Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : MITHA AYU ANSITAI F

NIM : P07131117020

KELAS/PRODI : A / DIV GIZI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

TAHUN 2020
PENGARUH PENYULUHAN GIZI DENGAN MEDIA POGILI (poster gizi lipat)
TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI
SEIMBANG PADA ANAK SEKOLAH DASAR

A. LATAR BELAKANG

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi


pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Gizi merupakan salah satu faktor
yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan mental.
Kekurangan gizi menjadi masalah yang umum terjadi di negara-negara berkembang (WHO,
2010).Perbaikan keadaan gizi penting untuk meningkatkan kesehatan, menurunkan angka
kematian, meningkatkan kemampuan tumbuh kembang, fisik, mental, sosial anak,
produktivitas kerja serta prestasi akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi
seseorang adalah pengetahuan individu tersebut tentang gizi. Terjadinya permasalahan gizi
dan sikap tentang gizi yang kurang baik pada anak sekolah dasar salah satunya disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan gizi (Notoatmodjo,).
Gizi yang baik menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah.
Asupan gizi seimbang penting untuk menjaga kesehatan tubuh, mempertahankan kekebalan
tubuh dan meningkatkan kecerdasan (1). Gizi yang baik akan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Indonesia menghadapi berbagai masalah yang berhubungan dengan status gizi
anak.Menurut WHO, permasalahan undernutisi termasuk wasting, stunting dan gizi buruk
(2).Di Indonesia, 41.9% anak usia sekolah (5-12 tahun) mengalami gizi buruk. Permasalahan
gizi lain yang mulai timbul di Indonesia adalah gizi berlebih (overweight dan obesitas)
Menurut Riskesdas 2013, prevalensi anak gemuk pada usia 5-12 tahun di Indonesia mencapai
18.8%. Oleh karena itu, permasalahan gizi di Indonesia memerlukan penanganan yang tepat
(3).
Mengajarkan anak gaya hidup yang sehat sejak dini merupakan investasi besar dan
bermanfaat bagi anak. Perubahan gaya hidup terutama perilaku asupan makanan yang sesuai
dengan gizi seimbang sangat dapat bertahan hingga dewasa (2,4). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak yang menderita obesitas memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita diabetes dan gangguan jantung ketika dewasa (6,7).
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsumsi pangan individu
dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan dapat diperoleh melalui
media masa, pendidikan, pengalaman, hubungan sosial, dan budaya. Dengan tingkat
pengetahuan yang baik maka sesorang akan lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan
yaitu makanan apa yang bagus untuk dikonsumsi, manfaat yang diberikan dan bagaimana
kandungan gizi sehingga dapatan terpenuhinya kebutuhan gizi dalam tubuh. Berbeda jika
sesorang memiliki pengetahuan kurang sehingga dapat berdampak pada pemilihan bahan
makanan kosumsi yang kurang sehat dan tidak seimbang sehingga dapat berdampak pada
status gizi yang kurang. Pemahaman praktik pola hidup sehat didukung dengan penerapan
kompetensi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Salah satu contoh
penerapan kompetensi dalam gizi meliputi pemilihan makanan sesuai dengan standar
Pedoman Gizi Seimbang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran gizi (Sulistyoningsih,
2012).
Beberapa teori mengatakan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang tentang gizi,
maka semakin baik pula status gizinya. Berdasarkan penelitian Alfyan(2010), menyatakan
bahwa ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi siswa. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi, mencapai perubahan sikap sadar gizi dan
mengurangi permasalahan gizi yang ada dapat melalui pemberian pendidikan kesehatan gizi
seimbang (penyuluhan gizi) untuk anak SD.
Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children),
bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial,
emosi, intelektual dan spiritual anak sekolah dasar, dengan bermain anak dapat mengenal
lingkungan, berinteraksi serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. Pemerintah
indonesia telah menegakkan prinsip ”bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”.
Permasalahannya hingga saat ini, masih jarang sekolah dasar yang memiliki program yang
menggabungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan dengan unsur- unsur permainan yang
dinilai lebih banyak memiliki manfaat baik untuk menunjang kualitas pengetahuan.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam memberikan pendidikan, seperti ceramah,
audio video, poster lipat ataupun brosur. Anak sekolah dasar merupakan anak dalam usia
yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, terutama terhadap hal-hal yang baru pertama kali
mereka lihat. Poster lipat sebagai media pendidikan dengan kelebihan berupa gambar yang
menarik dengan sedikit tulisan akan memancing keingintahuan anak. Selain hal tersebut
poster lipat akan memancing anak bertanya dan akan terjadi dialog dua arah sehingga
pemberi materi akan dapat menggali rasa penasaran dari anak yang bersangkutan (Priyono,
2012). Keunggulan media POGILI (poster gizi lipat) yang akan digunakan yaitu dapat
memperjelas suatu permasalahannya dengan melihat gambar yang jelas dan sesuai dengan
pokok bahasan. Berdasarkan hasil penelitian Suiraoka (2010), menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan pengetahuan gizi yang lebih baik pada responden yang diberikan
pendidikan gizi dengan media dibanding dengan responden yang tidak diberikan pendidikan
gizi tanpa menggunakan media. Poster lipat dipilih sebagai media pembelajaran dalam
penelitian ini karena masih terdapat unsur gambar yang biasa digunakan dan dalam
penggunaannya tidak memerlukan listrik sehingga tidak perlu khawatir jika terjadi
pemadaman atau tidak terdapat aliran listrik di sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai