Anda di halaman 1dari 11

PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH

DI SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT


KABUPATEN SAMBAS

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
RENDI
NIM. F1231141032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN


SEJARAH DI SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT
KABUPATEN SAMBAS

ARTIKEL PENELITIAN

RENDI
NIM F1231141032

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Mashudi, M.Pd Drs. Agus Sastrawan Noor, M.Si

NIP. 195609101987031002 NIP. 195804081984031001

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan PIIS

Dr. H. Martono M.Pd Dr. Maria Ulfah, M.Si


NIP. 196803161994031014 NIP. 196202261987032008
PERSEPSI SISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA
NEGERI 1 TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS

Rendi, Mashudi, Agus Sastrawan Noor


Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Untan Pontianak
Email: rendiofficial@gmail.com

Abstract
This research aims to determine students perceptions about the process of learning in
SMAN 1 Teluk Keramat of Sambas Regency. The research method used descriptive
method. The research object was students of eleventh grade with 42 students. Data
collection techniques in this research used direct communication technique, indirect
communication technique, and documentary study technique. Data collection tools used
questionnaires, interviews, and documentations. The results of this research shows the
teacher has carried out the history learning process well. The student statements through a
questionnaire that the learning objectives carried out by the teacher are good, the learning
material carried out by the teacher is good, the methods used by the teacher are good
enough, the media used by the teacher is good, and the evaluation of learning carried out
by the teacher has been good. This shows the history learning process at SMAN 1 Teluk
Keramat of Sambas Regency is quite good.

Keywords: Process of History Learning

PENDAHULUAN tenaga pendidik dituntut untuk memiliki


Undang-undang No 19 Tahun 2005 kemampuan dalam mengelola proses belajar
Tentang Standar Nasional Pendidikan, salah mengajar sehingga nantinya dapat
satu standar yang harus dikembangkan menghasilkan lulusan yang berprestasi sesuai
adalah standar proses. Standar proses dengan tujuan pendidikan nasional. Undang-
merupakan standar nasional pendidikan yang undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dosen mengharuskan semua pendidik
pada satuan pendidikan untuk mencapai menguasai empat kompetensi, pedagogis,
kompetensi lulusan. Standar proses berisi kepribadian, sosial dan profesional. Oleh
kriteria minimal proses pembelajaran pada karena itu guru merupakan ujung tombak
satuan pendidikan dasar dan menengah yang berhubungan langsung dengan peserta
diseluruh wilayah hukum negara kesatuan didik sebagai subjek dan objek belajar. Hal
Republik Indonesia. Oleh karena itu, ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang
lembaga pendidikan memiliki tanggung dapat dilihat dari fungsi dan tujuan
jawab besar dalam mempersiapkan sumber pendidikan nasional dalam Undang-Undang
daya manusia yang handal guna menghadapi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
berbagai tantangan di masa akan datang, Bab II pasal 3 tentang fungsi pendidikan
khususnya tantangan kehidupan berbangsa yang berbunyi:
dan bernegara. Dalam menjamin “Pendidikan nasional berfungsi
keberlangsungan kehidupan dalam mengembangkan kemampuan dan
perkembanagan bangsa, maka pendidikanlah membentuk watak serta peradaban
yang memiliki peranan penting untuk bangsa, bertujuan untuk
perbekalan masa yang akan datang. berkembangnya potensi peserta didik
Dalam proses pembelajaran, guru agar menjadi manusia yang beriman
memiliki peranan yang utama. Dimana dan bertakwa kepada Tuhan Yang

1
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kemampuan untuk mandiri (Desmita,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan 2014:40). Selain itu, siswa juga merupakan
menjadi warga negara yang demokratis bagian terpenting saat proses pembelajaran,
serta betanggung jawab”. sebab tanpa ada siswa proses belajar
mengajar tidak akan terjadi. Dengan
Oleh karena itu pendidikan sangat penting demikian siswa dapat memberikan
bagi kehidupan manusia Indonesia yang tanggapan/persepsi untuk meningkatkan
beriman, bertanggung jawab, bekerja keras, kualitas dalam proses pembelajaran yang
tangguh,cerdas, mandiri, terampil, sehat dilakukan oleh guru agar berdampak kepada
jasmani dan rohani. peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran, guru dan Slameto mengungkapkan bahwa seorang
siswa merupakan pelaku akan terlaksananya guru harus bisa meramalkan dengan baik
tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan, persepsi siswanya untuk pelajaran
suatu sistem kegiatan belajar mengajar harus selanjutnya karena guru telah mengetahui
memperhatikan komponen - komponen persepsi siswa dari pelajaran sebelumnya
dalam proses pembelajaran. Sanjaya (Slameto, 2015:103). Persepsi pada saat
mengungkapkan bahwa, komponen proses pembelajaran berlangsung dapat
-komponen dalam proses pembelajaran timbul karena adanya respon terhadap
antara lain yaitu: (a) Tujuan merupakan stimulus dari sekitar lingkungan. Dapat
komponen yang sangat penting dalam sistem disimpulkan bahwa yang mempengaruhi
pembelajaran. Mau diarahkan ke mana siswa, persepsi siswa terhadap pembelajaran sejarah
kemampuan apa yang harus didapat oleh di sekolah adalah lingkungan yang ada di
siswa setelah proses pembelajaran selesai, sekitar sekolah baik guru mata pelajaran,
dan itu semua itu tergantung pada tujuan maupun proses pembelajaran sejarah itu
pembelajaran yang seperti apa yang ingin sendiri.
dicapai. (b) Isi Pelajaran merupakan Suranto mengungkapkan bahwa persepsi
komponen kedua dalam sistem pembelajaran ialah memberi tanggapan atau pemaknaan
yaitu yang seringx disebut sebagai materi pada stimulus inderawi, serta menafsirkan
pelajaran. Materi pelajaran merupakan inti informasi yang telah terekam oleh indera
dari pembahasan yang akan disampaikan (Suranto, 2011:60). Jadi dapat disimpulkan
dalam proses pembelajaran. (c) Metode bahwa, pada dasarnya persepsi sangat erat
merupakan komponen yang mempunyai kaitannya antara manusia dengan
fungsi sangat menentukan, karena metode lingkungannya, bagaimana memaknai dan
yaitu cara guru dalam melakukan suatu menginterpretasikan stimulus yang ada
pendekatan terhadap siswa supaya siswa dilingkungan sekitarnya dengan pengetahuan
dapat memahami materi yang disampaikan. yang dimilikinya.
(d) Media merupakan alat pengajaran dengan Berkaitan dengan penjelasan tersebut,
atau tanpa peralatan yang digunakan dalam tanggapan atau persepsi yang diberikan oleh
menyajikan materi kepada siswa. (e) Evaluasi siswa tersebut merupakan hasil dari
merupakan Cara tertentu yang digunakan rangsangan atau respon yang diberikan oleh
untuk memberikan penilaian suatu proses guru dalam proses pembelajaran, oleh sebab
pembelajaran dan dan keberhasilan dalam itu seorang guru dituntut untuk harus mampu
pembelajaran (Sanjaya, 2009:59) menyusun dan merumuskan tujuan
Kegiatan belajar mengajar yang terlibat pembelajaran secara baik dan jelas.
langsung didalamnya adalah siswa/ peserta Tujuan dalam pembelajaran adalah
didik. Desmita mengungkapkan bahwa komponen utama yang harus ditetapkan
peserta didik atau siswa merupakan individu dalam kegiatan proses pembelajaran yang
yang memiliki potensi diri yang khas dari berfungsi sebagai indikator keberhasilan
fisik maupun psikis yang sedang pengajaran. Adapun materi pembelajaran
berkembang, dan individu yang adalah isi dari tujuan pengajaran yang ingin
membutuhkan bimbingan tetapi memiliki

2
di capai. Oleh karena itu materi harus Berdasarkan uraian masalah tersebut,
disiapkan serta dikemas sedemikian rupa penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dalam proses kegiatan belajar mengajar guna dengan melihat persepsi siswa tentang proses
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. pembelajaran sejarah di kelas XI SMA
Selain itu metode juga merupakan jembatan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten sambas.
agar tercapainya tujuan pembelajaran yang Adapun batasan masalah terdiri dari 5
ingin dicapai. Begitu juga dengan media komponen, yaitu tujuan pembelajaran, materi
merupakan jembatan agar tercapainya tujuan pembelajaran, media pembelajaran, metode
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
suatu alat yang digunakan untuk melihat dan Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui tujuan pembelajaran sudah melihat persepsi siswa tentang proses
tercapai atau tidak, karena suatu proses pembelajaran sejarah di kelas XI SMA
pembelajaran tanpa adanya penilaian diakhir Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas.
pembelajaran, maka tidak akan bisa Manfaat dari penelitian ini yaitu:
mengukur berhasil atau tidaknya suatu proses 1. Dapat menjadi rekomendasi pada dunia
kegiatan tersebut. Pendidikan tentang kemampuan guru
Dalam konteks pendidikan serta dalam melaksanakan pembelajaran
pengajaran di dalam kelas, guru harus sejarah yang tentunya harus sesuai dengan
memikirkan mutu pendidikan dengan kurikulum yang berlaku.
meningkatkan kualitas dan intensitas proses 2. Dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi
belajar mengajar. Proses belajar mengajar oleh guru dan sekolah dalam pelaksanaan
merupakan salah satu kegiatan yang bernilai pembelajaran sejarah.
edukatif terhadap individu, sebab telah terjadi 3. Dapat membangkitkan kreativitas guru
interaksi antara guru dan peserta didik. dalam menerapkan dan menciptakan
Kegiatan belajar mengajar diarahkan untuk berbagai variasi strategi pembelajaran.
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan berkreativitas dalam mencari bentuk-
sebelumnya. Dalam hal ini guru sebagai bentuk materi, metode pembelajaran,
peran utama dalam proses belajar mengaja pengembangan yang unik serta
dituntut harus bisa merencanakan kegiatan menyenangkan siswa dalam pembelajaran
pengajaran secara sistematis dengan sejarah.
memanfaatkan segala sesuatu untuk
pencapaian tujuan dalam pengajaran. Dengan METODE PENELITIAN
perbaikan mutu pengajaran di dalam kelas, Menurut Sugiyono, metode penelitian
secara tidak langsung telah berusaha merupakan cara ilmiah untuk memperoleh
meningkatkan kualitas manusia indonesia data yang dicari untuk kegunaan dan tujuan
sebagai upaya memperbaiki SDM untuk tertentu (Sugiyono, 2016: 3)
menghadapi tantangan masa depan. Metode penelitian yang digunakan
Berdasarkan hasil pra riset pada tanggal untuk mengkaji persepsi siswa tentang Proses
15 - 16 April 2019, yang telah dilakukan di Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Teluk
SMA Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Keramat adalah Metode Deskriptif. Menurut
Sambas, peneliti mengamati dalam proses Nawawi bahwa metode deskriptif merupakan
pembelajaran ada beberapa siswa sering izin suatu prosedur untuk pemecahan masalah
keluar kelas, ada yang berbicara dengan yang diselidiki dalam penelitian dengan
teman sebangku diluar konteks materi menggambarkan ataupun melukiskan
pelajaran, dan ada beberapa siswa yang keadaan subyek ataupun obyek penelitian
mengantuk dalam proses pembelajaran. baik itu individu, lembaga, dan lain
Tetapi banyak juga siswa yang sebagainya pada waktu sekarang berdasarkan
memperhatikan guru menjelaskan dan fakta-fakta yang sebagaimana adanya
beberapa siswa juga aktif bertanya. dilapangan (Nawawi, 2015:67).
Menurut Nawawi, ada tiga bentuk
penelitian deskriptif, salah satunya yang

3
digunakan dalam penelitian ini adalah Studi sejarah (wajib) kelas XI IPA dan IPS. Selain
Survey (Survey Studies) (Nawawi, 2015:68). itu yang menjadi sampel dalam penelitian ini
Peneliti menggunakan bentuk ini bertujuan adalah siswa kelas XI IPA dan IPS yang
untuk mencari data-data dan fakta untuk berjumlah 42 orang.
mengetahui “Persepsi Siswa Tentang Proses Angket yang telah disebarkan kepada 42
Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 siswa yang telah diinterprestasikan dalam
Teluk Keramat Kabupaten sambas”. Dalam bentuk kualitatif berupa kata-kata. proses
penelitian ini yang menjadi subyek yaitu analisis data yaitu setelah data terkumpul dan
siswa atau peserta didik kelas XI IPA dan diperoleh dari responden, maka data
IPS. Populasi jumlah dari keseluruhan siswa ditabulasikan kedalam bentuk grafik yang
sebanyak 210 orang, yang dijadikan sampel merupakan data hasil penyebaran angket.
sebanyak 42 orang atau 20% dari jumlah Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi
populasi. Hal ini berdasarkan pendapat Sejarah:
Arikunto yang mengungkapkan bahwa, “jika Menurut Ibu bagaimanakah proses
subyek penelitian kurang dari 100, maka pembelajaran yang baik?
lebih baik diambil semuanya dan Proses pembelajaran yang baik adalah
penelitiannya merupakan penelitian populasi. proses pembelajaran yang PAIKEM
Tetapi jika jumlahnya lebih besar dari 100, (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau Efektif, Menyenangkan). Selain itu proses
lebih (Arikunto, 2006:134). Teknik pembelajaran yang baik tentu harus
pengambilan sampel yang digunakan dalam berpegang kepada RPP yang sudah dibuat,
penelitian ini menggunakan teknik ada kesesuaian antara tujuan pembelajaran
proportional random sampling yaitu dengan kompetensi dasar, pelaksanaan, dan
pengambilan sampel sistem acak. evaluasinya sehingga apa yang disampaikan
Guna memperoleh data yang diperlukan bisa dipahami siswa dan tujuan yang telah
untuk memecahkan masalah dalam penelitian direncanakan bisa tercapai.
ini, maka perlu digunakan teknik Menurut Ibu apakah siswa dapat menerima
pengumpulan data yang tepat, agar dapar materi/bahan ajar?
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Siswa dapat menerima materi dengan
Adapun teknik pengumpulan data yang baik tergantung bagaimana cara
digunakan dalam penelitian ini adalah penyampaian, materinya, dan jam
observasi langsung, observasi tidak langsung, pelajarannya. Apabila cara penyampaian
studi dokumenter (Nawawi, 2015:101). materinya baik, maka baik pula penerimaan
Adapun alat pengumpul data yaitu angket, siswa terhadap materi dan sebaliknya. Begitu
pedoman wawancara, dan dokumentasi. juga dengan jam pelajaran, biasanya jam
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelajaran yang letaknya diakhir kebanyakan
pengelolaan data adalah sebagai berikut: siswa mengantuk dan tidak bersemangat
a. Mengumpulkan data melalui wawancara mengikuti pelajaran.
dan angket. Menurut ibu apakah hasil dari proses
b. Memeriksa data yang telah pembelajaran sudah sesuai dengan target
dikumpulkan. yang diharapkan?
c. Menganalisis data yang telah Proses pembelajaran yang diharapkan
dikumpulkan. kadang-kadang sesuai dengan target yang
d. Menyimpulkan hasil penelitian diharapkan dan kadang-kadang tidak,
tergantung kelas dan siswanya, karena setiap
HASIL PENELITIAN DAN kelas daya serap siswa berbeda-beda.
PEMBAHASAN Apakah siswa antusias menyimak dan
Hasil mendengarkan pelajaran?
Sumber dalam penelitian ini yaitu ibu Untuk antusias dari siswa sendiri
Sumiati, S.Pd selaku guru mata pelajaran biasanya tergantung pada materi apa yang

4
disampaikan. Selain itu tergantung pada Melakukan evaluasi diakhir
media yang digunakan dan cara pembelajaran kadang-kadang melakukan
penyampaiannya, terkadang siswa kadang-kadang tidak, hal ini dikarenakan
memperhatikan terhadap materi yang biasanya materi yang disampaikan belum
disampaikan, tetapi ada juga siswa yang tidak selesai, dan biasanya waktu untuk melakukan
memperhatikan dengan materi yang evaluasi tidak cukup. Itulah kenapa kadang-
diajarkan. kadang melakukan evaluasi, dan kadang-
Metode apakah yang Ibu gunakan dalam kadang tidak.
proses pembelajaran pada materi sumpah
pemuda? Pembahasan
Metode yang digunakan biasanya yaitu Persepsi siswa mengenai tujuan
metode pembelajaran ceramah plus (plus pembelajaran yang dilakukan oleh guru
tanya jawab dan tugas, plus diskusi dan sejarah di kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
tugas, plus demonstrasi dan latihan). Keramat.
Apakah metode yang selalu Ibu gunakan Menurut Djamarah dan Aswan
berdampak terhadap hasil pembelajaran? menyatakan bahwa, tujuan dalam proses
Dampak metode yang digunakan pembelajaran merupakan komponen utama
tersebut dalam hasil pembelajaran yaitu dapat yang dapat mempengaruhi komponen
membuat siswa jadi lebih aktif, dan dapat pengajaran lainnya seperti materi pelajaran,
melatih public speaking siswa. kegiatan belajar mengajar, metode
Menurut Ibu bagaimanakah penggunaan pembelajaran, alat, sumber, dan alat evaluasi
metode pembelajaran yang tepat? (.Djamarah dan Aswan, 2014: 42).
Penggunaan metode pembelajaran yang Data hasil penelitian dari 42 siswa,
tepat yaitu metode pembelajaran yang dapat terdapat 25 siswa dengan persentase
membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan (59,52%) yang menyatakan bahwa guru
inovatif. Selain itu penggunaan metode yang sering melakukan tujuan pembelajaran
tepat tentunya harus disesuaikan dengan diawal proses pembelajaran dimulai. Adapun
Kompetensi Dasar, harus sesuai dengan sebanyak 24 siswa yang menyatakan mereka
keadaan siswa, dan juga harus sesuai dengan mengerti dengan tujuan pembelajaran yang
situasi kelas. disampaikan oleh guru sejarah dengan
Media apakah yang sering Ibu gunakan persentase (57,14%). Selain itu terdapat 21
dalam proses pembelajaran pada materi siswa dengan persentase (50%) menyatakan
sumpah pemuda? bahwa tujuan pembelajaran dengan materi
Media yang sering digunakan dalam yang disampaikan oleh guru sejarah sudah
proses pembelajaran adalah media visual sesuai.
gerak (film,), media cetak (buku, dan modul), Dari data penelitian diatas dapat
media infocus/proyektor dan powerpoint, dan disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai
lain-lain sesuai dengan Kompetensi Dasar. tujuan pembelajaran oleh guru sejarah telah
Apakah dengan menggunakan media tersebut baik dengan rata-rata persentase (79,76%),
dapat mempermudah Ibu dalam menjelaskan yang diperkuat dengan pernyataan siswa
materi sumpah pemuda dalam pembelajaran? bahwa guru sering menyampaikan tujuan
Dengan menggunakan media yang pembelajaran, siswa mengerti dengan tujuan
sudah disiapkan tersebut sangat pembelajaran yang disampaikan, dan tujuan
mempermudah dalam menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang
bahkan siswa lebih mudah untuk memahami disampaikan.
materi yang disampaikan dan membuat siswa Persepsi siswa mengenai materi
tidak bosan. pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Apakah ibu melakukan evaluasi setelah sejarah di kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
mengadakan proses pembelajaran? Keramat.

5
Materi pembelajaran menjadi sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran,
penting dalam proses belajar mengajar tentu saja metode yang digunakan oleh guru
karena sebagai suatu sumber belajar bagi dalam proses pembelajaran sudah tepat, hal
peserta didik. Menurut Djamarah dan Aswan ini dibuktikan dengan terdapat 19 siswa
mengungkapkan bahwa, bahan pelajaran menyatakan metode yang digunakan oleh
merupakan substansi yang akan disampaikan guru sudah tepat dengan persentase
dalam proses pembelajaran dikelas (45,24%).
( Djamarah, dan Aswan, 2014:43). Data penelitian diatas dapat disimpulkan
Data hasil penelitian dari 42 siswa, bahwa metode dalam pembelajaran yang
terdapat 30 siswa dengan persentase dilakukan oleh guru sejarah yaitu sudah
(71,43%) menyatakan bahwa meteri yang cukup baik dengan persentase (70,53%),
disampaikan oleh guru dapat mereka yang diperkuat dengan pernyataan siswa
mengerti. Adapun sebanyak 25 siswa yang bahwa guru sering menggunakan metode
menyatakan guru sangat menguasai materi pembelajaran, guru menggunakan metode
pembelajaran dengan persentase (59,52%). yang bervariasi, guru menggunakan metode
Selain itu terdapat 19 siswa dengan yang membuat bersemangat mengikuti
persentase (45,24%) menyatakan bahwa pembelajaran, dan metode yang dilakukan
contoh yang diberikan oleh guru sesuai guru sudah tepat.
dengan materi yang disampaikan. Persepsi siswa mengenai media pembelajaran
Data hasil penelitian diatas dapat yang dilakukan oleh guru sejarah di kelas XI
disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai SMA Negeri 1 Teluk Keramat.
materi pelajaran yang dilakukan oleh guru Media pembelajaran merupakan suatu
sejarah sudah baik dengan rata-rata alat untuk menyampaikan informasi atau
persentase (81,54%), yang diperkuat dengan salah satu alat komunikasi yang digunakan
pernyataan siswa bahwa mereka mengerti guru dalam proses pembelajaran, media
dengan materi yang disampaikan, guru pembelajaran dapat berupa audio visual,
menguasai materi pelajaran, dan contoh yang audio dan lain sebagainya yang dapat
diberikan sesuai dengan materi pelajaran. memotivasi siswa dalam belajar.
Persepsi siswa mengenai metode Data hasil penelitian dari 42 siswa,
pembelajaran yang dilakukan oleh guru terdapat 32 siswa dengan persentase
sejarah di kelas XI SMA Negeri 1 Teluk (76,11%) menyatakan bahwa guru selalu
Keramat. menggunakan media laptop, infocus, dan
Menurut Djamarah dan Aswan papan tulis dalam proses pembelajaran.
menyatakan bahwa, metode pembelajaran Adapun sebanyak 18 siswa menyatakan guru
merupakan cara yang digunakan untuk menggunakan media yang bervariasi dengan
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang persentase (42,86%). Selain itu terdapat 20
telah ditetapkan (Djamarah dan Aswan, siswa dengan persentase (47,62%)
2014: 46) menyatakan bahwa media yang digunakan
Data hasil penelitian dari 42 siswa, guru bisa menarik minat siswa untuk belajar
terdapat 21 siswa dengan persentase (50%) sejarah. Terdapat 25 siswa dengan persentase
menyatakan bahwa guru sering menggunakan (59,52%) menyatakan media digunakan oleh
metode pembelajaran. Adapun sebanyak 17 guru dapan emudahkan mereka untuk
siswa yang menyatakan guru menggunakan memahami materi pelajaran. Selanjutnya
metode pembelajaran yang bervariasi dengan terdapat 28 siswa menyatakan bahwa dengan
persentase (40,48%). Selain itu terdapat 26 menggunakan media dapat membuat mereka
siswa dengan persentase (61,90%) lebih fokus dalam pembelajaran dengan
menyatakan metode yang digunakan guru persentase (66,67%).
membuat mereka bersemangat dalam Data penelitian diatas dapat disimpulkan
mengikuti proses pembelajaran. Metode yang bahwa, dalam hal media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dapat membuat mereka dilakukan oleh guru sejarah yaitu sudah baik

6
dengan persentase (80,47%), dan diperkuat dan tujuan yang disampaikan sesuai dengan
dengan pernyataan siswa bahwa selalu materi yang diajarkan.
menggunakan media yeng bervariasi, dapat Adapun persepsi siswa terhadap materi
menarik minat belajar siswa, serta dapat pelajaran yang dilakukan oleh guru sejarah di
membuat mereka fokus dalam pembelajaran. kelas XI di SMA Negeri 1 Teluk Keramat
Persepsi siswa mengenai evaluasi sudah baik, karena guru mengusai materi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru pelajaran, serta memberikan contoh yang
sejarah di kelas XI SMA Negeri 1 Teluk sesuai dengan materi dan penjelasan dari
Keramat. guru dapat dimengerti oleh siswa.
Menurut Rusman menyatakan bahwa, Dalam hal metode pembelajaran yang
evaluasi pembelajaran merupakan suatu cara dilakukan oleh guru sejarah ini cukup baik,
penilaian untuk melihat serta mengetahui karena metode yang digunakan oleh guru
ketercapaian tujuan pembelajaran dan proses sejarah bisa membuat siswa menjadi
pembelajaran yang telah dilaksanakan bersemangat dalam belajar, dikarenakan guru
(Rusman, 2016:78). menggunakan metode yang bervariasi dan
Data hasil penelitian dari 42 siswa, mengerti dalam memilih metode yang tepat
terdapat 18 siswa dengan persentase untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
(42,86%) menyatakan bahwa guru jarang media pembelajaran yang dilakukan oleh
melakukan evaluasi menggunakan penilaian guru sejarah dikelas XI SMA Negeri 1 Teluk
observasi, pengetahuan, dan keterampilan. Keramat sudah baik, dikarenakan guru
Adapun sebanyak 23 siswa yang menyatakan menggunakan media laptop, infocus, papan
guru jarang melakukan evaluasi diakhir tulis dan lain-lain dalam proses
pelajaran dengan persentase (54,76%). Selain pembelajaran. Media yang dilakukan oleh
itu terdapat 20 siswa dengan persentase guru dapat membuat mereka bersemangat
(47,62%) menyatakan bahwa evaluasi yang mengikuti pelajaran dan memudahkan
biasa diberikan oleh guru sangat sesuai mereka memahami materi pelajaran.
dengan materi pelajaran. Dalam hal evaluasi pembelajaran ini, guru
Data penelitian diatas dapat disimpulkan sejarah kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
bahwa evaluasi yang dilakukan oleh guru Keramat sudah dikatakan melakukan evaluasi
sejarah sudah dikatakan melakukan evaluasi pembelajaran cukup baik. Selain itu evaluasi
pelajaran cukup baik dengan persentase yang diberikan oleh guru sangat sesuai
(71,82%), yang di perkuat pernyataan siswa dengan materi pelajaran, walaupun Guru
bahwa guru memberikan evaluasi sangat jarang melakukan evaluasi menggunakan
sesuai dengan materi pelajaran penilaian observasi, pengetahuan,
keterampilan, untuk mengetahui hasil
SIMPULAN DAN SARAN pembelajaran dan siswa juga membenarkan
Simpulan bahwa guru jarang melakukan evaluasi
Setelah melakukan analisis data melalui diakhir pelajaran.
pembahasan, maka langkah selanjutnya yaitu
menarik kesimpulan dari hasil penelitian Saran
yang telah dilaksanakan. Adapun hasil Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian,
penelitian sebagai berikut: ada beberapa saran yang ingin peneliti
Mengenai tujuan pembelajaran yang sampaikan sebagai berikut: (1) Hendaknya
dilakukan oleh guru, menurut persepsi siswa siswa lebih serius dalam mengikuti proses
guru sejarah sudah melakukannya dengan pembelajaran sejarah dengan sangat baik,
baik dan diperkuat dengan jawaban siswa lebih memperhatikan guru dan lebih
yang menyatakan bahwa guru sering termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. (2)
menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain Hendaknya guru melaksanakan pembelajaran
itu siswa juga mengerti dengan tujuan dengan lebih baik lagi karena hasil dari
pembelajaran yang disampaikan oleh guru penelitian ini menunjukkan bahwa menurut

7
siswa pembelajaran yang dilaksanakan oleh Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum dan
guru sejarah sudah baik, alangkah baiknya Pembelajaran (cetakan ke-2). Jakarta:
ditingkatkan lagi. (3) Hendaknya guru dalam Kencana Prenada Media Group.
pemilihan metode dan media pembelajaran
harus lebih mempertimbangkan apakah Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor
metode dan media yang digunakan sesuai yang Mempengaruhinya. Jakarta:
dengan materi yang akan disampaikan. (4) Rineka Cipta
Hendaknya guru sejarah lebih bisa
menajemen waktu supaya bisa melakukan Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
evaluasi disetiap akhir jam pelajaran supaya Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
dapat melihat ketercapaian dari Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
pembelajaran. (5) Hendaknya peneliti juga Suranto Aw. (2011). Komunikasi
membuat lembar pengamatan pada saat guru Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
memulai proses pembelajaran berlangsung,
dan peneliti harus jeli melihat apa-apa saja
yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran. (6) Hendaknya pihak sekolah
lebih memperhatikan kompetensi dari tenaga
pendidiknya, supaya tujuan pendidikan lebih
besar akan tercapai.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.

Desmita. (2014). Psikologi perkembangan


Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya

Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Aswan Zain.


(2014). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta

Nawawi, Hadari. (2015) Metode Penelitian


Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press

Pemerintah Indonesia. (2003). Undang


Undang Republik Indonesia Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003. Jakarta: sekretariat Negara

Pemerintah Indonesia. (2005). Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta:
Sekretariat Negara

Rusman. (2016). Model-Model


Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo
Persada

Anda mungkin juga menyukai