Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsyabila Sukmaningrum (27)

Kelas : XII MIPA 3


PENGGOLONGAN HUKUM

HUKUM DI GOLONGKAN BERDASARKAN :

1. WUJUD

A. Tertulis.
Hukum Tertulis adalah hukum yang dituliskan atau dicantumkan dalam perundang -
undangan. Hukum tertulis ada 2 yaitu :
 Hukum tertulis yang dikodifikasikan. Contoh :
-Kitab Undang-undang Hukum Pidana ( KUHP ),
-Kitab Undang Undang Hukum Perdata ( KUHPdt ),
-Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

 Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan. Contoh:


-Undang-undang ( UU ),
-Peraturan Pemerintah ( PP ),
-Keputusan Presiden (Kepres).

B. Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis yaitu hukum yang tidak dituangkan/ dicantumkan dalam
peraturan Perundang-undangan. Contoh hukum tidak tertulis :
-Hukum adat,
-Hukum agama,
-Hukum Adat,
-Perjanjian,
-Hukum Kebiasaan,
-Pidato Presiden,

2. RUANG

A. Lokal
Hukum Lokal (Daerah), hukum yang berlaku di bagian wilayah negara tertentu.
Contoh hukum lokal adalah :
-Peraturan Daerah
-Hukum adat Minangkabau (Hukum Waris menurut hukum adat
Minangkabau dalam suku Chaniago di Nagari Guguak VIII),
-Hukum adat Batak (Marhori-hori Dinding/marhusip. Pembicaraan antara kedua
belah pihak yang melamar dan yang dilamar, terbatas dalam hubungan kerabat
terdekat dan belum diketahui oleh umum)
-Hukum adat Jawa (Perhitungan kalender, mengatur tentang usaha, hajatan besar,
bahkan waktu yang baik untuk pindah rumah)
-Hukum adat Sunda (upacara adat Masa Kehamilan, Masa Kelahiran, Masa
Anak-anak, Perkawinan, Kematian),
-Hukum adat Papua (pelaku yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia
dalam kecelakaan lalu lintas adalah diminta untuk mengganti kerugian dengan uang
dan ternak babi), dll

B. Nasional
Hukum Nasional, hukum yang berlaku di negara tertentu. Contoh hukum nasional di
Indonesia antara lain
-Hukum Agraria (UU No. 5/1960),
-Hukum Perkawinan (UU No. 1/1974).
-UUD 1945

C. Internasional
Hukum Internasional, hukum yang mengatur hubungan antar dua negara atau lebih.
Contoh hukum Internasional adalah
-Hukum asing, hukum yang berlaku di negara tertentu di luar negeri,
-Hukum perdata Internasional
-Konvensi PBB

3. WAKTU

A. Ius Contitutum.
Ius constitutum adalah hukum yang telah berlaku dalam masyarakat pada saat ini.
Contoh dari hukum Ius Constitutum:
-Hukum tentang perlingdungan keamanan pada konsumen ketika melakukan
transaksi jual beli secara online.
-Hukum tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan pembudi daya ikan dan
petambak garam.
-Hukum tentang pengendalian impor atau ekspor barang yang diduga berasal dari
pelanggaran hak kekayaan intelektua.
-Undang - Undang Dasar 1945 yang saat ini berlaku

B. Ius Contituendum.
Ius Consituendum adalah hukum yang diharapkan akan ada dan berlaku pada
masyarakat di masa depan. Berikut adalah contoh dari hukum constituendum:
-Hukum tentang perlindungan data-data pribadi.
-Hukum tentang penyelesaian konflik agraria.
-RPP tentang tindakan pengamanan perdagangan, antidumping, dan imbalan.
-Rancangan Undang - Undang

C. Hukum Antar Waktu


Hukum antar waktu adalah peraturan hukum dan keputusan hukum yang mengatur
suatu peristiwa yang menyangkut hukum yang berlaku saat ini dan hukum yang
berlaku di masa lalu. Contohnya :
-Keadilan, berlaku selama - lamanya.
-Pasal aturan peralihan UUD 1945 sebelum amandemen.
-Tahun 1964 ada UU lalu lintas devisa (Penduduk indonesia dilarang mempunyai
alat - alat pembayaran luar negeri tanpa izin,namun sekarang tidak berlaku lagi
dengan adanya uu devisa baru tahun 1976)

4. PRIBADI

A. Satu Golongan
Hukum satu golongan yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi satu
golongan tertentu. Contoh :
-Hukum satu golongan: Pada masa penjajahan hukum yang mengatur khusus
golongan timur asing.
-Hukum Islam hanya berlaku untuk penduduk muslim
-Hukum Adat Minahasa berlaku untuk penduduk suku Minahasa
-Pada masa penjajahan  hukum yang mengatur khusus golongan timur asing

B. Semua
Hukum yang berlaku untuk semua golongan. Contoh :
-Undang - Undang Dasar
-Undang - Undang
-Peraturan Pemerintah

C. Hukum Antar Golongan


Hukum yang menentukan ketentuan-ketentuan hukum mana yang akan diberlakukan
dalam hubungan hukum antara orang-orang/pihak-pihak yang tunduk pada hukum
yang berbeda.Contoh :
-GHR (Gemende Huwelijken Regeling) atau Peraturan Pemerintah Hndia
Bekanda tentang Perkawinan Beda Agama
-Pernikahan antar Suku yang memiliki ketentuan mengenai calon mempelai,
Contoh Suku Jawa dan Suku Sunda

              

Anda mungkin juga menyukai