Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunianya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan Judul
“SOPAN SANTUN DALAM BERINTERAKSI TERHADAP DOSEN , ADEK KELAS
DAN KAKAK KELAS“
Kami juga mengucapkan banyak Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami di dalam penyusunan Makalah ini. Terlebih kepada ibu Dosen kami yang
telah membantu kami di dalam mengarahkan Makalah kami ini ke arah yang lebih baik.
Kami mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca sebagai bahan evaluasi
kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk
bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Umum...........................................................................................1
C. Tujuan Khusus..........................................................................................1
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dimata semua nilai kesopanan merupakan nilai yang sangat mempengaruhi
terhadap nilai lain terhadap penilaian seseorang. Meskipun seseorang mempunyai
harta banyak, otak yang pandai dan wajah yang menawan, tetapi tidak mempunyai
nilai kesopanan dalam kesehariannya itu, sudah tentulah dia akan dikatakan orang
yang tidak baik. Maka pantaslah jika kesopanan itu dijadikan penilaian terhadap baik
buruknya seseorang.
Didalam perkembangan zaman serta kemajuan teknologi ini menyertai
merosotnya nilai-nilai kesopanan seorang murid kepada gurunya. Tentunya itu
merupakan suatu persoalan yang jika dibiarkan akan mempunyai banyak dampak
negatif terhadap budaya bangsa Indonesia itu sendiri.
Jika kita lihat sejarah orang-orang terdahulu mereka sangat menjaga nilai kesopanan
terhadap guru mereka. Lantas apa yang membuat nilai kesopanan itu menjadi
menurun dizaman sekarang ini. Mungkinkah budaya kesopanan itu akan hilang jika
zaman tersbut berganti. Lantas apa yang membuat murid zaman sekarang kurang
menjaga kesopanan terhadap guru mereka.
Kemudian juga tidak kalah penting lembaga pendidikan juga mempuyai
pengaruh dalam mendidik para siswanya dan menanamkan nilai kesopanan. Sebuah
lembasga pendidikan harusnya tidak hanya mengajarkan supaya anak didiknya
menjadi orang pandai saja, tetapi juga harus mendidik anak didiknya agar mempuyai
karakter yang menjunjung tinggi nilai kesopanan.
B. TUJUAN UMUM
Diharapkan Kepada Mahasiswa/i Mampu memahami dan memaknai arti dalam sopan
santun itu sendiri terutama dalam berinteraksi terhadap sesama maupun orang lain.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk menjelaskan arti dari sopan santun itu sendiri
2. Untuk menjelaskan seberapa pentingnya bersopan santun terhadap sesama.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari – hari, karena
dengan menunjukan sikap santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan
keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia berada. Dalam kehidupan
bersosialisasi antar sesama manusia, sudah tentu kita memiliki norma-norma / etika-etika
dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dalam hal ini sopan santun dapat
memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang
lain.
Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia
didalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut.
Setelah kita mengetahui pengeretian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap sopan santun
patutlah dilakukan dimana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan,
tempat, dan waktu karena sopan santun bersifat relatif dimana yang dianggap sebagai norma
sopan santun berbeda-beda disetiap tempatnya, seperti sopan santun dalam lingkungan
rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut kita lakukan dimanapun
tempat kita berada, kita akan selalu dihormati, dihargai, dan disenangi keberadaan kita oleh
orang lain.
Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita
berada.
Volume Suara
• Sesuaikan volume (tinggi-rendahnya suara, keras-lembutnya suara) dengan tempat, waktu
dan suasana yang ada.
• Jangan mengangkat suara terlalu tinggi/keras di depan orang yang lebih kita hormati .
Bahasa dan Susunan Kata
• Pakailah bahasa dan susunan kata yang baik, benar dan menarik hati. Singkat tapi jelas dan
terarah.
• Jangan terlalu memaksakan diri untuk mempergunakan kata¬kata asing, jika karena tidak
terpaksa betul. Hindari kesan dibuat-buat, karena ingin tampak intelek atau terpelajar
(berpendidikan).
Jangan Egoistis.
• Dalam berbicara, jangan Sampai terlalu menonjol-nonjolkan diri sendiri, serba aku, egois
itu hanya sikap orang tak berbudi.
• Jangan memborong atau memonopoli pembicaraan, sehingga orang lain tidak punya
kesempatan.
bergurau atau sedang marah). Jangan pula saling mengumpat atau saling menghina .
• Jangan biasa bersitegang urat leher, ngotot-ngototan, debat kusir atau ingin menang sendiri .
Memotong Pembicaraan
• Kalau terpaksa harus memotong pembicaraan orang lain.
• lakukanlah dengan sopan, wajar dan tepat pada waktunya. Menjawab pertanyaan harus
mempergunakan ungkapan yang jelas dan terarah, sehingga memuaskan si penanya. Jangan
berbelit-belit.
• Jika terpaksa harus menyanggah pendapat orang lain lakukanlah dengan cara yang baik dan
tidak menyinggung perasaan.
Faktor factor yang mempengaruhi kurangnya sopan santun dalam lingkungan remaja
Faktor Internal
Individu
Keluarga
Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor utama hilangnya atau berkurangnya sopan santun
kalangan remaja. Lingkungan yang buruk akan cenderung menghasilkan prilaku seorang
remaja yang buruk.faktor lingkungan yang mempengaruhi hilangnya rasa sopan santun pada
remaja diantaranya Adat istiadat atau kebiasaan, kelompok atau geng, kepercayaan. Dan lain
sebagainya.
Sosial media
Kemajuan teknologi dan informasi memiliki pengaruh positif untuk memudahkan atau
memfasilitasi kebutuhan seseorang. Akan tetapi, dengan kemajuan tehnologi banyak
membawa pengaruh buruk terhadap kurangnya sopan santun dikalangan remaja. Sebagai
contoh yaitu pergaulan bebas. Dengan kemajuan teknologi informasi remaja dengan mudah
mengakses vidio atau foto-foto pornografi.
Faktor eksterna
Hilangnya atau berkurangnya rasa sopan santun dikalangan remaja yaitu masuknya
budaya barat. Pengaruh budaya barat yang diberikan kepada bangsa Indonesia membuat para
remaja mencoba melakukannya, karena budaya barat dan budaya kita sangatlah berbeda.
Sebagai contoh budaya barat seorang anak memanggil orangtuanya sendiri dengan sebutan
nama. (KMY)
Perilaku yang sangat baik dapat membantu Anda memiliki hubungan yang lebih baik
dengan orang yang Anda kenal, dan orang-orang yang akan Anda temui. Jika Anda ingin
memiliki sopan santun, maka Anda harus menguasai etika makan, etika menelepon, serta
mempelajari etika dasar, yang meliputi bersikap sopan dan menahan pintu untuk orang lain.
Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang yang berinteraksi dengan Anda, dan Anda
juga mendapat rasa hormat dari orang yang berinteraksi dengan Anda.
Praktekkan sikap dasar kesopanan.
Katakan "Tolong" dan "Terima kasih," bila harus, bahkan kepada pelayan di
McDonald's. Orang lain akan melihat ketika Anda bersikap sopan dan hormat terhadap
mereka, dan hal itu adalah sesuatu yang berharga.
Selain itu, ucapkan "maafkan saya atau permisi" ketika Anda tidak sengaja menabrak
seseorang, atau jika Anda ingin meninggalkan tempat acara sosial untuk sementara.
Anda tidak harus menjadi seorang pria untuk menahan pintu tetap terbuka. Jika
seseorang akan memasuki pintu segera setelah Anda, berhentilah sejenak dan tahan pintu itu.
Katakan "Silakan duluan, tuan/nyonya," jika orang tersebut adalah orang asing; jika bukan,
sebutkan namanya sebagai ganti tuan atau nyonya.
Jika Anda tidak yakin apakah orang tersebut akan menghargainya jika pintu ditahan atau
tidak, tanyakan dengan sopan. Katakan, "Bolehkah saya membukakan pintu untuk Anda?"
Hal ini memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk menerima atau menolak.
Jaga volume suara Anda serendah mungkin namun tetap dapat didengar dengan baik
oleh orang lain, dan jangan menggunakan bahasa gaul atau tidak baku (misalnya "kayak,"
"eh," "terus..." dan seterusnya). Ingatlah bahwa orang-orang di sekitar Anda tidak semuanya
tuli, sehingga Anda tidak perlu berbicara seakan-akan Anda berteriak. Mereka mungkin
berpikir bahwa Anda seorang yang kasar.
- Jika memungkinkan, cobalah untuk menggunakan pilihan kata yang lebih baik. Misalnya,
daripada mengatakan "nongkrong", cobalah untuk mengucapkan "berkumpul".
- Jangan membicarakan topik yang tidak sopan di depan umum, seperti fungsi tubuh, gosip,
lelucon kotor, kata-kata umpatan, atau apapun yang tidak ingin didengar ibu atau seseorang
yang Anda sukai untuk keluar dari mulut Anda.
- Jangan menyela atau menyanggah orang lain ketika ia sedang berbicara. Berlatihlah
menjadi pendengar yang baik, dan berbicaralah pada giliran Anda.
Jika Anda berada di kereta atau bus yang penuh sesak dan Anda melihat seseorang
yang kesulitan untuk berdiri (seperti orang tua, wanita hamil, atau seseorang yang membawa
banyak barang), tawarkan tempat duduk Anda untuknya. Mengatakan sesuatu seperti, "Pak,
saya akan senang jika Anda mau duduk di kursi saya" dapat membuat situasi menjadi tidak
terlalu canggung untuk orang tersebut. Jika ia menolak, bersikaplah murah hati; katakan,
"Mohon jangan ragu untuk memberitahu saya jika kamu berubah pikiran."
Ketahui cara menyapa orang lain.
Baik Anda sedang berada dalam situasi yang tidak formal ataupun formal, mengakui
keberadaan orang lain adalah nilai dasar dari sopan santun (kelalaian untuk melakukan hal ini
dapat dianggap sebagai penghinaan dalam kebanyakan situasi). Berikut ini adalah hal-hal
yang harus dilakukan:
Jika Anda menyapa seseorang yang Anda kenal sebagai anggota keluarga atau teman
dekat, maka itu cukup dengan sebuah salam yang tidak formal. Hal ini dapat
sesederhana seperti "Hei, bagaimana kabarmu?"
Jika Anda menyapa seorang lansia, rekan bisnis, pemimpin gereja, atau kenalan
formal lainnya, tetaplah berbicara dengan bahasa yang resmi kecuali Anda diminta
untuk mekakukan yang sebaliknya. Sapalah orang lain menggunakan gelarnya (seperti
"Ny. Jeny" atau "Pendeta Andreas"), atau gunakan "pak" atau "bu". Hindari bahasa
gaul seperti "hei" atau "hai", dan cobalah untuk berbicara dengan kalimat yang
lengkap. Sesuatu seperti "Halo, Ny. Jeny. Bagaimanakah kabar Anda hari ini?" adalah
perkataan yang pantas.
1.Senyum
adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan
di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum
untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang.
2.Salam
adalah cara bagi seseorang (juga binatang) untuk secara sengaja mengkomunikasikan
kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk menunjukkan perhatian, dan/atau untuk
menegaskan atau menyarankan jenis hubungan atau status sosial antar individu atau
kelompok orang yang berhubungan satu sama lain
3.Sapa
A. KESIMPULAN
B. Saran
OLEH:
KELOMPOK 6