Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS STRUKTUR ORGANISASI

Ada empat jenis struktur organisasi yang dapat diterapkan pada unit/instalasi rekam
medis di rumah sakit, yaitu sebagai berikut(Daulay, 2016):

1. Struktur organisasi formal


Struktur organisasi resmi dalam bentuk diagram yang menggambarkan hubungan,
fungsi, tugas, wewenang dari seluruh elemen organisasi. Dasar-dasar sruktur organisasi
formal meliputi:
a. Divisi kerja; menjelaskan tentang posisi dan tanggung jawab.
b. Hubungan supervisi maksudnya garis yang menghubungkan elemen elemen
organisasi.
c. Jaringan komunikasi, artinya garis yang menunjukkan alur komunikasi formal
misalnya atasan, staf, bawahan dan karyawan.
d. Sub unit; bidang-bidang jabatan yang melaporkan kinerja kepada manajer umum.
e. Tingkatan manajemen; level manajemen dari tingkat tertinggi, menengah sampai
ke bawah.
2. Struktur organisasi informal
Organisasi tak resmi atau disebut juga organisasi bayangan dan fungsinya sebagai
penghubung di antara individu dan kelompok-kelompok sosial. Pentingnya dibentuk
organisasi informal sebabnya, tidak semua orang berkerja secara formal seperti di
kantoran, faktor lain yakni untuk mengisi kekosongan waktu, persahabatan, punya
kepentingan yang sama, orang tidak perduli terhadap masalah-masalah sosial,
penghormatan dan saling menghargai sangat tinggi di kalangan anggota.
3. Struktur organisasi tradisional
Prinsip utama dari organisasi tradisional adalah untuk menggambarkan klasifikasi tugas
berdasar spesialis kerja, jika ada tugas yang sama maka dapat dikerjakan bersama dan
dikoordinasikan.
Ada tiga bentuk struktur organisasi tradisional, yaitu:
a. Struktur fungsional.
Struktur fungsional maksudnya memberikan wewenang kepada masingmasing
unit untuk bekerja sesuai dengan bidang dan fungsinya. Di sini dibutuhkan
kerjasama, keahlian dan tanggung jawab.
Contoh organisasi sruktur fungsional, yaitu:

Keuntungan struktur organisasi fungsional di antaranya:


 Dapat digunakan pada organisasi sederhana dan kecil.
 Masing-masing elemen dapat bekerja secara efektif dan efesien.
 Setiap masalah dapat diprediksi dan di atasi.
 Masing-masing elemen dapat bekerja secara profesional, kreatif, inovatif dan
koordinatif.
 Komunikasi akan berjalan lancar di kalangan elemen-elemen organisasi.
Kelemahan struktur organisasi fungsional, yaitu:
 Sering fungsi dan tugas melampaui wewenangnya. Model ini sering terjadi di
perusahaan-perusahaan dan pendidikan.
 Jika terjadi kesalahan dan kerugian organisasi maka yang disalahkan adalah
pimpinan tertinggi.
 Struktur ini terlampau sederhana dan hanya dapat digunakan pada level
tertentu.
 Kesulitan melakukukan komunikasi dan koordinasi.
b. Struktur divisional.
Struktur divisional adalah pemecahan aktivitas-aktivitas organisasi kedalam
fungsi-fungsi yang terpisah (FARID, 2015). Dengan kata lain, struktur divisional
digunakan untuk memecah organisasi menjadi bagian-bagian yang lebih mudah
dikelola dan terfokus dengan baik. Struktur divisional mengutamakan fleksibilitas
dan perubahan karena setiap unit berukuran kecil dan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan lingkungannya, pengambilan keputusan yang desentralisasi karena
garis kewenangan berada pada tingkatan bawah dari suatu hierarki kewenangan
(Malida et al., 2011). Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat
mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya.

Contoh struktur organisasi divisional, yaitu :

Kelebihan struktur organisasi divisional :


 Koordinasi antarfungsi menjadi lebih ceoat dan mudah
 Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
 Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
 Beban rutin CEO berkurang sehingga dapat memiliki waktu untuk keputusan
strategis.

Kekurangan struktur organisasi divisional :

 Sangat potensial menimbulkan kompetisi antardivisi

c. Struktur Matriks
Struktur organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu
organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para
spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan
perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang
harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi
staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Struktur matrik
akan sangat sesuai jika organisasi memiliki beragam produk atau proyek yang
memanfaatkan keahlian fungsional secara umum. Struktur matriks efektif dalam
mengembangkan produk secara cepat dan dapat mengakomodasi berbagai produk
dan kegiatan proyek (goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019).
Contoh struktur organisasi matriks, yaitu :

Keuntungan strategi struktur matriks, diantaranya :


 Membangun keahlian fungsional
 Memungkinkan pengembangan dari suatu produk atau proyek
 Memungkinan pendayagunaan keahlian fungsional
 Mendorong pengembangan produk yang cepat

Kelemahan strategi struktur matriks, diantaranya :

 Menyebabkan kesulitan dalam manajemen


 Melanggar prinsip kedatuan perintah
 Memungkinkan kebingungan prioritas
4. Struktur organisasi horizontal
Struktur organisasi mendatar yang tujuannya adalah agar mudah melakukan koordinasi,
komunikasi, mobilisasi kerja dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal.
Struktur organisasi horizontal terdiri atas.
a. Struktur kelompok
Jaringan kerja sama di antara kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial terbagi
dua yaitu kelompok permanen (tetap) dan temporal (sementara). Kedua kelompok
ini pada umumnya bekerja untuk mengatasi permasalahan sosial yang cepat, kadang-
kadang tanpa koordinasi mereka siap bekerja. Anggotanya berasal dari berbagai
lapisan masyarakat, daerah, dan profesi. Sistem kerjanya lebih fleksibel tidak
dibebani oleh berbagai peraturan yang ketat. Intinya mau bekerja dan tanggung
jawab atas pekerjaannya. Keuntungan dari struktur ini para anggota sering berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam mengatasi masalah-masalah soial, kuat,
tanggung jawab dan dedikasinya tidak diragukan. Kelemahannya, sering ditemukan
lemah dari sudut koordinasi, sering terjadi konflik sesamanya, terlampau banyak
diskusi dari pada aksi dan sifat ego yang sulit dihilangkan dari kelompoknya.
b. Struktur jaringan kerja
Sebuah organisasi yang baik adalah memiliki jaringan kerja ke seluruh organisasi
sosial, perusahaan, kantoran dan lembaga-lembaga pendidikan. Jaringan dibangun
atas dasar kesepahaman, saling memberi informasi, dan kontrak kerja. Jaringan kerja
sering dipublikasikan di media cetak, elektronik dan website. Keuntungan struktur
jaringan kerja akan mempermudah kerjasama di antara organisasi, dan mudah
diakses di masyarakat. Kelemahannya, jika jaringan kerja tidak dipublikasikan maka
akan sulit diketahui masyarakat.
c. Struktur tanpa tapal batas
Seluruh elemen dilibatkan dalam sebuah organisasi tanpa memperhatikan latar
belakang pendidikan, ekonomi, budaya dan sosial. Pada struktur ini tidak ada syarat
utama, tidak ada ketentuan program kerja, tetapi bagi yang memiliki bakat
dibolehkan bekerja bersama-sama dan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik.

Berikut ini contoh struktur organisasi Instalasi Rekam Medis di RSUD Kota Yogyakarta :
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019, Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis, Yogyakarta: Instalasi Rekam


Medis RSUD Kota Yogyakarta.
Daulay, A.F., 2016, Dasar-Dasar Managemen Organisasi, Jurnal Al-Irsyad, 6, 2, 161–172.

FARID, F., 2015, GAMBARAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI (Studi Pada PT.


Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang Tentang Bentuk, Jenis, Faktor
Pendorong, Faktor Penghambat Restrukturisasi Dan Desain Struktur Organisasi),
Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 18, 2, 1–11.

Goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A., 2019, 済 無 No Title No Title, Journal of
Chemical Information and Modeling, 53, 9, 1689–1699.

Malida, D., Prihambodo, A. dan Yenny, A., 2011, Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya
Manusia dalam Bisnis, 1, 1, 14–25.

Anda mungkin juga menyukai