“HOME CARE”
Disusun oleh :
TINGKAT IV
Puji syukur dengan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia, berkat, rahmat
dan hidaya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Home Care ” tepat waktu.
Kami berharap semoga dengan diterbitkannya makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembacanya home care. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................16
4.2 Saran .................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar pembaca mendapatkan pengetahuan lebih dan memahami mengenai pelayanan
kesehatan di rumah (Home Care).
4
1.4 Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat,baik dibidang profesi agar
dapat menerapkan tindakan keperawatan yang sesuai dalam home care.Pada
mahasiswa,untuk dapat menjadi sarana belajar untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.Pada masyarakat agar lebih memahami mengenai pelayanan kesehatan dirumah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan
yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L,1993), Sehingga home care dalam
keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang
panjang.Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan / memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,dikoordinir, oleh
pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Homecare adalah perawatan pasien di rumah yang melibatkan anggota keluarga dalam
proses perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan ini dibantu oleh tim kesehatan profesional
(dokter, perawat atau fisiotherapist) yang bisa didatangkan ke rumah pasien sewaktu-waktu, jika
diperlukan.Rumah Sakit di kota besar biasanya mempunyai fasilitas homecare, artinya Rumah
Sakit yang mempunyai pelayanan untuk menugaskan perawat atau tim kesehatan profesionalnya
(dokter, perawat atau fisiotherapist) melakukan kunjungan perawatan ke rumah pasien.
Umumnya pihak Rumah Sakit hanya menyediakan tenaga medis) saja. Sedangkan alat kesehatan
yang dibutuhkan perawatan pasien seperti oksigen, kursi roda, nebulizer, suction pump harus
disediakan oleh pasien.
6
c) pemeliharaan yang efisien
d) kebersihan, serta
e) penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan
psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya
terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin
meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan
rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
2. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers berasumsi bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda – beda.
Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia
setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan,kemudian system
ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan
konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas,resonansi dan helicy. Integritas berarti
individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan, dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan
antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang
bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan
lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung dengan cepat.
Menurut Rogers (1970), tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang
sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan. Menurut Rogers, 1979
Kerangka Kerja Praktik: “Manusia utuh” meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus
menerus berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya.
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care, antara lain:
1. Institusi Pemerintah
7
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama berlangsung dilakukan adalah
dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia)
yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien
yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika
hal ini dilakukan oleh Visiting Nurse (VN)
2. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan tidak
memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan
rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan Tuhan.
3. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik mandiri baik
perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak berorientasi “not for
profit service”
Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit, karena masih
memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah. Alasan munculnya
jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam alasan Home Care (HC) diatas,
adalah :
a) Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk
melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu post partum normal
hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang
baik, cara merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum ibu,
senam post partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian
ibu masih kurang.
b) Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang dirawat
dirumah sakit.
c) Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan biaya
yang besar.
d) Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga akan
meningkatkan kepuasan klien maupun perawat. Hasil penelitian dari “Suharyati” staf
dosen keperawatan komunitas PSIK Univ.Padjajaran Bandung di RSHS Bandung
menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung menerima program HHC (Hospital
8
Home Care) dengan alasan ; lebih nyaman, tidak merepotkan, menghemat waktu &
biaya serta lebih mempercepat tali kekeluargaan (Suharyati, 1998) .
Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus
dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan
dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien
disebut Home Care.Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan
layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah
melalui sejarah yang panjang.
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang baru,
karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan
atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan, adalah merupakan
hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat dikemukakandalam perawatan maternitas,
dimana RS Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di
Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care
(HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan
RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian
diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat
bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas “Partus Luar” dan
tindak lanjutnya, harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta
tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes
yang memisahkan organisasi pendidikan dengan pelayanan.
Akhir-akhir ini Home Care (HC) mendapat perhatian karena berbagai alasan,
9
d) Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang
sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya
2. Bagi Perawat
a) Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang
tetap sama
b) Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.Berbagai alasan tersebut membuat
program layanan Home Care (HC) mulai diminati baik oleh pihak klien dan
keluarganya, oleh perawat maupun pihak rumah sakit.
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar Home Health
Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar kinerja professional (Allender &
Spradley, 2001)
10
Standard – IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai
sejawat
Standard – V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada
landasan etika profesi
Standar VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi
dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
Standard – VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk
memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan
11
BAB III
PROGRAM/KEGIATAN
Home care merupakan pelayanan kesehatan di rumah. Pelayanan kesehatan
diberikan secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan
menggunakan teknologi yang sederhana maupun teknologi tinggi tetapi tepat guna.
Bentuk pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di rumah klien yang merupakan
pelayanan professional,menggunakan metode sistematik dalam manajemen kasus.
Lingkup pelayanan meliputi :
1. Pelayanan asuhan asuhan keperawatan
2. Konsultasi medik
3. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
4. Pelayanan informasi & & rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan dalam rangka memandirikan
klien dan Keluarga
6. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial
Adapun program/kegiatan home care (perawatan kesehatan rumah) pada lansia yang
dapat dilaksanakan, antara lain:
1. Manajemen kasus home care
a) Melakukan seleksi kasus
Melakukan spesifikasi pasien lansia dengan perawatan khusus (usia lanjut pasca
rawat inap dan risiko tinggi) seperti cidera, diabetes mellitus, gagal jantung, asma
berat, stroke,amputasi, luka kronis, nutrisi melalui infus, dll. Disamping itu,
pelayanan perawatan rumah dilakukan juga bagi lansia mandiri meliputi upaya
promotif dan preventif.
b) Melakukan pengkajian kebutuhan pasien
Perawat melakukan pengkajian kebutuhan pasien.seperti kondisi fisik, kondisi
psikologis,status sosial ekonomi,pola perilaku pasien, sumber-sumber yang
tersedia di keluarga pasien.
c) Membuat perencanaan pelayanan
1. Membuat rencana kunjungan
2. Membuat rencana tindakan
3. Menyeleksi sumber-sumber yang tersedia di keluarga/masyarakat
d) Melakukan koordinasi pelayanan
Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
Membuat perjanjian kepada pasien dan keluarga/pendamping tentang
pelayanan
Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
12
Melakukan rujukan pasien
e) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan
Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
Menilai hasil akhir pelayanan (sembuh, rujuk, meninggal, menolak)
Mengevaluasi proses manajemen kasus
Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur
13
Standard VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang
mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
2. Standard Kinerja Profesional (professional performance)
Standard I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap
kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
Standard II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri
terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar
praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
Standard III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
Standard IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan professionalisme sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya
sebagai sejawat
Standard V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada
landasan etika profesi
Standar VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat
berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
Standard VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk
memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan
PROSES/CARA PELAKSANAAN
Secara singkat proses pendampingan dan perawatan lanjut usia di rumah dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Persiapan
a) Pengumpulan data
14
Pendataan lanjut usia
Pengumpulan data lanjut usia dilakukan dengan cara koordinasi dengan aparat
setempat, keluarga dan masyarakat.
b) Pendataan anggota/ keluarga lanjut usia
Pendataan anggota/keluarga di mana usia berada, termasuk tingkat pengetahuan
dan pemahaman mereka tentang usia, sarana dan prasarana yang dimiliki,
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
c) Pendataan Lingkungan
Pendataan lingkungan fisik, sosial budaya dan kondisi masyarakat sekitarnya.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Home Care (HC) merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien
(Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan
layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang. Menurut
Depkes RI (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,memulihkan kesehatan/memaksimalkan
kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Homecare adalah perawatan pasien di rumah yang melibatkan anggota keluarga
dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan ini dibantu oleh tim
kesehatan profesional (dokter, perawat atau fisiotherapist) yang bisa didatangkan ke
rumah pasien sewaktu-waktu, jika diperlukan.Rumah Sakit di kota besar biasanya
mempunyai fasilitas homecare, artinya Rumah Sakit yang mempunyai pelayanan untuk
menugaskan perawat atau tim kesehatan profesionalnya (dokter, perawat atau
fisiotherapist) melakukan kunjungan perawatan ke rumah pasien. Umumnya pihak
Rumah Sakit hanya menyediakan tenaga medis) saja. Sedangkan alat kesehatan yang
dibutuhkan perawatan pasien seperti oksigen, kursi roda, nebulizer, suction pump harus
disediakan oleh pasien.
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care
merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.Perawatan di rumah selain dapat
mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya
kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi
perlu diingat bahwa pasien yang dapat layananhome care adalah pasien yang secara
medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.
4.2 Saran
Untuk menjadikan makalah ini menjadi makalah yang sempurna maka diperlukan saran-
saran
1. Lebih memahami tentang perawatan Home Care dalam meningkatkan pelayanan asuhan
keperawatan Home Care.
2. Mampu dan mau mempelajari perawatan Home Care untuk menambah pengetahuan
dibidang ilmu keperawatan khususnya dan dibidang pelayanan pada umumnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
www.homecare.com/en.wikipedia.org/wiki/Home_care
http://www.tugastikes.com/pasien-keperawatan-home-care.html
http://alulumaulana.blogspot.com/
http://kuliahiskandar.blogspot.com/2012/05/home-care.html
http://siskaelvinapurba.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_9.html
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1239/Menkes/Sk/Xi/2001.Tentang
Registrasi Dan Praktik PerawatMulyanasari, Fertin. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan
Pasien Dan KeluargaPada Pelayanan Home Care Berstandar Joint Commission International
Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Gadjah
Mada.http://etd.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=73268&is_loc
al=1. 27 Oktober 2014
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
IndonesiaNomor.HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
praktikperawatWerdati, Sri, 1999. Home Care Dan Homeservice, Makalah Seminar
Implementasi Dan Praktik Keperawatan Mandiri. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.
Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan dirumah
(Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC
17