PENDOKUMENTASIAN
Kelas : 2 Reguler C
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusunan makalah berjudul “PENDOKUMENTASIAN PERAWATAN KHUSUS
KELUARGA” dapat selesai tepat pada waktunya.
1. Yuli Mulyanti,SKp. MKes sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan.
2. Nurdiana SKp. MSc. sebagai dosen pembimbing mata kuliah Dokumentasi Keperawatan
3. Teman – teman mahasiswa kelas 2 reguler C Prodi D III Keperawatan yang telah
membantu dalam penyusuan makalah ini.
Saran dan kritik yang konstruktif sangat penyusun harapkan demi perbaikan makalah
selanjutnya. Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
A. Konsep Keluarga..................................................................................................................3
BAB III.........................................................................................................................................24
PENUTUP....................................................................................................................................24
A. Simpulan............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................25
iii
BAB I
1
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
2
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu antara lain:
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui Konsep Keluarga.
2. Untuk mengetahui Konsep Keperawatan Keluarga saat pendokumentasian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
a. Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
b. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
c. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
4
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
7
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan pelayanan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mulai pengkajian sampai
evaluasi. Pelayanan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat promotif, preventif,
kuratif, serta rehabilitatif.
b. Pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi kebutuhan,
menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan, dan melaksanakan pendidikan
kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat secara mandiri.
c. Konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan konseling atau
bimbingan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
d. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama dengan
berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian masalah kesehatan di keluarga
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga dalam pencegahan
primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut.
a. Pencegahan Primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang penting dalam upaya
pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara hidup sehat.
b. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini terjadinya penyakit pada
kelompok risiko, diagnosis, dan penanganan segera yang dapat dilakukan oleh
perawat. Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga
segera dapat dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah
mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Peran
8
perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining, melakukan
pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan.
c. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan mengurangi luasnya dan
keparahan masalah kesehatan, sehingga dapat meminimalkan ketidakmampuan dan
memulihkan atau memelihara fungsi tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi.
Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan
luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi secara fisik,
sosial, emosional.
2. Tujuan Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
1. memiliki perilaku sehat, meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
2. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3. hidup dalam lingkungan sehat;
4. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.
9
3. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas adalah sebagai berikut.
a. Paradigma sehat
Berdasarkan prinsip paradigma sehat Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
b. Pertanggungjawaban wilayah
Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban, wilayah Puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c. Kemandirian masyarakat
Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat Puskesmas mendorong kemandirian hidup
sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. Pemerataan
Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara
adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
e. Teknologi tepat guna
Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
f. Keterpaduan dan kesinambungan
Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, Puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) lintas program dan lintas sektor, serta melaksanakan
sistem rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
5. Kategori Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan
kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja
dan kemampuan penyelenggaraan. Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya, Puskesmas
dikategorikan menjadi, Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan pedesaan, serta
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Puskesmas kawasan perkotaan merupakan Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi
kawasan yang memenuhi paling sedikit tiga (3) dari empat (4) kriteria kawasan perkotaan
sebagai berikut.
11
a. Aktivitas penduduknya lebih dari 50% pada sektor nonagraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa.
b. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah beradius 2,5 km, pasar dengan radius 2
km, memiliki rumah sakit beradius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel.
c. Lebih dari 90% rumah tangga memiliki listrik.
d. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan.
a. Aktivitas penduduknya lebih dari 50% (lima puluh persen) pada sektor agraris.
b. Memiliki fasilitas antara lain sekolah beradius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit beradius lebih dari 5 km, serta tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel.
c. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%.
d. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas.
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut.
a. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau,
atau pesisir.
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi dari
ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada
sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca.
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
6. Upaya Kesehatan
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi
dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
12
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi, pelayanan promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, gizi, serta pencegahan dan
pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan,
pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, dan/atau rawat
inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dan
standar pelayanan.
Untuk melaksanakan upaya kesehatan, Puskesmas harus menyelenggarakan, manajemen
Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat, dan
pelayanan laboratorium.
2. Sasaran KPLDH
Sasaran dari pelaksanaan Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati
adalah setiap penduduk yang berdomisili di wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta termasuk aspek kesehatan lingkungan disekitar rumahnya.
13
3. Format Pengkajian KPLDH
14
15
16
17
18
4. Perencanaan KPLDH
Perencanaan Kegiatan Ketuk Pintu Layani dengan Hati meliputi
a. Pengumpulan Data
19
a) Melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan menggunakan e- formulir;
b) Pendataan dilakukan oleh petugas kesehatan dan dapat dibantu oleh mahasiswa
kesehatan yang didampingi oleh kader kesehatan;
c) Pendataan dilakukan berbasis IT yang menggunakan dukungan software khusus;
d) Sasaran pendataan adalah setiap anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
atau setiap kepala keluarga;
e) Rumah yang sudah dilakukan pendataan diberikan stiker ketuk pintu layani
dengan hati;
b. Pengolahan Data
a) Merekapitulasi data yang sudah terkumpul
b) Melakukan coding terhadap data
c) Melakukan editing terhadap data
d) Melakukan klasifikasi terhadap data
c. Analisa Data
a) Data dianalisa berdasarkan variabel sasaran (kebutuhan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya berdasarkan rasio yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan,
jumlah penduduk yang ada, fasilitas, sarana dan sumber daya manusia yang ada di
lingkungan masyarakat, tingkat kesakitan dan angka kunjungan warga ke fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama, besaran dana kapitasi, peta sebaran
masalah, besaran masalah, trend masalah kesehatan dan lain-lain)
b) Menggunakan software SPSS untuk menganalisa variabel secara kuantitatif baik
univariat, bivariat maupun multivariat untuk mencari masalah kesehatan,
hubungan antar variabel dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan.
c) Dapat menggunakan analisa kualitatif baik melalui wawancara individu maupun
Focus Group Discussion (FGD).
d. Perumusan Masalah Kesehatan
Hasil analisa secara kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mendapatkan rumusan
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjayang terdiri dari prioritas masalah
kesehatan, kemungkinan penyebab masalah kesehatan prioritas dan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan.
20
e. Penapisan Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang didapatkan dari analisa dapat ditapis lagi dengan pendekatan
individu dan komunitas.
f. Rencana Kerja bersama
Tahap akhir dari perencanaan adalah menentukan plan of action
Penyelenggaran Ketuk Pintu Layani dengan Hati, yaitu:
a) Puskesmas dan dokter serta tenaga kesehatan lainnya menyusun rencana kerja
mengacu pada pedoman / acuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat
b) Dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang bertanggungjawab bersama warga
menyepakati jadwal kegiatan.
c) Menyusun rencana kerja bersama untuk menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat secara terpadu dan lintas sektoral dalam bentuk plan of action (POA).
d) Menyepakati rencana kerja bersama yang telah disusun.
5. Implementasi Pelayanan
Kegiatan pada tahap implementasi Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani
Dengan Hati terdiri dari 2 (dua) pendekatan yaitu ;
a. Implementasi untuk penanggulangan masalah kesehatan individu/keluarga, terdiri dari;
a) Melakukan pemantauan status kesehatan dan tumbuh kembangsetiap anggota
keluarga secara berkala (skrining) melalui kunjungan rumah (home visit).
b) Memberikan penyuluhan & motivasi agar keluarga selalu menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam bentuk edukasi dan konseling personal (home
education);
c) Merawat anggota keluarga yang sakit (home care) termasuk dengan terapi
komplementer, (pemanfaatan keanekaragaman hayati) oleh petugas yang
terlatih,serta paliatif carebagi keluarga yang membutuhkan dan pemanfaatan
pangan sehat.
21
d) Melakukan pembinaan kesehatan lingkungan termasuk makanan jajanan dan
adanya potensi timbulnya penyakit menular & pengendalian penyakit tidak
menular pada kelompok khusus di masyarakat (home surveilance);
e) Melakukan rujukan kasus sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku serta
tingkat severity termasuk pelayanan kegawatdaruratan.
f) Memberdayakan masyarakat agar cermat menggunakan obat (GEMA CERMAT)
b. Implementasi untuk penanggulangan masalah kesehatan masyarakat terdiri dari:
a) Kemitraan
b) Kerjasama lintas program dan lintas sektora
c) Teknologi tepat guna dan
d) Pemberdayaan
Kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh tim KPLDH antara lain yaitu;
22
Penyuluhan P4K (program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi)
Melakukan skrining
Pemantauan ASI ekslusif
Deteksi dini kekerasan pada bayi
Melakukan pijat bayi
Menilai status gizi
Memeriksa tanda kelainan tumbuh kembang
Menilai status cairan dan elektrolit
Menilai pemenuhan status nutrisi
Mengobservasi status respirasi
Caregiver support
Perawatan mata
Mengajarkan orang tua bayi tentang pemenuhan makanan dan minum
Mengajarkan orang tua bayi cara perawatan bayi dirumah
Mengajarkan orang tua bayi cara pencegahan infeksi
Mengajarkan orang tua bayi cara attachment promotion
Kanggoro care
Mengajarkan orang tua bayi cara mengatasi bayi tersedak
Mengajarkan orang tua bayi cara memandikan bayi
Mengajarkan orang tua bayi cara perawatan tali pusat
Mengajarkan orang tua bayi tanda-tanda infeksi
Mengajarkan orang tua bayi cara pemberian obat (bila
mendapatkan program pengobatan)
Konseling laktasi
Breast care
Penyuluhan kelompok ibu yang memiliki bayi
Pemberian immunisasi
Pendampingan kelompok pendukung ibu (KP ibu)
23
Penyuluhan tentang immunisasi
Mengajarkan tentang Vulva hygine
Mengajarkan tentang Breast care
Pemantauan KB pasca persalinan
Perawatan luka post partum
Kunjungan rumah untuk pemantauan status kesehatannya
Penyuluhan tugas keluarga sesuai tahap perkembangan keluarganya
Konseling kebutuhan KB
Emosional support
Parenting promotion
Vehicle safety promotion
Pencegahan post partum blues (depresi post partum)
Penyuluhan perlindungan dan dukungan dari kekerasan pada anak
Mendengar aktif
Pemberian obat
Reduksi kecemasan
Penanganan asma pada anak
Mengajarkan mekanisme koping yang adaptif
Mengajarkan P3K
Pencegahan jatuh dan kecelakaan
6. Evaluasi
a. Evaluasi Penyelenggaraan Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dilakukan oleh
masing-masing sektor penyelenggara.
b. Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan proses penilaian dalam rangka pencapaian
tujuan penyelenggaraan untuk mengetahui perkembangan dan hambatan dalam
pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan Penyelenggaraan Program Ketuk
Pintu Layani Dengan Hati.
c. Evaluasi pelaksanaan kebijakan, program, serta kegiatan Penyelenggaraan Program
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
24
d. Hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan, program, serta kegiatan Penyelenggaraan
Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati digunakan sebagai bahan masukanbagi
penyusunan kebijakan, program, serta kegiatan untuk tahun berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik. Jakarta : Salemba
Medika.
W.H.O. 1990. Evaluasi Program Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Depkes RI.
Friedman, M.M, Bowden, V.R. & Jones, E.G. 2003. Family nursing: Research, Theory &
Departemen Kesehatan RI. 2003. Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta:
26
27