Anda di halaman 1dari 19

PELAYANAN LANSIA DENGAN NURSING HOME DAN HOME CARE

OLEH :

TINGKAT 3.3 /SEMESTER V


D-III KEPERAWATAN

I GEDE DWI YASA SUGIHARTA P07120017091


NI MADE AYU LEONI AURA PUTRI P07120017105
NI PUTU ERNA EKA YANTI P07120017119

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini puji syukur tepat pada waktunya yang berjudul “
Pelayanan Lansia dengan Nursing Home dan Home Care” .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan
demi kesempurnaan makalah ini..
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa merestui segala usaha kita. Amin.

Denpasar, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2

1.3 Tujuan Tulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelayanan lansia dengan Home care................................. 3

2.2 Sasaran Nursing Home dan Homecare Lansia.................................... 4

2.3 Pendekatan Pelayanan Home Care dan Nursing Home....................... 4

2.4 Peran Anggota Keluarga terhadap Lansia........................................ 6

2.5 Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia............................................ 7

2.6 Peran Perawat Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Keperawatan

Kesehatan di Rumah................................................................................. 8

2.7 Kegiatan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah.................... 9

2.8 Ruang Lingkup Home Care................................................................ 11

2.9 Melakukan Perawatan di Rumah bagi Usia Lanjut............................ 11

BAB III PENUTUP


iii
3.1 Simpulan.............................................................................................. 12

3.2 Saran.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang sangat penting.
Manusia melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hidup yang sehat. Menurut
Pasal 47 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan
bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan.

Menurut depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa homecare adalah pelayanan


kesehatan yang berkesinabungan dan komprehensif diberikan kepada individu ,
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Sistem pelayanan kesehatan untuk usia
lanjut secara umum terbagi menjadi 2, yang berbasis rumah-sakit (hospital-based) dan
berbasis komunitas (community-based), dengan berbagai kekhususannya, yaitu
perawatan di rumah (home care).

Perawatan di rumah untuk usia lanjut adalah suatu upaya pelayanan kesehatan
secara menyeluruh (baik segi promosi, prevensi, kurasi, dan rehabilitasi) untuk pasien
usia lanjut yang dilakukan oleh tenaga medik/paramedik di rumah pasien, dengan
keterlibatan anggota keluarga lain yang tinggal di rumah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.

a. Apa pengertian dari pelayanan lansia dengan Home care dan Nursing
Home?
b. Apa sasaran Nursing Home dan Homecare Lansia?
c. Apa saja pendekatan pelayanan Home Care dan Nursing Home pada Lansia?
d. Bagaimana peran anggota keluarga terhadap Lansia?
1
e. Bagaimana peran keluarga dalam perawatan Lansia?
f. Apa saja peran perawat dalam menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan
di rumah?
g. Bagaimana Kegiatan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah?
h. Apa saja Ruang Lingkup Home Care?
i. Bagaimana cara Melakukan Perawatan di Rumah bagi Usia Lanjut?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui apa pengertian dari pelayanan lansia dengan Home care dan Nursing
Home
b. Mengetahui apa sasaran Nursing Home dan Homecare Lansia
c. Mengetahui apa saja pendekatan pelayanan Home Care dan Nursing Home pada
Lansia
d. Mengetahui bagaimana peran anggota keluarga terhadap Lansia
e. Mengetahui bagaimana peran keluarga dalam perawatan Lansia
f. Mengetahui apa saja peran perawat dalam menyelenggarakan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah
g. Mengetahui bagaimana Kegiatan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah
h. Mengetahui apa saja Ruang Lingkup Home Care
i. Mengetahui bagaimana cara Melakukan Perawatan di Rumah bagi Usia Lanjut

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelayanan lansia dengan Home care dan Nursing Home
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan
keperawatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang berasal dari
spesialisasi kesehatan tertentu yang berfokus pada asuhan keperawatan individu
dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, memepertahankan
dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, emosi pasien.
Menurut depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa homecare adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komprehensif diberikan kepada
individu , keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Sistem pelayanan kesehatan untuk usia lanjut secara umum terbagi menjadi
2, yang berbasis rumah-sakit (hospital-based) dan berbasis komunitas
(community-based), dengan berbagai kekhususannya, yaitu perawatan di rumah
(home care).
Perawatan di rumah untuk usia lanjut adalah suatu upaya pelayanan
kesehatan secara menyeluruh (baik segi promosi, prevensi, kurasi, dan
rehabilitasi) untuk pasien usia lanjut yang dilakukan oleh tenaga
medik/paramedik di rumah pasien, dengan keterlibatan anggota keluarga lain
yang tinggal di rumah. Perawatan di rumah secara prinsip dapat dilakukan oleh
siapa saja, mulai dari tenaga kesehatan profesional (dokter, perawat, fisioterapis),
ahli gizi, care-giver, hingga pekerja sosial. Yang penting adalah bahwa untuk
melakukan perawatan usia lanjut di rumah siapapun harus dibekali prinsip-prinsip
pelayanan kesehatan bagi usia lanjut yang bersifat paripurna dan interdisiplin.
Menurut ANA (1992) nursing home adalah perpaduan perawat kesehatan
masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih dari perawat spesialis yang

3
terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti perawat gerontologi, perawat
psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat kesehatan masyarakat, dan perawat
medikal – bedah.
Perawatan kesehatan di rumah adalah sektor yang mengalami pertumbuhan
paling cepat dalam sistem pelayanan kesehatan.  Layanan perawatan kesehatan
rumah dapat berupa perawatan yang berkelanjutan atau hanya kadang-kadang,
menurut kebutuhan lansia terhadap pelayanan ini. Pelayanan ini diberikan oleh
perusahaan swasta untuk provid atau oleh organisasi daerah atau lembaga perawat
non provid yang berunjung ke rumah-rumah. Pelayanan yang diberikan termasuk
asuhan keperawatan, fisioterapi, terapi okupasi, terapi bicara, pekerjaan sosial,
dan pelayanan bantuan untuk perawatan kesehatan rumah
2.2 Sasaran Nursing Home dan Homecare Lansia
Adapun sasaran dari home care bagi lansia ini (Nugroho, 2008), antara lain:
1. Lanjut usia 60 tahun ke atas.
2. Lanjut usia yang tinggal sendiri dan lanjut usia yang tinggal bersama keluarga
baik keluarganya sendiri maupun keluarga pengganti.
3. Lanjut usia yang mengalami hambatan, seperti lanjut usia yang sakit, lanjut
usia penyandang cacat, lanjut usia uzur dan lain-lain.
4.   Lanjut usia yang terlantar atau miskin.
2.3 Pendekatan Pelayanan Home Care dan Nursing Home pada Lansia
Menurut America Medicine Association, home care merupakan penyedia
peralatan dan jasa pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah yang bertujuan
untuk memulihkan dan mempertahankan secara maksimal tingkat kenyamanan
dan kesehatan. Dalam kasus apa pun efektivitas perawatan berbasis rumah
membutuhkan upaya kolaboratif pasien, keluarga, dan profesional. Pendekatan
perawatan pada lansia di rumah menggunakan pendekatan yang holistik
(biologi/fisik, psikososial, sosial, spiritual) di antaranya :
1. Pendekatan Biologi/Fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan objektif, kebutuhan,
kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan
fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan di
kembangkan, serta penyakit yang dapat di cegah atau ditekan

4
progresivitasnya. Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat
dibagi atas dua bagian, yaitu :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fiaiknya masih mampu
bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-
hari masih mampu melakukan sendiri di rumah.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan
fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui
dasar perawatan klien lanjut usia ini, terutama hal-hal yang berhubungan
dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya di
rumah. Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah
timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi dapat timbul bila
kebersihan kurang mendapat perhatian.
2. Pendekatan Psikososial
Perawatan mempunyai peran penting untuk melakukan pendekatan
edukatif pada klien lanjut usia, perawat home care harus selalu memegang
prinsip Tripple, yaitu sabar, simpatik, dan service. Pada dasarnya klien lanjut
usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkingan,
keluarga, termasuk perawat yang memberikan perawatan. Dalam memberikan
pelayanan, perawatan hpmw care harus selalu menciptakan suasanan yang
aman, tidak gaduh, memberikan mereka melakukan kegiatan dan hobi yang
dimilikinya dalam batas kemampuan. Perawat home care memotivasi
semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa
putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan sebagai alibat adti ketidakmampuan
fisik, dan kelainan yang dideritanya. Hal itu perlu dilakukan karena perubahan
psikologi yang terjadi karena semakin lanjut usia. Perubahan-perubahan ini
meliputi gejala-gejala seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang
baru terjadi, berkirangnya kegairahan atau keinginan, penongkatan
kewaspadaan, dan perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk
tidur di waktu siang.
3. Pendekatan Spiritual
Perawat home care membantu klien untuk lebih mendekatkan diri pada
Tuhan demi memperoleh ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya

5
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam keadaan sehat maupun sakit.
Pendekatan perawat home care pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap
fisik saja, melainkan perawat home care lebih dituntut menemukan pribadi
klien lanjut usia melalui agama mereka.
4. Pendekatan Psikologis
Pendekatan home care memberitahukan kepada klien agar klien
biberikan motivasi dan dukungan berupa komunikasi terapeutik, yaitu
memberi pujian ketika klien menuruti semua prosedur pengobatan, termasuk
kepatuhan memakan makanan yang direkomendasikan karena lanjut usia juga
membutuhkan motivasi dalam hidupnya untuk semangat dalam
menjalaninnya. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan keluarga untuk
menghindari kecacatan atau kecelakaan pada lansia yaitu :
a) Menyediakan keset agar lantai tidak licin.
b) Membersihkan lantai yang licin agar tidak ditumbuhi lumut.
c) Memberikan pegangan pada tembok agar lansia tidak jatuh saat
berjalan.
d) Memberikan pengawasan kepada lansia saat beraktifitas.
e) Mebatasi aktivitas lansia agar tidak kecapekan.
2.4 Peran Anggota Keluarga terhadap Lansia
Dalam melakukan perawatan terhadap lansia, setiap anggota keluarga
memiliki peranan yang sangat penting. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh anggota keluarga dalam melaksanakan peranannya terhadap lansia yaitu :
a. Melakukan pembicaraan terarah
b. Mempertahankan kehangatan keluarga
c. Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia
d. Membantu dalam hal transportasi
e. Membantu memenuhi sumber-sumber keuangan
f. Memberi kasih saying
g. Menghormati dan menghargai
h. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku lansia
i. Memberi kasih sayang, menyediakan waktu serta perhatian
j. Jangan menganggapnya sebagai beban

6
k. Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama
l. Mintalah nasihatnya dalam peristiwa-peristiwa penting
m. Mengajaknya dalam acara-acara keluarga
n. Membantu mencukupi kebutuhannya
o. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah
termasuk pengembangan hobi
p. Memantu mengatur keuangan
q. Mengupayakan sarana transportasi untuk kegiatan mereka termasuk rekreasi
r. Memeriksakan kesehatan secara teratur
s. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat
t. Mecegah terjadinya kecelakaan, baik di dalam mupun di luar rumah
u. Pemeliharaan kesehatan usia lanjut adalah tanggung jawab bersama
v. Memberi perhatian yang baik terhadap orang tua yang sudah lanjut usia maka
anak-anak kita kelak akan bersikap yang sama.
2.5 Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia
Keluarga merupakan support system bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatannya. Peranan keluarga dala, perawatan lansia antara lain menjaga
atau merawatan lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental,
mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, serta memberikan motivasi dan
memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia
a Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia
Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggung jawab yang harus
diacapai oleh keluarga dalam setian tahap perkembangannya. Keluarga
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan biologis, imperatif (saling
mengutakan), budaya dan aspirasi, serta nilai-nilai keluarga.
Tugas perkembangan keluarga berkaitan dengan lansia antara lain:
(1) Mengenal masalah kesehatan lansia
(2) Mengambil keputusan yang tepat untuk mengataasi masalah kesehatan
pada lansia
(3) Merawat anggota keluarga lansia
(4) Memodifikasi lingkungan fisik dan psikologis sehingga lansia dapat
beradaptasi terhadap proses penuaan terrsebut

7
(5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial dengan tepat
sesuai dengan kebutuhan lansia
b Alasan Lansia Perlu Dirawat di Lingkungan Keluarga
(1) Keluarga merupakan unit pelayanan keperawatan dasar
(2) Tempat tinggal keluarga merupakan lingkugan atau tempat alamiah
dan damai bagi lansia, apabila keluarga tersebut harmonis
(3) Kesejahteraan keluarga dan kemampuan keluarga untuk menentukan
diri sendiri merupakan prinsip-prinsip unuk mengarah kepada
pengambilan keputusan
(4) Pengambilan keputusan yang terkait dengan kesehatan keluarga
merupakan kesepakatan antara keluarga dan pemberi pelayanan
kesehatan
(5) Perawat kesehatan masyarakat memberikan pelayanan kesehatan
utama kepada keluarga untuk mempertahakankan dan meningkatkan
kesehatan
(6) Pelayanan kesehatan sekunder dan terseier dilakukan apabila
perawatan kesehatan dilakukan oleh keluarga dengan bimbingan
tenaga kesehatan
(7) Proses keperawatan dapat memfasilitasi pengambilan keputusan
yang terkait dengan kesehatan
(8) Kontrak keluarga dan perawat dalam pelayanan keperawatan
merupakan cara yang efektif untuk mencapai tujuan
(9) Konseling dan pendidikan kesehatan merupakan cara untuk
mengarahkan interaksi keluarga dan perawat
(10) Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah oleh keluarga atau
lansia dengan perawat ahli di dalam keperawatan lansia dengan
perawat ahli daidalam keperawatan lansia sebagai pemberi
pelayanan, konselor, pendidik, pengelola, fasilitator dan koordinator
pelayanan kepada lansia.
2.6 Peran Perawat Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Keperawatan Kesehatan
di Rumah
(1) Manajer kasus

8
(2) Pelaksana/pemberi asuhan
(3) Konselor
(4) Kolaboraor
(5) Pembela (advocate)
(6) Penemu kasus dan melakukan rujukan
(7) Penata lingkungan rumah
(8) Peneliti
2.7 Kegiatan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah
(1) Melaksanakan manajemen kasus
Yang dilakkukan perawat saat melaksanakan majamenen kasus antara lain:
(a) Seleksi kasus dan kontrak inform concern
Melakukan seleksi kasus dan melakukan konrak informed concern
terkait dengan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Kasus
prioritas antara lain :
1. Lansia dengan masalah (penyakit degeneratif, penyakit kronis,
gangguan fungsi atau perkembangan organ)
2. Lansia risiko tinggi
3. Lansia Neglect
4. Lansia Pasca Perawatan di RS
(b) Pengkajian kebutuhan pelayanan
Melakukan pengkajian kebutuhan pelayanan dan potensi
lansia/keluarga mencakup
1. Kondisi fisik lansia untuk menentukan tindakan yang diperlukan,
seperti pemasangan infus, pemberian oksigen terapi fisik atau
perlatan lain
2. Kondisi psikologis dan kognitif lansia untuk menentukan kebutuhan
dukungan emosional
3. Status sosial ekonomi keluarga untuk menentukan kebutuhan dan
kemampuan mengakses pelayanan kesehatan
4. Pola perilaku dan ADL lansia terkait dengan program diet,
penggunaan obat, istirahat dan latihan, untuk mementukan apakah
perlu rujukan atau pelayanan kesehatan lainnya

9
5. Kemampuan keluarga, support system dan sumber-sumber yang
tersedia di keluarga maupun di masyarakat.
(c) Merencanakan kebutuhan pelayanan klien
Membuat perencanaan, penyediaan , pelayanan (bersama lansia,
keluarga, tim) yaitu :
1. Membuat rencana tindakan diakitkan dengan pembiayaan yang
diperlukan
2. Menyeleksi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat sesuai
kebutuhan lansia
3. Memburat rencana kunjungan (jadwal kunjungan) yang berisi :
waktu, frekuensi dan tenaga yang akan melakukan kunjungan
rumah
(d) Melaksanakan koordinasi tim dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan
Kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan koordinasi tim
dalampemenuhan kebutuhan pelayanan antara lain :
1. Memberi informasi kepada lansia dan keluarga tentang :
pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat dan sesuai
dengan kebutuhannya
2. Membuta perjanjian (kesepakatan) dengan pasiaen dan
keluarga tentang tenaga kesehatan yang akan memberikan
pelayanan dan jenis pelayanannya
3. Mengkoordinasikan rencana manajemen kasus yang telah
dirancang kepada tim kesehatan yang bersangkutan sesuai
jadwal kunjungan
4. Bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan melakasanakan
pelayanan keperawatan berfokus pada tujuan yang telah
ditetapkan hingga pasien mampu mendiri memenuhi
kebutuhannya
5. Melakukan rujuan dengan mempertimbangan kondisi lansia,
keterjangkauan peayanan dan sumber-sumber yang tersedia
(e) Pemantauan dan evaluasi pemberian pelayanan multidisiplin

10
1. Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim, perubahan
status medis lansia, perubahan kemampuan fungsional lansia,
kebutuhan pendidikan kesehatan lansia dan keluarga
2. Menilai respon atau hasil akhir pelayanan
3. Melaksanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan pendokumentasian dan pelaporan
2.8 Ruang Lingkup Home Care
Ruang lingkup home care yaitu :
(1) Memberi asuhan keperawatan seacara komprehenif
(2) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya
(3) Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
(a) Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
(b) Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
(c) Palyanan rehabilitasi dan terapi fisik
(d) Pelayanan informasi dan rujukan
(e) Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
(f) Higiene, dan sanitasi perorangan serta lingkungan
(g) Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social
2.9 Melakukan Perawatan di Rumah bagi Usia Lanjut
Mempertimbangkan karakteristik pasien usia lanjut yang berbeda dengan
usia muda, terlebih lagi mereka yang pasca perawatan di rumah sakit masih
membutuhkan bantuan untuk pemulihannya, melakukan pengkajian dan
memberikan perawatan bagi usia lanjut di rumah ada hal-hal khusus yang harus
diperhatikan. Secara umum, pasien usia lanjut (geriatri) membutuhkan suatu
pengkajian khusus yang meliputi berbagai komponen yang disebut sebagai
Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) atau Pendekatan Paripurna pada
Pasien Geriatri (P3G).
Komponen-komponen yang harus dikaji pada saat melakukan perawatan
usia lanjut di rumah adalah:
(1) Kondisi fisik-medik

11
(2) Status mental dan kognitif
(3) Status fungsional
(4) Status nutrisi
(5) Penggunaan obat-obatan
(6) Dukungan sosial (social support)
(7) Pengkajian keselamatan dan keamanan rumah/lingkungan

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan
komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang berasal dari spesialisasi kesehatan
tertentu yang berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan
keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, memepertahankan dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental, emosi pasien.

3.2 SARAN
Semoga nantinya makalah ini mampu menjadi sumber refrensi bagi makalah
mengenai perawatan lansia dan mampu menjadi pedoman bagi mahasiswa perawat
dalam memberikan pelayanan home care dan nursing home kepada para lansia

12
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz H. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Muhith, Abdul. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Penerbit Andi

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC

Stanley, Mickey dkk. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi 2. Jakarta : EGC

Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan
Dirumah (Home Care Manual). Edisi Terjemahan. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

13
14

Anda mungkin juga menyukai