Anda di halaman 1dari 2

AntiHistamin

https://id.scribd.com/doc/200705415/Tugas-Makalah-AntiHistamin-Deny-docx#

a. Mekanisme Kerja H1
Menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan bermacam
macam otot polos. Selain itu AH1(AntiHistamin1) bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai penglepasan histamin endogen
berlebihan.
Farmakodinamik H1 yaitu memblock reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan
bronchi, usus, dan Rahim terhadap ujung saraf(vasodilatasi, naiknya permeabilitas).
b. Farmakodinamik H2
Simetidine dan ranitidine menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversible.
Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi cairan lambung, sehingga pada
pemberian simetidine atau ranitidine sekresi cairan lambung akan dihambat. Pengaruh
fisiologi simetidin dan ranitidine terhadap reseptor H2 lainnya, tidak begitu penting.
Walau tidak lengkap simetidin dan renitidin dapat menghambat sekresi cairan lambung
akibat perangsangan obat muskarinik atau gastrin. Semistisin dan ranitidine mengurangi
volume dan kadar ion hydrogen cairan lambung. Penurunan sekresi asam lambung
mengakibatkan perubahan pepsinogen menjadi pepsin juga menurun.
Famotidine merupakan AH2 sehingga dapat menghambat sekresi asam lambung pada
keadaan basal, malam dan kibat distimulasi oleh pentagastrin. Famotidine 3x lebih proten
daripada ranitidine dan 20x lebih proten daripada simetidin.
Potensi nizatidine dalam menghambat sekresi asam lambung kurang lebih sama dengan
ranitidine.
c. Antihistamin H3
Antagonis H3 memiliki khasiat sebagai stimulant dan memperkuat kemampuan kognitif.
Penggunaannya sedang diteliti untuk mengobati penyakit Alzheimer’s dan
Schizophrenia. Contoh obatnya adalah Ciproxifan dan Clobenpropit.
d. Antihistamin H4
Memiliki khasiat imunomodulator sedang diteliti khasiatnya sebagai antiinflamasi dan
analgesic. Contohnya adalah tioperamida. Beberapa obat lainnya juga memiliki khasiat
antihistamin. Contohnya adalah obat antidepresan trisiklik dan antipsikotik. Prometazina
adalah obat yang awalnya ditujukan sebagai antipsikotik, namun kini digunakan sebagai
antihistamin. Mampu mencegah penglepasan histamin dengan cara menstabilkan sel mast
sehingga mencegah degranulasinya.

Anda mungkin juga menyukai