Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam
dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.
Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan
indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau
garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
Derajat keasaman atau kebasaan suatu zat hanya dinyatakan dengan skala pH. Derajat
keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.
Sifat asam atau basa ditentukan oleh skala pH seperti berikut:
Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas
lakmus, larutan indikator atau larutan alami. Misal, lakmus merah dan biru.
4. ZAT ADITIF
Terdiri dari pewarna, pengawet, pemanis, penyedap, dan penambah nutrisi.
5. PERUBAHAN FISIKA
A. Konsep Suhu Dan Kalor
Konsep Suhu
Suhu : didefinisikan sebagai tingkat atau derajat panasnya suatu benda atau
lingkungan. Alat mengukur suhu = termometer. 4 jenis termometer yaitu Kelvin (K),
Celcius ( C ) , Reamur ( R ) , Fahrenheit (F) dan Rankine (Ra).
Contoh :
B. Pemuaian
Pemuaian = Perubahan ukuran yang disebabkan oleh perubahan suhu.
Pemuaian suatu benda dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :
1. Muai panjang
2. Muai luas
3. Muai volume
Konsep Kalor
Kalor = aliran atau perpindahan energi panas Satuan kalor adalah kalori (k) ; yang
menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan benda untuk menaikkan temperaturnya 10C.
1 kilo kalori (Kkal) = 103 kalori
1 kalori (kal) = 4,2 Joule
Bila dua buah benda yang temperaturnya berbeda, dilakukan kontak termal satu sama
lainnya , maka benda yang temperaturnya lebih tinggi akan melepas kalor dan benda
yang temperaturnya rendah akan menyerap kalor tersebut.
Bila dianggap perpindahan kalor hanya terjadi antara kedua benda tersebut, maka
jumlah kalor yang dilepas benda yang suhunya lebih tinggi sama dengan jumlah kalor
yang diserap benda yang suhunya lebih rendah sampai kesetimbangan termal terjadi,
memenuhi azas Black :
Q lepas=Q terima.
6. PERPINDAHN KALOR
a. Konduksi ; perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan materi
b. Konveksi ; perpindahan kalor yang disertai perpindahan materi
c. Radiasi ; aliran kalor melalui pancaran (emisi)
7. PERUBAHAN KIMIA
Perubahan yang mengsilkan zat baru.
Dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
a. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang
dibakar.
b. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape
dan kedelai menjadi tempe.
c. Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan
besi.
d. Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan
makanan dan proses pernafasan.
e. Proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya
seorang bayi menjadi dewasa.
2. Pembakaran
Contoh reaksi = kayu yang terbakar
3. Karat
Karat adalah besi oksida, biasanya oksida merah yang dibentuk oleh
reaksi redoks besi dan oksigen dengan adanya air atau kelembaban udara.
Contoh karat pada besi.
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP
1. Dasar-Dasar Klasifikasi
A. Ciri-Ciri Mahuk Hidup
No Mahluk Hidup
1 Bernapas
2 Bergerak
3 Menaggapi rangsang
4 Memerlukan makan
5 Mengeluarkan zat sisa
Tumbuh dan berkembang
B. Tujuan Klasifikasi
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. Member nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama
C. Dasar dan Kriteria Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokkan makhluk hidup dalam takson melalui
pencarian keseragaman dalam keanekaragaman. Beberapa dasar dan kriteria
klasifikasi makhluk hidup antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan kegunaannya, misalnya tumbuhan yang berguna untuk sandang,
obatobatan, hiasan, atau hewan yang menghasilkan daging atau susu.
2. Berdasarakan lingkungan hidup, misalnya tumbuhan tumbuhan air, tumbuhan
darat.
3. tumbuhan dataran tinggi dan tumbuhan dataran rendah. Kemudian hewan darat
dan hewan air.
4. Berdasarkan tempat hidupnya, misalnya tumbuhan yang hidup papa sampah
(jamur),tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain (anggrek), atau hewan
yang hidup di dalam tanah, air atau pohon.
5. Berdasarkan ukuran tubuhnya misalnya hewan besar (kambing, gajah, sapi,
badak) serta hewan kecil (serangga dan cacing).
6. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
2. Jenis-Jenis Keankeargaman Mahluk Hidup
A. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada
makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga.
B. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk
hidup. Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara
lain warna mata (biru, hitam, dan coklat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih,
sawo matang, kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting).
C. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan faktor biotik
(makhluk hidup) dan faktor abiotik (mineral, udara, air, tanah, dll.) yang berinteraksi
satu sama lain. Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan
letak geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
iklim. Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh
terhadap jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang hidup di suatu daerah.
3. Tingkatan Taksonomi
Takson = tingkatan-tingkatan pengelompokan mahluk hidup.
Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of
Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson antara lain : Kingdom,Divisio, Clasis, Order, Familia, Genus, Species.
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia : Dunia/Kerajaan, Divisio/Filum, Kelas, Ordo, Suku,
Marga, Jenis.
A. Kingdom. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Ada 5
kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut
antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
B. Filum/Divisio (Keluarga Besar). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organismorganisme
yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang
khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan
mycota.
C. Kelas (Classis). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio.
D. Ordo (Bangsa). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama
ordo umumnya diberi akhiran ales.
E. Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
F. Genus (Marga). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf
dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
G. Species (Jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).
4. Penyebab Keanekaragaman mahluk Hidup
Dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
A. Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti
materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu.
B. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen
baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor
keturunan dari kedua induknya.