyai budaya literasi yang baik, kualitas guru sebagai tenaga
professional tetap baik, menyediakan berbagai macam pengetahuan di sekolah,
menjadikan sekolah sebagai tempat belajar sepanjang hayat.
Dengan budaya literasi ini pun, guru sebagai tenaga professional ditutnut
untuk melakukan evaluasi pembelajaran melalui laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, agar pembelajaran dapat terus dievaluasi. Selain itu, guru dituntut untuk
terus melakukan perubahan diri terutama dengan tuntutan perkembangan karir
yang menuntut guru untuk membuat publikasi ilmiah untuk perbaikan
pembelajaran sekaligus bisa digunakan untuk pencapaian karir kenaikan pangkat.
Dalam situasi ini guru banyak yang keberatan karena pola kenaikan pangkat ini
tidak seperti pola biasa yang secara otomatis kenaikan dapat ditempuh dalam
jangka waktu 4 tahun tanpa harus melakukan publikasi ilmiah dan pengembangan
diri.
Kesulitan dalam proses kenaikan pangkat itu salah satunya adalah
membuat publikasi ilmiah, padahal publikasi inilah menjadi bentuk
keprofesionalan guru sebagai pendidik. Berdasarkan fakta di lapangan ada
beberapa penyebab kesulitan yang dihadapai guru diantaranya kurangnya
memahami berbagai macam Teknik menulis, kesulitan dalam mencari tema yang
akan dibuat, mencari permasalahan yang dihadapi, kurangnya dukungan dari
pihak terkait dari sekolah, dan pengetahuan terbatas yang selalu mengidentikan
publikasi ilmiah itu dengan penelitian Tindakan kelas yang otomatis berupa hasil
penelitian. Padahal menurut permen RB no 16 tahun 2009 menyebutkan bahawa
publikasi ilmiah bukan hanya laporan hasil penelitian, namun bisa berupa artikel,
tinjauan ilmiah, tinjauan ilmiah popler, penulisan modul/diktat, artikel ilmiah
popular, jurnal, buku pedoman guru dan makalah.
Kondisi ini ditambah lagi dengan proses kenaikan pangkat yang harus
melalui aplikasi dan proses penilaian tanpa banding. Hal ini tentu membuat guru
semakin takut untuk menulis. Namun jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut,
maka tentu akan memperburuk kinerja guru sebagai tenaga professional. Guru
akan terdiam di satu kondisi tanpa bisa mengembangkan karir.
Berdasarkan fakta di lapangan pada tahun 2018 dan 2019, guru yang
menulis publikasi ilmiah dan melakukan kenaikan pangkat hanya 1 orang. Ini
menunjukkan kesiapan dan motivasi guru dalam membuat publikasi ilmiah sangat
kurang, padahal dengan membuat publikasi ilmiah evaluasi pembelajaran akan
sangat semakin baik, sehingga kualitas pembelajaran semakin bermutu.
Berdasarkan kondisi di atas maka perlu solusi dari permasalahan dari
berbagai pihak yang berwenang, khususnya di sekolah. Sebagai kepala sekolah
maka perlu mencari solusi agar guru tidak mengalami kesulitan dalam menulis
publikasi ilmiah.
Berbagai upaya tentu akan dilakukan oleh sekolah agar pelaksanaan
program literasi sekolah dapat berjalan sesuai rencana untuk meningkatkan
keterampilan guru dalam menulis publikasi ilmiah. Pelatihan, bimbingan,
manajerial, dan rewards telah dilakukan oleh pihak sekolah, dengan harapan
kemampuan guru sebagai tenaga professional dapat terus ditingkatkan demi
kemajuan Pendidikan khususnya di SMAN 1 Karangnunggal. Maka Best Practise
yang saya buat adalah “Gelis Smanka untuk Meningkatkan Kemampuan Guru
Dalam Menulis Publikasi Ilmiah”

B. Tujuan Kegiatan
Best pracitice ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pelaksanaan program
Gelis smanka dengan harapan:
1. Mengetahaui tahapan pelaksanaan Gelis smanka untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis publikasi ilmiah
2. Hasil Gelis smanka terhadap kemampuan guru dalam menulis publikasi ilmiah
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat Best practice adalah sebagai berikut:
1. Menjadi alat ukur evaluasi kualitas pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam publikasi ilmiah
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya bagi siswa agar kualitas
lulusan semakin baik.
BAB II
ISI KEGIATAN

A. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah “Gelis SMANKA“ yang mengangkat tema “Gelis
Smanka untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menulis Publikasi Ilmiah”

B. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah seluruh staff guru di SMAN 1 Karangnunggal

C. Deskripsi Kegiatan
Dalam membentuk hasil yang maksimal dari Gerakan lietrasi menjadi budaya
literasi, maka perlu dibangun aspek yang mendukung dalam pencapaian program.
Tahapan tahapan pencapaian hasil harus sangat diperhatikan agar pada saat bersamaan
ketika program dijalankan, semua sarana dan prasarana sudah tersedia. Dalam hal ini,
implementasi GELIS Smanka terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menulis
publikasi ilmiah sangat perlu disiapkan, buku-buku yang menunjang kegiatan,
perpustakaan yang tertib administrasi, pembuatan jurnal ilmiah, pembuatan website
sebagai bentuk arsip mengenai publikasi ilmiah dan pemberian reward bagi guru yang
telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan berliterasi.
Sebagai tahapan dari best practice Gelis smanka ini sebagai berikut:

TAHAPAN GELIS SMANKA

MEMBUAT
BUKU DAN MEMBUAT LMS DIKLAT
JURNAL DAN
PERPUSTAKAAN SEKOLAH PUBLIKASI
WEBSITE
DIGITAL ILMIAH
JURNAL

PUBLIKASI ILMIAH GURU

PROFESIONALITAS GURU
Tahapan Gelis smanka di atas, sudah dilaksanakan selama 1 tahun, dan alhamdulillah
telah menghasilkan output dan outcome
Gambar yang sangat
1. Tahapan Gelis luar biasa, khususnya bagi guru,
Smanka
siswa, umumnya bagi kemajuan SMAN 1 Karangnunggal

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari, tanggal :
Tempat : SMA Negeri 1 Karangnunggal
Waktu :

E. Susunan Kegiatan

F. Susunan Kepanitiaan
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB IV
PENUTUP

Demikian kami sampaikan proposal kegiatan “Gelis SMANKA“ yang mengangkat


tema “Gelis Smanka untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menulis Publikasi
Ilmiah”. Proposal kegiatan ini semata-mata kami buat agar dapat menjadi pedoman bagi
panitia maupun pihak sekolah dalam tahap persiapan acara hingga tahap pembuatan laporan
pertanggungjawaban.
Kami menyadari betul bahwasanya kinerja kami dalam pembentukan acara ini tidak
akan berjalan dengan lancar apabila tidak bekerjasama dengan pihak sekolah dan pihak lain.
Semoga proposal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi bapak/ibu.
 Terakhir, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam
pembuatan proposal ini. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai