Anda di halaman 1dari 2

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JENGKOL DAN CANGKANG BIJI KARET SEBAGAI

RENEWABLE ENERGY RESOURCES YANG RAMAH LINGKUNGAN GUNA MENDUKUNG


KETERSEDIAAN ENERGI DUNIA

Muhammad Ismail Andra Pratama, Nurhasanah, Taufik

ABSTRAK

Dewasa ini, kebutuhan energi di dunia khususnya di Indonesia terus meningkat dan
ketersediaaan bahan bakar yang menipis memaksa manusia untuk mencari sumber bahan
bakar alternatif. Menurut International Energy Agency (IEA) dalam laporan tahunannya yang
bertajuk World Energy Outlook 2008 (WEO 2008), konsumsi tahunan energi primer dunia
pada tahun 2008 berada di level 12.000 MTOE (juta ton of oil equivalent); meliputi minyak,
batu bara, gas, biomassa, nuklir, hidro, dan energi terbarukan lainnya.
Bila diproyeksikan ke depan, konsumsi tahunan energi dunia di tahun 2030 diprediksi
berada di level 17.000 MTOE. Angka prediksi ini sudah mengakomodir skenario berbagai
kebijakan/policies yang sudah dibuat dan diimplementasikan berbagai negara di dunia
sampai tahun 2008. Dalam pengertian, jika setelah tahun 2008 tidak ada lagi kebijakan baru
yang bisa men-trigger upaya penghematan dan diversifikasi energi lebih lanjut, maka angka
ramalan konsumsi energi dunia di tahun 2030 tersebut sangat besar kemungkinan bisa
terjadi. Jika hal ini terus terjadi, tidak menutup kemungkinan jumlah energi akan berkurang
khususnya energi tak terbarukan dan energi terbarukan yang sudah ada tidak mampu
mencukupi kebutuhan energi dunia khususnya di Indonesia.
Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh bahan
bakar alternatif terbarukan seperti limbah kulit jengkol dan cangkang biji karet. Limbah kulit
jengkol dan cangkang biji karet merupakan biomassa yang keberadaannya belum
termanfaatkan secara optimal. Biomassa limbah kulit jengkol dan cangkang biji karet dapat
diolah menjadi suatu bentuk bahan bakar padat dengan dimensi tertentu yang seragam,
diperoleh dari hasil pengempaan bahan berbentuk serbuk dan berukuran relatif kecil yang
biasa disebut sebagai bioarang.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji mutu bioarang campuran limbah
kulit jengkol dan cangkang biji karet sebagai energi alternatif. Penelitian dilakukan dengan
mencampurkan arang limbah kulit jengkol yang memiliki ukuran partikel 100 mesh dan
arang cangkang biji karet yang memiliki ukuran partikel 100 mesh dengan perbandingan
komposisi 2:3, 1:1, 3:2. Analisa yang dilakukan adalah analisa kadar air, nilai kalor, laju
pembakaran, kadar abu dan kadar karbon. Output dari penelitian ini diharapkan bisa
menghasilkan bioarang dengan kualitas yang baik dan ramah lingkungan.
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih besar
bagi ketersediaan bahan bakar di dunia khususnya di Indonesia. Selain itu, penggunaan
limbah kulit jengkol dan cangkang biji karet juga dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi
masyarakat sekitar sehingga perekonomian masyarakat tersebut menjadi lebih baik.
Sejauh ini, penggunaan campuran limbah kulit jengkol dan cangkang biji karet sebagai
bahan baku bioarang belum ada yang meneliti. Hal yang tidak kalah penting yaitu proses
pembuatan bioarang tidak memerlukan waktu yang lama dan dapat diproduksi dengan
jumlah besar dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang
berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol dan Cangkang Biji Karet Sebagai Renewable
Energy Resources Yang Ramah Lingkungan Guna Mendukung Ketersediaan Energi Dunia.”

Kata Kunci : Bioarang, Cangkang Biji Karet, Kulit Jengkol

Anda mungkin juga menyukai