Anda di halaman 1dari 26

Pembersihan Permukaan Jembatan

Ketentuan Teknis
1. Pembersihan saluran/lobang drainase, sehingga betul-betul kelihatan lobangnya.
2. Pembersihan lumpur/kotoran pada alur tepi lantai jembatan.
3. Pembersihan kotoran pada renggangan expantion joint.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 80 m

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Pekerja *) = 10 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Alat Bantu (*) Ls =

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m Pembersihan Permukaan Jembatan =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas/Balai, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS).
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

50
50
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
"Pembersihan Permukaan Jembatan"

Ø Pembersihan Permukaan Jembatan


● Hasil Kerja perhari = 80 m/hari

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 10 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Membersihkan expansi join = 2 OH
- Membersihkan lobang drainase = 4 OH
- Membersihkan pasir, kerikil, rumput dan sampah di atas = 4 OH
jembatan
Jumlah = 10 OH

Ø Bahan/Material : --

Ø Peralatan
1. Alat Bantu (*) Ls
Catatan :
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

51
51
Pengecatan Jembatan Rangka Baja

Ketentuan Teknis
1. Bagian-bagian yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu / diamplas hingga permukaan bersih.
2. Pengecatan dilakukan 2 kali menggunakan cat galvanis sehingga menutup seluruh permukaan profil rangka jembatan.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 50 m²

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 5 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 2 OH x Rp. = Rp -
5. Sopir = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. cat galvanis = 20,00 Kg x Rp. = Rp -
2. thinner spesial = 12,00 liter x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Pick up = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Alat bantu = Ls (*) = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m2 Pengecatan Jembatan Rangka Baja =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

52
52
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Pengecatan Jembatan Rangka Baja"

Ø Kapasitas perhari = 50 m2

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Tukang = 5 OH, dengan asumsi 1 tukang mengecat 10m2/hari
4. Pekerja = 2 OH, dengan penugasan mengamperlas permukaan profil rangka baja hingga ber
5. Sopir = 1 OH

Ø Material
1. cat galvanis 50 m2
= 2x = 20,00 Kg
5 m2/Kg

2. thinner spesial = 12,00 Kg

Ø Peralatan
1. Pick up Ls(*)
2. Alat bantu 1 Bh

53
53
Pengencangan Baut Jembatan Rangka Baja

Ketentuan Teknis
1. Pengencangan baut baik cara maupun tingkat kekencangannya dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku bagi masing-masing type
jembatan rangka baja.
2. Penggunaan peralatan untuk pengencang baut disesuaikan dengan masing-masing type jembatan rangka baja.
3. Pelaksanaan pengencangan baut harus diperiksa/dipandu oleh inspektur jembatan yang bersertifikat.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 100 Bh

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Pekerja *) = 5 OH x Rp. = Rp -
4. Inspektur Jembatan = 1 OH x Rp. = Rp -
5. Sopir = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Baut jembatan pengganti yang rusak = 15 buah x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Torque Multipier = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Pick up = 1 Bh x Rp. = Rp -
3. Alat bantu = Ls (*) = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 Buah Pengencangan Baut Jembatan Rangka Baja =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

54
54
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Pengencangan Baut Jembatan Rangka Baja"

Ø Kapasitas perhari = 100 Bh

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 5 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Menurunkan peralatan dari pick up dan memasang
(tangga dan andang gantung) = 1 OH
- Mengencangka baut = 3 OH
- Pemandu di buhul atas = 1 OH
Jumlah = 5 OH
4. Inspektur Jembatan = 1 OH
5. Sopir = 1 OH

Ø Material
1. Baut jembatan (pengganti yang rusak) = 15 Bh

Ø Peralatan
1. Torque Multipier = 2 Bh
2. Pick up = 1 Bh
3. Alat bantu Ls(*)

55
55
Railing Beton Jembatan

Ketentuan Teknis
1. Rangkaian Besi Tiang Tulangan Railing sudah tersedia dan ditempatkan pada angker yang telah disiapkan.
2. Begisting dipasang dan pipa galvanis diameter 3" dipasang pula.
3. Cor Beton K-250 dilaksanakan.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 4 m

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 2 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 4 OH x Rp. = Rp -
5. Supir = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Beton K-250 = 0,10 m3 x Rp. = Rp -
2. Pipa Galvanis diameter 3" = 8,00 m x Rp. = Rp -
3. Besi Beton = 36,00 kg x Rp. = Rp -
4. Acuan Beton = 1,20 m2 x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Pick up = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Alat bantu = Ls (*) = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m Railing Beton Jembatan =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

56
56
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Railing Beton Jembatan"

Ø Kapasitas perhari = 4 m (lihat gambar terlampir).

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Tukang = 2 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Mengebor beton untuk penempatan angker
- Menempatkan rangkaian tulangan tiang railing dan membuat bekisting dan menempatkan pipa
railing Ø 3"
- Mengecor beton tiang railing
4. Pekerja = 4 OH, untuk finishing
- Membersihkan sisa-sisa beton yang akan dipasang
= 2 OH
angker dan memasang rambu
- Membantu memasang bekisting
- Mengaduk dan mengecor beton = 2 OH
- Merapikan dan pembersihan
Jumlah = 4 OH

Ø Material
1. Rangkaian besi beton tiang railing = 36 Kg
2. Pipa Galvanis diameter 3" = 8 m
3. Beton K-250 = 0,1 m³
4. Bekisting = 1,2 m²
Catatan :
1. Harga rangkaian besi beton per kg berdasarkan analisa baja tulangan
2. Harga beton K-250 per m3 berdasarkan analisa beton K-250
3. Harga bekistis per m2 agar dirinci kebutuhannya

Ø Peralatan
1. Pick up = 1 Bh
2. Alat bantu Ls(*)

57
57
Railing Beton Jembatan

58
58
Railing Baja Jembatan

Ketentuan Teknis
1. Tiang railing ditempatkan pada angker yang telah disiapkan.
2. Pipa railing dipasang pada lobang tiang yang telah disiapkan.
3. Perapihan dan pengecatan.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 4 m

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 2 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 3 OH x Rp. = Rp -
5. Sopir = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Angker = 8,00 Bh x Rp. = Rp -
2. Pipa Galvanis diameter 3" = 8,00 m x Rp. = Rp -
3. Plat baja = 114,00 Kg x Rp. = Rp -
4. Elektroda = 20,00 Kg x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Welding Set = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Pick up = 1 Bh x Rp. = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m Railing Baja Jembatan =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

59
59
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Railing Baja Jembatan"

Ø Kapasitas perhari = 4 m

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Tukang = 2 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Memasang angker
- Memasang tiang railing
- Memasang pipa railing
- Mengecat tiang railing
4. Pekerja = 3 OH, untuk finishing
- Menyiapkan material ke lokasi pekerjaan
- Membantu keseluruhan kegiatan
5. Sopir = 1 OH

Ø Material
1. Angker = 2 x 4 Bh = 8,00 Bh
2. Pipa Galvanis diameter 3" = 4mx2 = 8,00 m
3. Plat baja (landasan dan tiang) = 114,00 Kg
4. Elektroda = 20,00 Kg

Ø Peralatan
1. Pick up = 1 Bh
2. Peralatan Pengelasan = 1 Bh
(welding set)

60
60
Railing Baja Jembatan

61
61
Beton Struktur K-125

Ketentuan Teknis
1. Material batu pecah dan pasir beton harus bersih dan terkirim ke lokasi.
2. Portland Cement, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk hingga homogin dengan menggunakan alat Concrete Mixer.
3. Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan.
4. Pengecoran harus dilaksanakan sampai selesai.
5. Segera setelah beton mulai mengeras harus dilakukan curing (perendaman/goni basah) s/d. umur 28 hari.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 6 m3

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 1 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 17 OH x Rp. = Rp -
5. Operator = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Portland Cement = 1.500,00 kg x Rp. = Rp -
3
2. Pasir beton = 2,70 m x Rp. = Rp -
3. Batu pecah 1-2 cm = 5,03 m2 x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
3. Alat bantu = Ls (*)

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m132 Beton Struktur K-125 =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

62
62
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Beton Struktur K-125"

Ø Kapasitas perhari = 6 m3.


Didasarkan atas kapasitas 1 (satu) molen = 1m3/jam.

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 17 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Mengisi pasir dan batu pecah ke bak takara = 3 OH
- Mengangkut batu pecah 1-2 cm ke molen = 4 OH
- Mengangkut pasir beton ke molen = 4 OH
- Memasukkan semen ke molen = 1 OH
- Memasukkan air ke mole = 1 OH
- Mengisi campuran beton ke gerobak sorong = 1 OH
- Membawa campuran beton ke lokasi pengecoran = 2 OH
- Memadatkan dengan vibrator = 1 OH
Jumlah = 17 OH
4. Tukang = 1 OH, untuk finishing

Ø Material
1. Portland Cement = 6 m³ x 250 kg/m³ = 1500 Kg
Catatan : Portland Cement 250 kg/m3 adalah minimum spesifikasi
2. Menghitung agregat
● Beton K-125, BV beton = 2400 kg/m³
● Factor air semen = 0,60 = 0,60 x 250 kg/m³ = 150 kg/m³ beton
● Jumlah agregat per m3 beton = 2400 - (250+150) = 2000 kg/m³
● BV agregat kasar (batu pecah 1-2 cm) = 1,48 ton/m³
● BV agregat halus (pasir beton) = 1,69 ton/m³
Catatan : BV agregat kasar dan agregat halus didapat dari test laboratorium, bahan alami.
● Perbandingan agregat kasar dan agregat halus = 62:38 (dari statistik test laboratorium
● Volume agregat kasar (batu becah 1-2 cm 62
= 2000 = 1240 kg
100

1240 kg
= = 0,838 m³
BV = 1480 kg/m³

Untuk volume 6 m3 beton agregat kasar = 0,838 m3 x 6 = 5,028 m³


● Volume agregat halus (pasir beton) 38
= x 2000 kg = 760 kg
100
760 kg
= = 0,450 m³
BV = 1690 kg/m³
Untuk volume 6 m3 betonm agregat halus = 0,450 m³ x 6 = 2,70 m³
● BV agregat kasar (batu pecah 1-2 cm) = 1,48 ton/m³

Ø Peralatan
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh

63
63
Beton Struktur K-250

Ketentuan Teknis
1. Material batu pecah dan pasir harus bersih dan terkirim ke lokasi.

2. Sement, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk hingga homogin dengan menggunakan alat Concrete Mixer.

3. Pengecoran harus dilaksanakan sampai selesai.


4. Segera setelah beton mulai mengeras harus dilakukan curing (perendaman/goni basah) s/d. umur 28 hari.
5. Volume sesuai kebutuhan *)

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 6 m³

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 1 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 17 OH x Rp. = Rp -
5. Operator = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Portland Cement = 2.040,00 kg x Rp. = Rp -
3
2. Pasir beton = 2,55 m x Rp. = Rp -
3. Batu pecah 1-2 cm = 4,74 m2 x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
3. Alat bantu = Ls (*)

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m³ Beton Struktur K-250 =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

64
64
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Beton Struktur K-250"

Ø Kapasitas perhari = 6 m3.


Didasarkan atas kapasitas 1 (satu) molen = 1m3/jam.

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 17 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Mengisi pasir dan batu pecah ke bak takara = 3 OH
- Mengangkut batu pecah 1-2 cm ke molen = 4 OH
- Mengangkut pasir beton ke molen = 4 OH
- Memasukkan semen ke molen = 1 OH
- Memasukkan air ke mole = 1 OH
- Mengisi campuran beton ke gerobak sorong = 1 OH
- Membawa campuran beton ke lokasi pengecoran = 2 OH
- Memadatkan dengan vibrator = 1 OH
Jumlah = 17 OH
4. Tukang = 1 OH, untuk finishing

Ø Material
1. Portland Cement = 6 m³ x 340 kg/m³ = 2040 kg
3
Catatan : Portland Cement 340 kg/m adalah minimum spesifikasi
2. Menghitung agregat
● Beton K-250, Jumlah Portland Cement = 340 kg/m³
● BV beton = 2400 kg/m³
● Kadar air semen, fac = 0,50 = 0,50 x 340 kg/m³ = 170 kg/m³ beton
● Jumlah agregat per m3 beton = 2400 - (340+170) = 1890 kg/m³
● BV agregat kasar (batu pecah 1-2 cm) = 1,48 ton/m³
● BV agregat halus (pasir beton) = 1,69 ton/m³
Catatan : BV agregat kasar dan agregat halus didapat dari test laboratorium, bahan alami.
● Perbandingan agregat kasar dan agregat halus = 62:38 (dari statistik test laboratorium
● Volume agregat kasar (batu becah 1-2 cm 62
= x 1890 kg = 1172 kg
100
1172 kg
= = 0,79 m3
BV = 1480 kg/m3
3
Untuk volume 6 m beton agregat kasar = 0,79 m³ x 6 = 4,74 m3
● Volume agregat halus (pasir beton) 38
= x 1890 kg = 718 kg
100
718 kg
= = 0,425 m3
BV = 1690 kg/m3
Untuk volume 6 m3 beton agregat halus = 0,425 m³ x 6 = 2,55 m3

Ø Peralatan
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh

65
65
Beton Struktur K-350

Uraian Pekerjaan
1. Material batu pecah dan pasir beton harus bersih dan terkirim ke lokasi.
2. Portland Cement, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk hingga homogin dengan menggunakan alat Concrete Mixer.
3. Pengecoran harus dilaksanakan sampai selesai.
4. Segera setelah beton mulai mengeras harus dilakukan curing (perendaman/goni basah) s/d. umur 28 hari.
5. *) Volume sesuai kebutuhan.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 6 m³

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 1 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 17 OH x Rp. = Rp -
5. Operator = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Portland Cement = 2.190,00 kg x Rp. = Rp -
2. Pasir beton = 2,50 m3 x Rp. = Rp -
2
3. Batu pecah 1-2 cm = 4,70 m x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh x Rp. = Rp -
3. Alat bantu = Ls (*) Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m³ Beton Struktur K-350 =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

66
66
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Beton Struktur K-350"

Ø Kapasitas perhari = 6 m3.


Didasarkan atas kapasitas 1 (satu) molen = 1m3/jam.

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 17 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Mengisi pasir dan batu pecah ke bak takaran = 3 OH
- Mengangkut batu pecah 1-2 cm ke molen = 4 OH
- Mengangkut pasir beton ke molen = 4 OH
- Memasukkan semen ke molen = 1 OH
- Memasukkan air ke molen = 1 OH
- Mengisi campuran beton ke gerobak sorong = 1 OH
- Membawa campuran beton ke lokasi pengecora = 2 OH
- Memadatkan dengan vibrator = 1 OH
Jumla= 17 OH
4. Tukang = 1 OH, untuk finishing

Ø Material
1. Portland Cement = 6 m³ x 365 kg/m³ = 2190 Kg
3
Catatan : Portland Cement 250 kg/m adalah minimum spesifikasi
2. Menghitung agregat
● Beton K-350, Jumlah Portland Cement = 365 kg/m³ (minimum spesifkasi)
● BV beton = 2400 kg/m³
● Kadar air semen, fac = 0,4 = 0,45 x 365 kg/m³ = 164,25 kg/m³ beton
● Jumlah agregat per m3 beton = 2400 - (365+164) = 1871 kg/m³
● BV agregat kasar (batu pecah 1-2 cm) = 1,48 ton/m³
● BV agregat halus (pasir beton) = 1,69 ton/m³
Catatan : BV agregat kasar dan agregat halus didapat dari test laboratorium, bahan alami.
● Perbandingan agregat kasar dan agregat halus = 62:38 (dari statistik test laboratorium
● Volume agregat kasar (batu becah 1-2 cm 62
= x 1871 kg = 1160 kg
100
1160 kg
= = 0,784 m3
3
BV = 1480 kg/m
Untuk volume 6 m3 beton agregat kasar = 0,784 m³ x 6 m³/hari = 4,7 m³
● Volume agregat halus (pasir beton) 38
= x 1871 kg = 711 kg
100

711 kg
= = 0,421 m3
BV = 1690 kg/m3

Untuk volume 6 m3 beton agregat halus = 0,421 m³ x 6 m³/hari = 2,5 m³

Ø Peralatan
1. Concrete Mixer *) = 1 Bh
2. Concrete Vibrator *) = 1 Bh

67
67
Baja Tulangan

Ketentuan Teknis
1 Material baja tulangan U24 terkirim di lokasi.
2 Memotong dan membentuk sesuai gambar rencana.
3 Menyusun/merakit sesuai gambar rencana dan mengikat dengan kawat bendrat setiap pertemuan tulangan.
4 Pengikatan dengan kawat bendrat dengan ikatan bersilang empat.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER HARI = 200 kg

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Tukang = 1 OH x Rp. = Rp -
4. Pekerja *) = 3 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Besi beton = 220,00 Kg x Rp. = Rp -
2 Kawat bendrat = 2,00 Kg x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Alat bantu (*) Ls = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 kg Baja Tulangan =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa
upah operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

(*) Alat Bantu = untuk Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dikosongkan karena semua alat bantu dibelikan secara terpisah.

68
68
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
Baja Tulangan

Ø Hasil kerja per hari = 200 Kg

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 3 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Mengangkut / membentuk / memotong = 3 OH
4. Tukang = 1 OH, merakit tulangan

Ø Material
1. Besi beton = 200 Kg x 1,1 = 220 Kg
2. Kawat bendrat = 2 Kg

Ø Peralatan
1. Alat bantu (*) Ls

69
69
Bronjong
(Menganyam dan Memasang Bronjong)

Ketentuan Teknis
1. Material Kawat Bronjong diangkut Dump Truck ke lokasi pekerjaan.
2. Kawat bronjong berupa kawat galvanis yang terdiri dari frame diameter 4mm, anyaman diameter 2,7 - 3 mm, tali diameter 2 mm.
Lobang anyaman berukuran 12 x 16 cm2 dengan jumlah lilitan minimal 3 lilitan.
3. Material batu sudah terkirim di lokasi, terdiri dari batu bekah yang keras dengan diameter minimal 1,5 kali diameter lobang bronjong.
4. Batu ditata satu per satu sehingga terpasang rapat dan penuh.
5. Anyaman kawat ditutup dan diikat.

ANALISA BIAYA

HASIL KERJA PER-HARI = 6 m3

A. Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Pekerja *) = 6 OH x Rp. = Rp -
4. Tukang *) = 3 OH x Rp. = Rp -
5. Supir *) = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Kawat Bronjong (***) = 109,00 Kg x Rp. = Rp -
2. Batu belah = 7,20 m3 x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Pick up = 1 Bh x Rp. = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Biaya 1 m³ Bronjong =

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.
(***) Apabila keranjang bjonjong dibeli dari pabrikan, maka komponen upah tukang menjadi 1 OH.

70
70
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
“Bronjong"

Ø Ketentuan Teknis
1. Material Kawat Bronjong diangkut Dump Truck ke lokasi pekerjaan.
2. Kawat bronjong berupa kawat galvanis yang terdiri dari frame diameter 4mm, anyaman diameter 2,7-3 mm, tali diameter 2 mm.
Lobang anyaman berukuran 12x16 cm2 dengan jumlah lilitan minimal 3 lilitan.
3. Material batu sudah terkirim di lokasi, terdiri dari batu bekah yang keras dengan diameter minimal 1,5 kali diameter lobang bronjong.

4. Batu ditata satu persatu sehingga terpasang rapat dan penuh.


5. Anyaman kawat ditutup dan diikat.

Ø Kapasitas per hari = 6 m3

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Tukang = 3 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Menganyam keranjang bronjong = 2 OH
- Mengatur pengisian bronjong = 1 OH
Jumlah = 3 OH
4. Pekerja = 6 OH, mengangkut batu dan mengisikan ke bronjong
5. Sopir = 1 OH

Ø Material
1. Kawat bronjong = 16,5 Kg/m3 x 6 m3 x 1,1 = 109 Kg
2. Batu belah = 6 x 1,2 = 7,2 m3

Ø Peralatan
1. Pick up = 1 Bh
2. Alat bantu Ls(*)

71
71
Sapu Lobang (SALOB)
dengan Campuran Aspal Panas

Ketentuan Teknis
1. Lobang perkerasan jalan tidak digali tetapi hanya dibersihkan
2. Permukaan lobang jalan harus dalam keadaan bersih dan kering
3. Beri tanda daerah yang akan ditangani menggunakan cat/kapur
4. Semprotkan lapis perekat (tack coat) ke permukaan lapisan dasar dan dinding-dinding lobang
5. Campuran Aspal Panas dihamparkan dan dipadatkan
6. Penambalan lobang dengan Campuran Aspal Panas sampai padat dan rata dengan permukaan lama
7. Lalu lintas dibuka setelah hamparan Campuran Aspal Panas dalam keadaan sudah ding
Catatan :
1) Masa layanan salob = 3 bulan
2) Untuk meningkatkan umur pelayanan dan kenyamananpengguna jalan pada beberapa lokasi yang terdapat beberapa lobang yang saling
berdekatan yang sebelumnya telah ditutup dengan salob dimungkinkan dilakukan penanganan lanjutan berupa "Perataan dengan Campuran
Aspal Panas"

ANALISA BIAYA

²
HASIL KERJA PER-HARI = 70 m tebal rata-rata 4 cm

A. Tenaga Kerja
a. Upah kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Pekerja *) = 1 OH x Rp. = Rp -
4. Tukang *) = 1 OH x Rp. = Rp -
5. Supir *) = 1 OH x Rp. = Rp -
Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Material CAP = 6,40 ton x Rp. = Rp -
2. Tack Coat Emulsi = 34,80 liter x Rp. = Rp -
Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Baby Roller = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Dump Truck = 1 Bh x Rp. = Rp -
3. Truck Crane = 1 Bh x Rp. = Rp -
4. Compressor = 1 Bh x Rp. = Rp -
5. Aspal Sprayer = 1 Bh x Rp. = Rp -
6. Alat Bantu Ls x = Rp -
Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Rp. D =
Biaya 1 m² Sapu Lobang dengan Campuran Aspal Panas
70

Rp. D =
Biaya 1 ton Sapu Lobang dengan Campuran Aspal Panas
6,4

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

72
72
Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
Sapu Lobang dengan Campuran Aspal Panas

Ø Kapasitas per hari = 70 m²


Asumsi : Kapasitas penambalan lobang didasarkan pada kapasitas Dump Truck ≈ 6,4 ton
Tebal penambalan lobang rata-rata 4 cm
Berat CAP untuk 70 m²
= 70 x 0,04 x 2,3 ton
= 6,4 ton
Lobang perkerasan tidak digali tetapi hanya dibersihkan dan dikeringkan

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Pekerja = 8 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Membersihkan dan menyemprotkan tack coat = 1 OH
- menurunkan CAP dari Dump Truck = 1 OH
- Pengangkutan CAP dari bawah Dump Truck ke lobang = 2 OH
- Meratakan dan memadatkan tambalan = 2 OH
- Pengaturan lalu lintas = 2 OH
Jumlah = 8 OH
4. Operator = 3 OH, sebagai operator : - Pemadat
- Crane
- Compressor
5. Sopir = 1 OH

Ø Material
1. CAP = 6,4 ton
2. Tack Coat Emulsi = 0,5 liter/m³ 6,4 ton
= 0,5 liter/m³ x x 1,2 = 41,74 liter
2,3 ton/m³ x 0,04

Catatan : faktor 1,2 adalah prosentase tambahan luas dinding galian

Ø Peralatan
1. Baby Roller = 1 Bh
2. Dump Truck = 1 Bh
3. Truck Crane = 1 Bh
4. Compressor = 1 Bh
5. Aspal Sprayer = 1 Bh
6. Alat Bantu Ls

73
73
Pasangan Batu

Ketentuan Teknis
1. Material batu dan pasir pasang sudah terkirim di lokasi
2. Batu minimal mempunyai sisi ukuran ± 15-20 cm (tidak bulat)
3. Tebal adukan spesi antara 2-5 cm dan terisi penuh / tidak berongga
4. Campuran spesi pasangan batu kali IPC : 4 pasir
5. Dipasang profil sesuai gambar rencana
6. Material harus bersih dari kotoran/debu

ANALISA BIAYA

³
HASIL KERJA PER-HARI = 7,5 m

A. Tenaga Kerja
a. Upah kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH x Rp. = Rp -
2. Mandor *) = 1 OH x Rp. = Rp -
3. Pekerja *) = 15 OH x Rp. = Rp -
4. Tukang *) = 5 OH x Rp. = Rp -
5. Operator *) = 1 OH x Rp. = Rp -
6. Supir *) = 1 OH x Rp. = Rp -

Jumlah biaya A = A

B. Bahan/Material
1. Batu belah (15/20) = 9,00 m³ x Rp. = Rp -
2. Pasir pasang = 3,00 m³ x Rp. = Rp -
3. Semen = 1.200,00 kg x Rp. = Rp -
4. Pipa PVC Ø 1½" = 2,00 m x Rp. = Rp -

Jumlah biaya B = B

C. Peralatan **)
1. Molen = 1 Bh x Rp. = Rp -
2. Pick Up = 1 Bh x Rp. = Rp -

Jumlah biaya C = C

Jumlah biaya A+B+C = D

Rp. D =
Biaya 1 m³ Pasangan Batu
7,5

Catatan :
*) Bila menggunakan tenaga PNS, maka harga satuan upahnya agar dikosongkan.
**) - Bila menggunakan Peralatan Dinas, maka yang diperhitungkan hanya biaya operasional (Bahan bakar, pelumas dan suku cadang), tanpa upah
operator (Bila menggunakan tenaga PNS)
- Bila menggunakan alat sewa maka harga sewa alat per-jam sudah termasuk seluruh biaya alat yang dibutuhkan.

74
74
Back Up Data Pendukung Analisa Pekerjaan Pemeliharaan Rutin :
Pasangan Batu Kali

Ø Hasil kerja per hari = 7,5 m³

Ø Tenaga Kerja
1. Pelaksana (PNS) = 1 OH
2. Mandor = 1 OH
3. Tukang = 5 OH, dengan kapasitas 1 orang = 1,5m³/hari memasang batu
4. Pekerja = 15 OH, dengan penugasan sebagai berikut
- Membelah batu dan mengangkut ke lokasi pekerjaan = 2 OH
- Melayani molen = 4 OH
- Mengangkut spesi ke lokasi pekerjaan = 4 OH
- Membantu tukang pada saat pasang batu = 5 OH
(1 tukang dibantu 1 pekerja)
Jumlah = 15 OH
5. Operator = 1 OH (untuk molen)
6. Sopir = 1 OH
7. Operator = 1 OH

Ø Material
1. Batu belah (15/20) = 1,2 x 7,5 m³ = 9 m³
2. Pasir pasang = 0,35 x 7,5 m³ x 1,1 = 2,89 m³ ≈ 3 m³
3. Semen = 1200 kg
Ket : 160Kg/m³ pasangangan batu
4. Pipa PVC Ø 1½" untuk drainase (suling) = 2m

Ø Peralatan
1. Molen = 1 Bh
2. Pick Up = 1 Bh

75
75

Anda mungkin juga menyukai