Anda di halaman 1dari 15

Clinical Science Session

“OSTEOSARCOMA”
Firannisa Nanda Hardina D 12100118594

Preseptor : Deny Hermana, dr., SpOT

SMF Ilmu Bedah RS Al-Islam


2021
Osteosarkoma merupakan tumor
highly malignant yang timbul di
Definisi dalam tulang dan menyebar
dengan cepat ke luar, ke
periosteum, dan jaringan lunak di
sekitarnya.

 WHO : 4-5 kasus/1.000.000 penduduk


 Pada usia 15-19 tahun meningkat menjadi
8-11/1.000.000 penduduk pertahun

Epidemiologi  Paling sering pada anak usia dekade ke-2


kehidupan
 >60% pada usia <25 tahun
 ♂ > ♀ → 1.2 : 1
 Insiden osteosarkoma dapat meningkat
kembali pada usia di atas 60 tahun
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi masih belum diketahui. Namun menurut asal terjadinya
keganasan pada tulang dibagi menjadi 2 yaitu Primer & Sekunder

Menurut Fuchs dan Pritchad (2002) osteosarkoma dapat disebabkan


oleh beberapa faktor :
 Senyawa kimia
 Virus
 Radiasi
 Penyakit lain
 Genetik
Klasifikasi
Berdasarkan TNM
• Sistem Klasifikasi AJCC (American Joint Committee on Cancer)
edisi ke 7
o IA  derajat keganasan rendah, ukuran ≤ 8
o IB  derajat keganasan rendah, ukuran > 8 atau adanya
diskontinuitas
o IIA  derajat keganasan tinggi, ukuran ≤ 8
o IIB  derajat keganasan tinggi, ukuran > 8
o III  derajat keganasan tinggi, adanya diskontinuitas
o IVA  metastasis paru
o IVB  metastasis lain
• Sistem Klasifikasi Stadium MSTS (Enneking)
 IA  derajat keganasan rendah, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
 IB  derajat keganasan rendah, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
 IIA  derajat keganasan tinggi, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis :
derajat keganasan tinggi, lokasi ekstrakompartemen,
 IIB  tanpa metastasis
 III  ditemukan adanya metastasis
Patogenesis &
Patofisiologi
• Nyeri yang progresif  Night pain
• Edema dan NT (+)
• Penurunan ROM
Manifestasi Klinis • Fraktur Patologis
• Teraba massa tulang
• Gejala2 penyakit metastatik (nyeri
dada, batuk, demam, BB turun,
malaise)
Diagnosis
• Anamnesis • Penunjang
• Nyeri pada tulang yang semakin
progresif Lactate Dehydrogenase (LDH)
• Nyeri pada malam hari
Alkaline Phosphatase (ALP)
• Bengkak
• Demam, keringat malam, penurunan BB X-ray
• Riwayat keluarga, riw terpapar radiasi
MRI/CT-Scan

• Pemeriksaan Fisik Biopsi (FNAB/Core biopsy)


• Edema jaringan lunak, NT (+)
• Keterbatasan ROM
• Massa terpalpasi : NT(+), hangat
• Fraktur patologis
• Penurunan BB
• Anemia
• Limfadenopathy (jarang)
• Temuan X-ray:
1. Medullary and cortical bone destruction
2. Permeative or moth-eaten cortex
3. "Sunburst" configuration (due to aggressive periostitis)
4. "Codman's triangle" configuration (due to elevation of the periosteum away from the bone)
5. Ill-defined "fluffy" or "cloud-like" osseous lesion
6. Soft-tissue mass
7. Calcification of osteoid matrix produced by the tumor
1. Osseous metastasis
from other types of
Diagnosis malignancies
Banding 2. Ewing sarcoma
3. Fibrosarcoma
4. Osteomyelitis
Tatalaksana
A. Pembedahan
1. LSS (limb salvage surgery)
2. Amputasi
B. Kemoterapi
C. Radioterapi
Komplikasi
• Pathological Fracture
• Nekrosis > Ulkus

• Bedah  Infeksi, Perdarahan, Implant failure


• Kemoterapi  Nausea, malaise, alopecia, anemia, and anorexi.
Cardiotoxicity, pulmonary toxicity, and gradual hearing loss
(jangka waktu lama)
• Radioterapi  skin dryness, itching, peeling, enstrual changes,
erectile dysfunction, vomit, nausea, diarrhea
Prognosis

1. Angka mortalitas osteosarcoma cukup tinggi (harapan hidup dalam 5 tahun 20%)
2. Angka kesembuhan + terapi adjuvant (radio dan kemo) tanpa metastasis mencapai 70 %
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai