Anda di halaman 1dari 2

Atrial Septal Defect (ASD) adalah penyakit jantung bawaan berupa

lubang (defek) pada septum inter atrial, akibat kegagalan fusi


Pengertian septum inter atrial semasa janin. Kateterisasi jantung adalah
1
(Definisi) prosedur yang bertujuan untuk mendiagnosa, deteksi dan terapi
penyakit dan masalah jantung. Bayi yang dilakukan kateterisasi
jantung
RSUP Dr. SARDJITO PENUTUPAN ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD) DENGAN
Ditemukan tanda – tanda :
1. Kesan umum baik, anak TRANSKATETER
tidak sianosis
2. Takipneu
Asesmen
2 3. No
Anak dengan: ASD akan tetap
Dokumen No. aktif
Revisidan asimptomatikHalaman
Keperawatan
Jika defek besar dan tidak 0diterapi, gejala gagal
4. 02.0604.102.44 1 / 2jantung
kongestif dan hipertensi pulmonal akan terjadi pada usia 20 dan
30 tahun. Disusun oleh : Diperiksa oleh :
KFK
I. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatanAnak Komite Medik dan
II. Risiko penurunan curah jantung (D.0011)) Keperawatan
Diagnosis
3 PANDUAN III. Risiko perdarahan (D.0012) Ditetapkan oleh :
Keperawatan Tanggal Terbit :(D.0142)
ASUHAN IV. Risiko infeksi Direktur Utama,
15 Juni 2020
KEPERAWATAN I. Perilaku patuh
a. Menanyakan pertanyaan terkait kesehatan
b. Mencari informasi dr.kesehatan
Rukmonodari Siswishanto,
berbagai sumber
M. Kes, Sp. OG
(K) NIP. 196404111990101001
II. Curah jantung meningkat (L.02008)
a. Palpitasi menurun
b. Takikardi menurun
Kriteria Evaluasi c. Lelah berkurang
4 / Nursing
Outcome III. Kontrol risiko meningkat (L.14128)
a. Melakukan strategi pencegahan perdarahan meningkat
b. Komitmen pada strategi pencegahan perdarahan meningkat

IV. Tingkat Infeksi menurun (L.14137)


a. Demam menurun
b. Bengkak menurun

I. Pengajaran : prosedur/ perawatan


a. Kaji pengalaman pasien sebelumnya terkait tindakan yang
akan dilakukan
b. Informasikan kepada pasien dan orang tua kapan prosedur
akan dikerjakan
c. Informasikan lama, kapan dan dimana tindakan dilakukan
d. Jelaskan prosedur : persiapan yang akan dilakukan : cek
darah, ronsen thorak, EKG, dan ECHO
e. Sediakan saksi untuk inform consen
f. Libatkan pasien dan keluarga dalam tindakan
g. Jelaskan informasi paska tindakan yang harus dilakukan

II. Perawatan jantung (I.02075)


a. Identifikasi tanda dan gejala penurunan curah jantung
b. Monitor intake dan output cairan
c. Monitor saturasi oksigen
d. Monitor EKG
e. Monitor nilai laboratorium jantung
f. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi
g. Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki di
bawah atau posisi nyaman
h. Beri diit jantung
Intervensi
5 i. Berikan oksigenasi untuk mencapai saturasi > 92 %
Keperawatan
j. Anjurkan aktifitas fisik sesuai toleransi
k. Kolaborasi pemberian obat jantung jika perlu

III. Pencegahan perdarahan (I.02067)


a. Monitor tanda dan gejala perdarahan
b. Monitor tanda vital : nadi kaki kanan dan kaki kiri
c. Monitor saturasi oksigen : kaki kanan dan kaki kiri
RSUP Dr. SARDJITO
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)

No Dokumen : No. Revisi Halaman


02.0604.102.22 0 2/2

PANDUAN
ASUHAN
KEPERAWATAN

Ketua Komite Ketua KFK Anak


Keperawatan

Patricia Suti Siti Wahyuni, S.


Lasmani, S. Kep., Kep., Ns.
Ns., MPH NIP :
NIP. 19840921200912
196406021988032 2003
002
- kapan dan dimana cateterisasi
dikerjakan

- Persiapan kateterisasi
- Pencegahan perdarahan : apa
yang harus dilakukan setelah
katerisasi (tidak boleh
menekuk/memfleksikan tungkai
kiri, pada bayi tungkai dibedong
selama 6 jam, melaporkan jika
ada perubahan sensasi antara
kaki kanan dan kaki kiri serta
melaporkan jika ada tanda dan
gejala perdarahan kepada
petugas)

Anda mungkin juga menyukai