Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya perusahaan akan konsisten berusaha untuk mencapai

tujuannya, diantara tujuan tersebut ada yang bersifat jangka panjang, yang mana

ingin mengembangkan dan membesarkan perusahaan. Mengembangkan

perusahaan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan dan

kesejahteraan pemegang saham. Selanjutnya, tujuan jangka pendek perusahaan

yaitu mendapatkan laba yang maksimal dengan mengandalkan sumber daya yang

sudah dimiliki. Tujuan jangka pajang suatu perusahaan adalah memaksimalkan

nilai perusahaan yang berarti juga memaksimalkan kesejahteraan para pemegang

saham. Nilai perusahaan akan maksimal ketika kesejahteraan pemegang saham

meningkat, hal ini menjadi sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para

pemiliknya.

Saat ini investor lebih memilih menginvestasikan modalnya untuk

berinvestasi guna mendapatkan keuntungan di masa depan. Tetapi sebelum

berinvestasi investor atau pemilik modal harus menganalisis perusahaan mana

yang akan dipilih. Memilih perusahaan yang layak dapat dilihat dari beberapa

faktor, antara lain nilai perusahaan. Calon investor dapat mempergunakan nilai

perusahaan sebagai dasar untuk melihat keadaan perusahaan saat ini sehingga

nilai perusahaan dapat menggambarkan bagaimana prospek perusahaan pada masa

yang akan datang. Nilai perusahaan sering juga dikaitkan dengan harga saham

1
2

investor akan memperoleh keuntungan apabila harga saham perusahaan

meningkat. Menurut Harmono (2009) nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan

yang dicerminkan oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang

merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.

Menurut Husnan (2014) nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang

sanggup dibayarkan oleh calon pembeli ketika perusahaan tersebut dijual. Nilai

perusahaan dianggap sebagai cerminan keberhasilan suatu manajemen perusahaan

karena dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham. Meningkatnya

kesejahteraan para pemegang saham akan menjadi cerminan tingginya nilai

perusahaan. Investor akan menggunakan nilai perusahaan sebagai alat untuk

melihat kinerja pada periode yang akan datang, dimana nilai perusahaan biasanya

dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham perusahaan akan

semakin baik nilai perusahaan bagi investor. Hal ini akan membuat rasa percaya

calon investor terhadap perusahaan dan tertarik untuk melakukan investasi pada

perusahaan tersebut. Kekayaan para pemegang saham dan perusahaan

dicerminkan oleh harga saham yang merupakan gambaran dari keputusan

investasi, pendanaan, dan manajemen aset.

Nilai perusahaan tidak hanya dapat dicerminkan pada harga saham dari

suatu perusahaan saja, untuk mengukur tingginya nilai perusahaan dapat

dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, dan diantaranya alat ukur yang

digunakan adalah price to book value (PBV). Brigham dan Houston (2011)

menyatakan bahwa price to book value (PBV) merupakan rasio keuangan yang

membandingkan antara harga saham dengan nilai buku per lembar harga saham,
3

apabila nilai PBV yang semakin tinggi maka semakin besar pula tingkat

kemakmuran dari pemegang saham, sehingga perusahaan dikatakan telah

mencapai salah satu tujuannya. Setelah mengetahui rasio PBV, investor bisa

membandingkan secara langsung PBV dengan saham-saham di industri yang

bergerak pada bidang yang sama. Dengan begitu investor akan mendapatkan

gambaran bagaimana harga saham, dari suatu saham tersebut apakah sudah relatif

mahal atau murah.

Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dari suatu

perusahaan. Faktor ini sering digunakan calon investor dalam menilai

kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Faktor

internal tersebut digunakan karena faktor tersebut bisa menjelaskan kekuatan

maupun kelemahan kinerja keuangan suatu perusahaan melalui rasio keuangan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, dan struktur modal. Informasi mengenai faktor

pertumbuhan perusahaan akan menjadi hal positif oleh investor, sehingga dapat

meningkatkan harga saham. Pertumbuhan (growth) adalah bagaimana usaha

perusahaan untuk menempatkan diri di dalam sistem ekonomi secara menyeluruh

atau pada sistem ekonomi pada bidang industri yang sama. Penelitian Suryandani

(2018) mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil serupa juga di ungkapkan oleh

Gustian (2017) bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hasil yang berbeda ditemukan Isabella (2017) pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


4

Faktor kedua yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan yaitu

profitabilitas. Profitabilitas digunakan untuk mengukur bagaimana usaha dari

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya

yang telah dimiliki serta mencerminkan bagaimana perusahaan meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham dan juga kelangsungan hidup perusahaan.

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dan efektifitas didalam melaksanakan kegiatan operasional

perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Investor yang

menanamkan modal pada sebuah perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk

mendapatkan return, dimana semakin tinggi kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan maka akan semakin besar return yang sesuai harapan

investor sehingga menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Rasio

profitabilitas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return On

Asset). ROA dipilih guna mengetahui efisiensi perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan atau keuntungan dari sumber daya ekonomi atau aset yang dimiliki

suatu perusahaan. Sebagai rasio profabilitas, ROA digunakan untuk mengetahui

dan menilai kualitas serta kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dan

memanfaatkan asetnya dalam satu periode. Beberapa hasil diperoleh dari

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ayu (2016), Isabella (2017), Dharma

(2016) mendapatkan hasil profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil berbeda ditemukan Apriada (2016) profitabilitas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.


5

Faktor ketiga adalah likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan suatu

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Likuiditas

digunakan untuk mengetahui kemampuan dari perusahaan dalam membiayai

kewajiban finansial dan memenuhi utang pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2016).

Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas yang baik maka dapat dinyatakan

memiliki kinerja yang baik di mata investor. Hal ini akan menjadi daya tarik dan

membuat investor percaya untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Likuiditas diproksikan dengan current ratio (CR) yang merupakan hasil

perhitungan dari aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ayu (2019), mendapatkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal serupa juga diungkapkan oleh

Dharma (2016) bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil berbeda ditemukan Muhammad (2016) dan Astutik (2017)

bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Faktor keempat adalah struktur modal. Struktur modal akan mencakup

keputusan pembiayaan. Hal ini akan menjadi sangat penting untuk perusahaan

untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan, ketika sebuah perusahaan

didirikan maka perusahaan akan membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Perusahaan dapat memilih berbagai macam alternatif pembiayaan yang nantinya

akan dianggap memaksimalkan nilai perusahaan. Perbandingan antara modal dan

ekuitas nantinya akan menjadi dasar manajemen dalam menentukan pembentukan

struktur modal. Penggunaan hutang juga akan mempengaruhi kinerja dari


6

perusahaan yaitu semakin tinggi beban maka risiko yang akan ditanggung juga

besar. Menurut Hanafi (2016) pendekatan Modigliani dan Miller (MM) bahwa

mereka berpendapat dengan memasukan faktor pajak dalam struktur modal maka

nilai perusahaan menjadi lebih tinggi. Struktur modal dalam penelitian ini

diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini merupakan

perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Hasil penelitian yang

dilakukan Kemara (2017) mengenai struktur perusahaan terhadap nilai perusahaan

menyatakan bahwa struktur perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil yang berbeda ditemukan Isabella (2017) struktur

modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sektor industri barang konsumsi merupakan salah satu bagian dari

perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia, industri barang konsumsi masih

menjadi pilihan utama dikalangan para investor dalam menentukan investasi.

Produk yang dihasilkan merupakan produk yang bersifat konsumtif sehingga di

sukai banyak orang. Para produsen dalam industri ini memiliki penjualan yang

berdampak tinggi terhadap pertumbuhan sektor barang konsumsi. Perusahaan

manufaktur menjadi penopang utama dari pengembangan industri di sebuah

negara berkembang. Dimana, dapat digunakan untuk melihat perkembangan baik

dari aspek kualitas produk yang dihasilkan maupun kinerja industri secara

keseluruhan. BEI mencatat indeks barang konsumsi berhasil menjadi sektor

saham terkuat pada tahun 2015-2018. Indeks saham sektor industri barang

konsumsi terus mengalami peningkatan dan kenaikan. Kenaikan indeks saham

perusahaan yang berada dalam sektor barang dan konsumsi juga disebabkan oleh
7

menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini

diperkirakan berimbas positif pada perusahaan barang dan konsumsi, karena

beberapa bahan baku perusahaan barang dan konsumsi didapatkan secara impor.

Beberapa perusahaan yang ikut mendorong kinerja indeks sektoral ini yaitu, PT

Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk

(HMSP),dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (Dkatadata.co.id). Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2015-2018. (cnbcindonesia.com)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan struktur

modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2015-2018?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018?


8

4. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2015-2018?

5. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2015-2018.

b. Untuk mengetahui adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-

2018.

c. Untuk mengetahui adanya pengaruh profitabilitas terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018.

d. Untuk mengetahui adanya pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018.


9

e. Untuk mengetahui adanya pengaruh struktur modal terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat bagi:

a. Bagi Investor

Hasil penelitian memberikan penjelasan terhadap pengaruh pertumbuhan

perusahan, profitabilitas, likuiditas, dan struktur modal terhadap nilai

perusahaan. guna sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasi.

b. Bagi Penelitian dan Akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam

melakukan penelitian yang berkaitan dengan pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada

barang konsumsi.

Anda mungkin juga menyukai