NO. BP : 1910623005
PARALEL : 01
Tugas Pemuliaan
• Ripitabilitas dapat digunkan untuk mengetahui sifat apa saja bagi individu yang memiliki
lebih dari satu catatan performan
• Dapat digunakan dalam seleksi untuk performan untuk individu yang sama
• Heritabilitas digunkan untuk menentukan rasio dari warisan genetik terhadap warisan
fenotip total
• Ripitabilitas dapatr digunkan untuk menaksir kemampuan produksi dalam masa produktif
seekor ternak
• Konsep ripitabilitas didasarkan pada produksi terrnak pada bebrapa periode produksi selama
ternak tersebut masih hidup
• Nilai ripitabilitas menunjukan suatu kemungkinan sifat tersebut diulang selama ternak-
ternak tersebut hidup. Nilainya berkisar antara 0 sampai satu. Nilai ripitabilitas selalu lebih besar
atau sama dengan nilai heritabilitas.
Digunakan untuk menduga nilai ripitabilitas sifat dari kelompok dimana setiap individu hanya
memiliki dua catatan penampilan.
1910622017
Paralel 03
Ripitabilitas adalah hubungan antara produksi pertama dengan produksi berikutnya pada individu
tersebut diamati sebagai pengulangan penampilan produksi yang biasa.
Ripitabilitas diperlukan untuk menaksir nilai maksimum yang dapat dicapai heritabilitas, menaksir
kemampuan produksi dalam masa produktif seekor ternak, untuk meningkatkan ketelitian seleksi,
apabila nilai repitabilitas suatu karakteristik tinggi, maka dalam seleksi calon bibit, ternak dapat
dipilih berdasarkan fenotipiknya (karakteristik yang kita ukur).
Digambarkan dengan grafik yang digunakan untuk menerangkan heritabilitas dengan garis regresi.
Apabila hanya ada pengaruh faktor lingkungan permanen maka repitabilitas akan lebih tinggi
dibandingkan dengan heritabilitas. Repitabilitas tinggi artinya pengaruh faktor lingkungan temporer
tiak dipentingkan. Dalam keadaan demikiandimungkinksn menggunakan satu catatan produksi akan
cukup hemat untuk menaksir produksi di waktu yang akan datang, demikian juga untuk repitabilitas
rendah.
Karena genotip seekor ternak tidak berubah selama hidupnya, maka dalam pengamatan berulang
pengaruh genotype yang sama berlaku, sedang perubahan (keragaman) yang timbul antara
beberapa pengamatan disebabkan oleh perubahan dalam pengaruh factor lingkungan yng berbeda.
Apabila tersedia lebih dari dua catatan produksi per individu, maka repitabilitas ditaksir dengan
menghitung korelasi antara semua pasangan catatan, kemudian dirata-ratakan. Pada umumnya
repitabilitas lebih mudah penaksirannya karena dapat dilakukan (dibandingkan heritabilitas) atas
dasar catatan produksi yang diulang dalam satu generasi yang sama tanpa menunggu generasi
berikut berproduksi seperti pada penaksiran heritabilitas. Dengan menghitung korelasi antar catatan
telah daoat ditaksir repitabilitas, tanpa ada catatan silsilah ternak. Oleh karena hal inilah maka
sementara menunggu terkumpulnya data, heritabilitas ditaksir nilai maksimumnya melalui
penaksiran ripitabilitas.
t = Va + Vd + Vi + Vep
Va + Vd + Vi + Vep + Vet