(PERAWATAN DI RUMAH)
Oleh : Kelompok 2
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas dengan
judul “Perawatan Dirumah (Home Care)”. Kami berterima kasih kepada Ibu Lindawati
Simoranggkir,S.Kep,.Ns,.M.Kes selaku pembimbing yang telah memberikan arahan kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendri maupun orang yang
membacannya. Sebelumnya kami mohon maaf apa terdapat kesalahan kata- kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan di rumah atau home care merupakan suatu komponen dari perawatan
kesehatan yang komprehensif, dimana pelayanan kesehatan diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka dengan maksud untuk meningkatkan, memelihara,
memulihkan dan memaksimalkan tingkat kemandirian dibidang kesehatan sambil
mengurangi dampak dari cacat dan sakit termasuk pada penyakit-penyakit terminal
(Swanson, 1997).
Perawatan di rumah merupakan bagian dari proses keperawatan keluarga, bagi klien
yang tidak memerlukan rawat inap, yaitu sebagai tindak lanjut dari tindakan keperawatan
unit rawat jalan atau Puskesmas (Stanhope and Jeanette, 1992). Perawatan di rumah
merupakan kunjungan rumah yang dilakukan oleh perawat, dilaksanakan untuk
membantu individu, keluarga dan masyarakat, mencapai kemandirian dalam menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi. Lamanya kunjungan rumah disesuaikan dengan kebutuhan
klien (Sherwen and Carol, 1991).
2.2 Nilai-nilai Utama Home Care
Nilai-nilai utama home care menurut Tribowo (2012) adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan pelayanan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/ TIM yang
memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengapliaksikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara
terus menerus
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnose keperawatan
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnose keperawatan yang
dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan dan
penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarga terhadap intervensi
keperawatan
8. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarga akan pelayanan yang bermutu melalui
manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan dan koordinasi dengan
sumber-sumber di kounitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang
dilakukan anggota tim saling mendukung
10. Mengembangkan kemampuan professional dan berkontrubusi pada pertumbuhan
kemampuan professional tenafa yang lain
11. Berpartisipasii dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan.
1. Program Home Care dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin
mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien dan transportasi serta
konsumsi keluarga.
2. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit.
3. Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri.
4. Makin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah, sehingga tugas merawat orang
yang sakitsiasanya dilakukan ibu terhambat, oleh karena itu perlu kehadiran perawat
untuk menggantikannya.
B. Bagi perawat
1. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang
tetap sama.
2. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik.
3. Pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi keluarga,
sehingga kepuasan kerja perawat meningkat.
Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Pelayanan Home Care Menurut
Aziz, Palu, & Ahri (2018) dalam penelitiannya di Puskesmas Layang, Makassar, faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam pelayanan home care sebagai berikut:
1. Sosialisasi
Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu supaya lebih dikenal,
dipahami, dihayati oleh masyarakat. Dalam hal ini sosialisasi layanan kesehatan
home care adalah upaya memasyarakatkan layanan home care supaya lebih
dikenal dan diminati oleh masyarakat. Berdasarkan temuan penelitiannya, dari 67
(100%) responden yang memiliki penilaian positif akan sosialisasi ternyata
terdapat 50 (74.6%) responden yang memiliki minat positif akan pemanfaatan
home care. Sehingga dikatakan sosialisasi dapat menimbulkan minat, hal ini
terbukti karena minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Fasilitas layanan
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk
memberi kemudahan kepada konsumen untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas
sehingga kebutuhan konsumen dapat dipenuhi(7). Fasilitas layanan home care
disini adalah ketersediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan
pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 54
(73.0%) responden yang menyatakan fasilitas layanan baik dan memiliki minat
positif akan home care. Hal ini disebabkan oleh adanya pengalaman yang baik
dimasa lampau. Individu telah menggunakan layanan home care sebelumnya, dan
tercipta kepuasan akan fasilitas layanan tersebut sehingga minat muncul saat ada
stimulus atau saat ada kebutuhan berikutnya.
Minat seseorang dapat dimunculkan dengan cara menghubungkan dengan
pengalaman-pengalaman yang lampau, dengan adanya fasilitas layanan yang baik
dalam home care memungkinkan timbulnya kepuasan pada masyarakat pengguna
layanan home care.
Fasilitas layanan memang dimaksudkan untuk memberi kemudahan
kepada konsumen untuk melaksanankan aktifitasaktifitas sehingga kebutuhan
konsumen dapat terpenuhi. Selain itu terdapat pula responden yang menyatakan
fasilitas layanan kurang namun menunjukkan minat positif akan pemanfaatan
home care yaitu sebanyak 8 (44.4%) responden. Hal ini disebabkan oleh adanya
kemudahan dalam pemanfaatan home care. Meski fasilitas layanan mencakup
banyak hal seperti pelayanan petugas, peralatan kesehatan, pengobatan bahkan
ambulance, namun home care juga memberikan kemudahan lain. Dalam
penelitian ini terdapat pula responden yang menyatakan fasilitas baik namun
memiliki minat negatif akan layanan home care yaitu sebanyak 20 (27.0%)
responden. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kebutuhan akan layanan home
care. Meskipun terdapat kesan yang baik akan pengalaman menggunakan layanan
home care namun minat menggunakan home care akan muncul bila ada stimulus
atau rangsangan. Stimulus tersebut berupa kebutuhan akan layanan home care.
Aziz, Palu, & Ahri (2018) mengatakan bahwa, berpengaruh tidak
signifikannya fasilitas layanan home care terhadap minat masyarakat dalam
pemanfaatan home care pada penelitian ini diakibatkan oleh pengalaman
masyarakat saat menggunakan layanan home care sebelumnya menimbulkan
ketidakpuasan. Sehingga saat ada kebutuhan / stimulus dimasa mendatang minat
tidak dapat dimunculkan. Ketidakpuasan akan fasilitas layanan pada pengalaman
sebelumnya memberikan dampak ketidak munculan minat masyarakat.
4. Citra
Citra atau image merupakan gambaran tentag mental, ide yang dihasilkan
oleh imaginasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh seseorang,
organisasi atau sebagainya. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai
kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual, dan merupakan
pandangan atau persepsi (Ruslan, 2005) dalam Aziz, Palu, & Ahri (2018).
Berdasarkan hasil penelitian Aziz, Palu, & Ahri (2018) terdapat 51
(75.0%) responden dengan citra positif menunjukkan minat positif terhadap
layanan home care. Hal ini dikarenakan citra didasari oleh kepercayaan dan image
yang baik tentang layanan home care. Kepercayaan sendiri berawal dari adanya
Informasi yang baik sehingga memunculkan kesan yang baik pula. Sehingga
individu atau masyarakat menaruh kepercayaan atau pandangan yang baik akan
layanan home care. Pada saat ada stimulus atau kebutuhan masyarakat, minat
akan muncul untuk menggunakan layanan home care. “Proses akumulasi dan
amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan
mengalami proses cepet atau lambat untuk membentuk opini publik yang lebih
luas, yaitu sering dinamakan citra”. Sehingga pandangan individu atau citra
seseorang dapat berpengaruh besar terhadap munculnya sebuah minat untuk
memanfaatkan layanan kesehatan home care.
Aziz, Palu, & Ahri (2018) mengatakan bahwa berpengaruh tidak
signifikannya citra terhadap minat masyarakat dalam pemanfaatan home care di
puskesmas Layang Makassar pada penelitian ini disebabkan oleh tidak adanya
kepercayaan akan layanan home care. Citra yang buruk pada pengalaman
sebelumnya berdampak tidak adanya minat masyarakat akan layanan home care.
1. Vital sign
2. Memasang nasogastric tube
3. Memasang selang susu besar
4. Memasang cateter
5. Penggantian tube pernafasan
6. Merawat luka decubitus
7. Suction
8. Memasang peralatan O2
9. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pemasangan infus maupun obat
11. Pengambilan preparat
12. Pemberian huknah/laksatif
13. Kebersihan diri
14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
16. Pendidikan kesehatan
17. Konseling kasus terminal
18. Konsultasi/telepon
19. Fasilitasi ke dokter rujukan
20. Menyiapkan menu makanan
21. Membersihkan tempat tidur pasien
22. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
Kompetensi dasar yang harus dimiliki perawat dalam melakukan tindakan home care,
diantarnya adalah:
1. Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologis dan patologi tubuh secara umum.
2. Melaksanakan pemberian obat kepada klien/ pasien
3. Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan klien atau pasien.
4. Menunjukkan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik
5. Menunjukkan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak dan lansia sesuai dengan tingkat
perkembangan
6. Menunjukkan kemampuan melayani klien/ pasien berpenyakit ringan
7. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasien/ klien yang penyakit ringan
8. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
9. Memahami kontinum sehat-sakit
10. Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum dimasyarakat
11. Memahmi peningkatan kesehatan dan pelayana kesehatan umum
12. Memahami pemberian obat
13. Memaahami kemampuan interpersonal dan massa
14. Prinsip-prinsip perkembangan manusia
15. Memahami tahp-tahap perkermbangan manusia
16. Dewasa muda
17. Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahap perkembangan
18. Mehami tentang stress
19. Memahami kebutuhan dasar manusia
20. Memahami tentang kesehatan reproduksi
21. Memahami perilaku empatik
22. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
23. Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/ pasien
24. Melakukan pemberikan nutrisi
25. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
26. Melakukan tugas sesuai dengan etika keperawatan dan kaidah hukum
Kompetensi Perawat Home Care, diantaranya sebagai berikut:
1. Beberapa peran perawat untuk keperawatan dirumah mencakup:
a. Pemberian pelayana kesehatan (care giver)
b. Pemberian advokasi kepada klien dan keluarga
c. Mengkoordinir pelayanan dan pengelolaan kasus
d. Melakukan negosiasi
e. Melakukan inovasi
f. Berperaan sebagai anggota profesi kesehatan
2. Kompetensi perawat sebagai pengelola keperawatan
3. Sebagai manajer kasus, perawat mempunyai tugas mengelola asuhan keperawatan pada
klien dan keluarga di rumah secara efektif dan efisien
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien dan keluarga di rumah
5. Perawat sebagai peneliti dalam pelayanan keperawatan di rumah
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan home care antara lain:
1.Institusi pemerintah
Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung dilakukan adalah
dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi,balita maupun
lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan Puskesmas. Klien yang dilayani
Puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah.Di Amerika dilakukan oleh
visiting nurse.
2. Institusi sosial
Melaksanakan pelayanan home care dengan suka reladan tidak memungut biaya.
Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan penyandang dananya
dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah pada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pengabdian pada Tuhan.
3.Institusi swasta
a. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk
melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (Misalnya pada post partum normal
hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana caranya menyusui, cara
merawat tali pusat, merawat luka perineum yang benar dan senam post partum) belum
dilaksanakan dengan optimum, sehingga kemandirian ibu masih kurang.
b. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang di rawat di
rumah sakit.
c. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di rumah sakit tentu memerlukan
biaya yang besar.
d. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan
meningkatkan kepuasan klien maupun perawat (Suardana, 2001)
Menurut Bukit (2008) ada beberapa pemberi layanan home care, diantaranya adalah:
1. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter harus
sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan kepada pasien.
Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe pelayanan dan peralatan yang
dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan
fungsional, aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
2. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak
langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang membutuhkan
kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang termasuk dalam direct care
mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka, injeksi, pemasangan dan penggantian
kateter, dan terapi intravena. Direct care juga mencakup tindakan mengajarkan pada
pasien dan keluarga bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care
terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe
perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan sebagai konsultan untuk personil
kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia perawatan di rumah sakit.
3. Physical Therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada
pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung dan tidak
langsung. Perawatan langsung meliputi: penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol
spastisitas, latihan berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan
tidak langsung meliputi konsultasi dengan petugas home care lain dan berkontribusi
dalam konferensi perawatan pasien.
4. Speech Pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien mengembangkan dan
memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa. Speech pathologist juga bertugas
memberi konsultasi kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta
mengatasi masalah gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :
a. mengomunikasikn rencana kegiatan kunjungan rumah kepada berbagai pihak yang
terkait
b. melakukan kunjungan rumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan:
Bertemu orang tua atau wali klien atau anggota keluarga lainnya
Membahas permasalahan klien
Melengkapi data
Mengembangkan komitmen orang tua atau wali klien atau anggota keluarga
lainnya
Menyelenggarakan konseling keluarga apabila memungkinkan
Merekam dan menyimpulkan hasil kegiatan.
3. Evaluasi
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:
a. Mengevaluasi proses pelaksanaan kunjungan rumah
b. Mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan hasil kunjungan rumah, serta komitmen
orang tua, wali dan anggota keluarga lain
c. Mengevaluasi penggunaan data hasil kunjungan rumah dalam pengentasan masalah
klien
d. Analisis terhadap keberhasilan penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap
penanganan kasus, khususnya pengentasan masalah klien
5. Tindak lanjut
a. Mempertimbangkan apakah diperlukan kunjungan rumah ulang atau lanjutan
b. Mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan menggunakan data hasil kunjungan
rumah yang lebih atau akurat.
6. Laporan
Pada tahap ini pembimbing atau konselor melakukan kegiatan:
a. Menyusun laporan kegiatan home visit
b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait
c. Mendokumentasikan laporan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan di rumah atau home care merupakan suatu komponen dari perawatan
kesehatan yang komprehensif, dmana pelayanan kesehatan diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka dengan maksud untuk meningkatkan, memelihara,
memulihkan dan memaksimalkan tingkat kemandirian dibidang kesehatan sambil
mengurangi dampak dari cacat dan sakit termasuk pada penyakit-penyakit terminal.
Beberapa pemberi layanan home care, diantaranya adalah: Dokter, Perawat, Physical
Therapit, Speech Pathologist, Social Worker (Pekerja Sosial), Homemaker/ Home Health
AideAdapun tahap-tahap kunjungan rumah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Analisis hasil evaluasi, Tindak lanjut, Laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin. 2014. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: Rajawali Pers.
Kementerian Kesehatan R. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI, Jakarta; 2014.
Tribowo, C. 2012. Home Care Konsep Kesehatan Masa Kini. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Bukit, E. 2008. Perawatan Kesehatan di Rumah. Repository Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Rahmi U, Ramadhanti D. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Manajemen
Pelayanan Hospital Homecare Di Rsud Al-Ihsan Jawa Barat. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia. 2017;3(1):78-82.
Widiyawati, Wiwik. (2020). Keperawatan Komunitas 2. Malang: Literasi Nusantara